MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 61 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 61 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

+7
lihd
sun-moon
Bejat
abu hanan
hamba tuhan
musicman
Linglung
11 posters

Page 1 of 2 1, 2  Next

Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Mon 08 Aug 2011, 8:28 pm

Sumber : http://answering-islam.org/bahasa/al-masih.html#c1738

Comment : Banyak Hujatan ditujukan kepada Jesus , semoga menjawab pertanyaan itu semua.

Al-Masih, Muhammad dan Saya

Kisah nyata yang hakiki

Oleh Mohammad Al Ghazoli

Alihbahasa oleh Winston Mazakis

Diedisi oleh David W. Daniels

PESAN PENYUNTING

Nama-nama Surat dalam Al-Qur’an, yang dalam bahasa Arab artinya buku atau bab. Surat Yasin, misalnya, maksudnya sama dengan buku atau kitab Yasin. Qur’an sendiri artinya adalah bacaan.

Naskah yang sedang Anda baca ini adalah bentuk revisi dari tulisan asli karya Mohammad Al Ghazoli yang diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, salah satunya bahasa Inggris oleh Dr. R. Winston Mazakis. Karya Ghazoli (dan terjemahan Mazakis) mendeskripsikan arti dari bahasa Arab yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits sering kali tidak tampak dalam terjemahan Inggris. Kaum Muslim mengimani bahwa tidak ada satupun terjemahan Al-Qur’an yang dapat menjadi pegangan resmi; semua terjemahannya dinamakan sebagai “upaya menjelaskan” (interpretation).

Saya telah menambahkan referensi tambahan yang telah mengkonfirmasikan sumber-sumber Al Ghazoli, dari Al-Qur’an[1], Hadits, Sunah

- David W. Daniels -

NB. Terjemahan kedalam bahasa Indonesia ini telah diringkas dari aslinya, hingga pasal yang kesepuluh, dengan beberapa catatan tambahan disetiap pasal guna menerangi. Dalam hal ada rujukan Hadits Shahih Bukhari tambahan dalam peringkasan ini, maka hal itu terambil dari terjemahan H.Zainuddin Hamidy cs, Volume I-IV, terbitan “Wijaya, Jakarta, edisi ke-13.

Pendahuluan Tentang "Saya"

1. Rasul Allah atau Manusia yang Dirasulkan?

2. Dua puluh tiga Kali Pernikahan Muhammad

3. Sang Diktator, Raja Rasisme

4. Terorisme dan Intimidasi dalam Islam

4. Al-Qur'an Wahyu Allah atau Ciptaan Manusia?

6. Yesus Kristus versus Muhammad

7. Al-Masih dalam Al-Qur’an

8. Salib dan Yang Tersalib

9. Apakah Alkitab Diubah?

10. Betapa Al-Qur’an Memutar-balikkan Alkitab

Diperuntukkan bagi kedua saudari saya

Bagi gereja kecil saya di sebelah selatan Chicago

Bagi kenangan Almarhum ayah, meninggal sebagai Muslim di Mesir

Bagi semua umat Muslim, secara khusus dunia Arab

Bagi semua yang terhilang dan tersesat,

Saya persembahkan buku ini dengan segala kerendahan hati

Pendahuluan Tentang “Saya”

Saya seorang pria yang telah kehilangan arah selama lebih dari empat puluh tahun, dan telah menenggelamkan diri dalam ketidak-pedulian mutlak, berjalan tanpa arah dan tujuan, dan dalam dosa. Saya adalah seorang bayi yang menanyakan dirinya, sebelum bertanya ke orang lain, mengenai arti dari eksistensi, kelahiran dan kematian.

Saya adalah seseorang yang berjalan di jalan yang panjang, mencari kebenaran di semua sudut dan semua jalan. Siapa itu Musa, Yesus dan Muhammad! Akhirnya sampai kepada kesadaran yang mendalam, bahwa diri saya selama 40 tahun telah tertawan dalam sel kebanggaan pada sebuah penjara besar yang bernama ketidak-jelasan dalam agama bangsa saya.

Saya telah menyelesaikan studi tingkat universitas, menerima gelar Master dalam Ekonomi dan Ilmu Politik di Mesir. Dan memulai menitih karier pada bisnis manajemen penerbitan di sebuah koran Arab. Dua tahun kemudian saya menjadi pemimpin editor, lalu bekerja selama lima tahun sebagai penasehat pers untuk seorang presiden Arab.

Saya telah menulis lebih dari 2000 artikel yang diterbitkan di koran serta majalah Arab dan Islam, untuk berbagai agen pers Arab dan internasional.

[2] dan tulisan lainnya, untuk mendokumentasikan penelitian sahihnya. Saya telah menambahkan pula catatan kaki yang memperjelas hal-hal yang mungkin sudah banyak diketahui oleh kaum Muslim pada umumnya, namun tidak diketahui oleh sebagian kecil lainnya.[3] Saya telah menerbitkan sepuluh buku mengenai ekonomi, sosiologi dan politik yang menjangkau pasar dunia Arab maupun internasional. Dan Sebagian telah diterjemahkan dalam tiga bahasa.[4] Sebagai seorang Muslim, Saya adalah salah seorang yang telah mengkritik Taurat dan Injil dalam lebih dari satu kuliah umum dan penelitian serta mengulangnya seperti seekor burung Beo bahwa Alkitab telah dirubah dan dipalsukan!

Saya adalah seseorang yang pintunya diketok oleh seorang saudara yang mengatakan, “Apakah Anda telah membaca Al-Qur’an dan Hadits Muhammad secara mendalam?” Setelah membaca, saya justru terkena penyakit ”kepala intelektual” yang menyakitkan, kemudian berakibat pada penulisan buku saya yang terakhir, Lost Between Reason and Faith (“Tersesat antara Nalar dan Iman”, diterbitkan hanya dalam bahasa Arab). Akibatnya, saya menemukan diri saya di luar batas-batas agama selama lebih dari sepuluh tahun. Selama waktu tersebut, saya hanya melihat ke surga karena pada saat itu saya selalu yakin bahwa di surga terdapat Tuhan.

Walaupun saya tersesat menurut ajaran Islam; ada seorang Kristen yang telah lahir baru meletakkan sebuah Alkitab di dalam tangan saya dan mengatakan: “Baca,” sama seperti yang telah dinyatakan bahwa sebuah ruh yang mengaku sebagai malakat “jibril” mengatakan kepada Muhammad di gurun Ghara. Saya membaca dan akhirnya awan-awan gelap menghilang dan terang matahari mulai memasuki hidup saya. Sebuah perjumpaan yang teramat berharga, seperti budak yang tersesat berjumpa dengan seorang tuan yang baik; domba yang tersesat menemukan seorang Gembala yang baik, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Bagaimana saya kemudian dapat mengenal Yesus Kristus sebagai Penyelamat dan Penebus saya? Perjumpaan saya secara pribadi dengan Yesus bukan sebuah kebetulan, karena saya telah berjalan sekian lama di jalan penuh duri; tetapi perjalanan saya dan pergulatan saya dengan iblis, jauh lebih lama. Perkenankan saya menjelaskan cerita saya dengan singkat; karena buku ini bukan mengenai kehidupan pribadi saya, tetapi lebih mengenai sebuah lilin yang ditujukan untuk menerangi jalan bagi mereka yang hidup dalam kegelapan dan hendak mencari cahaya kebenaran.

Allah Pembimbing dan Sekaligus Penyesat?

Ketika saya duduk di kelas 1 SMP, guru agama kami, Mahmood Qasem, mengatakan bahwa “Allah membimbing siapapun yang dia inginkan” dan “Allah mensejahterakan siapapun yang dia inginkan tanpa batas.” Saya mempunyai hubungan yang sangat baik dengannya. Sayangnya, hal tersebut tidak berlangsung lama, karena suatu hari dia mengatakan di kelas: “Allah mensejahterakan siapapun yang dia kehendaki tanpa batas.”

Kemudian dia mengkontradiksikan dirinya dengan mengutip ayat yang lain: “Carilah dengan rajin di tempat-tempat paling rendah dan makanlah makanannya, karena pada Dialah terdapat keputusan terakhir.” Ayat-ayat lain dari Al-Qur’an mengatakan bahwa Allah menyesatkan siapapun yang dia inginkan.

Kira-kira empat bulan kemudian, guru saya mengutip sesuatu yang mirip dengan yang sebelumnya, mengandung kontradiksi serupa. Dan saya kembali mempertanyakannya! Dan ia berjanji akan menjawab kemudian, tetapi sekali lagi ia tidak melakukannya. Sebaliknya ia malah memanggil ayah saya, dan mengatakan masalah saya kepadanya. Lantas sayapun mengutarakan pertanyaaan saya. “Ayah, di dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menyatakan bahwa Allah membimbing siapapun yang dia kehendaki dan menyesatkan siapapun yang dia kehendaki. Saya meyakini bahwa saya adalah salah satu dari mereka yang disesatkan oleh Allah.”

Itulah awal dari keraguan saya. Keraguan terus bertambah, namun dalam kesibukan kehidupan bisnis saya, saya mencoba untuk melupakannya. Namun saya mempunyai terlalu banyak pertanyaan yang butuh jawaban. Karena itu, 18 tahun yang lalu, saya mulai membaca Al-Qur’an dan Hadits (tradisi dari Muhammad dan pengikutnya). Saya mempelajari dengan mendalam kegiatan Muhammad dan penerus-penerusnya.

Setelah saya banyak membaca mengenai hal ini, lambat laun sebuah gambaran mulai tampak jelas. Saya menjadi yakin, bahwa Al-Qur’an adalah buku ciptaan manusia dan Muhammad bukan utusan Tuhan. Hubungan saya dengan agama telah berakhir dan saya tidak mempunyai ikatan dengan Islam, selain hidup dalam masyarakat Muslim. Saya berada dalam situasi yang pelik. Saya menyadari bahwa Islam bukanlah Kebenaran dan tidak mungkin merupakan Kebenaran. Tetapi dimanakah Kebenaran itu?

Setelah mempelajari secara mendalam Al-Qur’an dan Hadits Muhammad serta penerusnya, sebuah gambaran aneh mengenai Islam terbentuk dalam kepala saya. Bagaimana bisa Muhammad menguasai pemikiran dari lebih dari satu milyar orang di dunia ini? Tidakkah mereka bisa berpikir? Tidakkah mereka membaca? Jawabannya ada dalam pengalaman Muslim, juga muncul pada saya saat ini: “Ketakutan terhadap yang menakutkan” adalah sebuah prinsip yang diformulasikan oleh Muhammad, untuk memimpin dan menguasai hati manusia melalui ketakutan. Tetapi apa yang ditunjukkan oleh prinsip ini? Saya hanya bisa memastikan bahwa Muhammad, anak dari Abdullah, adalah salah satu orang jenius terbesar dalam sejarah. Dia menggunakan kecerdasaannya untuk memformulasikan sebuah prinsip yang sederhana namun licik, yaitu menakuti manusia melalui sebuah agama!

Karena menghadapi kesulitan di Mekah, dia hijrah ke Medina dengan 30 orang, dan jumlah pengikutnya bertambah dua kali lipat di sana. Namun kesulitan mulai menghimpit. Dimana dia bisa mendapatkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka? (Bagaimana dengan tempat tinggal, makan, dan pekerjaan?) Bagaimana membiayai pembangunan rumah-rumah baru setelah kematian Khadijah, lalu menikahi dua wanita dan membangun rumah bagi mereka? Enam bulan setelah kedatangannya di Medinah, rumahnya sudah bertambah menjadi lima.

Merasa harus bertanggung jawab, Muhammad ternyata memanfaatkan para pengikutnya untuk merampok suku-suku dan karavan yang berangkat dari Damaskus ke Mekah. Dia merampok karavan-karavan, dan membunuh siapa pun yang mencoba melawannya [sambil membagi jarahan sebagai sebentuk kemurahan Tuhan]. Kegiatan ini menjadi cara termudah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan. Semakin banyak dana yang tersedia, semakin banyak orang yang tergiur bergabung dengan kelompoknya. Tidak puas dengan perampokan karavan-karavan kecil, maka dia mulai merampok suku-suku dan desa yang lebih besar, kemudian beberapa kota. Dia mendistribusikan harta kekayaan hasil penjarahan kepada para pengikutnya, termasuk budak-budak dan wanitanya. Tidak ada batasan mengenai penyiksaan dan pembunuhan tawanan.

*[Dengan cerdik Muhammad mengubah konsep “jihad” yang semula dipahami para pengikutnya sebagai usaha keras untuk mengukuhkan iman – seperti doa dan puasa – kini menjadi “berperang dijalan Allah” dengan cara menyerang musuh-musuh (kafir) secara fisik dan metodis, sekalipun yang diserang nota bene masih punya hubungan famili dengan penyerang. Dan itu berhasil karena dikaitkan dengan perintah wajib dari Allah. Surat 2:216]

Dalam tiga tahun saja, Muhammad berhasil membentuk angkatan bersenjata sebesar 6.000 lebih di antara pengikutnya.

Pengaruh Muhammad pun menjadi kuat dan jumlah istrinya bertambah menjadi sebelas, ditambah enam gundik, dimana dia melakukan hubungan intim dengan mereka. Dikatakan bahwa dia mempunyai sekitar dua ratus pembantu dan pelayan. Tugas dari seseorang pelayan bernama Abd Al-Lah bin Mas’ud adalah untuk menjaga sepatunya. Dia mendapatkan kekayaan cukup banyak untuk membentuk sebuah pasukan. Muhammad harus mengamankan kedudukannya, sehingga “Jibril” turun membawa ayat-ayat dari Allah, tuhannya Muhammad, sesuai dengan keperluannya, dengan mengatakan bahwa siapapun yang meninggalkan Islam harus ditumpahkan darahnya (Surat 4:89). Inilah ayat yang diturunkan sebagai perlindungan mutlaknya dan memberikan kepadanya semua hak yang ia inginkan dan menghapus semua kewajibannya: “Terimalah apapun yang ditugaskan oleh Rasul kepadamu dan sangkal lah dirimu terhadap apa yang dia larang bagimu.” (Surat 59:7). Muhammad meyakini bahwa siapapun yang memeluk Islam dan kemudian berpikiran untuk meninggalkannya, ia pantas mati. Sedangkan Allah mengharuskan semua Muslim untuk taat kepada perintah Muhammad tanpa syarat. Semua orang tunduk dan takut... namun setiap orang mempunyai kewajiban tanpa batas waktu dan tempat untuk membunuh sesama Muslim yang mencoba meninggalkan Islam. *[“Kapanpun kamu menjumpai mereka (Muslim yang murtad), bunuhlah mereka...”, HS Bukhari IX/64]

Muhammad menanamkan filsafat “ketakutan terhadap yang menakutkan” dalam hati pengikut-pengikut sucinya. Kaum Muslim bertambah (dalam jumlah dan garangnya), namun meninggalkannya berarti kematian, bahkan tidak terkecuali di tangan kerabat dan teman terdekatnya. Jika tidak, mereka akan sangat dipermalukan.

Banyak orang memperingatkan saya untuk tidak mengumumkan keimanan saya. Tetapi jawaban saya selalu adalah: Saya berurusan dengan Tuhan yang sesungguhnya, yang namanya adalah Yesus Kristus, dan Alkitab menjamin saya:

“Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang.” (Mazmur 91: 3-5)

Pertemuan

Setelah sekian lama menjadi Muslim yang tidak peduli di luar agama Muhamad, dan ketika Setan yakin bahwa saya tidak akan kembali ke agamanya. Dia mulai menteror dan menyerang saya. Pertama-tama dengan merampas harta kekayaan saya, kemudian dengan menghancurkan semua yang saya telah bangun. Mereka menyerang kesehatan saya hingga saya berada di titik hampir mati. Saya menghabiskan kebanyakan waktu saya di rumah sakit. Tak lama kemudian saya kehilangan uang dan nama baik saya.

Di tengah-tengah kezaliman ini, seorang nyonya menelepon saya dan mengatakan “Saya ingin bertemu dengan Anda.” Saya sungguh-sungguh tidak ingin menanggapinya. Namun dia kemudian menelepon lagi, dan kali ini saya memilih untuk menemuinya, walaupun saya teramat letih dan tubuh saya sedang sakit. Ketika saya menemuinya, dia meletakkan sebuah Alkitab di tangan saya. Saya membukanya secara acak dan hal pertama yang muncul di depan mata saya: “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Saya terus membaca. Mengapa saya tidak pernah melihat buku ini, saat saya telah membaca ratusan buku? “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5: 44) Kata-kata indah ini tidak mungkin keluar dari mulut seorang manusia biasa, kecuali dari Tuhan yang Agung yang menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Hebatnya lagi, Tuhan Yesus yang penuh kasih ini mengatakan: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup!” (Yohanes 14: 6)

Ya, saya menyerahkan jiwa saya kepada-Nya dan lihat ...! semuanya berubah. Semuanya dipulihkan secara bertahap kembali normal. Sepertinya saya memasuki sebuah lembah yang berbeda…sebuah lembah yang hijau permai. Saya merasakan suka cita, kedamaian dan kasih-Nya.

Sekarang saya hidup di dalam tangan Tuhan saya. Saya tidak puas hanya dengan bertemu Dia, memuji nama-Nya dan berdoa kepada-Nya. Adalah kewajiban saya kepada keluarga dan rakyat saya untuk menghantarkan mereka kepada Kebenaran lewat kesaksian tulisan ini:

Al-Masih (Kristus Yesus), Muhammad dan Saya

Saya harap Anda membacanya, karena di dalamnya, Anda akan menemukan penyembuhan untuk jiwa Anda dan mengerti bagaimana Anda dapat kembali kepada Tuhan yang sesungguhnya. Saya mengundang Anda untuk membaca, memahami dan membandingkan. Semoga Tuhan memberkati Anda.

1. Rasul Allah atau Manusia yang Dirasulkan?

Muhammad anak yatim piatu sejak kecil. Ia diasuh oleh kakeknya. Setelah kematian kakeknya, pamannya Abu Talib menjadi walinya, dari umur 8 hingga 25 tahun. Dia kemudian menikahi Khadijah. Abu Talib masih hidup hingga tahun kesepuluh dari “siar kenabian” Muhammad. Dia dan anak-anaknya merupakan pendukung terbesar Muhammad. Namun kita harus bertanya mengapa Abu Talib, pamannya sendiri, tidak mengakui kenabian Muhammad hingga ajalnya? Ketika ajal menghampiri Abu Talib, Muhammad memasuki kamarnya, dimana Abu Jahl dan Abd Alla bin Umia juga berada. Muhammad berkata: “Paman, katakanlah, ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah.” Tetapi paman ini berkata, “Saya adalah pemeluk agama Abd Al-Muttalib (ayahnya).” Dia jelas menolak undangan Muhammad untuk memeluk Islam.

Apakah Abu Talib, seorang Yahudi, Kristen atau kafir? Beberapa sarjana mengatakan dia adalah seorang pagan yang mengimani Manat dan Uzza, dewi-dewi pujaan Mekah. Yang lain mengatakan dia simpatisan Kristen yang mengimani Al Masih dan Alkitab, buktinya terdapat dalam pernyataannya: “Orang-orang terbaik mengetahui bahwa Kutum (panggilan untuk Muhammad) adalah pengikut dari Musa dan Al Masih anak Maryam.” Walau demikian, Abu Talib tetap menolak untuk mengakui Muhammad sebagai nabi dan terus memanggil dia dengan sebutan Kutum.

Abu Jahl adalah paman kedua dari Muhammad, dikenal dengan nama Abu Al-Hakam,

Muhammad telah mencapai umur 25 tahun, dan belum juga menikah, walaupun umur rata-rata bagi kaum pemuda untuk menikah adalah 18 tahun. Ketika seorang pemuda mencapai umur 20-an tanpa menikah, dia biasanya dipertanyakan! Mengapa Muhammad tidak menikah hingga berumur 25 tahun? Ya, paman dari Muhammad (Abu Talib) ini teramat miskin. Semasa itu, Muhammad tidak mempunyai sesuatu apapun yang dapat membantu dirinya untuk menikah. Karena alasan ini, Muhammad tidak dapat menikah hingga datangnya seorang janda berumur 40 tahun dengan banyak harta. Namanya adalah Khadijah bint Khuwailid, seorang janda sekte Kristen yang mendapatkan banyak warisan dari suaminya. Pada pernikahannya, Abu Talib, pamannya membuat pernyataannya yang terkenal: “Terpujilah Allah yang telah melepaskan kita dari kekhawatiran dan kesulitan.”

Muhammad menikah setelah upacara kristiani dilaksanakan dalam salah satu biara. Dia tidak berani menikahi wanita lain selama Khadijah masih hidup, walaupun Khadijah hampir berumur 70 tahun pada saat kematiannya. Namun frustrasi serius muncul dalam diri Muhammad setelah kematian Khadijah, hingga dia menikahi dua gadis muda pada malam yang bersamaan: Aisha yang berumur sembilan tahun dan Sawdah bin Zam’ah yang berumur 27 tahun.

Panggilan Kenabian Muhammad

Kapankah pewahyuannya mulai? Bagaimana Muhammad mengaku bahwa dirinya adalah nabi? Siapa yang mengatakan kepadanya bahwa dia adalah Rasul Allah untuk bangsa itu? Kisahnya dimulai di gua Hira ketika Muhammad bertapa hingga terlelap. Lalu datanglah satu sosok (ruh) yang memaksanya membaca sesuatu hingga 3 x sambil mencekiknya setiap kali ia (Muhammad) menjawab ”aku tak bisa membaca”. Apa komentar para ahli dan sarjana Muslim tentang kisah ini?

Al-Halabi menulis

*[Dan bagaimana Khadijah mampu memastikan hal-hal tentang ruh dan kenabian, sementara dia hanya seorang awam-agama dan pedagang, dan bahkan belum tahu Islam?]

Al-Suyuti

Mempelajari sejarah Muhammad menimbulkan banyak pertanyaan. Tidak dapatkah si pembawa wahyu turun kepadanya tanpa menimbulkan banyak masalah? Tidakkah si malaikat dapat meyakinkan Muhammad bahwa dia adalah Rasul Allah? Apakah dia tidak mampu meyakinkannya mengenai panggilannya? Bagaimana mungkin malah istrinya yang meyakinkan Muhammad daripada si malaikat yang diutus itu? Tidak dapatkah malaikat menghilangkan kebingungannya, sampai-sampai dia mengira malaikat itu adalah setan? Bukankah malaikat tersebut dapat dengan mudah membuktikan bahwa dirinya adalah malaikat Tuhan, jika dia memang benar-benar demikian? Disinipun kita sudah menemukan kejanggalan luar biasa!

Tapi ada yang lebih janggal lagi: Bagaimana Muhammad dan Khadijah pada akhirnya yakin bahwa Muhammad adalah salah satu dari para nabi? [Sebuah testing yang berkonotasi sex dilakukan oleh Khadijah terhadap Ruh/ Jibril.]

Ibn Hisham telah menulis:

“Khadijah mengatakan kepada Muhammad, apakah engkau dapat mengatakan kepadaku tatkala kawan yang mengunjungimu (ruh/ Jibril) itu datang? Muhammad menjawab, ”Ya”. Ketika dia datang, Muhammad memberitahukan kepada Khadijah. Khadijah berkata lagi ”Apakah engkau melihatnya sekarang”? Muhammad menjawab, ”Ya”. Dia mengatakan, berbaliklah dan duduk di paha sebelah kananku. Muhammad pun melakukannya. Dia mengatakan kepadanya, ”apakah engkau masih dapat melihatnya”? Muhammad menjawab, ”Ya”. Khadija kecewa dan membuka kijabnya dan melemparkannya ke bawah, saat Muhammad sedang duduk di pangkuannya, Khadijah berkata kepada Muhammad: ”Apakah engkau masih dapat melihatnya”? Dan Muhammad menjawabnya, ”Tidak”. Khadijah berkata kepadanya: ”Yakin dan bersukacitalah, demi Allah, dia adalah malaikat dan bukan setan, karena setan tidak akan malu (dan menghilang jika wanita membuka baju), tidak seperti malaikat.”

[12] [13] Ini adalah ujian dari Khadijah untuk memastikan bahwa Muhammad adalah seorang nabi, dan bayangan tersebut adalah malaikat, bukan setan. Masuk akalkah ini?!

Semua nabi-nabi terdahulu tidak perlu diyakinkan mengenai wahyu dari Tuhan. Lalu mengapa cerita tersebut dibutuhkan untuk memastikan pemanggilan Muhammad sebagai nabi? Tidakkah Tuhan dapat memberikan semua pengetahuan tersebut kepada nabinya tanpa cerita-cerita dongeng yang aneh-aneh? Saya melihat keganjilan lainnya. Mengapa ruh yang diutus menurunkan wahyu itu harus mencekiknya hingga hampir mati, tiga kali? Cerita itu menimbulkan banyak pertanyaan dan keanehan.

*[Dan lagi, sebetulnya apa perlunya penyampaian teks tersebut harus mati-matian dipaksa baca oleh Muhammad yang memang ummi itu? Bukankah Qur’an sendiri diyakini diturunkan dengan ayat-ayat yang “terang”, dengan “lidah Arab yang jelas?” Surat 57:9, 26:195, dll.]

Al-Halabi mencatat:

“Setiap kali (bagian dari) Al-Qur’an turun kepada Muhammad, dia akan pingsan setelah sebelumnya dia gemetar dan merinding. Matanya tertutup dan mukanya letih dan dia akan mendengkur seperti unta. Hal-hal tersebut terjadi kepadanya sebelum pewahyuan turun kepadanya. Mereka juga berusaha melindunginya dari mantra si mata jahat.”

Dia juga mencatat:

“Pada waktu wahyu turun kepadanya, dahi Muhammad akan berlumuran keringat, bahkan pada hari-hari dingin, dan matanya akan menjadi merah seperti orang mabuk. Muhammad biasa mengatakan, Setiap kali saya menerima wahyu, aku berpikir bahwa aku akan mati.”

Setiap dokter cenderung memastikan bahwa hal-hal tersebut adalah tanda-tanda penyakit epilepsi. Mengapa seorang nabi besar mendapatkan serangan sejenis epilepsi ketika sebuah wahyu turun kepadanya? Yang seharusnya terjadi dalam setiap penampakan selayaknyalah kedamaian, suka cita, keyakinan dan kepercayaan. Dapatkah kita belajar mengenai sifat asli dari “Jibril,” yang justru memberikan dampak buruk seperti yang dirasakan oleh Muhammad?

Namun, apakah seorang malaikat benar-benar muncul di hadapan Muhammad? Atau itu adalah ciptaan imajinasinya sendiri? Saya yakin itu bukan malaikat. Pertama, malaikat Tuhan membawa damai sejahtera bukan ketakutan! Sebagai contoh, ketika malaikat datang ke Maria untuk menyampaikan berita tentang kelahiran dari Kristus, hal pertama yang dia katakan adalah, “Damai sejahtera atasmu.” Maria dipenuhi dengan kedamaian, iman dan suka cita. Dia tidak dicekik, ataupun mengalami pengalaman yang aneh-aneh, sakit kepala dan mata berputar-putar. Malaikat asli datang dengan kedamaian, bukan dengan gejala epilepsi!

Kedua

*[malahan digambarkan disitu bahwa ”Jibril” berkeliaran tanpa menurunkan wahyu atau entah apa kerjanya secara khusus. Bukankah kehadirannya tidak akan sembarangan, melainkan penuh makna, khidmat dan berotoritas? Dan bukan asal-asalan – bahkan tidak senonoh – seperti yang didongengkan itu? (Lihat Qs.53:4-14)]

Malaikat macam apa yang tidak menyadari hal sekecil ini?

Ketiga

2. 23 Kali Pernikahan Muhammad

Sebelum saya memasuki topik ini, fakta-fakta berikut harus terlebih dahulu diutarakan. Muhamad mengatakan: “Aku hanya manusia biasa seperti kamu.”

Al-Qur’an menyatakan bahwa Muhammad hanya seorang rasul, walaupun kaum Muslim menganggap dia sebagai seorang nabi agung. Namun dia dianggap seperti orang yang hidup dan mati sama seperti orang lain. Dengan kata lain, Al-Qur’an yang diturunkan kepada Muhammad tidak memberikannya karakteristik khusus, yang membedakan dirinya dengan manusia lain. Namun sangat aneh dan bertolak belakang, bahwa tiba-tiba Al-Qur’an memang membedakan diri Muhammad, dengan memberikannya lebih banyak hak keistimewaan dan sedikit kewajiban.

Sebagai contoh, Al-Qur’an memberikan kaum Muslim hak untuk menikahi maksimum empat orang istri. Namun Al-Qur’an menyatakan:

“Wahai, Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan perempuan mu’min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu’min. Supaya tidak menjadi kesempitan bagimu”

Allah tidak cukup puas dengan hanya memberikan Muhammad banyak istri, dia juga memberikannya carte blanche (kewenangan penuh) untuk melakukan apapun yang dia inginkan dalam soal kawin-mawin ini. Allah tidak membatasi jumlah wanita yang boleh dinikahinya, sebagaimana yang dia perintahkan ke kaum Muslim lainnya. Namun, dia memberikan dirinya sendiri hak untuk mengambil wanita manapun yang diinginkannya, bahkan yang telah menikah, iapun masih memaksa si suami untuk meceraikan istrinya, ketika sang nabi menginginkan si wanita tersebut.

Salah satu ulama Muslim yang terkenal, Burhan El-Deen Al-Halabi, membahas hak-hak khusus dari Muhammad dalam bukunya yang terkenal, Al-Sira Al-Halabia. Al-Halabi mengatakan:

“Jika Muhammad menginginkan wanita yang belum menikah, dia mempunyai hak untuk memasukinya (menikahinya) tanpa upacara pernikahan dan tanpa saksi atau wali. Persetujuan wanita itu juga tidak diperlukan. Namun, jika wanita tersebut sudah menikah dan Muhammad menunjukkan keinginannya terhadap dirinya, adalah sebuah keharusan bagi suaminya untuk menceraikannya, agar Muhammad dapat menikahinya. Muhammad juga mempunyai hak untuk memberikan wanita yang dinikahinya itu kepada lelaki manapun yang ia pilih, tanpa persetujuan wanita tersebut. Dia bahkan juga dapat menikah pada musim lebaran, sebagaimana yang dia lakukan dengan Maimunah. Dia juga mempunyai hak untuk memilih dari para tawanan, siapapun yang dia inginkan, sebelum pembagian hasil jarahan perang.”

“Muhammad mengatakan bahwa dirinya adalah manusia biasa, demikian pula Al-Qur’an.” Lantas, bagaimana ia kemudian memberikan dirinya sendiri HAK yang begitu berlebihan? Sangat jauh dari perilaku Tuhan untuk menerima ketidak-adilan seperti itu, atau untuk menyetujui penghinaan seperti ini. Mungkinkah itu perilaku dari sang nabi besar penutup segala nabi? Namun ada Nabi lain (Isa Al-Masih) yang banyak disebut-sebut oleh Muhammad dalam Al-Qur’an justru menyatakan dalam ajarannya: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (Matius 5:28) Bagaimana Anda melihat perbedaan yang luar biasa ini?!!!

Mengapa Allah memberikan Muhammad hak untuk bernafsu, menceraikan dan menikah, sedangkan dia tidak memberikan hak-hak tersebut kepada nabi-nabi yang lain? Tuhan yang Sejati tidak akan memberikan pengecualian atas hukum moral-Nya kepada siapapun.

Ingat, Muhammad memberikan dirinya hak untuk menikah tanpa saksi atau upacara pernikahan atau bahkan tanpa persetujuan wanitanya. Padahal di lain pihak menurut syariat Islam, apa yang dia sendiri bentuk merupakan tindakan-tindakan perzinahan! Para penzinah dan perzinahan tersebut akan berakhir dalam “api neraka.”

Ketika Muhammad ditanyakan mengenai ini, dia berkata “jibril” adalah saksinya. Kasihan “jibril”, tidakkah dia secara tidak adil ditunjuk, dipakai dan disalah-gunakan? Walaupun jika “jibril” dianggap sebagai saksi dalam pernikahan Muhammad, dimanakah saksi kedua yang dipersyaratkan oleh syariat Islam? Mengapa kita tidak melihat tanda tangannya dalam perjanjian pernikahannya? Dimanakah wali yang disyaratkan? Tidakkah persyaratan pernikahan dalam ajaran Islam diperlukan ketika Muhammad menikah? Bagaimana, wahai saudaraku Muslim melihat semua ini?

Allah memberikan Muhammad hak-hak khusus… dan tidak hanya dalam hal pernikahan sah nya saja. Tetapi Muhammad juga mempunyai “hak secara sah” atas semua wanita dalam arti kata yang sesungguhnya dan tidak ada seorang Muslim pun yang dapat membantah! Karena ketika timbul sebuah pertanyaan yang diajukan, maka “Jibril”pun turun dari surga dengan membawa ayat yang membenarkan tindakan-tindakan Muhammad.

Sangat penting untuk menyebutkan bahwa Muhammad berhubungan dengan tiga puluh orang wanita lebih, namun dikatakan bahwa dia menikah secara sah hanya dengan dua puluh tiga wanita. Bahkan para pengiringnya, enam diantaranya telah menawarkan diri mereka kepada sang nabi, namun hanya empat yang diinginkan.

1. Khadijah bint Khuwailid

[23] Ini tentu masuk akal, tetapi juga mengingat akan kemiskinannya. Empat orang anak perempuan lahir dari pernikahan pertamanya dengan Khadijah.[24] Ahli sejarah Muslim lain yang melaporkan fakta tersebut juga menyepakati bahwa Khawlah, anak perempuan Hakim Al-Silmiya bertanya kepada Muhammad: “Apakah engkau ingin menikahi seorang perawan atau seorang bukan perawan?” Khawlah mengatakan kepadanya: “Seorang perawan adalah Aisyah dan seorang bukan perawan adalah Sawda bint Zam’a; ambillah siapapun yang engkau inginkan.” Sang nabi menjawab, “Saya akan menikahi keduanya. Katakan kepada mereka.” Khawlah melakukannya dan Muhammad menikahi keduanya.[25]

Istri pertama Muhammad adalah Khadijah, anak dari Khuwailid. Dia adalah wanita yang cukup dikenal di Mekah, janda kaya yang mewarisi kekayannya dari suaminya. Ketika dinikahi Muhammad, umurnya 40-an dan Muhammad berumur 25 tahunan. Alasan pernikahan mereka cukup jelas. Muhammad miskin, dan pamannya, Abu Talib, menjadi walinya setelah kematian kakeknya, lebih miskin. Dengan alasan ini, Muhammad tidak dapat menikah, walaupun dia terlambat 5 tahunan dari lazimnya orang yang menikah pada umur 20 tahun. Pernikahan Muhammad dengan Khadijah dilakukan dengan mediasi dari Naufal, paman dari Khadijah dengan beberapa persyaratan pra-nikah termasuk menikah di dalam gereja. Pamannya, Abu Talib, sepakat terhadap persyaratan-persyaratan tersebut dan mengatakan “Terpujilah Allah yang mengambil kesusahaan kita dan menghilangkan kekhawatiran kita.” maksudnya bebas dari kemiskinan!

Ketika saya memasuki SMA, guru-guru agama selalu mengatakan bahwa Muhammad menikah dengan banyak wanita, untuk menguatkan Islam, untuk memperkayanya dengan darah suku yang baru dan untuk menguatkan hubungan antara kaum Muslim. Sangat jelas bagi saya dan murid lainnya bahwa guru-guru itu berbohong; dan asal bunyi saja! Mereka hanya mengulang apa yang dikatakan pendahulu-pendahulu mereka. Namun, kita mempelajari (dan akan diperlihatkan disini) bahwa tidak ada satupun pernikahan Muhammad yang sesuai dengan kesaksian guru-guru itu. Bahkan sebaliknya, semua pernikahan itu didasarkan pada keinginan pribadi dan hanya untuk memenuhi nafsunya, entah itu untuk uang, sebagaimana dengan Khadijah atau untuk kepuasan birahi seks. Apakah karakter demikian pantas disebut nabi besar?!!!

Dr. Aisha Abdul Rahman (dikenal dengan nama bint Al-Shati’) mengatakan dalam bukunya, The Wives of the Prophet (Istri-Istri Sang Nabi): “Muhammad menemukan di dalam Khadijah, belas kasih seorang ibu yang tidak dia dapatkan pada masa kecilnya.”

2. Aisyah bint Abu Bakar

Semua ahli sejarah Muslim sepakat bahwa Muhammad langsung menikah setelah kematian Khadijah.

Pengarang-pengarang lainnya agaknya telah membuat suatu kesalahan disini. Kenyataannya, Khawlah tidak menyebutkan Aisyah, melainkan mengatakan: “anak perempuan dari kawanmu Abu Bakar,” yang merujuk kepada anak perempuannya yang paling tua, Asma’ umur 18 tahun, dan bukan Aisyah. Tidak logis bagi Khawlah untuk merujuk kepada Aisyah yang baru berumur 6 tahun.

Tetapi Muhammad sendiri yang memilih untuk menikahi Aisyah yang berumur enam tahun daripada Asma’, kakak perempuannya!

Muhammad menikahi Aisyah ketika dia berumur 6 tahun, namun dia tidak melakukan hubungan badan dengannya hingga dia berumur 9. Dimanakah ada aturan moral di dunia ini yang mengizinkan seorang anak perempuan berumur 6 tahun untuk menikahi seorang laki-laki yang berumur lebih dari 50 tahun? Jika sesuatu seperti ini terjadi dalam sebuah masyarakat dengan hukum yang beradab, orang tersebut – bila ia waras – akan dilempar ke dalam penjara. Saya berharap cerita tersebut tidak benar, namun sayangnya, semua referensi Islam memastikan keaslian dan kebenarannya! Bagaimana Allah bisa sedemikian masa-bodo dan tidak adilnya, mengingat ulama Muslim membenarkannya: “Allah memilih dan menuntun dia dalam pernikahan - pernikahan tersebut?”

Kita membutuhkan sebuah jawaban yang datang dari hati nurani dan datang dari Kebenaran, bukan dari fanatisme buta, ketakutan dan harga diri.

*[Wahyu yang berkata “Aku hanya manusia biasa seperti kamu”, kembali diuji ketika Muhammad meninggal dan sekaligus menjadikan semua istrinya janda yang tidak boleh menikah lagi.]

Tatkala itu Aisyah baru berumur sekitar 18 tahun. Namun, janda muda ini, diharamkan untuk menikah lagi. Mantan Istri-istri sang nabi tidak diizinkan untuk menikah atau berpacaran lagi, sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. Mengapa Allah melakukan ini? Adakah keadilan dan kasih sayang di dalam perintah itu? Saya tak tahu lagi bagaimana melanjutkan diskusi tentang nasib Aisyah, yang masa kanak-kanaknya sudah dikorbankan, dan kini masa janda mudanya masih dicekal!

[Kita teringat satu tantangan dalam website “ex-Muslim” Faith Freedom International, yang berkata: “Saya bersumpah akan kembali ke Islam jika ada Muslim di situs ini yang merelakan puteri mereka yang berumur 9 tahun untuk berbagi ranjang dengan saya sesuai dengan apa yang dicontohkan (sunnah) oleh Muhammad.]

3. Zainab bint Jahsy

Pernikahan ketiga Muhammad adalah sebuah tragedi moral terbesar, yang hanya berisi nafsu seks dan birahi belaka. Selagi Anda membaca, coba tanyakan pada diri Anda sendiri, “Dimanakah pertalian dan penguatan suku dalam sebuah perkawinan ini?” “Adakah hubungan antara pernikahan ini dengan kenabian?”

Khadijah, istri pertama dari Muhammad, membeli seorang budak bernama Zayd Ibn Haritha yang kemudian diberikannya sebagai hadiah kepada suaminya, untuk menjadi pelayannya. Namun setelah Muhammad mendapat panggilan kenabian, dia membebaskan Zayd dan mengadopsinya sebagai anak di muka umum, dimana dia berkata, “Zayd adalah anakku, saya mewarisinya dan dia mewarisiku.” Setelah itu, dia kemudian dikenal dengan sebutan “Zayd, anak dari Muhammad.” Singkat cerita, akhirnya, Zainab menikahi Zayd atas desakan Muhammad. Namun yang terjadi kemudian sangatlah aneh, mengejutkan dan menjijikkan.

Suatu hari Muhammad pergi untuk mengunjungi anak angkatnya, Zayd. Ketika dia memasuki rumah Zayd, dia sedang tidak ada di rumah. Muhammad melihat Zainab setengah telanjang dibalik tirai ketika dia sedang berpakaian. Muhammad menginginkannya, namun dia takut untuk masuk. Sebelum dia pergi, dia berkata kepadanya., “Terpujilah Allah yang dapat merubah hati seseorang.” Zainab senang dan kemudian memberitahukan kunjungan tersebut dan pernyataan Muhammad pada suaminya. Zayd langsung menemui Muhammad dan bertanya: “Apakah engkau menginginkan aku menceraikannya untukmu?” Muhammad menjawab: “Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah.” Pada awalnya merupakan sikap yang masih mulia dari Muhammad. Namun, yang terisi dalam hati dan jiwa Muhammad sangat berbeda dengan apa yang dikatakan mulutnya, karena dia benar-benar menginginkannya sebagaimana yang dicatat oleh Al-Zamkhashri: “Penampilan luar dari Muhammad berbeda dengan apa yang ada di dalamnya.”

Al-Qur’an menyatakan kepada kita bahwa Muhammad jatuh cinta dan menginginkan Zainab menjadi istrinya. Tetapi dia ragu terhadap perkataan orang tentang dirinya, mengambil istri dari anak angkatnya. Namun Allahnya Muhammad mendatanginya untuk memarahinya atas keragu-raguannya. Anehnya, justru Allah yang menginginkan wanita itu untuk meninggalkan suaminya dan melanggar semua norma moralitas, agar Muhammad bisa mendapatkannya. Ini jelas terlihat dalam Al-Qur’an:

“Dan, ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zayd telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya, Kami kawinkan kamu dengan dia…”

Waktu tidak berlangsung lama antara Surat 33:36 (ketika Allah lewat Muhammad meyakinkan Zayd sebagai laki-laki mukmin untuk tetap dalam pernikahan yang dia walikan) dan Surat 33:37, dimana Allah berbalik memerintahkan Zayd untuk meninggalkan Zainab sehingga sang nabi itu dapat menikahinya. Apa yang mengakibatkan Allahnya sang nabi itu untuk merubah pikirannya? Apakah tuhan itu sebuah mainan di tangan Muhammad, sehingga sebuat ayat baru akan turun untuk meniadakan ayat yang datang sebelumnya?

*[Sungguh aneh, bahwa tuhannya Muhammad tidak merekonsiliasikan dan tidak mampu menolong kelangsungan keluarga Zayd-Zainab. Dan Muhammad tidak tampak membantu mendoakan pemulihan keluarga ini lewat kuasa Tuhan. Sebaliknya, Allah yang satu ini – seperti manusia saja – hanya merasa perlu buru-buru menggantikan kehancuran rumah tangga tersebut (yang adalah keluarga dari anak angkatnya Rasul Allah) dengan menetapkan perkawinan yang baru untuk Muhammad?]

Macam apakah tuhannya yang satu ini?

Dalam bukunya, The Life of Muhammad, Dr. Haykal menolak cerita tentang Zayd dan Zainab ini. Dia mendeskripsikannya sebagai sesuatu yang memalukan dan dia menuduh kaum misionaris dan peneliti Barat mengada-adakannya untuk menjatuhkan Islam dan nabinya. Ketika saya masih seorang Muslim, saya berharap Dr. Haykal benar dan semua cerita merendahkan terhadap Muhammad memang kebohongan belaka. Namun, kita harus menatap fakta pahitnya dan membaca jawaban Dr. bint Al-Shati’, seorang ulama Muslim yang cukup terkenal, yang menyatakan kebenaran apa adanya:

“Cerita tentang Muhammad, sang Rasul, yang mengagumi Zainab … dan bagaimana dia meninggalkan rumah Zainab dengan berkata, “Terpujilah Allah yang merubah hati seseorang”, diceritakan kepada kita oleh pendahulu-pendahulu yang baik seperti Imam Al-Tabari dalam buku sejarahnya dan oleh Abu Ja’far Ibn Habib Al-Nabeh dan yang dikasihi Al-Tabari, dan tetangga Allah, Al-Zamkhashri. Orang-orang tersebut mengkisahkan cerita ini sebelum dunia mendengarkan Perang Salib, penginjilan, dan misionaris Barat. ... Mengapa kita harus menyangkal bahwa sang Rasul adalah manusia yang melihat Zainab dan mengaguminya... Muhammad tidak pernah menyatakan dirinya sempurna, tanpa nafsu manusia. Sebagaimana dia bergairah ketika melihat Aisyah daripada istri-istrinya yang lain, dia mengatakan, “Allah, jangan salahkan aku karena tidak memiliki apa yang engkau miliki (kemampuan menahan diri).”

Semua kisah diatas adalah fakta, dibenarkan oleh para tokoh Muslim, bukan rekayasa misionaris Barat seperti dituduhkan oleh Haykal.

*[Bahkan pihak Muslim pulalah yang ingin menyembunyikannya atau – seperti halnya Ibn Kathir – menghapusnya dari khazanah Islam karena dianggap tidak sehat, “kami ingin menghapus beberapa halaman dari kisah tersebut, sebab tidak sehat, dan kami tidak akan sebut lagi”. (Ibn. Kathir, Tafsir, vol.3, p.491)]

Apakah seharusnya kita masing-masing memiliki tuhan dan “jibril” kita sendiri-sendiri agar kita dapat melakukan apa yang kita mau, dan menolak apa yang tidak kita inginkan, dengan berkedok bahwa tuhan yang memerintahkannya lewat “jibril” demi membenarkan tindakan kita?

Mari kita bandingan hal ini dengan kehidupan Raja Daud, “Nabi Daud” bagi kaum Muslim. Daud bernafsu atas istri orang lain. Namun betapapun dia disayangi oleh Tuhan, Tuhan tidak membiarkan perselingkuhan tersebut terjadi begitu saja hanya karena Daud adalah seorang nabi dan seorang raja. Sebaliknya, Tuhan menegur dan menghukumnya dengan keras. Ancaman Tuhan berkumandang di seluruh Israel (!) saat Dia berkata kepada Daud: “Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan menambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.” (2 Samuel 12:10).

Daud menjawab dengan ratapan:

“Kasihanilah aku, ya Tuhan, menurut kasih setiaMu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatMu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku…. Jadikanlah hatiku tahir, ya Tuhan, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” (Mazmur 51:3-5, 12)

Dengan kata lain, Tuhan adalah Tuhan yang suci dan murni yang tidak berkompromi dan berkonsesi dengan dosa. Kesuciannya untuk dosa siapapun, baik itu Daud maupun Muhammad. Tuhan yang Sejati menghukum dosa dan tidak malah memberinya hadiah! Sebaliknya Muhammad melakukan apa saja yang ia mau dan itu absah saja.

Zainab sendiri menjelaskan:

“Setelah bercerai, langsung dan lihatlah, Rasul Allah memasuki rumah saya saat saya sedang tidak berjilbab dan saya bertanya kepadanya, “Apakah akan seperti ini tanpa wali atau saksi?” Dia menjawab kepada saya, “Allah adalah walinya dan “jibril” adalah saksinya.”

Akibat dari pernyataannya, Zainab menyombongkan diri di depan istri-istri Muhammad lainnya dengan mengatakan: “Ayah-ayahmu yang memberikan kamu dalam pernikahan, namun untuk saya, surgalah yang memberikan saya dalam pernikahan dengan Rasul Allah.”

Namun agar Muhammad bisa keluar dari issue sah tidaknya ia mengawini Zainab, kembali “jibril” siap sedia menurunkan ayat dari tuhannya, menyatakan bahwa dia tidak bukan mengadopsi Zayd seperti yang umum maksudkan. Sehingga, khusus menikahi Zainab sesungguhnya sah: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Ulama terpandang mencatat dalam bukunya, Al-Sira Al-Halabia: “Jika Muhammad bernafsu atas wanita yang sudah menikah, menjadi keharusan bagi suaminya untuk menceraikannya untuk dia (Muhammad).

[Sedangkan ada seorang Nabi lain yang justru mengatakan dalam otoritas dan kekudusanNya: “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya”. (Mat.5:27-28)]

Jadi dimanakah alasan-alasan yang dilemparkan para ulama bahwa pernikahan Muhammad hanya semata untuk menguatkan hubungan Islam antar suku? Dimanakah aspek “demi kepentingan Islam”nya?

4. Safiyah bint Huyay

Pernikahan Muhammad ke-4 adalah dengan Safiyah, anak perempuan dari Huyay, seorang Yahudi. Pada waktu itu adalah tahun ke-7 Hijrah,

Setelah serangan tersebut, Dihya Al-Kalbi, meminta kepada Muhammad atas beberapa tawanan wanita. Muhammad mengatakan: “Pergilah dan ambillah siapapun yang sesuai denganmu.” Dihya mengambil Safiyah, namun kebahagiaannya tidak berlangsung lama karena salah seorang anak buah mengatakan kepada Muhammad: “Wahai, Rasul Allah, apakah engkau memberikan Safiyah kepada Dihya? Hanya engkaulah yang berhak mendapatkannya.” Muhammad mengatakan: “Bawa Dihya dan Safiyah kemari.”

Ketika mereka datang kehadapannya dan dia melihat Safiyah yang cantik, dia berkata kepada Dihya, “Pergi dan ambillah wanita lain.” Dia kemudian memerintahkan pembantu perempuannya untuk menyiapkan Safiyah, sehingga dia dapat bersetubuh dengannya pada malam yang sama. Umm Salamah mendiskripsikan Safiyah demikian: “Saya tidak pernah melihat dalam hidup saya wanita yang lebih cantik dari Safiyah.”

Ketika Muhammad menikahinya, Safiyah baru berumur 17 tahun, dan masih dalam bulan pertama pernikahannya dengan Kinana. Muhammad berumur enam puluh dua tahun. Dan tiga tahun kemudian Safiyah menjadi seorang janda untuk kedua kalinya, pada saat Muhammad meninggal. Namun, beda dengan janda sebelumnya, kali ini dia tidak diperbolehkan untuk menikah lagi. (Beginikah model perkawinan yang di sunnah-kan Nabinya?) Dan Muslim masih juga mengimani bahwa sang nabi menikahi banyak wanita – sekalipun itu di bawah umur – adalah untuk memperkuat ikatan Islam atau karena nabi berbelas kasihan kepada mereka? Namun pandangan saya sekarang jadi jelas dan saya lebih mengerti, ketika diperhadapkan dengan pernikahan Khadijah, Aisyah, Zainab, dan Safiyah.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Mon 08 Aug 2011, 8:29 pm

5. Juwairiyyah bint Al-Haris

Pernikahan yang ke-5 adalah dengan Juwairiyyah bint Al-Haris. Juwairiyyah berumur 20 tahun ketika Muhammad pada usia 59 menikahinya. (Ju

wairiyyah dinikahi satu tahun sebelum Safiyah). Aisyah, yang katanya dikenal sebagai “Ibu Orang Beriman” mengkisahkan” ceritanya:

“Ketika Rasul Allah (Muhammad) membagi-bagi tawanan dari anak-anak Mustaliq, Juwairiyyah diberikan kepada Thabit bin Qais.

Di manakah pertalian antara kaum Muslim dalam masing-masing pernikahan, terutama pernikahannya dengan seorang Yahudi? Apakah karena belas kasihan sehingga dia (Muhammad) menikahi bani asing, padahal dia telah menyogok Thabit dengan uang supaya dia membiarkannya sendiri? Ini adalah pertanyaan yang saya ajukan kepada kaum Muslim.

6. Umm Salamah

Pernikahan keenam dari Muhammad adalah dengan wanita cantik lainnya yang bernama Umm Salamah. Lagi-lagi Aisyah, korban pertama dari sang nabi besar, mengatakan: “Ketika Rasul Allah menikahi Umm Salamah, saya terpuruk dalam kesedihan besar saat dia membicarakan kecantikannya, namun ketika saya melihatnya, saya melihat apa yang dia gambarkan.”

Umm Salamah adalah anak perempuan dari saudara perempuan ‘Utsman bin Affan (khalifah yang ketiga). Ketika Muhammad pertama kali melihatnya di rumah ‘Utsman, dia lalu mengingininya. Dua puluh empat jam kemudian, nabi memerintahkan suaminya, Ghassan bin Mughira untuk membawa bendera di depan pada pertempuran berikutnya. Dia mela-kukannya dan dia tewas dalam pertempuran itu. Keesokan harinya, sang nabi besar itu menikahi Umm Salamah. Begitulah cara dia menjadi istrinya.

Aneh memang kehidupan dari sang nabi ini. Sungguh teramat ganjil bilamana semua itu atas perintah Allah demi agama yang diturunkannya! Dan terlebih ganjil lagi bilamana banyak ulama Muslim mengatakan itu adalah belas-kasihan sang Nabi kepada para janda perempuan!

Tuhan macam apa yang tidak mempunyai pekerjaan lain selain dari memastikan kehidupan seks sang nabi terpuaskan? Tuhan macam apa yang akan memastikan seorang suami dibunuh, atau seorang wanita diceraikan agar sang nabi dapat mendapatkan wanita yang dia inginkan? Tuhan saya Yang Maha Benar berada di atas hal-hal ini dan merataplah mereka ketika mereka berdiri di hadapan Tuhan Yang Sejati pada Hari Penghakiman. Apakah umat Muslim pernah memikirkan dengan jujur mengapa kekerasan terjadi dalam lingkaran-lingkaran Islam, yang diyakini sebagai agama pembawa damai dan rahmat bagi alam sejagat ini?

7. Sawdah bin Zam’ah

Ini adalah kisah mengenai pernikahan Muhammad dengan Sawdah bin Zam’ah. Dia adalah satu-satunya istri Muhammad yang tidak cantik. Namun, banyak ahli Muslim menggambarkannya sebagai seseorang yang baik hati dan sangat cantik di dalam.

Ketika Khadijah meninggal, Khawlah bint Hakim mendatangi Muhammad dan dia bertanya kepadanya, “Apakah engkau menginginkan seorang perawan atau janda?” Dia (Muhammad) meminta kedua-duanya. Yang perawan adalah anak perempuan Bakar dan yang bukan perawan adalah Sawdah. Namun dia terkejut setelah mengetahui, pada malam pernikahannya bahwa Sawdah tidak cantik. Muhammad marah dan memarahi Khawlah karena memperkenalkannya dengan dia. Ibn Hajar Asqalani menulis: “Khawlah, guna memperbaiki kesalahannya, menawarkan dirinya kepada dia (Muhammad), dan dia tinggal bersamanya sebagai suami dan istri, dan itu hanya terjadi dua bulan setelah pernikahannya dengan Sawdah.”

[38] [39] [40]

Dr. bint Al-Shati’ mengatakan dalam bukunya:

“Ketika suatu malam dengan Sawdah (dimana dia akan tidur dengannya), sang nabi memberitahunya tentang keputusannya untuk menceraikannya. Dia sangat terkejut mendengar berita itu dan dia merasa seolah-olah dinding-dinding sedang menimpanya. Dia memohon kepadanya, “Tolong, simpan aku, Wahai Rasul Allah.” Dia menjawabnya, “Dengan satu syarat, bahwa kamu memberikan jatah malam-malammu kepada Aisyah.” Daripada menghabiskan malam-malam tersebut dengan Sawdah, dia menghabiskannya dengan Aisyah ditambah dengan malam-malam lain yang sudah dijatahkan baginya. Sawdah sepakat, sambil mengatakan, “Mulai sekarang, saya tidak akan mengingini apa yang diinginkan oleh seorang wanita, karena saya memberikan jatah malam saya kepada Aisyah.” Akibatnya, Muhammad menyimpannya sebagai seorang istri, tetapi tidak lagi mengunjunginya.”

Hanya dialah istri Muhammad yang tidak cantik secara fisik. Namun, ia adalah yang paling cantik dalam karakter dan moral. Tetapi bagi sang nabi soal karakter, moralitas dan kecantikan jiwa sama sekali tidak disyaratkan. Dia malah mengancam akan menceraikannya, jika dia tidak setuju untuk memberikan jatah malamnya kepada Aisyah. Sawdah yang teramat malang...

8. Umm Habibah (Ramlah) bint Abu-Sufyan

Umm Habibah sebelumnya menikah dengan Ubayd-Allah bin Jahsh. Ubayd-Allah adalah anak dari bibi Muhammad sendiri, dan sekaligus adalah saudara kandung dari Zainab yang dikawini Muhammad seminggu sebelumnya, dan apa yang terjadi dalam acara perkawinan tersebut? Ternyata ia menantang Muhammad dengan berkata kepadanya: “Engkau bukanlah seorang nabi ataupun seorang Rasul Allah. Berhentilah mengatakan demikian. Saya mengimani Al-Masih karena Dia adalah Kebenaran, tetapi engkau adalah orang yang mementingkan diri sendiri.” Ubayd dipaksa untuk pergi dan Muhammad menikahi isterinya. Pada waktu itu, Umm Habibah adalah seorang wanita cantik, berusia dua puluh tiga tahun.

9. Maryam Qibtiyah (Maria, Kristen Mesir)

[41]

Kisah Muhammad dengan Maria orang Mesir agak berbeda. Amro bin Al-Aaz membawa sebuah surat dari Muhmmad kepada Al-Muqawqis, penguasa Mesir, dan memerintahkan untuk memeluk Islam. Mengetahui kelemahan Muhammad, agar tidak beresiko, dia memberikannya hadiah berupa dua orang saudara perempuannya yang sangat cantik. Jika bukan karena sebuah ayat Al-Quran yang turun sebelumnya yang melarang menikahi dua orang saudara perempuan, Muhammad mungkin akan melakukannya. Walaupun demikian, dia hampir melanggar ayat Allah itu, dan menikahi mereka berdua, jika bukan karena nasihat ayah mertuanya, Umar, yang menegurnya. Muhammad puas dengan Maria, mengunjunginya dan menghabiskan banyak waktu siang dan malam dengannya tanpa bosan-bosan.

Satu kali Maria ingin bertemu dengan Muhammad, jadi dia pergi untuk menemuinya di rumah istrinya, Hafsah, puteri dari Umar, yang sedang tidak ada di rumah pada waktu itu. Tetapi ketika Hafsah tiba-tiba pulang, dia menemukan Muhammad sedang berhubungan intim dengan Maria di tempat tidurnya sendiri! Dia berkata kepada Muhammad:

“Di dalam rumahku dan di atas tempat tidurku dan pada hari yang ditentukan untukku…” Nabi, yang menerima pewahyuan Allah berkata: “Rahasiakanlah dan jangan katakan siapapun. Jangan katakan kepada Aisyah (karena ia sangat takut terhadap Aisyah). Dia menambahkan: “Saya tidak akan menyentuh Maria lagi. Dan saya nyatakan kepadamu dan ayahmu serta ayah Aisyah, bahwa mereka akan memimpin bangsaku setelah aku. Saya tinggalkan hal itu kepada mereka”. Tetapi Hafsah memberitahu Aisyah dan Muhammad menceraikan Hafsah.

Ketika kabar mengenai perceraian tersebut terdengar oleh Umar, ayah Hafsah, dia menjadi sangat marah dan nyaris meninggalkan Islam. Ketika Muhammad mendengar reaksi Umar, dia mengambil kembali Hafsah dengan sebuah perintah dari “jibril”yang berkata kepadanya: “Hafsah akan menjadi istrimu pada hari pengangkatan.”

Dalam surat 66:4-5, Allahnya Muhammad memberitahu istri-istri sang nabi:

“Jika kalian berdua (merujuk kepada Aisyah dan Hafsah) bertobat kepadanya, hatimu memang demikian keinginannya; namun jika kalian saling mendukung melawannya, sesungguhnya Allah adalah pelindungnya dan jibril dan (semua) orang benar diantara mereka yang beriman dan lebih dari itu, para malaikat akan mendukungnya. Jikapun, bila diinginkannya sang nabi untuk menceraikan kamu semua, Allah akan memberikan kepadanya (Muhammad) sebagai gantinya, pendamping-pendamping yang lebih baik darimu.”

Tidakkah itu semua menunjukkan bahwa Muhammad memiliki tuhan yang mendukungnya secara kebablasan?

*[Coba bayangkan sejenak, untuk menyelesaikan love affair dan kecemburuan akibat ulah Muhammad sendiri, Allah sampai mengerahkan diriNya serta “jibril” dan seluruh umat beriman untuk membela sang nabi, dalam menentang dua wanita tak berdaya, Aisyah dan Hafsah, dengan memberikan ancaman dan ultimatum yang mematikan masa depan mereka.]

Allah berkata: “Jika kamu tidak berhenti menentang rasul Allah, Aku, Tuhannya, akan membuatnya menceraikanmu dan menikahi istri-istri lebih baik darimu.” Apakah Sang Pencipta dari alam semesta ini benar-benar tidak mempunyai pekerjaan yang lebih layak daripada mengurus langsung permasalahan yang amat sepele?

*[Dimanakah hikmat yang telah Allah berikan kepada setiap orang, apalagi kepada nabiNya, untuk private problem solving masing-masing?]

Saya yakini bahwa tuhan dengan kwalitas seperti itu pastilah bukan Tuhan, kecuali jebakan yang saling menipu daya dari atas ke bawah.

Terdapat banyak keganjilan mengenai kehidupan seorang nabi. Tetapi yang lebih ganjil lagi jika melihat umat Muslim yang membaca dan melihat realitas kehidupan Muhammad, namun tetap berjalan di belakang orang tersebut! Mengapa? Saya sudah ungkapkan mengenai “ketakutan terhadap yang menakutkan” yang menguasai dunia (pikiran) Islam. Dalam kenyataannya, banyak orang Muslim mengetahui betul sejarah hidup Muhammad; tetapi terperangkap dalam rethorika, intimidasi, teror dan ketakutan yang menguasai mereka. Kematian adalah hukuman bagi mereka yang meninggalkan Islam.

[46] Sejarah telah menceritakan kepada kita bahwa Abu Bakar memerintahkan sepuluh ribu orang dibunuh dalam tiga hari karena mereka memilih meninggalkan Islam.

10. Maimunah bint al-Haris

Maimunah mengakhiri bab (topik kawin-mawin) kita yang amat sangat melecehi dan menyakitkan wanita. Saya mengkisahkan kepada Anda, cerita dari Maimunah untuk memperjelas sebuah unsur penting: Muhammad melarang banyak hal untuk orang lain, tetapi dia mengizinkannya untuk dirinya sendiri. Kaum Muslim mengetahui bahwa selama musim haji (Al-Hajj) pernikahan dilarang46a, namun Muhammad justru menikahi Maimunah bint al-Haris pada saat musim haji. Maimunah sedang berada di atas untanya, tetapi ketika dia melihat sang nabi, dia menjatuhkan dirinya dihadapannya dan berkata kepadanya bahwa unta dan semua yang di atasnya adalah milik nabi. Muhammad masih sempat mengingatkan dia bahwa mereka tengah dalam musim haji, namun Maimunah menjawab bahwa dia tidak ingin menunggu.

Apakah mungkin untuk Muhammad untuk menahan diri hingga akhirnya musim haji? Pengalaman masa lalunya membuktikan dua hal: dia tidak dapat menolak kecantikan wanita dan sebuah solusi selalu tersedia untuknya. Sorenya pada hari yang sama, sang nabi berkata kepadanya, “Sebuah ayat diturunkan kepadaku”:

”... dan perempuan mu’min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu’min ... supaya tidak menjadi kesempitan bagimu...”

Sehingga Al-Abbas, paman nabi meresmikan, walau ia pernah mengomentari bahwa Muhammad sedang dalam pakaian Haji.

Terlepas bahwa Muhammad memiliki banyak istri, Rasul Allah ini lagi-lagi tidak dapat menunggu berakhirnya masa datang bulan istri-istrinya. Dia memasuki mereka pada saat mereka sedang datang bulan, walaupun hal demikian diharamkan dalam Surat Al-Baqara.

“Jika salah satu dari kita sedang datang bulan, Rasul Allah memerintahkannya untuk datang kepadanya (Muhammad) untuk berhubungan intim, pada saat dia (istrinya) sedang berada dalam puncak datang bulannya.”

Maimunah berkata: ”Rasul Allah biasa melakukan hubungan intim denganku ketika aku sedang datang bulan.” Umm Salamah mengatakan hal yang sama.

Bagaimana bisa sang nabi itu dapat melakukan semua hal yang terlarang dalam agama Islam yang disiarkannya? Sangat jelas, kehidupan, tindakan dan perilakunya tidak pernah sesuai dengan model yang Tuhan perintahkan dalam ajaran-ajaran suciNya. Bagaimana mungkin para ulama berseru agar umat Muslim meneladani hidup sang Nabi?! Semoga umat Muslim dapat menggunakan kekuatan penalaran mereka untuk keluar dari bondage yang menjeratnya!

3. Sang Diktator, Raja Rasisme

Dalam bab ini, Anda akan melihat bagaimana Muhammad berperilaku dalam masyarakat secara umum. Silahkan Anda mempertimbangkan apakah tindakan-tindakan tersebut pantas untuk seorang nabi yang mengaku sebagai utusan Allah.

Kisah tentang Ali

Ali bin Abu Talib adalah sepupu dari Muhammad dan salah satu dari sepuluh sahabat nabi yang membawakan pesannya. Dia pernah satu kali menyelamatkan Muhammad, dengan cara mengambil posisi Muhammad di tempat tidurnya (di mana dia sendiripun hampir mati), ketika Muhammad kabur dari kota tersebut.

Ali adalah suami Fatimah, anak perempuan dari Muhammad. Hal paling buruk yang ditakuti oleh Fatimah adalah bahwa Ali akan meniru Muhammad dan sahabat lainnya yang masing-masing memiliki banyak istri, setidaknya empat seperti yang diizinkan oleh Al-Qur’an, Muhammad, “Jibril” dan Allah. Benarlah, ketika Ali mengumumkan pertunangannya dengan anak perempuan ‘Amr bin Hisham

Keputusan nabi ternyata melupakan ajaran Tuhannya dan tunduk pada keinginan anak perempuannya, dan melarang Ali untuk memiliki istri selain Fatimah. Saat nabi pergi ke Masjid pada masa itu dan dari panggung, dia berteriak: “Aku tidak mengizinkan, aku tidak mengizinkan, aku tidak mengizinkan dia untuk menceraikan anak perempuanku karena anak perempuanku adalah bagian dari diriku. Apa yang menyakitinya, menyakitiku.”

Mengapa Fatimah, anaknya bisa dikecualikan? Apakah anak perempuannya memiliki perasaan yang tidak dimiliki oleh para istri lain? Aisyah, Hafsah, Umm Salamah, Maria, Zainab dan lain lain harus menerima nasib dimadu, tetapi kenapa Fatimah tidak diizinkan dimadu? Muhammad membela diri dan berkata: “Fatimah adalah bagian dari diriku dan apa yang menyakitinya, menyakitiku.” Mengherankan! Tidakkah Aisyah adalah bagian dari ayahnya, Abu Bakar, sahabat Nabi dan penerusnya yang pertama? Tidakkah Hafsah, anak perempuan dari Umar adalah bagian dari Umar, sahabat Nabi dan penerusnya yang kedua? Sangat mengherankan bila menyaksikan bagaimana umat Muslim mencoba membenarkan keputusan diskriminasi sang nabi dengan mengatakan: “Tunangan dari Ali adalah seorang Muslim, tetapi karena ayahnya adalah seorang kafir, maka Ali tidak diizinkan untuk menikahinya.” Tetapi tidakkah Umm Salamah adalah seorang Muslim saat Muhammad menikahinya dan ayahnya adalah seorang kafir? Bagaimana dengan Maria orang Mesir yang Kristen Coptic / Kibti ? Mengapa Allah izinkan wanita-wanita ini dinikahi dengan Muhammad?

Saya berani bertaruh, jika Ali tetap bertekad atas keputusannya untuk menikah lagi, pasti akan turun sebuah ayat ”jibril” pada keesokan harinya untuk membatalkan niat Ali! Ulama Muslim yang mencoba melindungi Muhammad dari diskriminasi ini hanyalah mampu melakukan argumentasi yang bodoh.

Berhubungan Intim dengan Wanita yang sudah Menikah

Di sini terdapat kisah lain yang bisa mengakibatkan seseorang untuk merasa muak. Sang Nabi mengatakan: “Wanita-wanita yang sudah menikah diantara kaum tahanan adalah sah untuk kamu nikahi, Wahai kaum Muslim.” Setelah serangan Awtas, banyak wanita yang menjadi tahanan (budak tawanan), ketika suami mereka masih hidup. Sejumlah pejuang Muslim yang masih ada moral menolak untuk melakukan hubungan intim dengan wanita-wanita tersebut terlepas dari fakta bahwa nabi telah memerintahkan mereka. Namun untuk meyakinkan pengikutnya, Muhammad sudah siap dengan sebuah ayat dari tuhannya, dan “jibril” sudah siap-sedia untuk menurunkannya:

“dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) diantara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Sangat menabjubkan! Banyak ulama mendukung kisah sang nabi, yang menjadikan sah bagi seorang Muslim untuk melakukan hubungan intim dengan wanita-wanita tawanan yang sudah menikah.

Ibn Kathir menyebutkan cerita lengkapnya:“Abu Sa’id Al-Khudri mengata-kan, kami menangkap beberapa wanita tahanan Awtas dan mereka memiliki suami. Sehingga kami berpikir adalah sebuah kezaliman untuk melakukan hubungan intim dengan mereka. Namun, sang Nabi memerintahkan kita untuk melakukannya, tetapi kami menolak. Akibatnya, sebuah ayat turun yang membuat vagina mereka halal bagi kami.”57

Namun mereka harus menerima kenyataan bahwa Tuhan demikian hanyalah tuhan yang paling bejad amoral, karena hubungan tersebut sama saja dengan pemerkosaan! Allah manakah yang menghalalkan perkosaan atas wanita tawanan yang bersuami?

*[Dan surga manakah yang tidak akan ribut tatkala suaminya memprotes sipemerkosa Muslim itu kelak diakhirat?]

Itu sebabnya walaupun sekarang kita hidup dalam masa pesawat luar angkasa, jauh lebih maju dari masa Badui-nya Muhammad, pemerkosaan budak masih diterima di negara-negara Islam.

Hal lain yang tak kalah kejinya adalah, pernyataan yang dibuat oleh Muhammad dalam Al-Hadits yang merupakan esensi dari gerakan terorisme, dalam pemahaman yang paling dalam: “Dia yang membunuh seseorang, mempunyai hak atas segala hartanya.”

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Mon 08 Aug 2011, 8:30 pm

Hak untuk Membunuh

Kesewenangan Muhammad tidak hanya terbatas pada diskriminasi yang mengecualikan anak perempuannya, Fatimah. Muhammad juga menghalalkan seorang saudara membunuh saudaranya sendiri atau seorang bapak membunuh anaknya, atau seorang anak membunuh bapaknya, selama perang dalam menyebarkan Islam. Disitu seorang anak dapat membunuh ayahnya jika ayahnya tidak memeluk Islam. Menjadi halal untuk membunuh seorang saudara atau teman yang tidak beriman pada Islam, sehingga dianggap musuh Allah! Namun ajaib, kembali hukum ini tidak berlaku untuk saudara-saudara dari Muhammad! Diskriminasi tidak logis dan yang sesuka hati ini dicatat dalam lebih dari satu referensi Islam, termasuk The Life of the Prophet oleh Ibn Hisham, yang menulis:

“Ibn Ishaq bercerita bahwa Ibn Abbas mengatakan, bahwa Nabi berkata kepada sahabat-sahabatnya selama Perang Badar.

Setelah Hudhayfah menantang Muhammad mengenai masalah ini, Muhammad berkomentar kepada Umar Ibn al-Khattab: “Apakah paman dari Rasul Allah harus dibunuh dengan pedang?” Logika aneh apakah itu? Tidakkah pamannya juga seorang kafir sama seperti kafir lainnya? Tidakkah keluarganya adalah kafir sama seperti kafir lainnya di Quraishi, sukunya sendiri, yang diperintahkan untuk dibunuh tanpa ampun oleh anak-anak mereka sendiri, ayah mereka, saudara dan teman-teman mereka?

Lebih buruk dari Standar Ganda

Kisah diskriminasi dan standar ganda Muhammad bukan hanya terbatas pada diri dan keluarganya, melainkan diteruskan hingga ke kesukuan bangsanya, tercermin dalam pernyataannya: “Penerusku hanya boleh diberikan di antara kaum Quraishi.”

Perkelahian sengit terjadi pada saat Muhammad meninggal, karena kandidat pertama untuk menggantikan Muhammad adalah Sa’d Ibn Ubadah dari Ansar. Al-Suyuti berkata: “Muhammad mengatakan, kepemimpinan dan kekhalifahan setelahku harus berada di tangan suku Quraishi.”

Lebih jauh lagi, Muhammad tidak hanya memberi hak eksklusif kepada Quraishi sebagai penerus Kalifah, namun juga mempraktekkan diskriminasi pada saat pembagian penjarahan perang. Ia memporsikan rampasan kepada Quraishi pagan lebih banyak ketimbang kepada Muslim non-Quraishi!

Sheikh Abu Sa’id Al-Khudri menceritakan:

“Nabi, setelah Perang Hunein,

Sikap ketidak-adilan Muhammad kerap terulang dan Anda dapat membacanya dalam banyak referensi tentang keislaman.

4. Terorisme dan Intimidasi dalam Islam

Dalam bab ini, kami akan membahas serangan dan pertempuran kaum Muslim di bawah kepemimpinan Muhammad dan penerus-penerusnya, para Kalifah. Kita juga akan membahas kekejaman tak terbatas dari orang yang dianggap sebagai orang yang pengampun dan pengasih.

Semua tindakannya, sesungguhnya sedang mencerminkan sebuah inferioritas yang akut – kompleks yang dia alami semasa hidupnya – sebagai akibat dari hidupnya yang miskin hingga umur dua puluh lima tahun, dan tidak berpendidikan. Untuk mengimbangi masa lalunya, dia memberikan dirinya kekayaan, kehormatan dan predikat kenabian.

Sudah dikatakan di depan bahwa di Medinah, Muhammad berhasil melipat gandakan pengikutnya untuk mendukung misinya. Tetapi sekarang dia menghadapi masalah. Dari manakah dia akan mendapatkan uang yang ia butuhkan untuk menghidupi anak buahnya? Dia tidak menemukan cara lain, selain melakukan serangan, penjarahan dan perampokan – atas nama Allah – yang mengakibatkan pembunuhan dan pertumpahan darah.

Empat Serangan Pertama

Serangannya yang pertama dikenal dengan serangan Al-Iwa’, di mana dia menyerang sebuah caravan unta, yang dimiliki oleh beberapa kaum Quraishi.

*[Tidak ada satupun yang hakekatnya dapat dikaitkan kepada Allah, namun tetap dikatakan sebagai “perang demi Allah” atau demi “membela Allah”. Allah ini sudah terlalu banyak dibajak namanya, persis seperti yang dilakukan teroris sampai saat ini.]

Serangan ke empat dikenal dengan Al-Nakhla, sebuah tempat diantara Mekah dan Taif. Abd Allah bin Jahsh, memimpin dua belas orang dalam sebuah serangan atas caravan yang membawa kurma dan kain. Karavan itu dipimpin oleh Amr bin Al-Hadrami, yang dibunuh pada Bulan Haram, bulan dimana kaum Islam dilarang untuk membunuh dan berkelahi. Tetapi untuk Muhammad, dia berdiri diatas pelarangan. Maka lagi-lagi turunlah ayat dari mulutnya: “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi dari jalan Allah, kafir kepada Allah…lebih besar dosanya di sisi Allah.”

Perjanjian antara Muhammad dengan komplotannya adalah dia mendapatkan 20% dari hasil penjarahannya, dan anak-buahnya mendapatkan 80%. Sebagai hasil dari perampokan-perampokan, Muhammad dan anak-buahnya mendapatkan hasil permodalan yang sangat besar. Dengan modal itu, mereka mendapatkan orang dengan jumlah lebih banyak lagi, dan melakukan pekerjaan yang lebih besar lagi. Akibatnya, Perang Badar terjadi pada hari Farkan di bulan Ramadan.

Perang Badar

Siapa yang memulai serangan dalam perang Badar?

*[Muslim selalu merasa bahwa perang ini ”defensif ” untuk menghancurkan musuh-musuh (agresor) Islam yang dituduh kelewat batas.]

Namun jawablah dulu

*[Karena bala bantuan ”milisi kafir” dari Mekah inilah, maka Muslim mendalilkannya sebagai ”perang militer” melawan musuh-musuh Allah yang kafir, padahal itikad aslinya adalah merampok sebuah karavan kaya dari si kafir Abu Sufyan, termasuk menawan wanita-wanita cantik yang bisa dipakai semaunya.]

Seperti biasanya, “jibril” membantu Muhammad dengan ayat yang diturunkan: “Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakukan (teror) ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.”

Muhammad mengambil 70 tawanan wanita. Abu Bakar menyarankan kepada Muhammad untuk membebaskan mereka agar Allah dapat membimbing mereka untuk beriman terhadap kenabian Muhammad. Sa’d Ibn Mua’dh juga berkata sama. Tetapi Muhammad lebih mementingkan penjarahan ketimbang pertobatan iman. Sisa tawanan yang tidak dibunuh ditawarkan untuk dibebaskan atas tebusan (Surat Muhammad 47:4), dengan akibat kaum Quraishi harus menjual rumah mereka demi menebus tawanan tersebut dari tangan Muhammad.

Sa’d Ibn Mua’dh mengkritik kekejaman yang dilakukan Muhammad. Namun Muhammad berkata kepadanya, “Kamu sepertinya membenci apa yang dilakukan para pengikutku.” Dia menjawab, “Ya. Membunuh tahanan bukan tradisi Rab.” Muhammad menjawab, “Tetapi mereka adalah kafir.” Dia kemudian berkata kepada Muhammad dalam pernyataannya yang terkenal: “Sepertinya membunuh jauh lebih penting bagimu daripada membiarkan orang-orang itu hidup.”

Muhammad pergi untuk membagikan hasil rampasan perang diantara dirinya dan anak buahnya. Tetapi setelah hasil rampasan dibagikan, dalam perjalanan pulang, Muhammad membunuh Al-Nadr bin Al-Haris. Dan ketika mendekati gerbang kota, dia membunuh Akaba bin Abi Al-Mu’ait. Inilah kelicikan Muhammad terhadap orang-orang yang telah membantunya. Namun seperti biasanya, Muhammad mengatasi masalah kelicikannya ini dengan mendapat ”pertolongan” ayat Allah yang diturunkan kepadanya: “Mereka menanyakan kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah: “Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul.”

*[Pembelajaran dari perang ini menyangkut 3 aspek bagi setiap Muslim: (1). Awas-awas terhadap pemlintiran istilah, dari aslinya “perampokan” menjadi “perang militer yang gemilang menghancurkan orang kafir”. (2).Awas-awas terhadap metamorfosa “Jibril” yang selalu ngurusin pengecualian dan penghalalan bagi Muhammad dari ketentuan-ketentuan Allah yang baku. (3). Awas-awas terhadap penyesatan “Jibril” bahwa setiap barang jarahan kafir adalah halal, namun tidak ada satu orang kafirpun yang halal hidup diatas bumi, kecuali Muslim saja, seperti yang didoakan nabi Nuh Islam: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.”

Perang Uhud

Tidak lama setelah perampokan Badar, orang-orang Quraishi memutuskan untuk balas dendam atas serangan terhadap Muhammad dan pengikut-pengikutnya. Segera ketika Abu Sufyan tiba di Mekah, dia membangun kekuatan untuk melawan Muhammad dan komplotannya. Abu Sufyan dan pasukannya berangkat menuju Medina. Mereka berkemah dekat Gunung Uhud, mempersiapkan diri untuk menyerang kota. Muhammad diberitahu mengenai pasukan yang siap menggempur mereka.

Muhammad meyakinkan pengikut-pengikutnya bahwa dengan nama Allah dan malaikat-malaikat, kemenangan akan memihaknya, “Aku akan meminta Allah dan malaikatNya untuk berperang bagi kita.” Ketika perang dimulai, ternyata Muhamad dan pasukannya dikalahkan dan para pengikutnya lari ketakutan. Muhammad mencoba untuk memberikan penjelasan meyakinkan atas Perang Uhud yang memalukan. Rakyat bertanya: Dimanakah tuhan dari Muhammad? Dimanakah 20.000 malaikat yang dijanjikan untuk berkelahi membela mereka? “Dimanakah mereka berada, Muhammad?” Teriak Sa’d Ben, yang terluka parah selama perang. Para pendiri Islam berkumpul mengelilingi pemimpin mereka dan bertanya kepadanya: “Abu Kasem (itulah nama yang digunakan sahabat-sahabatnya untuk memanggilnya), apa yang akan kita lakukan? Sekarang Al-Ansar (sekutu) tidak akan mempercayai kita lagi.”

Muhammad meminta anak buahnya waktu sejenak untuk mendapatkan sebuah jawaban. Dan “jibril” sudah siap. Namun kali ini kaum Al-Ansar tidak akan bisa diyakinkan hanya dengan satu ayat, sehingga enampuluh satu ayat diturunkan dan menjadi bagian dari sebuah Surat!

Karena Al-Ansar bersungut mengenai apa yang dilakukan Muhammad terhadap Al-Nadir, Surat 59 Al-Hashr (Pengusiran) diturunkan untuk menghentikan semua pertikaian. Sepertinya tuhannya menjadi begitu bermurah hati dengannya sehingga dia tidak hanya mengirimnya hanya satu ayat seperti sebelumnya, tetapi sekarang sebuat surat penuh turun untuk membenarkan tindakannya!? Inilah model tuhannya Muhammad!?

Affair

Muhammad berhubungan intim dengan Aisyah, pada saat dia berumur sembilan tahun. Pada umur itu, seorang gadis muda tidak sepenuhnya sadar mengenai apa yang terjadi pada dirinya secara seksual. Disamping itu, dia tidak memiliki perasaan dewasa yang membedakan antara seorang laki-laki dengan yang lainnya, dan ke arah mana perasaannya ditujukan. Namun, ketika Aisyah bertambah umur, perasaannya juga bertambah dewasa.

Lihatlah kejadian di seputar pertumbuhan kedewasaannya.

Pertama, pada saat penyerangan terhadap kaum Al-Miraysi, Muhammad agaknya tidak cukup sabar untuk pulang ke rumah, hingga ia meminta Aisyah untuk menemaninya. Dengan kata lain, ketika anak buahnya sedang menyerang, merampok dan mencuri, sang nabi sedang berada dalam tendanya berhubungan intim dengan Aisyah.

Kedua, ketika sahabat-sahabat Muhammad mengambil wanita suku Al-Mustaliq, mereka mempertontonkan wanita-wanita tahanan. Diantara mereka adalah Juwairiyyah bint Al-Haris, yang sangat cantik dan Muhammad ingin menikahinya. Tetapi karena dia merupakan bagian rampasan perang dari Thabit bin Qais, Muhammad menawarkannya banyak uang, untuk membeli wanita itu bagi dirinya. Transaksi tersebut bahkan terjadi saat Aisyah sedang bersamanya di dalam tendanya.

Apakah reaksi dari Aisyah? Aisyah meninggalkan untanya ketika kelompok tersebut mendekati kota, dan dia masuk ke dalam salah satu rumah yang kosong. Setelah tujuh jam, dia kembali bersama Safwan bin Al-Mu’attal,

Tidak lama kemudian, Ali melihat kejadian tidak senonoh dari Aisyah, sehingga dia mengatakannya kepada nabi: Kali ini, Muhammad memutuskan bahwa Aisyah harus dibunuh. Dia pergi kepadanya dengan Ali, dan dengan pedangnya, siap untuk membunuhnya. Muhammad memasuki rumah dan Ali menunggu di luar, tetapi Muhammad keluar satu jam kemudian, berkeringat dan keletihan. Ali bertanya kepadanya: “Apakah kamu membunuhnya, Sepupu?” Muhammad menjawab, “Tidak Ali. Sebuah ayat turun dari Allah untuk membenarkannya lagi.”

Tetapi kali ini lain, ayat tersebut menuduh Ali yang berbohong, dan mengatakan bahwa gosip tersebut berasal dari “kelompok diantara kamu.”

[84] Sejak hari itu, Ali memusuhi Aisyah dan Aisyah memusuhi Ali, Padahal mengenai Ali, Muhammad mengatakan, “Dia adalah sepupuku dan saudara yang menebus nyawaku. Dia adalah kebenaran, dia adalah Ali bin Abu Talib.” Tetapi tuhannya Muhammad kini berbalik dan menuduhnya berbohong kepada Ali, demi menyelamatkan kisah Aisyah...

Surat Pewarisan

[85] [86] Di sini, saya hanya mempersoalkan sebuah pertanyaan klasik: Apakah itu adalah perilaku dari seorang nabi yang diutus Tuhan? Sangat jelas bahwa Islam berkembang dilandasi dengan banyak darah tertumpah. Dimulai dengan perampasan, pembunuhan, pencurian dan perampokan karavan-karavan kaum Quraishi yang datang dari Damaskus ke Mekah. Kemudian berlanjut dengan menyerang kaum Yahudi, baik itu di Khaybar maupun di Medina, dan kaum Nasrani di Medina dan Taif juga tidak luput dari pembantaian. [87]

Pertikaian keluarga, antara Muhammad dengan Ali menyebabkan dihapusnya Surat Pewarisan, yang seyogyanya menurunkan kekalifahan kepada Ali oleh Muhammad. Harap catat: pendukung Ali (kaum Syiah) tetap mempertahankan keberadaan Surat-Pewarisan dan membacakannya dari dalam Al-Qur’an mereka hingga kini. Ketika Kalifah ‘Utsman mengumpulkan Al-Qur’an, dia menolak untuk memasukkan Surat tersebut dan menuntut untuk menghapuskannya. Tetapi surat itu masuk dalam salinan Ibn Mas’ud dari Al-Qur’an dan terdapat di dalam Al-Quran yang dibaca oleh rakyat Iran dan semua orang Syiah pada umumnya. Mereka berjumlah sekitar 40% dari semua orang Muslim. Sehingga, Al-Quran yang dibaca oleh kaum Syiah berjumlah 115 surat, sedangkan Al-Qur’an yang dibaca oleh kaum Sunni berjumlah 114 surat. Perbedaan ini menimbulkan sebuah pertikaian penting yang terjadi setelah serangan Muraisa, dalam tahun kelima Hijrah.

Akar-akar Terorisme dalam Al-Qur’an

Peristiwa seperti ini adalah mirip dengan perkawinan Muhammad dengan Juwairiyyah bint Al-Haris, yang terjadi ketika nabi membunuh ayah dan suaminya yang ditawan, lalu mengawini sang istri. Aisyah menjawab perilaku Muhammad ini dengan mengkhianatinya sebagaimana dikutip di atas.

Kaum Muslim hingga kini mengikuti langkah-langkah Muhammad, sebagai pendiri Islam. Itu sebabnya, hari ini kita menyaksikan para Islamist di Mesir merampok gereja-gereja dan toko-toko orang Kristen, membunuh mereka tanpa perasaan. Di Aljazair, Muslim fanatik telah membunuh orang-orang tidak berdosa tanpa pertanyaan, Muslim maupun non-Muslim, hanya karena merasa ada pihak-pihak yang menentang agenda politik dan agama Islam. Kenapa mereka harus ragu melakukan hal-hal ini jikalau nabi mereka membiarkan dan memimpin aksi-aksi yang menjijikan ini? Aksi-aksi terorisme dan intimidasi Muhammad telah didokumentasikan dalam biografi-biografi Islamic yang terbaik tentang sepak-terjang Muhammad (sebagai “pahlawan perjuangan”).

Orang-orang harus mengerti bahwa Muhammad telah menjadi contoh bagi umat Muslim di dunia Timur maupun Barat.

Kisah Rihana bint Amro

Ketika tangan dan baju Muhammad masih berlumuran dengan darah orang-orang Bani Quraiza, Muhammad memerintahkan para tahanan wanita dipajang di hadapannya. Seperti biasanya, Muhamamd memilih untuk dirinya wanita yang paling cantik. Kali ini pilihannya jatuh pada seorang wanita yang suaminya dan ketiga saudara laki-lakinya dan seluruh keluarganya telah diperintahkan untuk dipenggal kepalanya di depan matanya. Nama wanita itu adalah Rihana bint Amro. Muhammad berkata kepadanya, “Daripada menjadi budakku, saya akan membebaskan kamu dan menikahimu.” Ia menjawab: “Lebih terhormat bagiku untuk menjadi budakmu daripada menjadi istri seorang penjagal manusia.” Dia kemudian meludahinya dengan harapan agar sang nabi besar itu akan memerintahkan dirinya untuk dibunuh. Tetapi ternyata Muhammad tidak membunuh wanita cantik. Melainkan, dia menyimpannya sebagai seorang budak dan berhubungan intim dengannya sementara kaki dan tangan wanita itu terikat.

Allah seperti apa yang akan mengirim seorang nabi yang bajunya masih berlumuran darah sembilan ratus orang, dan mencari kepuasan seksual dengan seorang wanita yang lebih memilih menjadi budak dan kematian, daripada menjadi “istri dari seorang penjagal manusia.”

Tentu saja kaum Yahudi sejak itu mewarisi kebencian terhadap Muhammad dan para pengikutnya. Dan mereka masih mengingat betapa banyak pembunuhan dan penyiksaan yang dia lakukan terhadap nenek moyang mereka dari Bani Quraiza.

Terorisme hari ini bukan datang tiba-tiba, bukan pula temuan metode baru! Muhammad telah memberi patron terbaik untuk sebuah teror dan intimidasi dengan penutup jubah perjuangan demi agama Allah.

Kisah Fatimah bint Rabi’a

Fatima bint Rabi’a adalah wanita dipakai sebagai contoh karena harkat dan martabatnya. Dia menolak untuk mengakui Muhammad sebagai seorang nabi, malahan mengutuknya. Dan Muhammad, nabi yang dianggap pengampun, ternyata tidak melupakan orang ini. Ketika Muhammad menginvasi suku Bani Fazara, dia membunuh sebagian besar rakyatnya tetapi mengambil Fatimah bint Rabi’a sebagai tawanan bersama dengan anak perempuannya. Muhammad memerintahkan agar Fatimah itu disiksa, sebagaimana yang ditulis oleh Al-Athir dalam buku-nya.

Setelah budak tersebut selesai melakukan perbuatannya yang najis, Muhammad masih memanggil Zayd bin Haritha dan memerintahkannya untuk menuntaskan pembunuhan terhadap Fatimah, walaupun banyak orang meminta pengampunan untuk dirinya. Al-Tabari menulis: “Muhammad memerintahkan Zayd bin Haritha untuk membunuh Fatimah, yang dikenal sebagai Umm Qirfa. Dia membunuhnya dengan sadis yaitu dengan cara mengikat kedua kakinya dengan dua tali yang diikat pada dua unta. Dia memaksa unta tersebut berlari ke arah yang berlawanan sehingga perempuan itu robek menjadi dua bagian.”

Betapa menjijikkan pembunuhan itu! Tuhan manakah yang dapat mengilhami seseorang untuk melakukan hal tersebut, dan tetap harus disebut sebagai Tuhan yang ”Maha Pengasih dan Maha Penyayang?” Bagaimana Muslim bisa mempercayai bukan saja kebohongan dan kepalsuan Muhammad, tetapi juga kekejamannya?! Jangan lupa bahwa kekejaman seperti itu berkali-kali dilakukan dalam setiap kesempatan sehabis perangnya Muhammad.

Betapa jauhnya perbuatan nabi besar itu dari ajaran Yesus dari Nazaret, yang rela mengampuni mereka yang mengolok bahkan menganiaya dan menyalibkan diriNya, dan yang dibalas oleh Yesus dengan meminta pengampunan atas dosa mereka kepada Bapa-Nya.

Tambahan Kisah Safiyah bint Huyay

Kisah yang baru saja Anda baca tidak berbeda dengan kisah Kinana bin Al-Rabi’a, yang menjadi tawanan pada serangan Khaibar. Muhammad bertanya mengenai letak hartanya yang disembunyikannya. Sebagai jawabannya, Kinana sekaligus kehilangan semua kekayaan yang tersimpan.

*[Muslim selalu mendalilkan motif Nabinya disini berperang melawan kafir Yahudi, tetapi lihatlah betapa kasat mata motif sejatinya adalah perampokan.]

Muhammad kemudian memerintahkan untuk membawa Safiyah, istri Kinana, dan menyaksikan bagaimana suaminya diikat, dilepaskan bajunya, dan di capkan dengan besi kepada bagian-bagian tubuh Kinana yang sensitif. Safiyah didudukkan dipangkuan Muhammad, dipaksa untuk menonton suaminya disiksa. Setelah penyiksaannya, Muhammad memerintahkan agar Kinana dipenggal dengan pedang dimuka umum, kemudian menikahi istrinya!

Bila hal seperti itu terjadi pada nabi selain Muhammad, kaum Muslim akan mengutuki: “Nabi binatang!” atau “Setan alas!” Coba periksalah semua perilaku para nabi satu persatu tanpa pembelaan buta: Bisakah perilaku seperti itu bagian dari perilaku nabi Tuhan yang sejati?

Beberapa kaum Muslim mungkin akan mengatakan bahwa tuduhan-tuduhan tersebut adalah palsu terhadap rasul mereka. Saya menjawab: Saya berharap dari lubuk hati saya bahwa itu adalah tuduhan palsu, tetapi kebenaran selalu pahit. Saya mengetahui ini dari pengungkapan fakta-fakta yang diplintirkan, juga dari pengalaman pribadi, karena saya merasakan sendiri kepahitan yang sama dari ajaran dan tindakan-tindakan nabi dan tuhannya Islam, saat saya menemukannya sendiri. Mengerikan, sangat mengerikan, untuk menghubungkan Tuhan yang Suci dan Murni dengan kejahatan dan tipu daya palsu, sementara Tuhan sejati sama sekali tidak bersalah atas ucapan dan tindakan-tindakan Muhammad.

Tipu daya Muhammad berhasil karena kebodohan orang Arab di zaman kebodohan. Bagaimana tipu daya ini bisa diterima oleh orang-orang terpelajar pada abad ke 21, dimana ilmu pengetahuan menyediakan begitu banyak fakta dan pencerahan?

Ikuti Muhammad dalam Perang atau: Mati

Ketika Amr bin al-Aas tiba di Yaman untuk memaksa rajanya membayar upeti jika dia tidak memeluk Islam, sang raja bertanya kepadanya: “Bagaimanakah semua kaum Quraishi menjadi Muslim?” Al-Aas menjawab:

“Kaum Quraishi mengikuti Muhammad karena mereka mempunyai keinginan untuk memeluk Islam atau karena mereka takut sebab mereka dikalahkan dengan pedang. Dan sekarang kamu adalah satu-satunya yang tersisa (yang bukan Muslim). Jika kamu tidak memeluk Islam hari ini, kuda-kuda akan berlari di atasmu dan rakyatmu. Peluklah Islam dan kamu akan hidup dalam kedamaian dan kuda-kuda serta penunggangnya tidak akan menyerangmu.”

Dengan kata lain, pilihannya hanya Islam atau mati. Ikuti Muhammad atau mati – sebuah pilihan perbudakan dan sebuah taktik teroris yang teramat keji, rancangan Muhammad Utusan Allah. Ibn Ishaq menulis:

“Utusan Allah mengirim Khalid bin Al-Walid kepada bin Al-Haris, untuk disampaikan kepada suku Najran, yang beragama Kristen dan berkata kepadanya: Jika kamu memeluk Islam dan membayar zakat, kamu akan diterima; jika kamu bilang tidak, aku akan membunuhmu dengan pedang.”

Suku tersebut mengirim beberapa orang dari Al-Haris kepada Utusan Allah dengan patuh. Apa yang dikatakan Utusan Allah kepada orang-orang tersebut? “Jika kamu tidak memeluk Islam, aku akan memenggal kepalamu di bawah kakimu!”

Teror dan mental terorisme tidak hanya didemonstrasikan dalam tindakan-tindakan Muhammad, tetapi juga dicatat sebagai pewahyuan dari Allahnya dalam Al-Qur’an, yang mendukungnya untuk menteror, membunuh dan menumpahkan darah orang tidak berdosa.

Surah 4:74 mengatakan

Surah Muhammad mengatakan

Surah Al-Anfal 8:60 mengatakan

[94]: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang kamu menggetarkan (teror) musuh Allah, musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.”

[Surah 33:26 mengatakan, ”...dan Dia memasukkan rasa takut (teror) kedalam hati mereka. Sebagian kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan”

Kasih versus Teror

Teror jelas-jelas diperintahkan Allah, untuk ditanamkan ke dalam hati para musuh Islam. Maka Islam adalah tempat subur untuk menggunakan teror dan terorisme sebagai alat untuk menaklukkan keimanan seseorang.

Saya percaya, kebenaran sejati yang datang dari Surga tidak membawa pedang, ataupun memerintahkan pertumpahan darah orang tidak berdosa. Surga menyatakan: “Kasihilah musuhmu.” Dia tidak mengatakan, “Jagallah musuhmu.” Surga mengatakan: “Berkatilah mereka yang mengutukmu.” Tidak mungkin Surga mengatakan: “Wahai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus diantaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.”

Surga yang mengampuni berkata

Tetapi Surga tidak akan menghasut dan menyombong

Penyebaran Islam setelah Muhammad juga dicapai dengan ujung pedang, seperti yang digambarkan dalam bendera mereka. Ibn Al-Asam Al-Garhami mengatakan di dalam bukunya Tales of Battles bahwa jumlah orang yang terbunuh dari awal panggilan kenabian Muhammad hingga kematiannya melebihi 30,000 jiwa. Dan mereka yang menemui ajalnya oleh pedang Islam dari awal pendirian Islam hingga 1250 Hijrah (sekitar tahun 1750 Masehi) mencapai sekitar sepuluh juta jiwa. Di Spanyol sendiri, kaum Muslim membunuh lebih dari 1.5 juta jiwa dari abad ke-8 Masehi hingga mereka diusir dari Spanyol pada tahun 1492.

Perang antar Muslim: Pembunuhan Utsman bin Affan

*[Muhammad memberlakukan pedang dan menghalalkannya terhadap kafir. Ia mungkin tidak sadar akan firman Yesus yang mengatakan sebaliknya, “Siapa yang menggunakan pedang akan binasa oleh pedang” (Mat.26:52). Pedang disini tentu “pedang” dalam arti luas tentang kebrutalan, pembunuhan, dan pertumpahan darah. Dan benarlah, ternyata pengembangan Islam yang mengandalkan pedang berbalik menjadi korban pedang itu juga di kalangannya. Kenapakah Muslim tidak me-renunginya serta menganalisa dan memastikan sejarah intern Islam itu sendiri?]

Kejadian yang paling tepat menggambarkan “pedang makan tuan” adalah fakta pembunuhan terhadap penerus-penerus Muhammad (yakni para Kalifah) dan pemimpin-pemimpin Muslim oleh kalangan Muslim sendiri. Salah satu diantaranya adalah Utsman bin Affan, Khalifah ketiga yang menyumbangkan 10,000 dinar kepada Muhammad, ketika dia pertama kali mulai menyebar-luaskan panggilan kenabiannya. Al-Halabi menulis tentang dia:

“Utsman bin Affan datang dengan uang sepuluh ribu dinar dan meletakkannya di dalam tangan dan dada Muhammad. Muhammad mulai mengambil uang tersebut, memeriksanya, membalik-balikannya ke setiap arah dengan hati-hati dan gembira sambil berkata, ‘Semoga Allah memberikan pengampunan atas semua dosamu, yang tidak diketahui dan yang diketahui oleh umum, Wahai Utsman. Semoga Allah memberikan kepadamu pengampunan untuk apa yang kamu lakukan di hari kemarin dan apa yang kamu lakukan di hari esok hingga hari pengangkatan. Tidak akan ada sesuatu apapun yang dilakukan Utsman yang akan melukai dirinya mulai hari ini.”

Penulis-penulis Islam sendiri memberikan kita banyak penjelasan mengenai pembunuhan terhadap diri Utsman. Dua orang Muslim yang berpengaruh, Muhammad bin Abu Bakar dan Ammar bin Yasir, datang ke hadapan Utsman ketika dia sedang membaca Al-Qur’annya Muhammad. Mereka menyiksanya kemudian membunuhnya. Mereka juga menginjak jenggotnya dengan sepatu mereka – sebuah tanda penghinaan besar. (Jangan lupa bahwa Utsman adalah salah satu dari 10 pembawa kabar baik yang berkhotbah tentang Surga. Dia juga adalah orang yang telah diberikan kepastian oleh Muhammad bahwa semua dosanya, yang lalu dan yang akan datang, akan diampuni, setelah dia membayar 10.000 dinar.)

Ironisnya, dia dibunuh oleh seorang pembawa kabar baik lainnya, Ammar bin Yasir, yang berasal dari sebuah suku yang disiksa oleh kaum Quraishi karena Muhammad. Dengan demikian, seperti ucapan Muhammad, bukankah yang membunuh dan yang dibunuh sesama Muslim akan masuk ke dalam api neraka? Apakah Utsman benar-benar pergi ke Surga hanya karena sepuluh ribu dinar yang dia sumbangkan kepada Muhammad, karena ia memang dijanjikan Surga? Apakah Ammar bin Yasir, salah satu dari pembawa kabar baik tentang Surga – tetapi yang membunuh sesama orang Muslim – pergi ke Surga? Apakah kaum Muslim memikirkan hal-hal ini? Apakah Utsman dan Ammar pergi ke surga atau ke neraka? Menurut Muhammad, mereka pergi ke surga. Tetapi juga menurut Muhammad mereka pergi ke neraka! Faktanya, Kalifah ketiga ini dibunuh oleh Ammar dan anak dari Khalifah pertama.

*[Muhammad sendiri tidak luput dari hukum “pedang berbalas pedang”. Ia kena racun dari perempuan Yahudi yang ditawannya di Khaibar, dan Allah tidak menghindarkan atau memunahkan racun itu dari padanya, seperti yang diakui oleh Anas bin Malik: ”Saya selalu mengetahui pengaruh racun itu dalam kerongkongan beliau (HS Bukhari 1220). Aisyah menyaksikan betapa Muhammad menderita, bukan hanya karena sakit keracunan makanan tersebut di saat-saat kritisnya, ”Hai Aisyah! Saya senantiasa merasa pedih makanan (racun) yang saya makan di Khaibar. Itulah waktunya saya merasa tali jantung saya putus karena racun itu”; Tetapi harapan dan permohonannya untuk keselamatan dirinya di akhirat juga tidak menentu, karena tidak ada tanda-tanda dijawab lagi oleh Jibril maupun Allah. Muhammad hanya bergumul sendirian dengan maut. Ketika seseorang siap-siap menghembuskan nafas terakhirnya, ia akan melepaskan segala atribut ke-egoannya dan dengan kata-kata terakhir ia mengakui dengan sepenuh kejujuran. Dan itulah yang juga terjadi pada diri Muhammad, yang berkata: “Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkan saya dengan Teman yang Mahatinggi... Lalu beliau mengangkat tangannya sambil mengucapkan: “Teman Yang Maha Tinggi”. Lalu beliau wafat dan rebahlah tangan beliau.” (HSB.1570, 1573, 1574). Tak bisa lain lagi, Muhammad harus dengan jujur meninggalkan dua kebenaran diujung napas terakhirnya: (1). Bahwa ia adalah orang berdosa yang perlu diampuni. Dan (2) bahwa ada satu sosok baru yang disembunyikannya selama ini, yaitu, ”Teman Yang Maha Tinggi” yang akan mengadilinya di hari pengadilan.]

5. Al-Qur’an Wahyu Allah atau Ciptaan Manusia?

Tuan Qasim, guru agama saya dulu di Mesir tempat saya dilahirkan, – seperti halnya dengan semua para Imam dan Syeik – menyatakan bahwa mujizat yang dilakukan oleh Muhammad adalah penulisan Al-Qur’an. Mereka mengaku bahwa Al-Qur’an adalah tulisan yang paling indah dengan retorika yang paling baik yang pernah ditulis, karena berasal dari surga dan bukan ciptaan manusia. Al-Qur’an sendiri, dalam salah satu ayatnya menantang siapapun untuk menghasilkan sebuah karya mirip Al-Qur’an, atau bahkan yang mirip dengan salah satu suratnya yang mana saja. Dr. Badawi, seorang guru agama mengatakan, “Al-Qur’an adalah buku surgawi terakhir dan Muhammad adalah nabi terakhir dan penutup nabi-nabi sebelumnya.”

Apakah pernyataan-pernyataan manusia ini benar? Saya dulu biasanya memutlakkan Al-Qur’an dan saya adalah penggemar dari Sheikh Abdul Baset

Penjiplakan Quranik

Saya membaca dan merenungi Al-Quran dan juga Alkitab, dan saya menemukan banyak penjiplakan dengan penggeseran. [Tidak seperti para “Ahli Kitab”, banyak Muslim belum tahu bahwa banyak ayat dari Al-Qur’an diambil dari Alkitab, dengan sejumlah penambahan pengurangan, dan perubahan, besar atau kecil.] Contoh, Al-Qur’an menetapkan untuk semua orang Muslim, kewajiban untuk membayar 2.5% zakat.[99] Hal itu menjiplak Perjanjian Lama yang ditetapkan bagi orang Yahudi untuk membayar 10% dari pendapatan tahunan mereka. Berpuasa, kiblat shalat, barang haram dan halal dan lain lain di dalam Al-Qur’an, juga dijiplak dari Alkitab dengan beberapa modifikasi. Semua ini bukan sesuatu yang baru, tapi sudah ada dikalangan Israel!

*[Malahan penjiplakan dengan perubahan arah kiblat, angka zakat, dan bobot haram-halal, jelas-jelas menciptakan pertanyaan kenapa Allahnya Muhammad sesukanya mengubah hukum Tuhan dari para nabi selainnya, setelah ribuan tahun itu diberlakukan dengan baik-baik? Lihat pula kisah kejadian alam semesta, keberadaan 7 surga dan neraka, sosok sejarah seperti ratu Sheba (Balqis), Nimrod, kisah nabi-nabi, kejadian Yahya dan Isa beserta mujizat-mujizatnya, hingga kepada penghakiman akhir zaman, semuanya itu tak lain tak bukan hanyalah “retelling stories” dengan banyak penyimpangan, pengacakan, dan pengaburan fakta sejarah, sambil menyisipkan fiksi-fiksi, sehingga semuanya justru tidak jelas dan tidak masuk akal.]

Mujizat Al-Qur’an?

Tentang “keajaiban” Al-Qur’an. Apakah ini berarti Al-Qur’an tidak mempunyai kesalahan, baik itu secara gramatikal, sejarah ataupun Qur’aniah - dirinya, dan tidak seorangpun yang sanggup menulis sesuatu yang menyerupainya? Saya dulu memang selalu menantang para pengikut agama-agama lain untuk mencari kesalahan di dalam Al-Qur’an yang saya cintai. Tetapi beberapa teman dekat mengatakan kepada saya untuk membacanya dengan lebih seksama dan mendalam agar saya dapat mencari tahu sendiri. Saya melakukannya dan saya terkejut karena menemukan begitu banyak kesalahan gramatikal dan kesalahan sejarah. Kita tidak mau bertele-tele disini, kecuali hanya tampilkan satu-dua gelintir kekonyolan wahyu sebagai contoh.

Laki-laki vs. Perempuan; Bentuk Tunggal vs. Jamak; Subyek vs. Obyek.

Dalam Surat Al-A’raf di bawah ini,

Pada ayat berikutnya, dari Surat At-Tauba,

Muhammad juga terlanjur meletakkan bentuk subyek yang seharusnya berbentuk obyek, begitu juga sebaliknya – sebuah kesalahan yang tidak termaafkan dalam bahasa Arab, seperti yang ditulis dalam Surat Al-Hajj[102]

Dalam Surat Al-A’raf 7:56, kesalahan gramatika yang konyol juga terjadi, dimana bentuk laki-laki (yang derajatnya dalam Islam lebih tinggi) tertukar dengan bentuk perempuan yang berderajat lebih rendah.

Al-Suyuti mengatakan: “Tidaklah dibenarkan, bagi semua orang, untuk membaca Al-Qur’an tanpa membacanya dalam bahasa Arab; sekalipun pembacanya tidak pandai membaca dalam bahasa Arab.”

Dia mengatakan ini karena kebanyakan sarjana Muslim setuju bahwa menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa lain akan "menghilangkan banyak makna asli dan keindahannya serta nilai linguistiknya".

*[Tentu saja itu bukan monopoli Al-Quran, melainkan secara umum gejala seperti itu berlaku untuk semua “bahasa-ibu”, apalagi yang berujud prosa-lirik ala Al-Quran. Namun dalam perkembangan linguistik itu sendiri, entah dalam bahasa apa saja, akan menipiskan kekentalan nuansa aslinya yang selalu bergeser lewat waktu. Namun masalahnya menjadi lain ketika hal yang bersifat relatif itu hendak dimutlakkan dengan dalil bahwa membaca Al-Qur’an atau bershalat dalam bahasa lain>oleh para ulama Islam sebagi tidak sah, atau tidak diridhoi Allah, atau tidak berpahala selain dalam bahasa Arab! Bahkan pelaku-pelakunya dihajar!]

Kita harus bertanya:

“Apakah Allah adalah tuhan bagi orang-orang Arab saja?”

“Apakah dia bukan Tuhan bagi semua orang?”

“Apakah Allah tidak berbicara dalam bahasa lain selain dalam bahasa Arab saja, seperti yang Muhammad katakan beberapa kali dalam Al-Qur’an?”

Walau sejak dunia diciptakan hingga saat ini, keseluruhan manusia yang bisa berbicara dalam bahasa Arab hanya seporsi kecil saja, namun Muhammad berkata: “Cintailah Arab untuk tiga alasan: karena aku adalah orang Arab, karena Al-Qur’an diturunkan kepada kita dalam bahasa Arab,


Namun lucunya, Nabi Arab ini juga mempertentangkan pernyataannya di tempat lain dengan mengatakan: “Tidak ada perbedaan antara Arab dan bukan Arab kecuali dalam kesalehan.”

[105] Jika Al-Qur’an ditujukan bagi seluruh dunia, ia seharusnya datang dalam bahasa yang memang dapat diterjemahkan tanpa harus kehilangan makna dan nilai aslinya. Lebih jauh lagi, jika Al-Qur’an memang berasal dari Tuhan, ia seharusnya dapat diterapkan pada setiap generasi dan setiap tempat, tidak hanya untuk bangsa Arab dan hanya selama masa tertentu! [106]. Seorang Syeikh & ilmuwan Islam, Ibn Taymiyyah,[107] menulis: [108]. Bahwa terdapat banyak kesalahan di dalam Al-Qur’an, telah diketahui dengan baik di antara para Muslim, dan tidak dapat dibantah oleh sarjana-sarjana mereka. Maka saya bertanya, “Tidakkah ‘Jibril’ menyadari pentingnya penekanan-penekanan dan tanda-tanda pada huruf-huruf ketika Al-Qur’an diturunkan?” [109] Dan masih banyak kesalahan lainnya yang tidak usah lagi disertakan disini. [110]

*[Apalagi sampai harus diganti dan dirubah ayatnya Allah dalam nasikh-mansukh.]

Alasan-alasan Lainnya yang Membingungkan

Ketika Al-Qur’an ditulis, ia tidak memiliki tanda-tanda yang diperlukan oleh huruf-huruf yang sangat penting dalam bahasa Arab

“Sahabat-sahabat Muhammad tidak menaruh tanda atau penekanan pada huruf-hurufnya. Dengan demikian, kata tersebut dapat dibaca dengan dua cara yang berbeda, dan bisa memiliki dua arti (atau lebih) yang berbeda!

Bukti ini – penulisan Al-Qur’an yang tanpa tanda-tanda – juga SUDAH ditegaskan oleh Al Suyuti.

*[Bukankah dikatakan bahwa di setiap malam di bulan Ramadhan “Jibril” turun untuk me-review bersama Muhammad apa-apa yang sudah diturunkan kepadanya agar terkonfirmasi segalanya dalam kebenaran? Bahkan dikatakan Jibril telah mengunjungi Muhammad sebanyak 124.000 kali, atau hampir 20 x dalam sehari selama kenabian Muhammad? (lihat Wikipedia, kategori “Malaikat”). Lalu kenapa masih kelolosan banyak kerancuan dalam penandaan Al-Qur’an?] Kalau hal itu dikatakan sebagai keajaiban, kesempurnaan, dan yang terindah dari semua kitab, bukankan seharusnya bebas dari kesalahan yang memalukan?

Lama setelah Al-Qur’an ditulis, Abu Al-Aswad Al-Du’ali dan Saybubia (Khalil Ibn Ahmad) menyelesaikan pekerjaan yang tidak sempat dilakukan oleh ‘jibril’. Ketika peletakkan penekanan-penekanan dan tanda-tanda pada huruf telah diselesaikan oleh mereka, pertentangan pun terjadi di antara umat Islam; dan masih terus terjadi sampai hari ini: Al-Qur’an dapat dibaca dalam dua cara yang berbeda, dan kenyataan ini ditegaskan oleh para sarjana Muslim sendiri! Sebaliknya Muhammad mengakui bahwa Al- Qur’an dapat dibaca dengan tujuh cara berbeda (yang akan memberikan arti yang berbeda terhadap kata-katanya) sebagaimana yang dicatat dalam Hadits Shahih Bukhari dan Muslim.

Ketika saya masih kecil, saya bertanya kepada guru agama saya, mengapa (huruf) alif dihapus dari semua huruf-huruf dimana seharusnya ia ditempatkan. Dan guru saya tidak bisa menjawabnya, dan bahkan para sarjana Islam masih tidak memiliki sebuah jawaban. Apakah Jibril telah “memakan” huruf alif tersebut ketika ia mendiktekan ayat-ayatnya kepada Muhammad? Atau, huruf alif ini tidak terdapat dalam perbendaharaan Jibril? Jadi, apanya Quran yang dikatakan keajaiban yang terbesar?

*[Dan tidak cukup dengan itu, siapakah diantara Muslim yang tahu apa yang diturunkan oleh Jibril kepada umat Islam, dalam huruf atau ayat “Alif laam miim”(ayat awal dari surat 2, 3, 29, 30, 31, 32), atau “Thaa sin mim” (fawatih al-suwar, ayat awal dari surat 26 dan 28 dan lain lain total ada 29 surat?]

Al-Suyuti menulis: “Ayat awal dari semua surat adalah rahasia sehingga tidak seorangpun mengerti maksudnya kecuali bagi Allah” (lihat Al-Itiqan, Al-Suyuti, vol.3, p.29). Inikah ujud dari keajaiban Quran yang tak tertandingi? Dengan kesalahan gramatikal, sejarah, dan kalimat-kalimat tanpa arti? Bukankah itu hanya bualan tersendiri dari Muhammad untuk menantang orang-orang bodoh menciptakan satu surat sebaik semisal Quran?

Wahyu via Inspirasi Para Sahabat Muhammad?

Bukti menunjukkan bahwa Al-Qur’an itu tak lepas dari ciptaan manusia. Kenyataan memperlihatkan banyak di antara ayat-ayatnya berasal dari para pendamping Muhammad dan istri-istrinya. Dengan demikian, apakah Abu Bakar dan Umar Al-Khattab juga merupakan nabi, atas partisipasinya dalam menulis Al-Qur’an? Mari kita lihat beberapa yang narasinya pendek saja.

Umar Ibn Al-Khattab

Abu Bakar bukanlah satu-satunya, masih ada yang lain yakni Umar ibn Al-Khattab mengatakan sebuah pernyataan bahwa “jibril” dengan segera menerima dan menurunkan kepada Muhammad.

Salah satu peristiwa yang disebutkan Al-Suyuti, menunjukkan bagaimana dan dari siapa wahyu Muhammad itu timbul:

“Seorang Yahudi bertemu dengan Umar Ibn Al-Khattab. Orang Yahudi itu beradu argumentasi dengan Umar dan mencoba untuk meyakinkan dirinya bahwa Muhammad bukanlah seorang nabi dan “jibril” yang berbicara kepadanya hanyalah musuh dari orang Yahudi. Umar menjawabnya, ‘Siapapun yang menjadi musuh Allah, dialah musuh para malaikat, para utusannya, Jibril dan Michael, karena Allah adalah musuh bagi orang-orang yang tidak percaya.’ Dan hanya selang dua hari, ucapan tersebut diturunkan menjadi ayat yang bisa kita temukan dalam Al Qur’an, Surat 2:98.”

Zayd bin Thabit [111]

Sebuah kisah lain diceritakan oleh Zayd, salah seorang dari para penulis wahyu Muhammad (Al Qur’an). Ia mengatakan:

“Muhammad menghampiriku lalu berkata, tulislah apa yang telah diturunkan kepadaku, ‘Mereka yang hanya duduk diam di dalam iman tidak dapat disamakan dengan mereka yang bertempur di jalan Allah.’ Di antara mereka pada saat itu, ketika ia sedang mendiktekannya kepadaku, ada Ibn Umm Kulthum, seorang tuna netra. Ia berkata kepada Utusan Allah, ‘Tetapi aku buta.’

Lalu Muhammad berkata kepada Zayd, ‘Tambahkan pada ayat itu, kecuali mereka yang cacat.’”

Apakah itu merupakan pewahyuan yang turun dari surga atau nasihat spontan dari manusia? Saya serahkan kepada Anda untuk memutuskannya.

*[Masalahnya, hanya Muhammad seorang yang menyaksikan perkataannya sendiri sebagai wahyu! Dan itu dengan mengatas-namakan “Jibril”plus “Allah” yang kedua-duanya hanya diklaim. Sementara pewahyuan nabi-nabi sebelumnya hanya berurusan langsung dengan Tuhan sendiri (tanpa Jibril), kenapa Muhammad hanya berurusan dengan “Jibril” tanpa Allah? Maka dalam contoh diatas, tampak sekali klaim demikian mudah nyasar dari sumber tertingginya.]

Abd Allah bin Sa’d

Seorang penulis lain yang dipakai Muhammad adalah Abd Allah bin Sa’d. Ia kemudian meninggalkan nabi karena ia menemukan kenyataan bahwa tidak ada pewahyuan dan tidak ada “jibril.” Ia bersaksi demikian: “Muhammad sebelumnya selalu berkata kepadaku untuk menulis pada setiap akhir bagian: ‘Allah adalah penyayang dan adil’. Tetapi aku menulisnya dengan ‘pengampun dan penuh belas kasihan.’ Lalu Muhammad menjawab, ‘Itu sama saja.’”

Akibatnya Sa’d telah pun meninggalkan Islam. Ia melarikan diri karena Muhammad mengancam akan membunuhnya setelah ia diberitahukan apa yang dikatakan oleh bin Sa’d: “Jika Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad, Ia tentu juga akan menurunkannya kepadaku. Ketika Muhammad berkata, ‘Allah mendengar dan mengetahui segalanya,’ aku menulis, ‘Allah maha mengetahui dan adil.’ Jawabannya seperti biasa adalah, ‘bin Sa’d, tulislah apapun yang kau kehendaki.’ ”

Menanggapi tuduhan Sa’d, ayat berikut ini kemudian diturunkan kepada Muhammad, Al-An’am 6:93: “Dan siapakah yang lebih zalim dari orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, “Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.”

Seperti biasa, “jibril” selalu siap dengan sebuah ayat untuk membenarkan pemlintiran fakta dari Muhammad, ketika ia menumpahkan darah bin Sa’d yang hendak membuktikan kepalsuan nabi.

*[Tentu para pembaca dapat merasakan bahwa bin Sa’d – sebagai penulis wahyu bagi tuannya – tahu persis resiko apa yang bisa dijatuhkan kepadanya bila ia sesumbar menyaingi tuannya sebagai penerima wahyu pula. Tetapi karena itu bukan sesumbar bualan – melainkan fakta yang sebenarnya – maka ia kehilangan respek terhadap tuannya, tidak tahan menghadapi kepalsuan, dan barakhir nekad melontarkan fakta kebenarannya dengan resiko yang harus ditanggungnya!]

Umm Salamah

Umm Salamah, salah seorang dari istri-istri Muhammad, suatu ketika bertanya: “Wahai Utusan Allah, aku tidak pernah mendengar sosok wanita diucapkan selama masa Hijrah (menyingkirkan diri/ minggat ke Medinah).” Kemudian, ayat di bawah ini dengan mudahnya turun: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya dengan berfirman, “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan; karena sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.”

“Wahai Utusan Allah, engkau hanya menyebutkan laki-laki tetapi tidak menyebut perempuan.” Seperti biasa, “jibril” sudah siap memberikan kepalsuan kepada Muhammad. Lihat ayat di bawah ini diturunkan jibril: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, …. dst.”

Masih banyak lagi surat yang turun dari “jibril” untuk memuaskan istri-istri Muhammad dan teman-temannya.

Aisyah

[117] yang mengijinkan penggunaan pasir (dalam bahasa Arab disebut, Al-Tayammum) sebagai persiapan untuk bersembahyang, sebagai pengganti air.[118] Bagaimana pasir bisa membersihkan orang-orang yang akan bersembahyang, bukankah malahan akan menambah kotor? Bagaimana ucapan manusia (Aisyah sehabis sanggama) bisa bernilai wahyu dalam Qur’an?[119] Pertanyaan yang sama-sama bodohnya: apa Jibril kalah terhadap bangkai anjing, atau kalah akal memilih ruang/ rumah lain (atau tempat lain diluar rumah) untuk menurunkan ayat-ayat Allahnya?[120]

Suatu kali, Aisyah, istri yang dimanjakan oleh Muhammad, berkata: “Aku bersama dengan Utusan Allah ketika sebuah penyerangan sedang berlangsung. Ia seperti biasa melakukan hubungan intim denganku, setiap malam. Tetapi ketika pagi hari tiba, ia tidak menemukan air untuk mencuci untuk sembahyang. Aku berkata kepadanya, ‘Muhammad, bukankah kita terbuat dari pasir?’ Dan ia menjawab, ‘Ya, benar.’ Aku berkata, ‘Kalau begitu, mengapa bingung, engkau dan orang-orangmu membutuhkan air namun tidak menemukannya, sedangkan pasir selalu ada di sana. Gunakan saja pasir.’”

Seperti biasa, “jibril”-nya Muhammad turunkan ayat dengan segera

Wahyu dari Pembantu? Terhenti Karena Bangkai Anjing?

Manipulasi Muhammad dan tuhannya dan Jibrilnya tidak hanya terbatas pada hubungan-hubungan yang penting, tetapi meluas kepada hal-hal yang sepele. Sebagai contoh, ada satu kisah populer yang dipercaya ratusan juta Muslim, bahwa wahyu Muhammad bisa terputus karena bangkai anjing. Suatu hari sang nabi bertanya kepada pembantunya: ‘Mengapa, ya Khawla, “jibril” berhenti menurunkan ayat-ayat kepadaku?’ Khawla tentu tak bisa menjawab dengan kepastian. Tetapi tatkala ia bersih-bersih ruangan dan ketika ia membersihkan di bawah tempat tidur sang nabi, ia menemukan seekor anjing mati. (Dan Muhammad tidak mencium bangkai anjing yang telah mati selama beberapa hari di bawah tempat tidurnya? Dan kenapa seorang nabi bertanya kepada pembantunya tentang ruh “jibril” yang dinyatakan oleh Muhammad sendiri bahwa keberadaannya tidak bisa terjangkau oleh beliau, apalagi manusia lainnya (lihat Surat 17:85), bahkan apalagi ditanyakan apa sebab musabab wahyunya terhenti? Yang benar saja! Tetapi itulah hebatnya sang nabi, sebab setelah kamarnya dibersihkan, tuhannya Muhammad menurunkan Surat Ad-Duha 93:5.

Kontradiksi (Pertentangan) Ayat-ayat dalam Al-Qur’an

Tersinyalir bahwa ada lebih dari 24% ayat-ayat Qur’an yang bertentangan satu sama lainnya. Beberapa contoh akan dibahas disini.

Yang “Menghapus dan Dihapuskan”

Kita akan mendiskusikan kontradiksi yang tak masuk akal didalam Al- Qur’an yang sekaligus merupakan praktek membahayakan dimana satu ayat Allah bisa diganti-gantikan dengan ayat lain dengan entengnya, seolah Allah ingin mengatakan: “Sebentar, Aku telah membuat kekeliruan dan Aku perlu membetulkannya sekarang.” Praktek ini di dalam Al-Qur’an dijadikan doktrin Islam dan dikenal dengan istilah Nasikh dan Mansukh, “Yang Menghapus” dan “ Yang Dihapuskan.”

*[Tetapi bagaimana Tuhan Yang Mahatahu mungkin bisa keliru memberikan wahyuNya, sehingga perlu mendatangkan wahyu yang membatalkan wahyu? Secara teologis, doktrin ini sekaligus telah merupakan pengakuan akan adanya kontradiksi wahyu Allah, namun dihalalkan Islam dengan istilah muluk!]

Berikut ini adalah antara lain kontradiksinya yang mencengangkan!

Tidak Ada Paksaan dalam Agama?

Kami tampilkan 4 ayat sejuk yang memberi kebebasan bagi orang-orang untuk memeluk agama mereka selain Islam:

* “Tidak ada paksaan untuk agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat”

* “Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab dan kepada orang-orang yang ummi, “Apakah kamu mau masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk (kepada kebenaran), tetapi jika mereka menolak, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan kepada mereka.”

* “Karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kamilah yang menghisab amalan mereka.”

* “Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah mengawasi (perbuatan) mereka, dan kamu (Muhammad) bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka.”

Tetapi pada kenyataan yang sebenarnya, Al-Qur’an tidak dapat mentolerir kebebasan seseorang untuk memilih keyakinan. Ini terjadi setelah Muhammad merebut kekuasaan dan memiliki banyak kekuasaan, sehingga dialah sendiri yang bebas mengubah wahyu mengenai kebebasan secara berlawanan diametral. Semua yang ”non-Islam” harus diperangi dan ditumpasi, termasuk orang-orang yang Allah berikan KitabNya!:

*.“Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi perlawanan, dan agama itu semata-mata hanya untuk Allah. Jika mereka berhenti, maka tidak ada lagi permusuhan, kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”

*.“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (Agama Allah), (bahkan jika mereka adalah) orang-orang yang diberikan kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah

*.“Hai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.”

*. “Mereka ingin kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung dan jangan (pula) menjadi penolong.”

Secara keseluruhan, Al-Qur’an mengandung lebih dari 220 kontradiksi. *[Dan setiap ayat-ayat keras itu dapat dipakai secara absah dan halal sesuai dengan kebutuhan dan situasi Islamnya. Malahan dalam Haditsnya, Muhammad terang-terangan memerintahkan penumpasan orang kafir yang harus dikaitkan dengan penjunjungan dirinya berdampingan dengan Allah]:

”Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka mengatakan, ’Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah

Kontradiksi: Hari Penghakiman

Ibn Abbas mengatakan bahwa, suatu hari seorang Arab mengatakan kepadanya bahwa Al-Qur’an menulis panjangnya sehari penghakiman adalah sama dengan 1000 tahun, sebagaimana yang ditulis dalam Surat As-Sajdah 32:5. Sebaliknya, dalam Surat Al-Ma’arij 70:4 dan di tempat-tempat lainnya, panjangnya sama dengan 50.000 tahun. Abu Abbas menjawab bahwa kedua ”hari” yang berbeda itu dan masa kehadiran mereka memang disebutkan di dalam Al-Qur’an, tetapi Allah lah yang mengetahui jawaban yang sebenarnya mengenai mereka. *[Lihatlah betapa fasihnya Quran menyajikan jurus-jurus pendalilan yang berkelat-kelit dan yang membodohi, demi menutupi ayat-ayatnya yang kontradiktif. Yang satu, dikatakan Allah melakukan koreksi ayat dengan nasikh-mansukh. Yang lain, dikatakan bahwa hanya Allah yang tahu, tanyalah sama Yang Empunya Ayat! Padahal jawaban yang lurus, sederhana, dan benar adalah persis yang Muslim tuduhkan terhadap Alkitab: Kitabmu palsu! Maling teriak maling? Allah pasti tahu, tetapi manusia pun sesungguhnya mudah tahu!]

Kontradiksi Lainnya:

1. “Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasib di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.” (Surat 23:101)

Ini bertentangan dengan

“Sebagian dari mereka menghadap satu sama lain, kepada sebagian yang lain berbantah-bantahan.” (Surat 37:27).

2. “Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara ke duanya dalam enam hari.”( Surat 32:4)

Ini bertentangan dengan

“Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari? Dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? Demikian itulah Tuhan semesta alam.” (Surat 41:9).

3. “…maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja.” (Surat 4:3).

Pada ayat di atas, Al Qur’an mengajarkan bahwa ada kemungkinan untuk bersikap adil kepada beberapa orang perempuan, tetapi hal itu bertentangan dengan surat yang sama: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…” (Surat 4:129).

4. Dalam Surat 90:1, Muhammad mengatakan bahwa ia tidak bersumpah dengan menggunakan “kota ini” (Mekah): “Aku tidak bersumpah demi kota ini.”

Tetapi kemudian ia mempertentangkannya dengan ayat Surat 95:1-3

“Demi buah tin dan buah zaitun, dan demi bukit Sinai dan demi kota (Mekah) ini yang aman.”

Mungkinkah seorang Nabi Tuhan bersumpah demi buah tin dan zaitun? [Dimanapun, sumpah itu harus didirikan di atas otoritas yang paling berwenang (lebih tinggi daripada yang bersumpah) yang dianggap turut menyaksikan dan meneguhkan sumpah! Anda manusia tak mungkin bersumpah demi nama anjing misalnya, dan Tuhan mustahil perlu bersumpah demi ciptaanNya! Ia sesungguhnya tidak perlu bersumpah, namun bila itu dilakukan juga, maka Tuhan bersumpah hanya demi diriNya. Sumpah yang selainnya hanya bisa datang dari ”wahyu akal-akalan”. Itu sebabnya banyak sekali teman Muslim yang akhirnya meninggalkan Islam karena Qurannya hanya berisi ”sumpah serapah buatan manusia”. Namun Alkitab berkata: ”Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan... Sebab ketika Allah memberikan janjiNya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diriNya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari padaNya.” (Ibrani 6: 16, 13)]

Kesalahan Sejara

*[Perlu dicatat bahwa ketika Muhammad merujuk kepada cerita Alkitab, ia bukan mengutipnya dari Alkitab, melainkan berusaha memindahkan setting Israel ketanah Arab (Mekah), seperti yang kita saksikan dalam kisah Ibrahim versi Muhammad. HS Bukhari menuturkan bahwa Ibrahim menghantar Hagar dan putranya yang kala itu masih menyusu, pergi ke Mekah karena keduanya diusir oleh Sara. Tidak seorang manusiapun yang tinggal ditempat itu, dan Ibrahim segera pulang kembali kepada Sara sambil meninggalkan mereka berdua disitu. Hagar dan putranya terancam kehausan, sehingga Hagar seperti orang gila berlari bolak-balik 7x dari Shafa ke Marwah, yang akhirnya secara ajaib menemukan mata air Zamzam. Maka merekapun seterusnya menetap di tempat tersebut dimana Ismail belajar bahasa Arab dan kelak kawin disana (HS.Bukhari no. 1475). Tetapi setelah secara “shahih” menceritakan kisah yang dicangkokkan disini, kapankah Ibrahim punya waktu untuk menemui Ismail guna menceritakan tentang mimpinya untuk menyembelih putranya? Untuk tujuan pencocokan legenda ini, maka para sarjana Islam sibuk menyusun kisah alternatif. Namun semuanya tetap dimentahkan dengan satu pertanyaan, dari mana sumber legenda itu diambil? Dari Nabi-nabi sebelum Masehi atau dongeng manusia dan jin-jin sesudahnya??]

Alkitab/Kitab Suci Injil menyatakan bahwa Hagar dan putranya meninggalkan Hebron (tanpa Abraham) dan pergi ke arah selatan, ke Bersyeba (dengan dibekali sedikit roti dan sekirbat air). Di gurun Palestina selatan ini mereka dengan sendirinya tersesat, namun malaikat Tuhan datang menyelamatkan mereka. Dan beberapa tahun kemudian, Hagar, budak dari Mesir itu, mengatur pernikahan putranya dengan seorang perempuan Mesir pula.

*[Pengisahan Alkitab oleh Nabi Musa ini jelas logis dan otoritatif, tanpa jejak akal-akalan manusia sesudah masa Muhammad. Namun secara tiba-tiba Hadist (200 tahun sesudah Muhammad) memastikan Hagar dan Ismael bisa berjalan sampai ke Mekah dengan persediaan makan-minum sekedarnya. Selain itu, disaat sekitar tahun 2000 SM seperti itu, dimanakah dapat ditemukan bukti sejarah atau arkeologi yang menunjukkan adanya akses migrasi atau jalan karavan kesana? Bukankah Hadist Nabi sendiri mengatakan juga bahwa “pemukiman” Mekah tidak exist dalam sejarah sekuno itu (lihat HSB. No.1475, “...Waktu itu tidak ada seorangpun yang tinggal di Mekah”. Alangkah sembrononya dongeng “bunuh diri” yang ingin memindahkan setting Israel ke Arab!]

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Mon 08 Aug 2011, 8:31 pm

Kontradiksi Tentang Kewafatan Sayidina Isa Al-Masih

Pertentangan yang paling kritis dan ketara dalam Qur’an adalah mengenai Kewafatan (kematian) Yesus (Isa). Apakah Dia telah dibunuh atau tidak? Surat An-Nisa 4:157 berkata:

…”Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula disalib-nya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.”

Umat Islam selalu mengutip ayat yang tanpa saksi dan bukti ini – satu-satunya ayat yang dipunyai Quran -- untuk menjawab pernyataan orang Kristen tentang penyaliban Kristus. Untuk menanggapi hal itu, umat Islam terpaksa harus melupakan Surat Al-Imran 3:55:

“Ingatlah, ketika Allah berfirman, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan menyebabkan kematianmu

Di sini Al-Qur’an tidak hanya menyebutkan tentang kematian Yesus (Isa) yang bertentangan dengan ayat sebelumnya, tetapi juga dinyatakan bahwa siapapun yang menjadi pengikut Yesus akan berada di atas orang-orang lainnya pada hari kiamat! Al-Qur’an juga menyebutkan tentang kematian Isa di dalam Surat Maryam 19:33: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Disini ada dua ayat dalam Qur’an yang mengkonfirmasikan kematian Isa anak Maryam, melawan satu ayat yang menolak kematiannya. Apakah ada dua Tuhan berbeda yang masing-masing menyuarakan ”hidup-mati-nya” Isa yang berbeda? Padahal Muhammad berkata, ”Tiada Tuhan selain Allah?” Bagaimana umat Muslim melihat pertentangan yang gamblang ini?

Contoh Kesalahan Fatal Lainnya

Tidak ada nara sumber manapun yang menyebut bahwa Maria yang melahirkan Yesus mempunyai seorang saudara laki-laki. Tetapi Tuhannya Muhammad mengatakan dalam Al-Qur’an bahwa Maria mempunyai saudara laki-laki, (Maryam 19:28). Masih tentang subyek yang sama, Al- Qur’an mengatakan bahwa Maria adalah saudaranya Harun. Ini juga kesalahan fatal sebab Harun adalah orang dari suku Lewi, sementara Maria berasal dari suku Yehuda. Lebih fatal lagi, Harun hidup 1500 tahun SM (sebelum Isa lahir)! Tentulah akan menyulitkan laki-laki itu menjadi saudara laki-laki Maria!

Al-Qur’an juga berspekulasi bahwa istri Firaun-lah yang menemukan Musa di sungai Nil, padahal yang benar adalah Puteri Firaun.

*[Kebenaran ini dinyatakan oleh Musa sendiri yang menulis Taurat dan yang mencantumkan dirinya diasuh oleh putri Firaun! Akankah Muhammad lebih tahu dari Musa tentang Musa? Sedangkan kemustahilan melaksanakan wajib shalat 50x sehari (yang semula diwajibkan Allah bagi Muhammad), itu saja tidak diketahui Muhammad. Dan itu hanya diketahui oleh Musa, sehingga Muhammad disuruhnya untuk menawar kepada Allah hingga jatuh hukum finalnya menjadi 5x sehari! (lihat HS Bukhari 211). Sungguh seluruh Muslim berutang budi kepada Musa yang mencetuskan ”ide-brilliant” kepada Muhammad untuk bernegosiasi dengan Allahnya Muhammad.]

Kesalahan Al-Qur’an terkait dengan ilmu pengetahuan, juga membuktikan bahwa ia bukanlah buku yang berasal dari Tuhan. Sekiranya itu berasal dari Tuhan, seharusnya “kenyataan mengenai alam semesta” adalah yang sebenarnya. Bahkan seandainyapun Al-Qur’an nguping mengutip dari Alkitab, ia tidak melakukannya secara akurat. Sebagai contoh, Alkitab menyatakan bahwa bumi adalah bulat, sebuah globe. Dan itu dinyatakan secara jelas pada abad ke delapan SM – hampir seribu tahun sebelum Muhammad. Yesaya menulis tentang bulatan bumi: “Dia yang bertahta di atas bulatan bumi….”

“Yang Menghapuskan dan Dihapuskan” (Mansukh wa’al Nasikh)

Doktrin ini ada dalam Al-Qur’an. Ini berarti bahwa Muhammad memiliki hak untuk menghapus dan membatalkan ayat-ayat di dalam Al-Qur’an sesuai
kehendaknya. Beberapa kritik menyatakan bahwa tuhannya Muhammad akan membacakan ayat-ayat, dan kemudian setelah beberapa waktu, Ia akan membatalkan atau menghapuskannya. Beberapa ayat dalam Al-Qur’an dibatalkan atau diubah hanya beberapa jam setelah penurunannya kepada Muhammad. Bagaimana Muhammad menangani masalah ini, dan bagaimana ia membenarkan tindakannya atas hal ini?

Alasan pokok: Allah Menggantikan dengan idea yang Lebih Baik?

Pada satu titik, keseluruhan panggilan dan misi Muhammad hampir merupakan kesalahan total. Rupa-rupanya orang-orang Yahudi di Arab sangat kenal akan gaya dan kebiasaan Muhammad tatkala menyampaikan ajaran kenabiannya. Mereka menyatakan bahwa setelah Muhammad memberikan perintah kepada para pengikutnya, ia biasa akan menariknya tidak lama kemudian. Dan seperti biasanya, Tuhan selalu siap untuk mengirim “jibril” dengan sebuah ayat untuk menolongnya keluar dari dilema, serta meyakinkan orang-orang bahwa Allah-lah, dan bukan Muhammad yang memerintahkannya untuk menghapus ayat tertentu: “Ayat mana saja yang kami cabut atau kami jadikan lupa kepadanya, kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Menurut Al-Suyuti, “Pencabutan berarti penghapusan atau pembatalan.”

Dibatalkan oleh Ayam-Ayam?

Banyak ayat yang ditambahkan di dalam Al-Qur’an secara seketika setelah kematian Muhammad. Banyak lagi ayat lainnya yang dihapuskan oleh Utsman bin Affan, yang memerintahkan agar Al-Qur’an diperbaiki dan menaruh penekanan-penekanan pada huruf-hurufnya. Tetapi kemana perginya semua surat dan ayat-ayat yang dihapuskan itu?

Kita bahkan dapat bertanya: Kemana perginya Al-Qur’annya Muhammad? Menurut Ibn Hazm, Aisyah mengatakan bahwa beberapa ayat, seperti mengenai melemparkan batu dan menyusui anak,

Beberapa sarjana Muslim boleh saja menyatakan bahwa ayat-ayat yang telah dimakan oleh ayam tersebut telah dibatalkan. Tetapi tentu saja, mereka tidak mengetahui dengan pasti karena mereka tidak bersama-sama dengan ayam yang memakan ayat-ayat tersebut. Tetapi bagaimana ayat-ayat tersebut dibatalkan setelah Muhammad meninggal? Dan bagaimana mungkin ayam-ayam membatalkan ayat-ayat tersebut, sedangkan beberapa ayat yang sudah dimakan ayam-ayam masih terdapat di dalam Al-Qur’an?

Selanjutnya, Umar bersikeras menambahkan Al-Qur’an dengan ayat-ayat mengenai menyusui anak setelah ia mendengar Aisha menceritakan hal itu. Ia juga hampir menambahkan ayat-ayat mengenai melemparkan batu, setelah mendengar kisahnya dari Ka’b. Namun anehnya, ke mana perginya dua ratus ayat yang sedianya ada dalam Surat Al-Ahzab?

*[Hadits narasi Aisha mengatakan bahwa surat al-Azhab 33 terdiri atas 200 ayat di masa Muhammad. ”Ketika Utsman menyalin ‘masahif’ (kodex) maka kami tidak tahu lagi apa-apa, kecuali bahwa apa yang kita punyai sekarang ini (maksudnya surat al-Azhab entah bagaimana kini hanya berisi 73 ayat seperti Quran di saat ini. Lihat Al-Suyuthi, Al-Itqan II.p.25)]

Bukankah tuhannya Muhammad berkata: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya dari penyelewengan.”

Lalu bagaimana mungkin tuhannya Muhammad tidak menjaga firmannya dan Al-Qur’annya dari ayam-ayam tersebut? Menjaga ayam-ayam itu untuk tidak melahap ayat-ayat Al-Qur’annya? Atau mencegah Utsman untuk menghapus ratusan ayat dari Al-Qur’an? Dr. Mousa Al-Mousawi, seorang sarjana Iran modern, menyatakan: “ Diantara mereka kelompok-kelompok Islam yang mengatakan bahwa ada perubahan di dalam Al-Qur’an, maka para sarjana Shiah adalah persentase yang terbesar di antara mereka.”

Ayat yang Hilang – Surat yang Hilang

Kita menyaksikan dengan mata sendiri bahwa ayat pertama (basmalah) juga dihapuskan dalam Surat-9, At-Tauba. Al-Suyuti, seorang sarjana Muslim terkemuka menegaskan bahwa lebih dari 100 ayat dihapuskan dari surat tersebut.[142] Ia menyebutkan bahwa Ibn Malik mengatakan banyak ayat yang dihapus dari Surat At-Tauba, termasuk ayat “basmalah” tadi. Dan ditegaskan kembali bahwa jumlah ayat sebelumnya adalah sama dengan jumlah ayat dalam Surat 2 (Al-Baqara

Kemana perginya ke dua surat itu? Bagaimana mereka bisa menghilang dari Al-Qur’an salinan Utsman, yang dibaca oleh kelompok umat Muslim Sunni saat ini, tetapi berbeda bentuknya dengan yang dibaca oleh kelompok Shiah? Al-Qur’an Sunni memiliki 114 surat, sedangkan Al-Qur’an Shiah memiliki 115 surat, dimana Surat Al-Wilaya (Pengganti) ditambahkan di dalam Al-Qur’an tersebut.[145]

Cara Al-Qur’an Dihimpun Menjadi Kitab

[Kita sedih membaca di banyak tempat – termasuk di Muqadimah terjemahan Al-Qur’an – yang tetap nekad menyatakan bahwa sebelum Nabi wafat, “semua ayat-ayat Quran sudah terturun dan disusun final, menurut tertib urut yang seharusnya, dan terjaga dan terpelihara baik oleh Allah”. Dan Muslim awam mempercayai pernyataan itu mentah-mentah! Jauh dari kebenaran!]

Padahal Muhammad sendiri semasa hidupnya tidak mengumpulkan ayat-ayat yang tesebar di berbagai tempat (selama lebih dari 20 tahun) menjadi sebuah kitab, yang kemudian disebut Al-Qur’an (artinya bacaan).

[Beliau juga tidak pernah memerintahkan para sahabatnya untuk mengumpulkannya dari ayat-ayatnya yang terserak di atas pelbagai alas-tulis yang

dipakai sekenanya oleh tiap pengikutnya. Mereka ini hanya mencatatkan ayat-ayat favoritnya sendiri-sendiri, itupun kalau mereka kebetulan hadir tatkala Nabi mendapat wahyu, yang tempat dan waktunya tidak pernah menentu. (Bisa di rumah, sendirian atau bersama seseorang, di mesjid, dalam perjalanan, di siang hari, atau malam, bahkan dalam peperangan, di bumi atau di surga) Pencatatan dilakukan pada potongan-potongan kayu, lempeng tanah, batu, daun kurma, tulang, kulit binatang, apa saja, dan menyimpannya sendiri-sendiri pula secara lepasan. Ada pula yang mencatat bagiannya dalam otak, alias dihafal. Alhasil, tak ada yang terkumpul penuh, tak ada yang teratur, tak ada urutan yang dibakukan, melainkan masing-masing adalah seporsi himpunan ayat-ayat favorit yang saling berbeda. Itu sebabnya setelah Nabi wafat, Zaid bin Tsabit pada awalnya tetap menolak ketika kepadanya diminta untuk melakukan pengumpulan Quran: “Bagaimana mungkin aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah?” (Suyuti, Itqan, i, p.59, dll.) Jelas sekali bahwa penolakan ini sekaligus mematahkan usaha Muslim saat ini untuk menutup-nutupi kenyataan bahwa Quran belum terkumpul, kecuali berserakan, di saat wafatnya Muhammad.]

Namun, Abu Bakarlah, yang kemudian mengumpulkan setelah kematian Muhammad. Tugas itu berlanjut ke tangan Zaid bin Thabit, yang sebelumnya ia merasa harus menyatakan keberatannya: “Ali Ibn Abu Talib datang kepadaku, memintaku untuk melanjutkan Al-Qur’an dan mengumpulkannya menjadi satu. Demi Allah, jika mereka mendelegasikan tugas kepadaku untuk memindahkan gunung, itu tidak akan lebih sulit bagiku dibandingkan apa yang mereka minta aku kerjakan”

Kesulitan macam apakah yang membuat Zaid menjadi begitu tertekan?

As-Suyuti menegaskan dalam bukunya, Al-Itqan, bahwa Utsman memerintahkan untuk membakar semua salinan Al-Qur’an itu, termasuk salinan Ali dan Ibn Mas’ud.

1. Mengapa Muhammad tidak menyusun sendiri Qur’annya semasa hidupnya?

2. Mengapa tuhannya Muhammad atau “jibril” tidak memerintahkan untuk mengumpulkannya sebelum Nabi meninggal?

3. Apakah Allah tidak menjaga firman-Nya (jika itu benar-benar firman-Nya) dari kemungkinan hilang atau diubah?

4. Apakah Allah tidak bisa mencegah pertumpahan darah Utsman dan ribuan orang Muslim lainnya yang berbeda mengenai ucapan-ucapan Allah?

Muhammad bin Abu Bakar, terang-terangan menuduh Utsman menjelang saat membunuhnya, “Engkau telah mengubah buku Allah!” Seperti bin Abu Bakar, begitulah sejumlah besar umat Islam mengatakan dengan yakin bahwa Al-Qur’an telah diubah.

*[Dikatakan dalam buku Nabhan Husein: Tinjauan Ahlus Sunnah terhadap faham Syi’ah tentang Al-Quran dan Hadits, dan juga Hadits Hisyam bin Salim yang diriwayatkan Abi Abdillah, bahwa “Kaum Syi’ah menyatakan bahwa setidak-tidaknya ada 219 ayat-ayat Quran yang palsu. Mereka bahkan percaya bahwa jumlah ayat Al-Quran yang dibawa oleh Jibril kepada Muhammad adalah 17.000 ayat”. Jadi yang terhilang hampir 2x yang tersisa! Inilah perselisihan yang tidak terselesaikan sebagai warisan dari Muhammad. Intinya terletak pada kenyataan bahwa Islam telah kehilangan sumber-sumber otentik lainnya yang diakui pernah ada – berbeda dari yang ada saat ini – namun yang harus dimusnahkan oleh perintah Utsman secara diktator! Dan Syi’ah yang malang terpaksa menerima Quran sekarang apa adanya!]

Jadi pelajarilah semua bukti yang mengelilingi Al-Qur’an dan sejarah rekonstruksinya, yang tentu saja logis sering disembunyikan bagi umum, karena memalukan dan menyesakkan hati!

6. Yesus Kristus (Isa Al-Masih) vs. Muhammad

Pada bab ini, akan kami buktikan keilahian Kristus dari dalam Al-Qur’an dan pernyataan Muhammad dalam Al-Hadits. Kami juga akan membahas mengenai kelahiran, hidup dan penyaliban Kristus. Dan kami akan membandingkannya dengan kehidupan Muhammad, nabi besar umat Islam.

Kelahiran Yesus (Injil vs. Qur’an)

Injil Yohanes pasal 1:14,15 memberi kesaksian tentang eksistensi dan bagaimana Yesus datang ke dunia ini. Nabi Yahya (Yohanes pembabtis) mengatakan dengan berseru: “Inilah Dia (Yesus) yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian daripadaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Bagaimana Kristus bisa ada sebelum nabi Yahya padahal Yesus lahir enam bulan kemudian setelah dia? Konsepnya jelas. Nabi Yahya berbicara mengenai kekekalan Kristus, karena Ia telah ada sejak kekal. Baik Injil maupun Al-Quran menyaksikan kelahiran Yesus, tetapi alangkah beda bobot kedua kesaksian tersebut sebagai wahyu.

Kesaksian Injil Lukas:

“Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.”

Gabriel, sang malaikat damai, datang kepada Maria, dan mengatakan, “Damai sejahtera atasmu.”

*[Wahai, teman-teman Muslim, ketahuilah bahwa inilah kesaksian, sekaligus pemenuhan nubuat nabi Yesaya (Ilyas) yang tiada taranya tentang kelahiran Yesus, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel (artinya: Tuhan beserta kita).”

Kesaksian Qur’an

Berikut kita menyaksikan bagaimana Al-Qur’an, Surat 19 (Maryam), menyimpangkan wahyu sejati seperti yang tertulis dalam Injil dan mengarang rekaannya sendiri yang jelas merupakan sebuah kesalahan yang tak masuk akal.

“Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata, “Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.” Ia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” Maryam berkata, “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” Jibril berkata, “Demikianlah. Tuhanmu berfirman “Hal itu adalah mudah bagiku dan agar dapat kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata, “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan.” Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.”

Qur’an menceritakan hal yang berlainan, yaitu bahwa Maryam melarikan diri sendirian dari keluarganya ke tempat yang jauh, di-timur antah-berantah, tapi entah kenapa. Padahal tak ada alasan kenapa ia ketakutan dan harus melarikan diri sendirian, karena ia belum hamil disaat itu.

*[tampaknya ada kesalahan Muhammad yang terlanjur menghadirkan suasana kesalahan/ ketakutan Maria sejak awal kisahnya seolah ia sedang was-was memikul sebuah “kesalahan” yang belum dibuatnya.]

Injil menjelaskan Maria tidak melarikan diri, melainkan dalam keadaan mengandung dari Roh Kudus, berangkat ke kampungnya di Betlehem, kota Daud, bersama Yusuf yang menikahinya. Mereka taat melakukan pendaftaran kependudukan (sensus) di kampung asalnya, sesuai dengan perintah kaisar Agustus yang diberlakukan kepada seluruh bangsanya. Tatkala mereka sampai disana, tiba waktunya bagi Maria untuk bersalin.

*[Dan ini persis tepat menggenapi nubuat nabi Mikha secara ajaib, “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil diantara kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala’’ (Mikha 5:1). Apakah Muslim bisa melihat betapa kesaksian nabi Yahya saling berkonfirmasi disini, yaitu bahwa Yesus telah ada sebelum Yahya ada, bahkan sebelum segala permulaan yang pernah ada. Dan konfirmasi ini terjadi secara nubuat ilahi 800 tahun sebelum Masehi, sehingga tidak ada cara manusia yang dapat menolak kebenarannya, dan sekaligus menafikan setiap manipulasi “Mesias” dari setting Israel, menjadi setting Arab-Mekah.]

Penyimpangan yang sama konyolnya lagi-lagi terjadi ketika Al-Quran melaporkan bahwa Maryam melahirkan sang anak di pangkal pohon kurma, dan kali ini bukan mau melarikan diri, melainkan mau mati saja! “Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata, “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan.” (Surat 19:23)

*[Aneh, Muslim diam tanpa bertanya kenapa perempuan yang sekaliber Maryam yang telah dipilih khusus, disucikan, dan dilebihkan Allah diatas segala perempuan yang ada di alam semesta itu (Surat 3:42), ternyata hanyalah perempuan kerdil dan berpikiran kotor yang menginginkan kematiannya disaat kesakitan mau melahirkan anaknya. Kematian yang akan membunuh sang anak SUCI yang Allah titipkan dalam rahimnya? (19:19). Bagaimanapun debat orang, Allah pastilah telah memilih perempuan yang salah, lebih rendah dari ibu rata-rata!]

Dosa Muhammad versus Kesucian Isa Al-Masih (Yesus Kristus)

Muhammad mengakui bahwa ia tidak lebih dari seorang manusia, dan Al-Qur’an jelas menunjukkan buktinya: “Katakanlah, sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu.”

*[Muhammad sangat tahu bahwa ia dan para nabi lainnya semuanya sama adalah manusia berdosa. Al-Quran telah berulang menegaskan keberdosaan dari Adam, Ibrahim, Musa, hingga kepada dia Muhammad sendiri (a.l. Surat 2:36; 7:22. 23; 26:82; 28:15,16; 38:24, 25; 37:142; 40:55; 47:19; 48:1,2) Itu dikatakan oleh Tuhan dengan pengecualian Isa Al-Masih (Surat 19:19, 34, HS Bukhari 1493). Itu sebabnya Muhammad sampai saat kritis terakhirnya masih mencari pengampunan Allah dan minta dihubungkan dengan Yesus, sebagai “TemanYang Maha Tinggi”. Sebaliknya, dimanapun – di Al-Quran atau Alkitab – Yesus tidak pernah minta ampun apapun kepada Tuhan, malah sebaliknya memberi pengampunan bagi orang berdosa: “Hai anakKu, dosamu sudah diampuni” (Mar.2:5). Jadi siapa yang hendak kita agungkan dan andalkan?]

Muhammad Jadi Juru-Syafaat dan Perantara?

Alkitab secara langsung memberitahukan kita bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya perantara dan penengah antara manusia dengan Tuhan: “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.”

Sebaliknya, banyak umat Islam percaya bahwa Muhammad dapat menjadi perantara dan penengah di hadapan Tuhan. Tetapi Al-Qur’an menegaskan bahwa Muhammad tidak dapat, dalam situasi apapun, menjadi perantara atau penengah bagi siapapun, termasuk dirinya: “Kamu (Muhammad) mohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka.”

Ironisnya, umat Islam, dalam doa-doa mereka, tampaknya malahan menjadi perantara untuk Muhammad! Dengan menyebut nama Muhammad, setiap orang Islam berdoa bagi Muhammad, dengan berkata, “Kiranya Allah mendoakannya dan memberikannya damai sejahtera.”

Lihat, dimanapun semua nabi adalah pembela umatnya. Tetapi Muhammad adalah satu-satunya nabi yang meminta para pengikutnya untuk mendoakan dirinya, supaya Allah mendengar doa permohonan ratusan juta orang atas namanya, dan memberikan belas kasihan kepadanya.

Muhammad dan para pengikutnya telah mengabaikan satu kebenaran, bahwa tak ada doa di dunia yang bisa mengubah posisi orang di alam baka, “sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.”

* [Muslim perlu lebih jeli melihat isi Al-Quran dari segi hubungan dan peran Muhammad dalam alam akhirat dan penghakiman, khususnya dalam perkara keselamatan atau hidup yang kekal. Itu adalah bagian dari keputusan kita kepada siapa kita mempertaruhkan iman. Muhammad langsung angkat tangan dan berkata terus terang: ”Aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku dan dirimu” (Qs.46:9). Demikian juga kepada anaknya, ”Fatimah, beramallah sebanyak-banyaknya, karena aku tidak dapat menyelamatkan kamu” (HS Muslim I/ 116).

Sebaliknya Yesus berkata: ”Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendakiNya. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa ... barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup”. Yoh.5:21, 22, 24].

Muhammad Dibawah Kuasa Setan

Adalah Muhammad sendiri yang membedakan Kristus dengan semua manusia. Ia, seperti yang dikutip oleh Al-Bukhari, mengatakan sbb: “Setan menusuk dengan jarinya ke bagian tubuh setiap manusia pada saat ia lahir, kecuali Isa, anak Maryam, ketika menusuknya, ia menusuk kain pelindungnya.”

Mengapa Setan tidak menusuk/ menyentuh Yesus tetapi menusuk Muhammad? Jawabannya terletak pada ucapan baik Yesus maupun Muhammad sendiri. [Muhammad, seperti yang sudah dikatakan, menyatakan bahwa Isa Al-Masih itu sosok yang suci tanpa dosa dan selalu berkata benar (Surat 19:19, 34), sehingga kuasa dosa (setan) tidak menaklukkannya.] Yesus berkata: “...Penguasa dunia ini (setan) datang, dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diriKu.”

Namun setan mempunyai kuasa atas semua manusia yang berdosa. Al- Qur’an memberitahukan bahwa Muhammad sama persis dengan manusia lainnya, semuanya rentan dikuasai oleh setan, sehingga harus minta perlindungan : “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.”

Lebih lanjut, Al-Qur’an sendiri malahan membuktikan kuasa setan telah berlaku atas Muhammad:

“Dan jika engkau diganggu oleh setan dengan sesuatu gangguan maka hendaklah engkau berlindung kepada Allah...”

Beberapa sarjana muslim mencoba menyangkal bahwa Muhammad berada di bawah pengaruh mantera jahat, meskipun para sejarawan Muslim mengakui kenyataan yang menggemparkan tersebut. Cukuplah dikutib disini pernyataan seorang sejarawan Muslim yang terbesar, dimana beliau harus setuju bahwa Muhammad pernah dimanterai. Al-Suhaili menulis:

“Lubaid bin Al-A’sam dari suku Zuraiq menaruh mantera kepada Muhammad. Hal ini diberitakan terbuka dan diketahui dengan baik di antara banyak orang, dan ditegaskan oleh seluruh sarjana yang menulis Hadits (ucapan Muhammad). Mo’ammar mengutip Al-Zuheiri yang mengatakan bahwa Sang Nabi berada di bawah mantera jahat selama satu tahun. Sehingga Nabi berkhayal bahwa ia melakukan sesuatu padahal ia tidak melakukan apapun. Jumlah mantera jahat itu ada sebelas macam, dan Zainab orang Yahudi itu membantu Lubaid bin Al-A’sam untuk melengkapinya.[167]

Al-Bukhari menulis,[168] untuk memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi terhadap…

“Muhammad, dan bagaimana ia dimanterai oleh Lubaid dengan pertolongan puteri-putrinya sendiri, yang mengambil beberapa rambut Muhammad dan sisirnya, yang dikubur di sumur Zi Arwan, yang berada di salah satu taman kota.”

Mereka yang belum tahu tetapi ingin yakin akan kebenaran cerita tentang Muhammad yang takluk di bawah kuasa setan dengan mantera, bisa membaca banyak referensi Islam yang menegaskan hal ini.[169]

Sheikh Muhammad Mutawalli Al-Sha’rawi menulis:

“Masalah ini, yaitu Muhammad berada dalam pengaruh mantera, ditulis oleh Sahih Al-Bukhari, dan hal ini jelas diterima sebagai sebuah kenyataan, dimana ia berkhayal (berhalusinasi) melakukan sesuatu padahal ia tidak melakukannya.” [170]

Jadi bagaimana mungkin seorang rasul Tuhan bisa dikuasai oleh mantera jahat [dan kelak – seperti yang telah dikupas di depan – rasul ini juga dikuasai oleh racun makanan, yang turut mempercepat kematiannya], padahal ia seharusnya memiliki kuasa untuk mengusir setan dan mementalkan racun?

Bacalah Al-Qur’an, dan tidak usah yang lain. Apakah Anda menemukan satu dari dua puluh empat nabi yang disebutkan di dalam Al- Qur’an yang terkena mantera, sihir, atau dibelenggu oleh kuasa setan, seperti Muhammad? Tidak ada, selain Muhammad.

Setelah semua itu, teman Muslim kita masih mengatakan, Muhammad adalah “penutup dari semua nabi dan tuan dari semua utusan!” Nabi apa? Dan utusan yang mana? Nabi yang sesungguhnya memiliki standar moral dan kekudusan yang jauh lebih tinggi daripada sekedar Muhammad.

Dalam perbandingan, Al-Masih mengatakan:

“Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”[171]

Tetapi, Rasul Islam mengatakan:

“Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka mengatakan, Tidak ada Tuhan selain Allah. Jika mereka mengatakan itu, maka darah mereka dan barang milik akan diberikan belas kasihan”[172].

“Hai nabi, berjihadlah (lawanlah) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.”[173]

[Utusan Terbesar harus ditandai dengan sesuatu transformasi universal yang mudah tampak dan diakui dalam perubahan dan pemulihan ke dunia baru, dimulai dari pembaharuan hati menjadi manusia baru. Dan itulah yang dilakukan oleh Yesus, diakui baik oleh Injil maupun Al-Quran!:

Oleh Injil:

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Luk4:18-19).

Lalu orang-orangpun menyatakan pengakuannya:

“(mereka) takjub dan tercengang dan berkata: "Ia (Yesus) menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

Oleh Al-Quran:

“…orang yang paling dekat kasih sayangnya terhadap orang-orang beriman, ...yaitu orang Nashara... disebabkan diantara mereka ada pendeta-pendeta dan rahib-rahib, dan sesungguhnya mereka itu tidak menyombongkan diri.”

“…dan Kami berikan Injil kepadanya, dan Kami jadikan perasaan santun dan kasih sayang dalam hati pengikut-pengikutnya...”

(Surat 5:82, 57:27).

Sebaliknya, tak ada ayat dalam Quran dan Hadits dan Sirat Nabi yang menunjukkan bahwa Muhammad membuat pembaharuan hati, melainkan hanya membuat para pengikutnya keluar memerangi kafir dan menjarahi hartanya, namun ke dalam juga saling mengkafiri dan membunuh sesama Muslim. Persis seperti yang telah dinubuatkan dalam Taurat Musa tentang keturunan Ismael, ”Engkau (Hagar) mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya." (Kej.16:11-12)]

7. Al-Masih dalam Al-Qur’an

Keberadaan Isa Al-Masih dikisahkan Al-Qur’an dengan seratusan ayat. Dua puluh lima diantaranya menyebutkan nama Isa.

*[Banyak keistimewaan Isa yang supranatural sudah diungkapkan Quran, namun sebanyak itu pula yang disembunyikan, dikaburkan, dikerdilkan, atau diplintirkan oleh para ulama Islam di sepanjang masa. Diantaranya pengakuan para Malaikat yang maksud aslinya diselewengkan, sehingga seterusnya keseluruhan keberadaan, sifat dan hakekat Isa menjadi oknum lain dari yang dimaksudkan.]

Al-Qur’an menyaksikan kisah kelahiran Yesus, dari seorang perawan yang paling mulia sejagad, dipilih untuk “melahirkan” Kalimat Tuhan kedunia:

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat berkata, ‘Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia.”

[175] Tersebar dalam surat-surat utama Al Baqara (2), Al-Imran (3), Maryam (19), Al-Mu’minun (23 dan Al-Hadid (57). [176]. Lihat foote-note.

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat berkata, ‘Wahai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, nama-Nya Almasih ‘Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh.”[177]

*[Semestinya para Malaikat (bukan satu malaikat) memaksudkannya sbb: “... Allah memberikan kepadamu kabar-baik (Injil) dengan satu Kalimat dari Allah yang namaNya Almasih, ‘Isa, putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, ditempatkan dekat dengan Allah...”. Dengan terjemahan asali ini, maka kita tidak termakan oleh tafsiran plintiran seolah-olah Isa terjadi karena suara-kalimat “Kun” (Jadilah!), melainkan satu sosok Firman Tuhan yang diturunkan menjadi Isa. Karena Ia itu Firman, maka – tanpa usah plintiran – Ia senantiasa lurus berfirman (berwahyu), bahkan sejak bayipun! (Surat 19:29-34). Dengan demikian semua keberadaan (being) dan unsur-unsur supranatural dari Isa Al-Masih dapat dipahami tanpa kontradiksi, tanpa nyeleweng, atau dipaksa- plintirkan.]

Ingatlah: Muhammad menceritakan kisah tentang Kristus, kadang-kadang dengan mengutip apa yang didengarnya dari Alkitab, namun kebanyakan dengan menambahkan atau menghilangkan kebenarannya. Al-Qur’an menyatakan kehidupan dan perbuatan Al-Masih.

“Dan sebagai nabi bagi bani Israel, (yang berkata kepada mereka), ‘Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mujizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung

Pada ayat di atas, Muhammad menegaskan bahwa Al-Masih adalah Tuhan dan bukan seorang nabi biasa, karena sifat menciptakan hanya dimiliki oleh Tuhan, dan Tuhan tidak pernah memberikan kuasa tersebut kepada siapapun. Jika Tuhan mengijinkan manusia untuk memilikinya, maka akan ada persaingan antara Tuhan dan manusia. Akibatnya, bisa terjadi kekacauan.

*[Lebih jauh lagi, seperti yang sudah diutarakan, Isa juga satu-satunya dinyatakan suci tanpa dosa, satu-satunya diperkuat oleh Rohulqudus, berbicara langsung (muka per muka) dengan Allah (3:55; 5:110; 3:48), tahu hal-hal ghaib (3:49), atau dalam istilah Injil: “mengetahui isi hati manusia”, dan ini mutlak diperlukan pada waktu Isa kelak menjadi Hakim yang Agung di hari penghakiman! Ada dua lagi sifat dan otoritas keilahian Isa yang tak bisa disangkal dengan cara apapun. Yaitu Isa mampu mengadakan makanan surgawi (5:112-115), sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh seorang Allah. Menyusul Isa mempunyai otoritas membuat dan menetapkan hukum Allah (3:50). Quran mengatakan ini secara lurus, bukan tafsiran. Dia-lah Hukum, ketika Ia berkata: “Kamu telah mendengar firman: ‘Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu...” (Mat.5:27-28)]

Yesus menentang orang-orang Farisi, yang mengetahui bahwa Yesus adalah Anak Daud, tetapi tidak mengetahui bahwa Dia adalah juga Tuhan. Oleh karena itu Yesus bertanya kepada mereka (dan kini bertanya sama kepada Muslim), “Jika Kristus adalah anak Daud, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya?”[180] Orang-orang Farisi, yang merupakan pemimpin agama pada saat itu, langsung bungkam karena mereka mengetahui bahwa Raja Daud, yang juga Nabi, dalam rohnya, dapat melihat Yesus sebagai Tuhan yang Maha Kuasa.

Jika Anda mempelajari sifat-sifat Kristus di dalam Al-Qur’an, Anda akan menyadari bahwa Al-Qur’an membenarkan sifat-sifat Yesus yang hanya dimiliki oleh Tuhan. Al-Qur’an menyebutkan 25 nabi, termasuk Muhammad. Pertanyaannya disini, “Mana di antara nabi-nabi tersebut yang dapat melakukan apa yang telah ditunjukkan oleh Yesus?” Dapatkah Muhammad menyembuhkan orang sakit? Ia bahkan tidak dapat menyembuhkan dirinya sendiri! Muhammad tidak dapat menjamin seseorang untuk hidup kekal. Ia tidak bisa menjamin untuk dirinya sendiri. Kenyataan yang terbalik, satu-satunya yang dapat dijamin oleh Muhammad adalah bahwa semua orang Islam akan pergi ke neraka:

“Dan tidak ada seorangpun daripadamu kecuali mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan”[181]

Trinitas Al-Qur’an dan Alkitab

Setelah memperlihatkan unsur-unsur keilahian Isa Al-Masih, Al-Qur’an juga memberikan contoh yang sangat indah untuk menggambarkan Trinitas yang Kudus menurut kata-kata aslinya (bukan menurut tafsiran):

“Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya.”[182]

Dalam ayat ini, Allah sedang berbicara mengenai Firman-Nya (“Anak” yang diutus), dan Roh-Nya. Hal ini memperjelas tentang, keilahian Bapa, keilahian Anak dan keilahian Roh Kudus, dalam kesatuan Tuhan. Bagaimana hal ini mungkin terjadi? Sederhana. Sama seperti ketika Anda mengalikan 1x1x1 dan hasilnya adalah 1. Dalam ayat di atas, penulis Al-Qur’an mengutip dari nara-sumber Nasrani (Alkitab) dengan caranya sendiri dan cara pengungkapannya sendiri. Sayangnya, penulis Al-Qur’an mandek sepenggal-sepenggal dan tidak “mengutipnya” secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Namun semua penggalan kisah Alkitab yang ditulis dalam Al-Qur’an tetap saja dianggap oleh umat Islam sebagai “cerita dari para nabi.”

Sebagai contoh, Muhammad mengambil puasa dan perpuluhan dari Perjanjian Lama, tetapi karena kurang mengetahui, ia lalu menyelewengkannya. Ketika ia membahas tentang hak laki-laki dan perempuan, perempuan hanya diberikan setengah dari bagian yang dimiliki laki-laki. Mengapa? Dimana keadilan dan kesetaraan Islam yang dislogankan? Tidak seorangpun yang tahu.

Iman pada Satu Tuhan

Ayat-ayat Al-Qur’an yang menarik perhatian saya – dan perhatian setiap umat Islam yang membaca Al Qur’an – adalah: “Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.”

Ayat ini menuduh orang Kristen telah menambahkan partner bagi Tuhan (mempersekutukan Tuhan). Lebih dangkal lagi, umat Muslim berasumsi bahwa umat Kristen mengajarkan bahwa Tuhan berhubungan intim dengan manusia (Maryam), yang kemudian menghasilkan seorang anak. Betapa pemahaman yang kotor dan menjijikan.

Menyesal sekali

Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Taurat menyatakan ke-esa-an Tuhan: “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”

Injil melanjutkan menegaskan ajaran dari Taurat dan Perjanjian Lama tentang doktrin ke-esa-an Tuhan. Rasul Paulus menulis kepada jemaat Efesus bahwa orang-orang Kristen percaya pada “Satu Tuhan, satu iman….”

Dan Yesus Kristus mengajarkan pada pendengar-Nya sebuah pelajaran maha-penting yang entah kenapa justru diabaikan oleh umat Islam: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu…. Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.”

Soal Tritunggal

Umat Muslim menuduh bahwa orang Kristen sesat karena percaya pada tiga Tuhan. Tentu itu salah wahyu, sebab ke-Trinitas-an Tuhan dalam konsep Kristen bukan tiga Tuhan, melainkan satu Tuhan dalam tiga pribadi seperti yang telah dijelaskan. Mereka bertanya, bagaimana engkau bisa mempercayai bahwa satu di dalam tiga dan tiga di dalam satu? Apakah itu masuk akal? Pertanyaan ini mudah saja, mudah sekali. Alam semesta dan segala yang ada di dalamnya diciptakan untuk menunjukkan ke-tritunggal-an dari Tuhan Tritunggal. Yaitu, dari atom yang sangat kecil sampai dengan matahari yang sangat besar, mereka dibuat dalam trinitas. Anda tidak bisa menemukan satu jenispun di alam semesta ini yang tidak satu di dalam tiga dan tiga di dalam satu.

Substansi atom bisa disebut atom kalau ia terdiri dari neutron, proton dan electron: tiga di dalam satu dan satu di dalam tiga. Bagaimana kita dapat menerima ke-tritunggal-an alam semesta dan semua obyek di sekitar kita, namun kita menolak ke-tritunggal-an Tuhan?

Dalam keterbatasan hakekat manusia, konsep tiga adalah satu, juga sesungguhnya tercermin dalam diri manusia yang terdiri dari Tubuh, Roh dan Jiwa. Untuk alasan ini, Kristus dapat berkata, “Aku dan Bapaku adalah satu.”

*[Mereka juga menyerang: Trinitas tidak terdapat dalam Perjanjian Lama (PL), kenapa sifat hakekat Allah jadi berubah dalam Perjanjian Baru (PB)? Mereka salah lagi, karena PL justru banyak menggambarkan keberadaan Tuhan yang tritunggal, yang kelak dideskripsikan lebih jelas dalam PB. Baca antara lain Kitab Kejadian 3:22, Yesaya 48:16, dan 63:8-10.]

Namun demikian, para ulama Islam telah memberikan pemikiran yang berurat-akar kepada umat Islam bahwa umat Kristen menyembah tiga Tuhan. Kekristenan percaya kepada satu Tuhan yang tidak mempunyai (pasangan) isteri, dan tidak dilahirkan dari hubungan keduanya seperti dituduhkan umat Muslim secara buta. Satu-satunya yang secara keji memberikan pasangan kepada Tuhan adalah Islam dan umat Islam sendiri dan bukan orang Kristen!

*[Encyclopedia Britannica (yang diakui sangat otoritatif) secara obyektif mengungkapkan adanya kekeliruan Quran tentang Trinitas, dalam vol.2, p.7008:

“(There are) mistaken concepts of the Trinity in Quran”...

Bukti kedangkalan pemahaman Muhammad (sekaligus kesalahan) disini tercatat dalam pernyataannya atas nama wahyu; “Allah tidak mempunyai anak dan tiada Tuhan bersama-Nya, kalau sekiranya demikian niscaya tiap-tiap tuhan membawa makhluk yang diciptakannya dan sebagian dari tuhan tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain” (Surat 23:91). Dia tidak cukup canggih untuk tahu bahwa 3-Pribadi yang Dzat-KodratiNya Mahakasih itu tidak usah dan tidak mungkin bersaingan dan berperang sesamanya! Muhammad bahkan tidak tahu Mahadewa Tri-Murti yang eksklusif sekalipun tidak harus berperang sesamanya!

Dan apa yang disebut Muhammad dengan “3 Tuhan”, ternyata salah pula pewahyuan akan oknumnya, karena ia menduga Allah kekristenan adalah Bapa Allah, kawin dengan Ibu Allah (Maryam), menghasilkan Anak Allah (Isa), sesuatu yang diharam-jadah-kan oleh setiap orang Kristen (Surat 6:101; 5:116; 9;30; 5:75). Kita prihatin begitu banyak Muslim yang tidak sadar akan kesalahan Muhammad terhadap “Trinitas”, tetapi malahan ikut-ikut menuduh apa yang tidak dipelajarinya dengan baik. Menyembah 3-Tuhan itu syirik, dosa yang tak terampuni menurut Islam. Namun menfitnah Kristen menyembah 3-Tuhan itu lebih syirik. Bagaimana itu harus diampuni Allah secara konsekwen, yang berkata: “Jangan kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.” (Surat 4:171)]

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Mon 08 Aug 2011, 8:33 pm

8. Salib dan Yang Tersalib

Yesus Kristus datang ke muka bumi dengan satu tujuan utama: menyelamatkan umat manusia dari ancaman kematian kekal di neraka. Untuk penyelamatan itu Yesus harus mati sebagai kurban-tebusan (mati di atas kayu Salib), menggantikan kematian kekal atas seluruh umat manusia yang berdosa. Dalam Hukum Ilahi, orang berdosa tidak dapat menanggung dosa sesamanya. Sedangkan setiap orang telah berdosa, dan upah dosa ialah maut. Jadi satu-satunya cara untuk memenuhi pengadilan Tuhan bagi orang yang bersalah, adalah orang yang berdosa tersebut harus mati bagi dosanya sendiri, atau “seseorang” yang tidak berdosa bersedia menggantikan tempatnya. Siapakah “seseorang” yang tidak berdosa yang pernah ada di dunia? Ialah Yesus Kristus, sempurna dan tidak bercacat, dimana Hukum Ilahi di atas tidak bisa dikenakan kepada diriNya. Ialah yang menjadi Domba Paskah yang dikurbankan bagi penebusan dosa umat manusia. Inilah arti penebusan dalam konsep keselamatan Tuhan sejak Adam terusir dari Firdaus, dan dilambangkan dengan pencucuran darah (tanda kematian) baik dimasa Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

*[Satu Adam dalam Perjanjian Lama yang jatuh dalam dosa telah menyebabkan dunia dikuasai kutuk dosa yang mematikan, maka satu Yesus – sebagai “Adam Baru” dalam Perjanjian Baru – yang memberikan nyawaNya (darah-Nya) di atas kayu salib, demi menghidupkan semua umat manusia . (Mat.20:28)]

Perjanjian Lama berbicara mengenai lambang anak domba Paskah (darah domba atau lembu tak bercacat yang dikurbankan

Dalam hal ini Yesus telah mendeklarasikan tentang kedatanganNya ke bumi ini: ”Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45)

*[Muslim tidak banyak yang tahu, tetapi itulah yang dilambangkan Tuhan, ketika Abraham terang-terangan diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak sebagai kurban bakaran. (Ini jelas bukan versi Quran yang mendongengkan mimpi Ibrahim untuk menyembelih sang anak, sebuah mimpi yang mustahil bisa dipercayai oleh Anda atau Ibrahim bahwa Allah menginginkan anak Anda/ dia dibunuh oleh Anda/ dia sendiri!). Disini Ishak melambangkan anak manusia yang harus mati karena dosanya, namun anak domba yang tak bercacat telah melambangkan Mesias, Anak Domba Elohim, yang ganti menjadi kurban tebusan bagi dosa anak manusia. Itu sebabnya dalam Quran masih tampak jejak perlambangan Sang-Kurban, namun diselewengkan oleh para ulama Islam menjadi “kurban binatang untuk sedekahan” dihari raya Haji.

Lihat cermat-cermat Surat 37:107, terjemahan Depag, “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”. Ini adalah terjemahan yang menyesatkan. Karena teks-asli tidak berurusan dengan kata-kata “seekor” atau “sembelihan” yang mengarah kepada binatang, melainkan “And We ransomed him with a great sacrifice” (atau a mighty/ noble sacrifice, berturut-turut terjemahan Yusuf Ali, Arberry, dan Dawood), yang mengarah kepada sosok “Kurban Agung” atau “Kurban Mulia” atau “Kurban Dahsyat” sesuai dengan kata aslinya yang dirujukkan kepada salah satu Asma Allah Al-Azhim, Yang Maha Agung). Kurban Agung itulah Yesus, yang disaksikan Nabi Yahya: “Lihatlah, Anak Domba Elohim yang menghapus dosa dunia”! (Yoh.1:29)

Kita ingin mempertanyai Muslim, untuk apakah Isa didatangkan Tuhan Elohim kedunia ini dengan segunung kuasa mujizat, padahal dia sebesar-besar kegagalan dalam pendakwaannya (menurut versi Islam)! Sebab tak ada murid aslinya yang “Islami” tersisa, semuanya ditelan oleh murid Paulus yang sesat, dan tak ada “Injil Asli Islami” yang dapat memberkati dunia, semuanya lenyap seperti hal dirinya Isa yang juga dilenyapkan Allah entah kemana?!

Sesungguhnyalah, Salib dan Penyaliban Yesus adalah tujuan yang paling pokok kenapa Yesus harus datang kedunia sesuai dengan janjiNya, “Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan (sebagai kurban) bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Mat.26:28) Salib adalah satu-satunya harapan manusia untuk diselamatkan, namun ia sengaja diselewengkan menjadi batu sandungan bagi Muhammad yang “ummi”, dan pengikutnya yang ummi rohani!]

9. Apakah Alkitab Diubah?

Dalam bab dua, kami telah menunjukkan betapa meragukan dan membingungkan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai Sabda Allah yang sejati. Juga bertambah keraguan setelah mempelajari kehidupan Muhammad sebagai sosok yang katanya diutus oleh Allah. Mudah melihat bahwa seorang Socrates akan tampak jauh lebih mulia daripada Muhammad.

Namun untuk menutup keraguan umat, Islam mencari sasaran musuh bersama, yaitu menuduh Alkitab telah dipalsukan orang-orang yang tidak mempercayai kenabian Muhammad. Umat Islam sudah terpatri berpikir bahwa Alkitab telah diubah untuk setiap issue yang tidak selaras dengan Quran! Namun saya mengajak umat Muslim perlu mengheningkan diri sambil mencairkan kebekuan nalarnya dengan melihat ayat-ayat berikut ini.

Tuhan Yesus telah menyatakan: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”

Kitab Mazmur Daud juga mengkonfirmasikan keabsahan dan kekekalan peraturanNya: “Aku tidak akan melanggar perjanjianKu, dan apa yang keluar dari bibirKu tidak akan Ku ubah.”

Kita bisa meneruskan essensi ini sampai ke langit, seperti yang diucapkan Yesus dalam Injil Matius: “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.”

Bagaimana dengan pesan Musa kepada umat Israel? Lihat Kitab Ulangan yang mengatakan: “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.”

Dan Tuhan sendiri memberikan sebuah peringatan yang luar biasa pada paragraph terakhir dalam kitab terakhirNya di Alkitab: “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”

Di atas tadi adalah beberapa dari kumpulan ayat-ayat yang meyakinkan kita bahwa firman Tuhan Semesta tidak pernah akan berubah. Juga haram merubah atau mengganti perkataan-Nya sendiri, seperti yang sering terjadi di dalam ayat-ayat Al-Qur’an dimana Allah bahkan mengumumkan untuk mengubah pikiran dan mengganti perkataanNya sendiri (baca: menjilat air ludah sendiri). Kenyataannya Allah yang mengucapkan sesuatu dengan pasti, namun Dia pula oknum yang menyangkalnya dengan kepastian! “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan pesan (wahyu disemua kitab-Nya) dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (Surat Yunus 10:64).

Muslim sering lupa bahwa sebagian orang-orang Arab dizaman Muhammad itu mempelajari Alkitab pada masanya, seperti Pendeta Nawfal dan keponakannya, Khadijah, yang sering meminta nasihat tentang ke- Nasranian. Mereka inilah antara lain yang mengetahui bahwa Alkitab dulu itu tidak pernah dituduh palsu, melainkan justru dirujukkan kebenarannya! Itu sebabnya, Alkitab bahkan sampai dijadikan rujukan resmi oleh Muhammad, ketika ia menyatakan bahwa didalam kitab Injil terdapat Petunjuk dan Cahaya, yang membenarkan kitab Taurat, yang memberi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Surat 5:46)

Bagaimana umat Islam bisa menuduh umat Kristen mengubah kitab mereka, padahal Allah di dalam Al-Qur’an selalu mendesak Muhammad melihat kepada Alkitab jika ia membutuhkan pertolongan untuk memahami sesuatu yang sifatnya spiritual? Akankah Muhammad diperintahkan untuk melihat kepada Alkitab jika Alkitab telah diubah? Al-Qur’an mengatakan:

“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (Kristen dan Yahudi) jika kamu tidak mengetahui.”

[199] [200] [201]

*[Ini tentu saja merupakan suatu tamparan yang telak tanpa usah ditafsir-tafsirkan lagi, yang seharusnya menyadarkan setiap Muslim yang telah terbius dan terus saja berputar-putar menyalah-nyalahi Alkitab!]

10. Betapa Al-Qur’an Memutar-balikkan Al-Kitab

Dalam bab ini, Anda akan melihat bagaimana beberapa kisah penting dalam Alkitab diputar-balikkan di dalam Al-Qur’an.

*[Ringkasan ini cukup membatasi satu saja kisah yang diputar-balikkan, yaitu tentang kisah terkenal dari Abraham dengan setting asli Israel, hendak diubah menjadi setting Arab.]

Abram yang Menjadi Abraham

Kisah tentang Abraham ditulis di dalam Taurat. Dimulai dengan Kitab Kejadian pasal 11, yang membahas tentang keturunan Sem, anak Nuh. Abraham adalah salah satu keturunan Sem. Di pasal 12, Tuhan memerintahkan Abram untuk meninggalkan Haran. Alkitab katakan: “Lalu pergilah Abram (yang kemudian namanya diubah oleh Tuhan menjadi Abraham dan istrinya Sarai menjadi Sara) seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.”

*[Dari Haran mereka masuk ketanah Kanaan, dekat Sikhem, dimana Tuhan berbicara dengan menampakkan diriNya kepada Abram. Maka Abram mendirikan Mezbah disitu. Lalu Abraham berpindah ke dekat Betel dimana ia mendirikan pula mezbah bagi Yahweh, dan kelak di Hebron mendirikan mezbah bagi keluarga dan keturunannya. Jadi tampak jelas bahwa di tempat-tempat tertentu dimana Abraham menetap, ia tidak lupa untuk mendirikan Mezbah untuk menyembah Tuhannya. Mezbah pertama mustahil didirikan puluhan tahun kemudian di Mekah seperti yang didongengkan Islam. Bahkan menurut Islam sendiri, Tuhan Elohim tidak pernah muncul dan menampakkan diriNya di Mekah kepada nabi manapun, termasuk Muhammad!]

Abraham membawa Sarai, isterinya, bersamanya. Kedua laki-laki itu, Abraham dan Lot, adalah orang yang sangat makmur, masing-masing memiliki sejumlah besar binatang ternak gembalaan dan domba. Setelah mereka tiba di tanah Kanaan, kelaparan melanda negeri itu. “Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abraham ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.”

Abraham lalu kembali ke Palestina, di mana Tuhan berkata kepadanya: “Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.”

[203]. [204] Agaknya Muhammad ingin mengatakan bahwa Abraham tidak beribadah dengan mezbah selama puluhan tahun menetap di Kanaan? Sungguh penghinaan terhadap Abraham![205]]

Abraham tinggal menetap di Hebron, yang sekarang dikenal dengan Al-Khalil (artinya, sahabat Tuhan, dinamakan menurut nama Abraham), di mana mezbah dan makamnya masih tetap ada.

*[Itulah mezbah utama Nabi Abraham dan keluarganya, dan lucu kalau diklaim tanpa bukti, dialih-paksakan Islam ke Mekah, dimana Ka’bah dianggap sebagai Baitullah pertama yang dibangun di dunia oleh Ibrahim dan Ismail:

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) ialah Baitullah di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

Ibraham memiliki hubungan yang sangat erat dengan Tuhan, dan mereka berdua kerap mengadakan percakapan yang bersahabat. Suatu ketika, Abram berkata kepada Tuhan: “Ya Tuhan, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu…. Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."”

Hal ini dikarenakan istrinya, Sara, mandul dan tidak dapat melahirkan anak. Sebagai gantinya, Sara meminta Abraham untuk mengambil Hagar, budak yang diberikan kepada Sara oleh Firaun ketika ia masih di Mesir, supaya Hagar menjadi isteri, agar dapat memberikan Abraham keturunan. “Jadi...Abraham menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku…. Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik."”

Akibatnya, Sarai memperlakukan Hagar dengan sangat buruk, sehingga ia melarikan diri. ”Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."”

*[Apa yang Anda tampak disini? Baik Sara, maupun Abraham, dan Malaikat TUHAN tetap menyebut Hagar sebagai hamba Sarai, sekalipun Hagar sudah diperistri oleh Abraham! Artinya Hagar dan keturunannya cuma mendapatkan hadiah, tetapi tidak menjadi ahli waris dari kekayaan – apalagi kenabian – Abraham! Ia malahan dipersalahkan lebih jauh karena mudah menjadi sombong dan telah melawan dengan memandang rendah nyonyanya sendiri, sifat yang kelak diturunkan pula kepada Ismael. (Kej.16:12)]

Kurang lebih tiga belas tahun kemudian, ketika Abraham berusia 99 tahun, malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menjanjikan kelahiran anaknya dari Sara yang saat itu berusia 90 tahun. Di samping itu, dalam Kejadian 17 tersebut, Tuhan:

§ Menjanjikan anak laki-laki Abraham akan lahir setahun kemudian.

§ Mengubah nama Abram menjadi Abraham.

§ Mengubah nama istrinya dari Sarai menjadi Sara.

Cerita ini berlanjut:

“Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.” Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu."

Abraham menunjukkan kekesalannya atas permintaan Sara mengenai Hagar, namun Tuhan menampakkan diri dan menyuruhnya untuk mendengarkan Sara.

*[Abraham yang teruji itu tentu taat sepenuhnya kepada Tuhan, maka iapun menyuruh (baca: mengusir menuruti Sara) hamba perempuan itu persis seperti apa yang perintahkan Tuhan kepadanya. Namun Muhammad dengan Jibrilnya yang tak teruji itulah yang membelotinya menjadi Abraham yang ikut mengantar Hagar dan Ismael sampai ke Mekah. Suatu penyelewengan kisah yang tak masuk ke akal, mengingat Sara dan Ishak pasti tak mungkin ditinggalkan Abraham demi melayani Hagar yang hamba yang diusir itu, karena sempat berdosa terhadap nyonyanya (sombong dan memandang enteng Sara yang tadinya mandul.)]

“Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang di kirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir (seorang wanita dari tanah kelahiran Hagar).”

*[Abraham tak bisa lain kecuali menyiapkan bekal berupa roti dengan sekirbat air kepada Hagar dan Ismael. Itu berarti bahwa bekal ini hanya mampu bertahan sebatas perjalanan yang sangat pendek (hingga Bersyeba), tidak mungkin sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun hingga ke Mekah. Sebagai makhluk yang dihargai dan dikasihi, Tuhan menciptakan bagi mereka sebuah sumur disitu – tentu bukan sumur ZamZam di Mekah seperti yang didongengkan sesukanya – sehingga kehidupannya dapat berkelanjutan sebagai bangsa yang besar seperti yang dijanjikan Tuhan. Ismael bersama ibunya yang orang Mesir itu menetap seterusnya di padang gurun Paran sebagai orang Mesir dan menikah dengan wanita Mesir.]

Ketika Ishak berusia kurang lebih empat belas tahun, Tuhan memerintahkan Abraham untuk membawa Ishak ke Gunung Moria, di mana ia harus mempersembahkan anaknya yang tercinta sebagai korban kepada Tuhan. Abraham mematuhinya, karena itu adalah perintah langsung dari Tuhan dengan berfirman, jelas dan spesifik, yaitu ISHAK (bukan mimpi atau tafsiran mimpi seperti yang didongengkan Quran, yang tidak berani menyebutkan nama si anak yang diminta oleh Tuhan untuk dikurbankan bagiNya!).

*[Ternyata perintah Tuhan untuk pembunuhan sang anak yang tadinya terasa sangat aneh dan kejam itu bukanlah sekedar ujian Tuhan semata untuk iman Abraham, (Allah sudah lebih tahu) melainkan justru untuk mengilustrasikan betapa Ishak (yang menyimbolkan anak manusia yang harus dihukum mati karena dosa-dosa yang dibuat manusia) ditebus oleh Anak-Domba (yang melambangkan kurban penebusan Yesus di atas kayu salib kelak, seperti yang sudah diterangkan di depan.)]

Alkitab berkata: “Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”

Ketika Abraham meninggal, ia berusia 175 tahun. “Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre.”

§ Abraham meninggalkan seluruh kehidupannya di Palestina setelah meninggalkan Haran, kecuali sebuah kunjungan singkat di Mesir.

§ Ia tidak pernah mengunjungi Semenanjung Arab. Ismael juga tidak pernah tinggal di Mekah di Semenanjung Arab, tetapi tinggal di dekat ayahnya, yang memungkinkan dia bisa hadir pada saat pemakaman ayahnya.

Jadi, mari kita cari tahu kebenarannya: Apakah Al-Qur’an menceritakan kisah ulang yang asli tentang Abraham sebagaimana yang telah ditulis dalam Alkitab, ataukah ia membajak ceritanya dengan sensoran, imbuhan, dan plintiran yang menjadikannya malah kabur dan tak masuk nalar??

Perhatikan dua jenis perintah aneh dalam Al-Quran seperti dibawah ini.

Yang satu perintah Allah kepada Abraham dan Ismael untuk membersihkan Ka’abah: “Dan ingatlah ketika kami menjadikan rumah itu tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian makam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang itikaf, yang rukuk dan yang sujud (berdoa).”

Yang ke dua, perintah dari Abraham kepada anak-anaknya yang hidup lebih dari dua ribu tahun sebelum Islam itu sendiri muncul (¡): “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub, “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.”

Bagaimana mungkin pernyataan sedemikian konyol, dapat dipercaya sebagai wahyu, sebab Yakub (yang dinamai Israel) dan seluruh keturunannya adalah orang-orang Yahudi totok, dan mereka hidup ribuan tahun sebagai bangsa Israel sebelum Islam datang dan memusuhi mereka? Setting Israel hendak ditelan oleh dongeng apaan dari Qur’an ini?!

Mengenai kisah Zamzam, Al-Qur’an mengatakan Allah memerintahkan agar As-Shafa dan Marwah

Maka Muhammad pun membuat tujuh perjalanan Hagar mencari air sebagai bagian dari ritual umat Islam yang naik haji, seperti yang dikatakan dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar (ritual) Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke baitullah (Ka’abah di Mekah) atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan Sai antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

Memindahkan setting Israel ke Arab tentu kurang memuaskan bila tidak menafikan “keyahudian” Abraham itu sendiri. Maka dikatakanlah bahwa Abraham itu bukan seorang Yahudi bukan pula seorang Nasrani, tetapi seorang Muslim yang sangat taat (Surat 3:67). Kita layak bertanya, apakah “Islam” yang disebutkan di dalam Al-Qur’an ini memakai retorika pidato ataukah berdasarkan arti yang sebenarnya sebagai wahyu, bahwa ia adalah seorang Muslim, ribuan tahun sebelum Islam itu sendiri muncul?

*[Bagaimana mungkin Muslim mempraktekkan standar ganda mengatakan Abraham – bapak Ishak dan Yakub (Israel) dari keturunan Yahudi – bukan sebagai kepala suku bangsa Yahudi, sementara Ismael yang berdarah Mesir dan kawin dengan istri Mesir, itu disebut sebagai kepala suku bangsa Arab? Kitab Taurat dan seluruh Alkitab menyebutkan Tuhan Elohim itu sebagai Tuhannya Abraham, Ishak, dan Yakub. Tak ada disangkutkan dalam kesejajaran dengan Ismael.

Kisah keseluruhan Abraham ini tersebar di dalam Al-Qur’an, dalam lebih dari delapan puluh ayat, yang kemudian dikumpulkan dan dirangkaikan oleh Al-Hamid Al-Sahhar menjadi sebuah kisah yang sebagiannya disangkutkan kepada “fakta” yang seharusnya dibuktikan (namun sudah dianggap fakta), dan sebagian lainnya diusahakan untuk dicocok-cocokkan ke akal. Namun menyisakan begitu banyak antagonisme dan pendongengan yang tidak satupun tercarikan jejaknya dimasa silam. Misalnya Hagar dikisahkan sebagai seorang yang berpendidikan, ex-istri dari Raja Mesir Selatan. Raja ini ditaklukkan oleh Firaun, lalu mengambil Hagar sebagai tawanan budak, yang nantinya dihadiahkan kepada Sara.]

Lebih jauh lagi, Al-Qur’an mengatakan bahwa Al-Qur’an hanya mendongengkan bahwa Abraham bermimpi, lalu merasa harus mempersembahkan seorang anak sebagai kurban. (tanpa disebut namanya, padahal itu hendak dijadikan dasar untuk mengkoreksi Alkitab). Tetapi Alkitab, sebagai sumber cerita yang sebenarnya, meyakinkan kita semua bahwa Tuhan berbicara dengan Abraham dan meminta Ishak secara spesifik untuk dipersembahkan, di atas bukit Moria, sebelah utara Hebron, bukan jauh di padang gurun Arab entah dimana.

Akhir kata, sebagai seorang Muslim, mereka telah diajarkan oleh Al- Qur’an bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang sempurna, sekalipun para Ahli Kitabnya banyak yang korup. Oleh karena itu, selayaknyalah kita harus mempercayai apa yang dikatakan Alkitab. Jika kita katakan Alkitab telah diubah ke-aslian-nya, pertanyaannya adalah, “Mengapa?” dan “Untuk kepentingan siapa?” [Dan bagaimana hal itu dapat dilakukan mengingat begitu sakral-nya setiap ayat itu dipelihara, baik oleh kubu Yahudi, maupun oleh Nasrani, yang saling bersaing dikala itu.] Semua bukti justru menunjukkan hal yang sebaliknya, yaitu bahwa Alkitab tidak pernah berubah, melainkan dibenarkan. Bahkan, cukuplah bagi kita untuk memperoleh kesaksian dari Al-Qur’an yang meyakinkan bahwa Alkitab adalah sempurna, dengan menyatakan Tuhan telah menurunkan Peringatan (Alkitab) dan bahwa Allah memeliharanya.

Jika kita menerima bahwa Alkitab adalah benar, maka kebanyakan cerita dalam Al-Qur’an telah merubahnya. Jika kita percaya bahwa Alkitab adalah benar dan Al-Qur’an juga benar, maka kita akan memiliki dua “Tuhan”, satu Tuhan di dalam Alkitab dan satu lagi Tuhan yang menurunkan cerita yang berbeda di dalam Al-Qur’an. Tetapi tidak mungkin, Alkitab dan Al-Qur’an memiliki kesamaan dalam hal ini, karena hanya ada satu Tuhan, bukan dua. Jadi sudah jelas, kitab mana yang benar dan berotoritas

Kesimpulan

Saya menulis buku ini agar teman-teman dan kerabat-kerabat Muslim saya, secara khusus keluargaku yang tinggal di Mesir, negara-negara Arab dan kepada umat Islam di seluruh dunia dapat membedakan yang batil dan kebenaran yang lurus. Bahwa kebenaran itu ada dalam diri Yesus Kristus dari Nasaret. Umat Islam berdoa beberapa kali sehari agar Allah dapat menuntun mereka kepada jalan yang lurus.

Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Inilah JALAN LURUS yang dicari umat Muslim sedunia!

Yesus Kristuslah Jalan Lurus itu, jalan yang akan membawa Anda ke surga. Jika Anda ingin mencapai surga, tidak ada jalan lain selain percaya kepada Sang Jalan, yaitu Yesus Kristus yang telah mati untuk menebus dosa-dosa Anda. Terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda. Damai sejahtera akan menjadi milik Anda saat disini, dan surga disaat nanti. Anda tidak akan menjadi kecewa. Amin.

[1] Pembaca yang hendak melihat lebih jauh Empat terjemahan utama Al-Qur’an terdapat di:

[2] Berbagai tulisan Hadits dan Sunah dapat ditemukan di: www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/

[3] Mu’ammar al-Qadhafi, presiden Lybia, terkenal anti Barat dan Israel.

[4] Lihat bagan di akhir dari Pendahuluan ini.

[5] Surat ini dalam Al-Qur’an dengan jelas mengatakan bahwa Allah me-nyesatkan orang yang ia kehendaki: 4:88; 6:39; 13:27; 14:4; 16:93 dan 74:31.

[6] Juga dikenal dengan nama ‘Amr bin Hisham. Lihat juga Bab 3.

[7] Orang-orang yang disebut sebagai “Kristen” dalam buku ini, biasanya merujuk kepada agama yang berakar dari agama Roma Katolik.

[8] Dari Al-Sira Al-Halabia oleh Burhan El-Deen Al-Halabi.

[9] Al-Sira Al-Halabia oleh Al-Halabi, hal. 380. Lihat juga Hadith of Sahih Muslim & The Life of Muhammad oleh Dr. Muhammad Hussein Haikal (1982), hal. 148-149.

[10] Imam Abu al-Fadl ‘Abd al-Rahman ibn Abi Bakr Jalal al-Din al-Suyuti (1445-1505) adalah seorang guru Mesir, mengarang hampir 500 karya tulis; salah satu penulis Muslim yang produktif. Dia biasa dikenal dengan sebutan “Al-Suyuti.”

[11] The Jurisprudence of the Life of Muhammad oleh Al-Suyuti, hal. 68-69.

[12] The Life of the Prophet by Ibn Hisham, hal. 174.

[13] Lihat The Beginning and the End oleh Simail Ibn Kathir, Vol. III, hal. 15; Sirat Al-Maghzai, oleh Ibn Ishaq, hal. 133; Rawd Al-Unuf oleh Ibn Hisham, hal. 271-272; The Life of Muhammad oleh Dr. Haikal (1982), hal 152; dan Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba (Finding the Truth in Judging the [Muhammad’s] Companions) oleh Ibn Hajar Asqalani (1372-1449), Vol IV, hal. 273.

Liat The Life of the Prophet’s Wives oleh Dr. Sa’id ‘Ashur, hal. 37 dan 49; Assad Al Galba (The Lion of the Forest) oleh Ibn Al-Athir, hal. 189; Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba, Part IV, hal. 330; dan The Wives of the Prophet oleh Al-Shati’, hal. 59-60.

[25] Dalam cerita yang serupa lihat Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources oleh Martin Lings (1983), hal. 106.

[30] Untuk informasi selanjutnya, baca “Yurisprudensi dari Kehidupan Muhammad (Faqh Al-Sirah) oleh Sa’id ‘Ashur, hal. 126; dan Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba oleh Ibn Hajar Asqaliani, Vol. IV, hal. 307.

[35] Sahabat dekat dari Muhammad, dikenal dengan sebutan “Orator dari Rasul Allah.” Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 5, Book 590, #659 & 662; dan Hadits Sahih Muslim, Book 1, #215 & Book 29, #5650.

[36] Lihat The Life of the Prophet (Sirat Al-Nabi) oleh Ibn Ishaq & The Wives of the Prophet oleh bint Al-Shati’, hal. 173-176, “The Beautiful Captive.” Hal ini ditermukan dalam bentuk lain di Sunan Abu-Dawud, Book 29, #3920 dan Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources by Martin Lings (1983), hal. 241-242.

[37] The Wives of the Prophet, hal. 137.

[38] Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba oleh Ibn Hajar, Vol. IV, hal 284.

[41] Lihat Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaha oleh Ibn Hajar Asqalani, Bagian VII. Hal. 291 dan The Wives of the Prophet, hal. 217.

[43] Lihat Hadith dari Sahih Bukhari, Vol. 3, Buku 43, #648 dan Sura Al-Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)

[44] Surat Al-Tahrim (Pengharaman), 66:1

[45] Lebih dari 20 sarjana Muslim mencatat cerita ini, termasuk: Al-Istiab, Vol. IV, hal. 1812; Oun Al-Ithr, Vol. II, hal. 402; Al-Samt Al-Thamin, hal. 85; Al-Zamkhashri, hal. 562-63; The Causes of Descendancy oleh Al-Suyuti, hal. 280; Al-Ittiqan oleh Al-Suyuti, Vol. IV, hal. 92; Fuqaha’ Al-Sahaha oleh Abd. Al-Aziz Al-Shanwi, hal. 38; dan The Life of Muhammad by Dr. Haikal, hal. 450, entitled, “The Revolution of the Wives of Muhammad.”

[46] Lihat, sebagai contoh, Surat An-Nisa’ (Wanita) 4:89

46a Lihat surat al-Baqara 2:197

[47] Surat Al-Abzab (Golongan Yang Bersekutu) 33:50

[49] Lihat Surat Al-Baqara (Sapi) 2:222

[51] Dalam salah satu versi dari kejadian ini, lihat Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources oleh Martin Lings (1983), hal. 117.

[52] Lihat Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources, hal. 58. Abu-Jahl (‘Amr bin Hismam) disebutkan terus dalam Hadits Sahih Bukhari dan Sahi Muslim, demikian pula dalam Sunan Abu-Dawud.

[53] Yaitu, anak perempuan dari Abu Jahl (Abu Al-Hakam).

[54] Variasi dari kalimat terakhir dapat ditemukan pada Hadits Sahih Bu-khari, Vol. 5, Book 57, #61 & 111; Hadits Sahih Muslim, Buku 31, #6000. Cerita lengkapnya bisa ditemukan dalam Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Book 53, #342; Vol. 5, Book 57, #76 dan Hadits Sahih Muslim, Buku 31, #5999, 6001 & 6002.

[55] Surat An-Nisaa’ (Wanita)

[56] Cerita ini dikonfirmasikan dalam The Causes of Descendancy oleh Al-Suyuti, hal. 73; dalam Al-Zamkhashri, Vol. I, hal. 131; dalam The Sahih oleh Musnid, hal. 47 dan dalam sebagian besar referensi Islam.

57 The Beginning and the End oleh Ibn Kathir, Vol. IV, hal. 339.

[58] Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Book 53, #370; demikian pula Hadits Sahih Muslim, Kitab 19, Bab 13 “Mengenai hak para pembunuh untuk memiliki seluruh harta dari orang yang mereka bunuh dalam pertempuran,” #4340-433. Lihat juga Jawami’ Al-Sira oleh Ibn Hazm, hal. 191 dan The Jurisprudence of the Life of Muhammad (Faqh Al-Sira) oleh Al-Bouti, hal. 299.

[59] Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Maret, 624.

[60] Hudhayfah Ibn al-Yaman (meninggal tahun 656).

[61] Hadits mengatakan bahwa hanya mereka yang pada Perang Badar yang menjadi Muslim yang akan diselamatkan. Inilah mengapa Hudhayfah marah! Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 5, Book 59, #354; Vol. 9, Book 83, #5; dan Hadits Sahih Muslim, Boku 1, #173-175.

[62] Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Buku 56, #704-705; Vol. 9,

Bab 1”The People Are Subservient to the Quraish and the Caliphate is the Right of the Quraish,” # 44... .

[63] The History of the Caliph oleh Al-Suyuti, hal. 10.

[64]Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Book 56, #705 dan Vol. 9, Book 89, #254.

[65] Hal ini bersumber dari apa yang dinamakan Farewell Adresss dari Muhammad: “Hai orang-orang! Sesungguhnya Tuhanmu itu hanya satu dan Bapamu juga satu. Kamu semua berasal dari keturunan Adam dan Adam diciptakan dari tanah liat. Tidak ada keistimewaan orang Arab di atas orang non Arab dan orang non Arab di atas orang Arab ... kecuali dalam hal kesalehan.”

[66] The Beginning and the End oleh Ismail Ibn Kathir, hal. 171.

[69] The Light of Certainty (Nur Al-Yaqin), 24th edition, p. 235-237.

[70] Kehidupan Muhammad, Dr. Haikal, p. 441-442; The Beginning and the End, IBn Kathir, Vol. IV, p. 353; Jawami’ Al-Sira, Ibn Hazm, p.159; Rawd Al-Unuf , As-Suhaili, Vol. IV, p. 156-157; Al-Sira Al-Halabia, Al-Halabi, Vol. III, p.85-97; dan History of Nations and Kings oleh Al-Tabari, Vool. III, p. 175-76.

[72] Lihat The Life of the Messenger oleh Imam Muhammad bin Abd Al-Whab, hal. 85.

[73] Surat Al-Baqara (Sapi) 2:217.

[75] Surat Al-Anfat (Rampasan Perang) 8:12.

[76] Surat Al-Anfat (Rampasan Perang) 8:1.

[78] Surat Nuh (Nabi Nuh) 71:26

[79] Perang Uhud terjadi pada tanggal 23 Maret, 625.

[80] Surat Al-Imran (Keluarga Imran) 3:121-181.

[81] Tahun ke-empat Hijrah. Yaitu tahun 626 (empat tahun setelah Hijrah, perginya Muhammad dari Medinah ke Mekah).

[83] Kisah ini, dari sudut pandang Aisha diberitahu dalam Hadits Sahih Bukhari, Vol 3 Book 48, #805, 829; Vol. 5, Book 59, #462-464; dan Vol. 6, Book 60, #274-278.

[84] Untuk “pencerahan” lengkapnya, lihat Surat Al-Nur (Cahaya) 24:1-26.

[85] Surat Pewarisan (dikecualikan dari semua Al-Qur’an Sunni) terdapat dalam semua Al-Quran Syiah, terdiri dari lima ayat: “Demi Allah yang maha pengampun lagi maha penyayang. 1. Wahai orang beriman! Berimanlah pada nabi dan Pelindung. 2. Yang berasal dari yang lain. 3. Dan aku yang mendengar dan mengetahui. 4. Yang beriman dan berbudi baik akan mendapatkan surga. 5. Terpujilah Tuhanmu, dan Ali adalah salah satu saksi.”

[87] Lihat juga The Life of the Prophet oleh Ibn Hisham, Vol. III, hal. 118-143 (yang juga menulis kejadian-kejadian lain yang tidak dimuat di sini); The Life of Muhammad oleh Haikal, hal. 347-351 (yang menambahkan lebih banyak perjelasan mengenai kekejaman Muhammad); dan Al-Sira Al-Halabia oleh Al-Halabi, Vol. II, hal. 675-677. Cerita ini juga ditemukan dalam Rawd Al-Unuf oleh Imam As-Suhaili, Vol. III, hal. 267-271 dan dalam buku-buku oleh Al-Tabari, Ibn Kathir, Ibn Khaldoon, Al-Booti, Al-Khudri dan Al-Adid. Semua pengarang menulis mengenai cerita mengerikan ini.

[88] Lihat The Perfect in Histroy oleh Al-Athir, Vol. II, hal. 142.

>The history of Nations and Kings oleh Al-Tabari, Vol. II, hal. 127.

[90] Kehidupan Nabi, Vol. IV, hal. 134.

[91] Lihat The Beginning and the End oleh Ibn Kathir, Vol. V, hal. 989; dan The Life of Muhammad oleh Dr. Haikal, hal. 488.

[92] Ayat-ayat Al-Qur’an yang memprovokasi kaum Muslim untuk berpe-rang dan mendorong mereka untuk membunuh termasuk Surat An-Nisaa’ (Wanita) 4:76, 77, 89, 91, 95 & 104.

[94] Surat Al-Anfal 8:65. terjemahan Yusuf Ali.

[95] Matius 5:39.

[96] Surat Muhammad 47:35, terjemahan Yusuf Ali.

[98] Dia seorang pengkhotbah Al-Qur’an yang terkenal di Mesir.

[99] 2.5% - yaitu, Al-Zakat. Lihat Bab 4, Catatan kaki #54.

[100] Lihat Surat Al-A’raf (Tempat Tertinggi) 7:160.

[101] Lihat Surat At-Tauba (Pengampunan) 9:69.

[102] Lihat Surat Al-Hajj (Haji) 22:69.

[103] Lebih jelas lagi, Al Qur’an “diwahyukan” dalam dialek suku Quraish. Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 6, Buku 61, #507.

[104] Lihat Hadits #5751 (Mishkat, Vol. 3). Bukan dalam Ahadits Bukhari atau Muslim, tetapi dari ucapan asli Muhammad, menurut Kamus Hadits Al-Qari (Al-Asrar Al Marfu’a), diterjemahkan dan ditulis oleh GF Haddad. Bahasa Arab juga ditekankan dalam Al Qur’an. Lihat Surat Ash-Shu’ara’ (Para Penyair) 26:195; Az-Zumar (Rombongan-rombongan) 39:28; Ha Mim Sajdah (Yang Dijelaskan) 41:3, 44; Ash-Shura (Musyawarah) 42:7; Az-Zukhruf (Perhiasan) 43:3; Ad-Dukhan (Kabut) 44:58; Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) 46:12; dan An-Nahl (Lebah) 16:103.

[105] Lihat Bab 3, catatan kaki #18 untuk lebih jelasnya.

[106] Disebut sebagai “tanda diacritical”, yang diletakkan di atas atau di bawah sebuah huruf yang dapat mengubah arti atau kala (tenses) sebuah kata, pengucapan atau suasana; atau untuk membedakan antara satu kata lain dengan kata yang benar-benar berbeda.

[107] Majmoo’ Al-Fatawa (Kompilasi Fatwa), Vol. XVII, hal 101.

[108] Lihat Al-Ittiqan oleh Al Suyuti, Vol. I, hal 160. Lihat juga Behind the Veil: Unmasking Islam oleh Abd El Schafi (1996), hal 189-194.

[109] Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 3, Buku 41, #601; Vol. 4, Buku 54, #442; Vol. 6, Buku 61, #513-514; Vol. 9, Buku 93, #640; dan Hadits Sahih Muslim, Buku 4, Bab 139: “Al Qur’an telah Diwahyukan dalam Tujuh Cara Baca dan Artinya,” #1782-1790.

[110] Al-Ittiqan oleh Al-Suyuti, Vol. I, hal 100.

[111] Lihat Al-Baydawi, hal 123; Al-Kashaf oleh Al-Zamkhasri, Vol. I, hal 53; Al-Ittiqan oleh Al-Suyuti, hal 98; Sahih Al-Mustanad, hal 53; dan The Causes of the Revelation oleh Al-Wahidi, hal 98.

[112] Lihat The Causes of Descendancy oleh Al-Suyuti, hal 12 &121.

[113] Surat Al-An’am (Binatang Ternak) 6:93.

[114] Surat Al-Imran (Keluarga Imran) 3:195.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Mon 08 Aug 2011, 8:47 pm

ada mark gabriel ke dua...sebentar...saya cr linknya yah...MIRIp 100%!!!


:D

udah lah bung linglung...yg ngaku mantan Muslim alias professor Al azhar (tepatnya Missionaris menyelinap ke al azhar trus ngaku murtad)...udah ditelanjangin...apalagi yg kayak gini..

coba keliling2 dulu deh...

orang mesir gak tau bahasa arab al quran...trus bilang trinitas ada di al quran?
aduh....belajar arab di majelis mingguan mungkin.... :D
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by hamba tuhan Mon 08 Aug 2011, 8:55 pm

Habib Munzir Almusawa menjawab Tuduhan penghujat Nabi Muhammad saw

Dengan ini saya gembira dan sangat menyambut hangat artikel kiriman anda, Maaf saya tak punya waktu untuk menulis artikel 19 halaman menjawab semua tuduhan anda pada Nabiku Muhammad Rasulullah saw. Saya akan jelaskan satu persatu kealpaan anda, dan saya akan berbicara dengan logika :

1. anda mengatakan Nabi Muhammad saw adalah licik, pembunuh massal, sex maniac, kepala perampok.
Saya Jawab:
Kejujuran beliau saw sudah dibuktikan dimasa kehidupan beliau oleh ribuan manusia, orang yg hidup dan menyaksikan kelahirannya, pertumbuhannya jauh sebelum beliau saw menyampaikan wahyu, dan setelah beliau saw menyampaikan wahyu, kejujurannya, kebenarannya, penyantunnya, kasih sayangnya, diakui oleh seluruh masyarakat di zamannya, bahkan musuh musuhnya, bahkan kaum yahudi, bahkan kaum nasraniy, bahkan kaum munafik sekalipun masih menyaksikan hal itu.

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasran di zaman beliau saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal?, tentunya ini hanyalah ucapan orang orang badwi, munculkan satu bukti dari ucapan musuh musuh beliau saw saat di zamannya yg dari kalangan berpendidikan..?, apakah kaum nasrani saat itu kesemuanya bungkam? kemana para pendeta dan kalian?, apa yg mereka kerjakan saat itu?, mereka yg menyaksikan kehidupan Muhammad saw malah beriman kepadanya, apakah mereka beriman kepada seorang pembunuh massal?, beriman pada seorang sex maniac?, beriman pada seorang pembohong?, bila anda membenarkan pernyataan ini maka seluruh pendeta nasrani sudah jadi bodoh sejak sebelum kebangkitan Muhammad saw.., umpatan umpatan ini hanya muncul dari kalangan Badui dan kalangan orang bodoh di zaman itu dan orang bodoh di zaman sekarang.

Sejarah menjelaskan tak satupun dari pendeta nasrani menentang dan memerangi Muhammad saw, bahkan Abisina Kaisar Najasyi yg beragama Kristen ketika datang utusan Muhammad saw kepadanya yaitu Jakfar bin Abi Thalib ra, yg saat itu kaisar Najasyi juga sedang bersama Amr bin Ash (sebelum keislamannya), Amr bin Ash berusaha mempengaruhi Kaisar Najasyi bahwa Muhammad ini pendusta, (tentunya Amr bin Ash saat itu masih dari kalangan badui gurun yg berpegang dg adat jahiliyah membunuh anak wanita yg lahir dll), ia berkata kepada kaisar Najasyi : “Coba Tanya pada utusan Muhammad saw apa yg ia ucapkan atas Isa bin Maryam..!”, maka ketika dijawab oleh jakfar bin abi thalib ra dengan lantunan surat Maryam.., maka runtuhlah Kaisar Najasyi, ia beriman pada Muhamad saw dan masuk islam bersama para pendeta penasehatnya, hingga tak lama kemudian ia wafat maka Rasul saw melakukan shalat gaib untuknya (shalat gaib = shalat jenazah untuk orang yg wafat dari kejauhan), dan ini adalah pertama kalinya shalat ghaib dilakukan oleh Rasul saw dalam islam (Shahih Bukhari).

Demikian pula kunjungan utusan Muhammad saw kepada Heraklius Kaisar Byzantium, maka ketika Heraklius mendengar penjelasan mengenai agama Muhammad saw ia melemparkan beberapa pertanyaan untuk menguji kebenaran agama ini, maka pada akhirnya ia berkata : “sungguh Muhammad saw adalah Nabi, kalau aku punya kesempatan maka aku akan berkunjung kepadanya, akan kucuci kedua sandalnya dan ia (Muhammad saw) akan menguasai wilayahku ini” (Shahih Bukhari), maka mendengar ucapan ini maka hiruk pikuklah para hulubalang kerajaan dg pro kontra, maka Kaisar Hiraklius membatalkan niatnya untuk masuk islam namun ia SESEKALI TIDAK MENCELA MUHAMMAD SAW.

Demikianlah Muhammad saw dihadapan para intelektual dan raja raja Nasrani, umpatan dan cacian hanya muncul dari badui badui gurun pasir yg picik pemikirannya, semua orang yg berwawasan dan berjiwa mulia menerima Muhammad saw dan mengakuinya sebagai orang suci, walaupun tidak kesemuanya mereka beriman. Pastilah dua kekaisaran besar ini didukung ribuan pastor yg bodoh, begitulah secara logika anda, dan logika kami bahwa raja raja Nasrani itu berbudi baik, bijaksana, dan tentunya mereka itu bermoral tinggi.

Datang kepada beliau saw seorang pendeta yahudi, dan mengujinya seraya berkata : “aku ingin bertanya padamu 3 pertanyaan, bila kau mampu menjawabnya maka aku masuk islam, karena tak ada yg tahu jawaban ini kecuali nabi. Lalu ia bertanya dan nabi saw menjawabnya dengan benar, seraya beriman dan masuk islam.(Shahih Bukhari)

Saat hari kelahiran sang nabi saw di kota Makkah, maka keesokan harinya bertertiaklah seorang Yahudi di kota madinah, seraya berkata : “wahai orang orang yahudi.. telah lahir nabi akhir zaman, karena semalam telah terbit bintang yg menandakan kelahiran Nabi Muhamad saw..!” (Mustadrak ala shahihain Juz 3 hal 554, Tahdzib attahdziib juz 2 hal 116)

Inilah kejadian kejadian yg ditunjukkan Allah swt untuk membenarkan kebangkitan Nabiku Muhammad saw, demikian pula terbelahnya bulan yg disaksikan oleh banyak orang, terjadi di Makkah, bahkan setelah datang kafilah kafilah dari luar Makkah merekapun melihat bahwa bulan di malam itu terbelah, mereka melihatnya dari luar kota Makkah yg sangat jauh dari Makkah, dan sebagian besar saksi mata adalah orang kafir. (sirah Ibn Hisyam).

Allah menunjukkan kebangkitan nabi nabi Nya dengan munculnya mukjizat, demikian pada Musa as, demikian pada Isa as, demikian pada Ibrahim as, demikian pula pada Sayyidina Muhammad saw. Bukan hanya cukup dengan otak dan logika, jelaslah kebangkitan Muhammad saw dengan mukjizat itu tidak bisa dipungkiri, disaksikan oleh sahabatnya dan musuh musuhnya, mereka yg beriman dan mereka yg kufur sama sama menyaksikan kebenaran dari Allah swt, justru logika diciptakan untuk memahami bahwa kejadian kejadian Mukjizat para Nabi itu mustahil terjadi dengan sihir terkuat sekalipun, kecuali oleh kekuatan Tuhan, sihir mana dapat membelah lautan?, sihir mana dapat membelah bulan?, sihir mana dapat membuat Ibu suci melahirkan tanpa ayah?, disinilah logika dituntut untuk berperan.

Logika yg bertentangan dengan ayat tuhan adalah logika dangkal, logika mana dapat memecahkan rahasia sebutir sel mani dapat tumbuh menjadi manusia yg berfikir, berbicara, makan, minum, menjadi raja, penyiksa, dermawan, ahli bahasa, seniman, dlsb, adakah logika dangkal dapat menerimanya?, justru Logika dituntut berfikir dg pikiran yg murni dan berakal sehat untuk mengakui kekuatan pencipta dengan itu semua.

Saya menantang anda dengan kekuatan logika anda, bisakah anda dan seluruh alam semesta menciptakan seekor lalat dari ketiadaan..??, tidak ada kemampuan science dan keahlian dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan, berarti logika dan kemampuan akal dan keahlian yg anda miliki dan seluruh keahlian yg ada dialam semesta belum menjangkau penciptaan seekor lalat sekalipun.

Lalu akanlah logika seperti ini akan mengukur dan menerka Allah?, kecuali menyungkur sujud penuh pengakuan bahwa hanya Dialah yg Maha Mampu membelah lautan yang memang milik Nya, dan hanya dialah Yang Maha Mampu menciptakan manusia tanpa kehamilan (Adam dan Hawa).

Dan satu hal yg ingin saya tanyakan, apakah anda hidup dengan keinginan anda sendiri?. Adakah anda lahir dari perut ibu anda karena anda yg ingin lahir kedunia?, anda lahir kedunia tanpa keinginan untuk lahir, Tapi Dia yg memilihkan untuk anda lahir kedunia, Dia yg menentukannya, Dia yg memiliki anda,

Adakah anda mampu menciptakan makanan dan minuman dari ketiadaan?, anda hanya hamba lemah yg tergantung kepada Nya setiap kejap untuk diberi oksigen, makan, minum, karena anda tak mampu menciptakan oksigen, makanan, minuman, semua itu anda tak mampu membuatnya sendiri, hanya meminjam milik Nya, meminjam Bumi yg milik Nya, makan dari makanan yg diciptakan Nya, minum dari air yg diciptakan Nya, anda diciptakan Nya dari bekas kucuran air nafsu ayah dan ibumu, lalu masuk ke alam rahim dalam bimbingan Tunggal Nya, sebagaimana disabdakan oleh Nabiku Muhammad saw : “Penciptaan manusia itu 40 hari sebagai air mani, 40 hari sebagai gumpalan darah, 40 hari sebagai gumpalan daging, lalu barulah terbentuk tubuhnya” (Shahih Bukhari hadits no.3036, 3154, 6221). Dan ini diakui oleh Ilmu kedokteran!

Tunjukkan padaku ilmu kedokteran mana yg dipelajari oleh nabiku Muhammad saw 1400 tahun yg silam mengenai hal ini?, mengapa beliau saw mengetahui ini?, inilah logika akan berbicara bahwa ini benar benar wahyu ilahi!, inilah pembuktian secara Logika bahwa Muhammad adalah Rasulullah saw, boleh tunjukkan padaku ilmu kedokteran yg mana yg membantah ini?,

2. PEMBUNUHAN, Muhamad nabi pembunuh.
Saya Jawab:
Mengenai pembunuhan, saya yakin anda mempercayai kebenaran, maka dalam menegakkan kebenaran dalam kehidupan ini mestilah ada yg dibela dan mestilah ada yg ditindak, demikian logika berbicara, dan bila anda tidak setuju dengan pembunuhan yg dilakukan Nabiku Muhammad saw, ketahuilah bahwa seluruh Nabi nabi adalah pembunuh, Musa as memerangi ummatnya sendiri yg kufur (saamiriy, Qarun, fir’aun), Isa bin maryam memerangi pembangkangnya, Daud as, Sulaiman as, dan semua para Nabi, mestilah ada yg beriman kepadanya, dan ada yg mendustakannya.

Bila ada seorang manusia terkena penyakit menular, dan akan menularkan virus yg membahayakan banyak orang misalnya, apa yg dilakukan kalian di Negara barat sana?, mereka membunuhnya!, kenapa?, membahayakan kesehatan ummat manusia, dan pembunuhan itu adalah bentuk logika yg sehat!. Demikian pula para penyebar fitnah atas firman Tuhan, mesti dibunuh, karena mereka akan membuat orang lain menjadi kufur pada tuhan, dan kufur pada tuhan jauh lebih berbahaya dari sekedar penyakit menular, karena orang yg sakit menular walaupun menjijikkan bisa saja diampuni tuhan, namun orang yg kufur pada Allah swt berarti mereka musuh Allah swt.

dan ocehan anda mengenai Moral itu runtuh dari otak anda bila disebelah anda saat ini berdiri seorang manusia yg terjangkit virus berbahaya yg bila ia bernafas lagi maka ia akan menularkan milyaran virusnya pada anda dan jutaan manusia, Niscaya anda akan mengambil pisau dan menusukkannya tanpa ampun dan membunuhnya, karena anda ingin selamat dan ingin menyelamatkan ummat manusia. Sampai disini Logika pembunuhan anda akui bukan…??

Namun Nabiku Muhammad saw tidak semudah itu membunuh, beliau saw sangat baik dan tidak sembarang membunuh, dilarang membunuh wanita dalam peperangan, dilarang membunuh anak anak, dilarang memukul wajah, dilarang menyerang orang yg tak bersenjata.., demikian indahnya ajaran Nabiku Muhammad saw!, dan demikian dangkalnya pemahaman anda,

mengenai peristiwa Ashma binti Marwan bukanlah perintah Rasul saw, namun perbuatan Umair bin Adiy ra, karena wanita jahat itu terus memfitnah nabi saw agar orang orang membencinya, maka berkata umair bin Adiy ra kepada dirinya : “kalau nabi saw selamat dari perang badr maka aku bersumpah untuk membunuh Ashma binti marwan dari bani umayyah!”, maka iapun membunuhnya, lalu melaporkannya pada rasul saw dan Rasul saw menenangkannya, demikian kejadian pd th 2 hijriyah (Isti’ab Juz 3 hal 1218, Tabaqat Kubra juz 2 hal 27, Al Ishaabah juz 4 hal 721, Assiirah Annabawiyyah Juz 6 hal 49). Wajar saja wanita ini dibunuh karena ia menentang agama Allah, tak beda dengan Fir’aun, Tsamud, dan semua penentang agama Allah lainnya, tak dibedakan apakah ia wanita lemah atau ia raja wibawa, yg dibedakan adalah kadar bahaya fitnahnya pada agama Allah, sebagaimana kalian di barat bila melihat orang yg terjangkit virus berbahaya langsung membunuhnya, atau melihat orang pelaku bom bunuh diri, pasti langsung membunuhnya, walaupun ia ibu menyusui 70 anak sekalipun, dan kalau bom itu disembunyikan diperutnya niscaya manusia seperti kalian tidak sungkan sungkan merobek perutnya hidup hidup demi mengeluarkan bom itu, bukankah demikian..?, sampai disini Logika pembunuhan wanita anda akui sebagai hal yg mesti bukan?.

3. mengenai ucapan Imam Ghazali rahimahullah, tentang dusta
Saya Jawab:
Bukan bermakna dusta adalah boleh, namun menolong nyawa seseorang bila harus dengan dusta maka itu boleh, dan anda mengatakan bahwa Islam mengajarkan bohong, bila datang seorang pembunuh yg ingin membunuh anak dan istri anda misalnya, kebetulan anak anda ada dikamar, anda tidak bersenjata dan tidak punya kesempatan berbuat apapun selain berbohong atau jujur, apakah anda menunjukkan kamarnya?, Demi menyelamatkan nyawa anak dan istri anda anda mengakui bahwa bohong itu wajib!,

dan bila ada orang ingin membunuh istri atau anak anda, sedangkan anda menyembunyikan mereka disuatu tempat untuk menghindari kejaran para pembunuh, lalu orang2 yg ingin membunuh keluarga anda itu bertanya pada teman teman anda tentang dimana persembunyian istri dan anak anda, apa yg anda harapkan?, apakah anda berharap mereka jujur?, anda akan mengemis pada teman anda agar mereka berbohong!, anda akan memusuhi mereka bila mereka jujur bukan??, jadilah berbohong itu anda wajibkan!, inilah kiyas Imam Kami yg Mulia, Imam Ghazali rahimahullah.

4. mengenai Jizyah
Saya Jawab:
Jizyah adalah pembayaran pajak bagi orang yg non muslim, hal ini adalah suatu keadilan, karena muslimpun membayar pajak, bahkan lebih banyak, berupa zakat tijarah, zakat fitrah, zakat harta, zakat pertanian, zakat peternakan, yg bila dijumlahkan jauh lebih besar daripada Jizyah, hak anda dilindungi, sebagaimana ketika seorang Muslim menampar seorang yahudi karena ia mengatakan Musa lebih mulia dari Muhammad saw, maka nabiku Muhammad murka dan menegur keras muslim itu! (Shahih Bukhari).

Kejadian lainnya ketika baju besi Ali bin Abi Thalib ra dicuri oleh seorang Yahudi, maka Ali kw mengadu kepada Umar bin Khattab ra sebagai Khalifah saat itu, maka Umar ra tahu betul bahwa Ali kw tak mungkin berdusta, namun hukum syariah mesti ditegakkan, maka Umar ra bertanya mana saksi kalian?, Yahudi membawa dua orang saksi, dan Ali kw membawa kedua putranya hasan dan husein sebagai saksi, maka Umar ra tertunduk malu seraya berkata : “maaf wahai Ali, anak tidak bisa dijadikan saksi mata”, maka Ali kw berkata : “apakah kau tolak kesaksian cucu Rasulullah saw?”, maka Umar ra tertunduk seraya berkata : “hukum syariah mengatakan bahwa baju besi ini milik yahudi”, maka Ali kw menerima keputusan dan pergi, maka menangislah sang yahudi seraya berkata : “belum pernah kutemukan hukum agama yg membela keadilan pada orang yg lain agamanya dengan mengalahkan kesaksian cucu nabi mereka, aku masuk islam!”. (Sirah Ali bin Abi Thalib kw).

Inilah adab kami terhadap mereka yg non muslim, dan sampai disini semua logika akan menerima, dan hujatan busukmu runtuh!

5. LOGIKA
Saya Jawab:
Seorang anak yg tidak tahu bahwa bara api itu membahayakan, maka logika sang anak, bahwa benda merah itu indah, maka ia ingin memakannya, inilah logika manusia!, manusia tak tahu apa apa sebelum membuktikannya, Nah.. kasih sayang Allah swt adalah memberitahu kita sebelum kita membuktikannya, dan itulah islam..!, seperti kasih sayang Ibu yg melarang anaknya mendekati bara api. Logika yg anda pakai, adalah menelan bara api itu dulu untuk membuktikan bahwa larangan tuhan itu benar!, sempit sekali logika anda, sedangkal inikah logika orang kafir di barat??

6. MEMUKUL ISTRI
Saya Jawab:
Mengenai menyiksa istri diperbolehkan dalam islam itu adalah kebodohan anda dalam hukum syariah kami, karena Allah swt berfirman dalam surat Al Qur’an : “bila kalian risau atas istrimu yg terus berbuat jahat dan pengingkaran maka nasihatilah ia, (bukan memukulnya), bila ia masih terus melakukan kejahatannya maka jangan menyetubuhinya, (jangan memukulnya), dan bila ia masih juga dalam kejahatannya maka pukullah ia, bila ia taat maka jangan kalian sesekali kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan Maha Dahsyat kekuatan Nya”

jelaslah justru makna ayat ini adalah melindungi hak wanita, maaf, Negara barat adalah Negara terbesar penyiksaan suami terhadap istrinya!!, dalam islam hak istri dilindungi, misalnya istri kita terus mencaci kita, atau terus memarahi dan memaki maki mertuanya misalnya, maka tidak boleh dipukul sebelum dinasehati..!, bila masih saja tak menurut maka jangan dipukul, tapi cukup dg jangan disetubuhi..!, alangkah lembutnya hukum Allah swt!, apalah artinya teguran dengan tidak mengumpulinya?, bukankah ini sangat lembut?, lalu bila ia masih juga tidak taat dan terus berbuat kemungkaran, maka barulah boleh kau memukulnya” (QS Annisa 35),

Rasul saw menjelaskan makna PUKULLAH adalah “FADHRIBUUHUNNA GHAIRU MUBARRIH”, yaitu pukullah ia dengan tanpa membahayakan seperti bengkak, atau berbekas”. (shahih Muslim hadits no.1218, Shahih Ibn hibban hadits no.2809). dan demikian pula diriwayatkan dalam Tafsir Imam Qurtubi, Tafsir Imam Ibn Katsir, tafsir Imam Attabariy, dan seluruh tafsir lainnya.

Betapa indahnya ajaran ini, bahkan dalam memukulpun Rasul saw melarang untuk memukul sampai berbekas, maka merupakan sekedar teguran belaka!, bahkan Allah mengancam pada ayat itu, “Janganlah kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan maha besar kekuatan Nya”, maksudnya Maha Mampu menyiksa kalian dengan sebab perbuatan kalian bila jahat terhadap istri. Tunjukkan padaku ajaran undang undang mana dimuka Bumi ini yg melindungi istri seindah ajaran Muhammad saw..???

7. POLIGAMI HALAL BAGI PRIA DAN HARAM BAGI WANITA.
Saya Jawab:
Sudah kita fahami bahwa jumlah wanita kini semakin banyak dari pria, maka muncullah hukum poligami dalam islam, dari Allah swt tentunya, hingga wanita wanita akan terbimbing oleh kaum lelaki, dan kaum lelaki akan teredam nafsu amarahnya, nafsu merebut kekuasaan, nafsu mengalahkan lelaki lainnya, karena ia dibebani tanggungjawab sebagai suami untuk membimbing istri istrinya, bukankah tanggung jawab istri adalah mengikatnya untuk tidak menghamburkan uang dan waktunya sembarangan?, lalu bagaimana bila mempunyai dua rumah tangga?, tiga rumah tangga?, empat rumah tangga?, bukankah ini akan membuatnya semakin terikat dari berbuat kejahatan?, karena ia harus mendidik anak anaknya, menyekolahkan mereka, membimbing istri istrinya dalam tuntunan islam, ia akan sibuk berkhidmat pada rumah tangganya dan tak punya waktu kumpul terbahak bahak dengan teman temannya di café café seperti Bule kafir di barat.

Lihat kesempurnaan ajaran Islam yg sangat sesuai dengan keadaan zaman, pengingkaran terhadap poligami berarti mendukung banyaknya wanita yg tak bersuami, banyaknya wanita yg melacur, wanita penghibur dll, karena wanita wanita itu tak mendapatkan suami, suami yg membimbingnya pada kemuliaan, hal ini muncul sebab pengingkaran manusia pada hukum Allah, mereka bagaikan anak yg menelan bara api lalu menjerit menyalahkan ibunya..!, ibunya tak bersalah karena telah melarangnya, demikian Allah swt menjadikan kasih sayang Ibu sebagai cermin kita pada kasih sayang Yang Maha Menciptakan seluruh kasih sayang pada setiap jiwa ibunda.

Jumlah wanita lebih banyak dari pria, dan diwaktu yg bersamaan dg munculnya ajaran Muhammad saw yg memperbolehkan berpoligami. Sesuai bukan?, Jelaslah bahwa ajaran Muhammad saw adalah ajaran yg paling sempurna mengatasi masalah bertambahnya jumlah wanita daripada pria di masa kini!, dan tak ada jalan lain untuk menyelesaikan masalah ini kecuali dengan ajaran Allah yg disampaikan Nya pada Muhammad saw.

Beri aku solusi dari logika orang kafir, bagaimana mengatasi jumlah wanita yg semakin banyak dari pria dengan melarang poligami..?, apakah dibunuh?, kalian akan mengacaukan ekosistem dunia, kalian perusak dan pembuat kerusuhan, dan didalam islam poligami dibolehkan, dan bukan diwajibkan, ini menunjukkan bila mereka merasa mampu berpoligami maka boleh, bila mereka takut tidak adil maka cukup satu (Annisa-3).

8. PERBUDAKAN
Saya Jawab:
Perbudakan dalam islam diharamkan kecuali adalah dari kalangan kafir yg membangkang dan memerangi islam, mereka yg memerangi islam jika mereka kalah maka semua tawanan dibebaskan dari penjara dan dijadikan budak, diberi makan, diberi tempat tinggal, dinikahkan, diberi hak nikah dengan budak lainnya, bila tuannya ingin menikahinya maka ia bebas, budak dalam islam bukanlah budak yg kalian kenal, dalam islam perbudakan adalah mendidik orang orang kafir agar mengenal shalat, puasa, zakat dll, mereka tinggal serumah dg muslimin, dan penyiksaan terhadap budak dihukumi dengan hukum yg keras dalam syariah islam, demikianlah cara islam mendidik musuh musuhnya agar mengenal ajaran islam, dibiarkan musuh musuhnya tinggal dan makan dirumah mereka, seraya menyaksikan ibadah shalat dan hukum hukum islam, dan mereka dapat bekerja selain membantu tuannya, mereka dapat mengumpulkan uang yg kemudian akan membeli kebebasannya atau langsung dibebaskan oleh tuannya, mereka boleh memeluk islam atau boleh tetap dalam kekafirannya.

Adakah ajaran dimuka bumi yg memperbolehkan musuhnya makan dan minum dirumahnya?, bagaimana ajaran Bule kafir terhadap musuh musuhnya?, dipenjara, disiksa, itulah cara kalian terhadap musuh musuh kalian, dan lain dengan cara kami, musuh musuh kami tinggal serumah dengan kami, makan bersama kami, belajar Alqur’an dg kami, dan bila ia ingin tetap dalam kekafirannya maka kami tak punya hak memaksanya masuk islam walaupun ia tinggal dirumah kami! Betapa agungnya ajaran Muhammad saw..!

9. HALAL MEMPERAWANI WANITA USIA 9 TAHUN (RASUL SAW MENIKAHI AISYAH RA)
Saya Jawab:
Mengenai hal ini, adalah kekhususan untuk sang Nabi saw, beliau saw berbeda dengan kita, sebagaimana kesaksian beliau saw tidak makan dan minum berhari hari, ketika para sahabat mengikutinya maka beliau saw melarangnya, dan berkata : “sungguh aku tidak sama dengan kalian, aku diberi makan dan minum oleh Allah” (Shahih bukhari), demikianlah Mukjizat para nabi, demikian Mukjizat Isa bin maryam yg menghidupakan orang mati, demikian pula Mukjizat Musa as yg merubah tongkatnya menjadi ular, maka memperawani seorang wanita dalam konteks orang awam adalah menyetubuhinya dg syahwat, namun berbeda dengan Rasulullah saw, Allah swt menciptakan aisyah untuk istri nabi Nya, tentunya Dia Maha Luhur dari segala kekejian dan kebiadaban, karena seluruh ucapan sang nabi saw adalah perintah Allah swt : “Tiadalah ia berbicara dari hawa nafsunya, tetapi merupakan wahyu yg diwahyukan oleh Allah swt” (Annajm 3-4).

Aisyah ra adalah seorang wanita yg cerdas dan jenius, Nabi saw membutuhkan seorang wanita yg jenius dan cerdas untuk menyampaikan risalah pada kaum wanita, maka Jibril as mewahyukan agar beliau saw menikahi aisyah ra.

Dengan Logika yg sempurna, dan hati yg beriman kami mempercayai bahwa Maryam as adalah wanita suci yg bukan pendosa apalagi pezina, namun merupakan perintah Allah swt. Dengan hati suci dan iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Isa bin Maryam adalah anak suci dan sesekali bukan anak zina, namun merupakan perintah Allah swt. Dengan kesucian dan Iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Muhammad saw menikahi Aisyah dan istri istrinya bukan karena nafsu, namun merupakan perintah Allah swt.

Tuduhan anda dengan logika bahwa Muhammad saw bernafsu birahi dan sex maniac karena menikahi banyak wanita dan wanita dibawah umur, berarti anda berlogika pula bahwa Maryam as adalah pelacur biadab yg berkedok wanita suci, Dan Isa bin Maryam adalah anak haram jadah dan bukan putra suci, demikianlah logika kotor berbicara, demikian logika busuk menilai, namun anda dapat membandingkan mana logika sempurna dan mana logika busuk.

10. SORGA ISLAM
Saya Jawab:
saya punya cerita singkat, Seorang Raja besar yg kaya raya, mendengar kabar bahwa ada sekelompok orang yg berbuat mulia di negeri seberang, mereka bekerja tanpa pamrih demi ketaatan pada rajanya, mereka jadikan siang dan malamnya merupakan bakti pada rajanya, mereka bersabar menghadapi segala kesulitan seraya tak perduli pada rintangan kemiskinan, bahkan saat mereka mendapat kekayaanpun mereka tetap tak lupa bakti pada rajanya, maka sang Raja menulis surat : “kepada Rakyatku yg kumuliakan, sungguh kalian telah berbakti kepadaku, niscaya bila masa bakti kalian selesai kelak, akan kujamu kalian dengan 100 macam masakan termahal, 1000 ayam kalkun akan kuhidangkan demi menyambut kalian, 100 pelayan akan melayani kalian, kubangunkan untuk kalian Villa villa mewah yg setiapnya berisi 100 kamar yg mewah”.

Nah.. ketika kelompok itu datang, apakah mereka akan menelan 100 macam makanan??, atau 1000 kalkun akan dilahap??, atau akan merasakan 100 kamar dalam villanya masing masing??, ada diantara mereka yg sudah senang dengan bisa berkumpul bersama keluarganya dan menggunakan beberapa kamar saja, ada yg makan dua suap lalu meninggalkannya demi berkumpul dengan sang Raja dan menteri menteri mulia, ada yg memilih duduk bersama ayah ibunya ditepi pantai, tanpa perduli dengan 100 pelayan.. Hal ini mudah dan logis saja, masalahnya adalah ucapan sang Raja yg sangat ingin memuliakan tamunya, dan mengirim surat kepada calon tamunya dengan pelbagai persiapan dan jamuan.

Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa orang yg beramal karena takut pada neraka, maka itu adalah ibadah para budak, karena taatnya hanyalah karena takut, dan barangsiapa yg beramal karena ingin surga, maka itu amalan para pedagang, karena diotaknya hanya ingin untung, dan barangsiapa yg beribadah karena ingin dekat dengan Allah, itulah orang orang yg merdeka. Ketiga kelompok ini tetap dimuliakan oleh Allah swt, namun tentunya yg paling mulia adalah yg beribadah karena tak menginginkan apa apa selain kedekatan pada Nya swt, banyak pula teriwayatkan hal seperti ini dari kalangan sahabat Radhiyallahu ‘anhum, mereka merindukan Allah swt, dan Allah merindukan mereka, sebagaimana sabda Rasul saw : “Barangsiapa yg merindukan perjumpaan dg Allah maka Allah merindukan perjumpaan dengannya” (shahih Bukhari)

Namun Nabi kami Muhammad saw berdoa dengan ketiga tiganya, karena beliau saw tahu bahwa tidak semua ummatnya akan mampu mencapai derajat tertinggi, ada di ummatnya yg memang ibadahnya karena takut pada neraka, ada yg ibadahnya karena ingin surga, ada yg ibadahnya karena Ingin dekat dg Allah swt, maka beliau diajari oleh Allah swt untuk berdoa dengan ketiganya,

Anda ini hanya mencari cari kesalahan saja agar orang islam benci pada agamanya, padahal dalam injil kalian pun ada yg lebih jorok :

Bible (INJIL) perjanjian lama YEHEZKIEL 23:1-21, Surat 23 : ayat
2). ”Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3). Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4). Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yarusalem.
5). Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang,
6). berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7). Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
Cool. Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9). Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10). Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11). Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
12). Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13). Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14). Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam,
15). pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16). Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17). Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
18). Oleh karena ia melakukan persundalan dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19). Ia melakukan lebih banyak lagi persundalan sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.
20). Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21). Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.
[YEHEZKIEL 23-21].

Baiknya anda tidak usah mencela agama lain, Islam adalah agama Allah swt, dangkalnya pemahaman manusia tak mampu menjangkau seluruh kemuliaannya, namun orang yg berakal akan bisa memilih mana kitab yg mengajarkan persundalan, mana kitab yg menjanjikan sambutan hangat sang maha pencipta. Bagi kami Injil adalah kitab suci dan kami beriman padanya, namun tentunya bukan injil yg sudah diubah ubah dg kabar persundalan (perzinahan) tuhan dengan maria.

Artikel anda membangkitkan semangat kami dan menjadi cambuk bagi kami untuk semakin giat mengenalkan masyarakat islam tentang kemuliaan Muhammad Rasulullah saw.., anda turut membangkitkan kami agar lebih tak mengenal lelah untuk berdakwah.

Wassalamu ‘alaa manittaba’al huda (Dan Salam Sejehatera bagi mereka yg mengikuti Hidayah Allah)


Last edited by hamba tuhan on Mon 08 Aug 2011, 8:57 pm; edited 1 time in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15888
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Mon 08 Aug 2011, 8:57 pm

nahhhh..ketemu


https://murtadinkafirun.forumotion.com/t10877-profesor-al-azhar-murtadddd


udah saya telanjangi tuh...

ntar kl saya lg semangat..saya telanjangi juga nih yg namanya moh.Ghazali..missionaris ngaku murtadin...

sabar yah...nanti2 aja...saya lg kurang bergairah... pale
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Mon 08 Aug 2011, 9:01 pm

musicman wrote:ada mark gabriel ke dua...sebentar...saya cr linknya yah...MIRIp 100%!!!


:D

udah lah bung linglung...yg ngaku mantan Muslim alias professor Al azhar (tepatnya Missionaris menyelinap ke al azhar trus ngaku murtad)...udah ditelanjangin...apalagi yg kayak gini..

coba keliling2 dulu deh...

orang mesir gak tau bahasa arab al quran...trus bilang trinitas ada di al quran?
aduh....belajar arab di majelis mingguan mungkin.... :D

Bukan siapa penulisnya , betulkah ayat itu sesuai yang dipaparkan atau tidak , kita bisa ambil hikmah dari tulisan itu.

Jika itu fitnah atau hujatan terhadap rasullulah sama saja saudara muslim melakukan hal yang sama terhadap Alkitab dan Jesus, bahkan lebih parah sebagai perbandingan aja.

Jika hal itu benar dan sesuai apa ruginya ?

TKS.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by hamba tuhan Mon 08 Aug 2011, 9:15 pm

trus gmn dgn Mohamad Guntur Romli dan Pendeta Muhammad Nurdin? Smile Smile
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15888
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Mon 08 Aug 2011, 9:44 pm

hamba tuhan wrote:Habib Munzir Almusawa menjawab Tuduhan penghujat Nabi Muhammad saw

Dengan ini saya gembira dan sangat menyambut hangat artikel kiriman anda, Maaf saya tak punya waktu untuk menulis artikel 19 halaman menjawab semua tuduhan anda pada Nabiku Muhammad Rasulullah saw. Saya akan jelaskan satu persatu kealpaan anda, dan saya akan berbicara dengan logika :

1. anda mengatakan Nabi Muhammad saw adalah licik, pembunuh massal, sex maniac, kepala perampok.
Saya Jawab:
Kejujuran beliau saw sudah dibuktikan dimasa kehidupan beliau oleh ribuan manusia, orang yg hidup dan menyaksikan kelahirannya, pertumbuhannya jauh sebelum beliau saw menyampaikan wahyu, dan setelah beliau saw menyampaikan wahyu, kejujurannya, kebenarannya, penyantunnya, kasih sayangnya, diakui oleh seluruh masyarakat di zamannya, bahkan musuh musuhnya, bahkan kaum yahudi, bahkan kaum nasraniy, bahkan kaum munafik sekalipun masih menyaksikan hal itu.

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasran di zaman beliau saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal?, tentunya ini hanyalah ucapan orang orang badwi, munculkan satu bukti dari ucapan musuh musuh beliau saw saat di zamannya yg dari kalangan berpendidikan..?, apakah kaum nasrani saat itu kesemuanya bungkam? kemana para pendeta dan kalian?, apa yg mereka kerjakan saat itu?, mereka yg menyaksikan kehidupan Muhammad saw malah beriman kepadanya, apakah mereka beriman kepada seorang pembunuh massal?, beriman pada seorang sex maniac?, beriman pada seorang pembohong?, bila anda membenarkan pernyataan ini maka seluruh pendeta nasrani sudah jadi bodoh sejak sebelum kebangkitan Muhammad saw.., umpatan umpatan ini hanya muncul dari kalangan Badui dan kalangan orang bodoh di zaman itu dan orang bodoh di zaman sekarang.

Sejarah menjelaskan tak satupun dari pendeta nasrani menentang dan memerangi Muhammad saw, bahkan Abisina Kaisar Najasyi yg beragama Kristen ketika datang utusan Muhammad saw kepadanya yaitu Jakfar bin Abi Thalib ra, yg saat itu kaisar Najasyi juga sedang bersama Amr bin Ash (sebelum keislamannya), Amr bin Ash berusaha mempengaruhi Kaisar Najasyi bahwa Muhammad ini pendusta, (tentunya Amr bin Ash saat itu masih dari kalangan badui gurun yg berpegang dg adat jahiliyah membunuh anak wanita yg lahir dll), ia berkata kepada kaisar Najasyi : “Coba Tanya pada utusan Muhammad saw apa yg ia ucapkan atas Isa bin Maryam..!”, maka ketika dijawab oleh jakfar bin abi thalib ra dengan lantunan surat Maryam.., maka runtuhlah Kaisar Najasyi, ia beriman pada Muhamad saw dan masuk islam bersama para pendeta penasehatnya, hingga tak lama kemudian ia wafat maka Rasul saw melakukan shalat gaib untuknya (shalat gaib = shalat jenazah untuk orang yg wafat dari kejauhan), dan ini adalah pertama kalinya shalat ghaib dilakukan oleh Rasul saw dalam islam (Shahih Bukhari).

Demikian pula kunjungan utusan Muhammad saw kepada Heraklius Kaisar Byzantium, maka ketika Heraklius mendengar penjelasan mengenai agama Muhammad saw ia melemparkan beberapa pertanyaan untuk menguji kebenaran agama ini, maka pada akhirnya ia berkata : “sungguh Muhammad saw adalah Nabi, kalau aku punya kesempatan maka aku akan berkunjung kepadanya, akan kucuci kedua sandalnya dan ia (Muhammad saw) akan menguasai wilayahku ini” (Shahih Bukhari), maka mendengar ucapan ini maka hiruk pikuklah para hulubalang kerajaan dg pro kontra, maka Kaisar Hiraklius membatalkan niatnya untuk masuk islam namun ia SESEKALI TIDAK MENCELA MUHAMMAD SAW.

Demikianlah Muhammad saw dihadapan para intelektual dan raja raja Nasrani, umpatan dan cacian hanya muncul dari badui badui gurun pasir yg picik pemikirannya, semua orang yg berwawasan dan berjiwa mulia menerima Muhammad saw dan mengakuinya sebagai orang suci, walaupun tidak kesemuanya mereka beriman. Pastilah dua kekaisaran besar ini didukung ribuan pastor yg bodoh, begitulah secara logika anda, dan logika kami bahwa raja raja Nasrani itu berbudi baik, bijaksana, dan tentunya mereka itu bermoral tinggi.

Datang kepada beliau saw seorang pendeta yahudi, dan mengujinya seraya berkata : “aku ingin bertanya padamu 3 pertanyaan, bila kau mampu menjawabnya maka aku masuk islam, karena tak ada yg tahu jawaban ini kecuali nabi. Lalu ia bertanya dan nabi saw menjawabnya dengan benar, seraya beriman dan masuk islam.(Shahih Bukhari)

Saat hari kelahiran sang nabi saw di kota Makkah, maka keesokan harinya bertertiaklah seorang Yahudi di kota madinah, seraya berkata : “wahai orang orang yahudi.. telah lahir nabi akhir zaman, karena semalam telah terbit bintang yg menandakan kelahiran Nabi Muhamad saw..!” (Mustadrak ala shahihain Juz 3 hal 554, Tahdzib attahdziib juz 2 hal 116)

Inilah kejadian kejadian yg ditunjukkan Allah swt untuk membenarkan kebangkitan Nabiku Muhammad saw, demikian pula terbelahnya bulan yg disaksikan oleh banyak orang, terjadi di Makkah, bahkan setelah datang kafilah kafilah dari luar Makkah merekapun melihat bahwa bulan di malam itu terbelah, mereka melihatnya dari luar kota Makkah yg sangat jauh dari Makkah, dan sebagian besar saksi mata adalah orang kafir. (sirah Ibn Hisyam).

Allah menunjukkan kebangkitan nabi nabi Nya dengan munculnya mukjizat, demikian pada Musa as, demikian pada Isa as, demikian pada Ibrahim as, demikian pula pada Sayyidina Muhammad saw. Bukan hanya cukup dengan otak dan logika, jelaslah kebangkitan Muhammad saw dengan mukjizat itu tidak bisa dipungkiri, disaksikan oleh sahabatnya dan musuh musuhnya, mereka yg beriman dan mereka yg kufur sama sama menyaksikan kebenaran dari Allah swt, justru logika diciptakan untuk memahami bahwa kejadian kejadian Mukjizat para Nabi itu mustahil terjadi dengan sihir terkuat sekalipun, kecuali oleh kekuatan Tuhan, sihir mana dapat membelah lautan?, sihir mana dapat membelah bulan?, sihir mana dapat membuat Ibu suci melahirkan tanpa ayah?, disinilah logika dituntut untuk berperan.

Logika yg bertentangan dengan ayat tuhan adalah logika dangkal, logika mana dapat memecahkan rahasia sebutir sel mani dapat tumbuh menjadi manusia yg berfikir, berbicara, makan, minum, menjadi raja, penyiksa, dermawan, ahli bahasa, seniman, dlsb, adakah logika dangkal dapat menerimanya?, justru Logika dituntut berfikir dg pikiran yg murni dan berakal sehat untuk mengakui kekuatan pencipta dengan itu semua.

Saya menantang anda dengan kekuatan logika anda, bisakah anda dan seluruh alam semesta menciptakan seekor lalat dari ketiadaan..??, tidak ada kemampuan science dan keahlian dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan, berarti logika dan kemampuan akal dan keahlian yg anda miliki dan seluruh keahlian yg ada dialam semesta belum menjangkau penciptaan seekor lalat sekalipun.

Lalu akanlah logika seperti ini akan mengukur dan menerka Allah?, kecuali menyungkur sujud penuh pengakuan bahwa hanya Dialah yg Maha Mampu membelah lautan yang memang milik Nya, dan hanya dialah Yang Maha Mampu menciptakan manusia tanpa kehamilan (Adam dan Hawa).

Dan satu hal yg ingin saya tanyakan, apakah anda hidup dengan keinginan anda sendiri?. Adakah anda lahir dari perut ibu anda karena anda yg ingin lahir kedunia?, anda lahir kedunia tanpa keinginan untuk lahir, Tapi Dia yg memilihkan untuk anda lahir kedunia, Dia yg menentukannya, Dia yg memiliki anda,

Adakah anda mampu menciptakan makanan dan minuman dari ketiadaan?, anda hanya hamba lemah yg tergantung kepada Nya setiap kejap untuk diberi oksigen, makan, minum, karena anda tak mampu menciptakan oksigen, makanan, minuman, semua itu anda tak mampu membuatnya sendiri, hanya meminjam milik Nya, meminjam Bumi yg milik Nya, makan dari makanan yg diciptakan Nya, minum dari air yg diciptakan Nya, anda diciptakan Nya dari bekas kucuran air nafsu ayah dan ibumu, lalu masuk ke alam rahim dalam bimbingan Tunggal Nya, sebagaimana disabdakan oleh Nabiku Muhammad saw : “Penciptaan manusia itu 40 hari sebagai air mani, 40 hari sebagai gumpalan darah, 40 hari sebagai gumpalan daging, lalu barulah terbentuk tubuhnya” (Shahih Bukhari hadits no.3036, 3154, 6221). Dan ini diakui oleh Ilmu kedokteran!

Tunjukkan padaku ilmu kedokteran mana yg dipelajari oleh nabiku Muhammad saw 1400 tahun yg silam mengenai hal ini?, mengapa beliau saw mengetahui ini?, inilah logika akan berbicara bahwa ini benar benar wahyu ilahi!, inilah pembuktian secara Logika bahwa Muhammad adalah Rasulullah saw, boleh tunjukkan padaku ilmu kedokteran yg mana yg membantah ini?,

2. PEMBUNUHAN, Muhamad nabi pembunuh.
Saya Jawab:
Mengenai pembunuhan, saya yakin anda mempercayai kebenaran, maka dalam menegakkan kebenaran dalam kehidupan ini mestilah ada yg dibela dan mestilah ada yg ditindak, demikian logika berbicara, dan bila anda tidak setuju dengan pembunuhan yg dilakukan Nabiku Muhammad saw, ketahuilah bahwa seluruh Nabi nabi adalah pembunuh, Musa as memerangi ummatnya sendiri yg kufur (saamiriy, Qarun, fir’aun), Isa bin maryam memerangi pembangkangnya, Daud as, Sulaiman as, dan semua para Nabi, mestilah ada yg beriman kepadanya, dan ada yg mendustakannya.

Bila ada seorang manusia terkena penyakit menular, dan akan menularkan virus yg membahayakan banyak orang misalnya, apa yg dilakukan kalian di Negara barat sana?, mereka membunuhnya!, kenapa?, membahayakan kesehatan ummat manusia, dan pembunuhan itu adalah bentuk logika yg sehat!. Demikian pula para penyebar fitnah atas firman Tuhan, mesti dibunuh, karena mereka akan membuat orang lain menjadi kufur pada tuhan, dan kufur pada tuhan jauh lebih berbahaya dari sekedar penyakit menular, karena orang yg sakit menular walaupun menjijikkan bisa saja diampuni tuhan, namun orang yg kufur pada Allah swt berarti mereka musuh Allah swt.

dan ocehan anda mengenai Moral itu runtuh dari otak anda bila disebelah anda saat ini berdiri seorang manusia yg terjangkit virus berbahaya yg bila ia bernafas lagi maka ia akan menularkan milyaran virusnya pada anda dan jutaan manusia, Niscaya anda akan mengambil pisau dan menusukkannya tanpa ampun dan membunuhnya, karena anda ingin selamat dan ingin menyelamatkan ummat manusia. Sampai disini Logika pembunuhan anda akui bukan…??

Namun Nabiku Muhammad saw tidak semudah itu membunuh, beliau saw sangat baik dan tidak sembarang membunuh, dilarang membunuh wanita dalam peperangan, dilarang membunuh anak anak, dilarang memukul wajah, dilarang menyerang orang yg tak bersenjata.., demikian indahnya ajaran Nabiku Muhammad saw!, dan demikian dangkalnya pemahaman anda,

mengenai peristiwa Ashma binti Marwan bukanlah perintah Rasul saw, namun perbuatan Umair bin Adiy ra, karena wanita jahat itu terus memfitnah nabi saw agar orang orang membencinya, maka berkata umair bin Adiy ra kepada dirinya : “kalau nabi saw selamat dari perang badr maka aku bersumpah untuk membunuh Ashma binti marwan dari bani umayyah!”, maka iapun membunuhnya, lalu melaporkannya pada rasul saw dan Rasul saw menenangkannya, demikian kejadian pd th 2 hijriyah (Isti’ab Juz 3 hal 1218, Tabaqat Kubra juz 2 hal 27, Al Ishaabah juz 4 hal 721, Assiirah Annabawiyyah Juz 6 hal 49). Wajar saja wanita ini dibunuh karena ia menentang agama Allah, tak beda dengan Fir’aun, Tsamud, dan semua penentang agama Allah lainnya, tak dibedakan apakah ia wanita lemah atau ia raja wibawa, yg dibedakan adalah kadar bahaya fitnahnya pada agama Allah, sebagaimana kalian di barat bila melihat orang yg terjangkit virus berbahaya langsung membunuhnya, atau melihat orang pelaku bom bunuh diri, pasti langsung membunuhnya, walaupun ia ibu menyusui 70 anak sekalipun, dan kalau bom itu disembunyikan diperutnya niscaya manusia seperti kalian tidak sungkan sungkan merobek perutnya hidup hidup demi mengeluarkan bom itu, bukankah demikian..?, sampai disini Logika pembunuhan wanita anda akui sebagai hal yg mesti bukan?.

3. mengenai ucapan Imam Ghazali rahimahullah, tentang dusta
Saya Jawab:
Bukan bermakna dusta adalah boleh, namun menolong nyawa seseorang bila harus dengan dusta maka itu boleh, dan anda mengatakan bahwa Islam mengajarkan bohong, bila datang seorang pembunuh yg ingin membunuh anak dan istri anda misalnya, kebetulan anak anda ada dikamar, anda tidak bersenjata dan tidak punya kesempatan berbuat apapun selain berbohong atau jujur, apakah anda menunjukkan kamarnya?, Demi menyelamatkan nyawa anak dan istri anda anda mengakui bahwa bohong itu wajib!,

dan bila ada orang ingin membunuh istri atau anak anda, sedangkan anda menyembunyikan mereka disuatu tempat untuk menghindari kejaran para pembunuh, lalu orang2 yg ingin membunuh keluarga anda itu bertanya pada teman teman anda tentang dimana persembunyian istri dan anak anda, apa yg anda harapkan?, apakah anda berharap mereka jujur?, anda akan mengemis pada teman anda agar mereka berbohong!, anda akan memusuhi mereka bila mereka jujur bukan??, jadilah berbohong itu anda wajibkan!, inilah kiyas Imam Kami yg Mulia, Imam Ghazali rahimahullah.

4. mengenai Jizyah
Saya Jawab:
Jizyah adalah pembayaran pajak bagi orang yg non muslim, hal ini adalah suatu keadilan, karena muslimpun membayar pajak, bahkan lebih banyak, berupa zakat tijarah, zakat fitrah, zakat harta, zakat pertanian, zakat peternakan, yg bila dijumlahkan jauh lebih besar daripada Jizyah, hak anda dilindungi, sebagaimana ketika seorang Muslim menampar seorang yahudi karena ia mengatakan Musa lebih mulia dari Muhammad saw, maka nabiku Muhammad murka dan menegur keras muslim itu! (Shahih Bukhari).

Kejadian lainnya ketika baju besi Ali bin Abi Thalib ra dicuri oleh seorang Yahudi, maka Ali kw mengadu kepada Umar bin Khattab ra sebagai Khalifah saat itu, maka Umar ra tahu betul bahwa Ali kw tak mungkin berdusta, namun hukum syariah mesti ditegakkan, maka Umar ra bertanya mana saksi kalian?, Yahudi membawa dua orang saksi, dan Ali kw membawa kedua putranya hasan dan husein sebagai saksi, maka Umar ra tertunduk malu seraya berkata : “maaf wahai Ali, anak tidak bisa dijadikan saksi mata”, maka Ali kw berkata : “apakah kau tolak kesaksian cucu Rasulullah saw?”, maka Umar ra tertunduk seraya berkata : “hukum syariah mengatakan bahwa baju besi ini milik yahudi”, maka Ali kw menerima keputusan dan pergi, maka menangislah sang yahudi seraya berkata : “belum pernah kutemukan hukum agama yg membela keadilan pada orang yg lain agamanya dengan mengalahkan kesaksian cucu nabi mereka, aku masuk islam!”. (Sirah Ali bin Abi Thalib kw).

Inilah adab kami terhadap mereka yg non muslim, dan sampai disini semua logika akan menerima, dan hujatan busukmu runtuh!

5. LOGIKA
Saya Jawab:
Seorang anak yg tidak tahu bahwa bara api itu membahayakan, maka logika sang anak, bahwa benda merah itu indah, maka ia ingin memakannya, inilah logika manusia!, manusia tak tahu apa apa sebelum membuktikannya, Nah.. kasih sayang Allah swt adalah memberitahu kita sebelum kita membuktikannya, dan itulah islam..!, seperti kasih sayang Ibu yg melarang anaknya mendekati bara api. Logika yg anda pakai, adalah menelan bara api itu dulu untuk membuktikan bahwa larangan tuhan itu benar!, sempit sekali logika anda, sedangkal inikah logika orang kafir di barat??

6. MEMUKUL ISTRI
Saya Jawab:
Mengenai menyiksa istri diperbolehkan dalam islam itu adalah kebodohan anda dalam hukum syariah kami, karena Allah swt berfirman dalam surat Al Qur’an : “bila kalian risau atas istrimu yg terus berbuat jahat dan pengingkaran maka nasihatilah ia, (bukan memukulnya), bila ia masih terus melakukan kejahatannya maka jangan menyetubuhinya, (jangan memukulnya), dan bila ia masih juga dalam kejahatannya maka pukullah ia, bila ia taat maka jangan kalian sesekali kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan Maha Dahsyat kekuatan Nya”

jelaslah justru makna ayat ini adalah melindungi hak wanita, maaf, Negara barat adalah Negara terbesar penyiksaan suami terhadap istrinya!!, dalam islam hak istri dilindungi, misalnya istri kita terus mencaci kita, atau terus memarahi dan memaki maki mertuanya misalnya, maka tidak boleh dipukul sebelum dinasehati..!, bila masih saja tak menurut maka jangan dipukul, tapi cukup dg jangan disetubuhi..!, alangkah lembutnya hukum Allah swt!, apalah artinya teguran dengan tidak mengumpulinya?, bukankah ini sangat lembut?, lalu bila ia masih juga tidak taat dan terus berbuat kemungkaran, maka barulah boleh kau memukulnya” (QS Annisa 35),

Rasul saw menjelaskan makna PUKULLAH adalah “FADHRIBUUHUNNA GHAIRU MUBARRIH”, yaitu pukullah ia dengan tanpa membahayakan seperti bengkak, atau berbekas”. (shahih Muslim hadits no.1218, Shahih Ibn hibban hadits no.2809). dan demikian pula diriwayatkan dalam Tafsir Imam Qurtubi, Tafsir Imam Ibn Katsir, tafsir Imam Attabariy, dan seluruh tafsir lainnya.

Betapa indahnya ajaran ini, bahkan dalam memukulpun Rasul saw melarang untuk memukul sampai berbekas, maka merupakan sekedar teguran belaka!, bahkan Allah mengancam pada ayat itu, “Janganlah kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan maha besar kekuatan Nya”, maksudnya Maha Mampu menyiksa kalian dengan sebab perbuatan kalian bila jahat terhadap istri. Tunjukkan padaku ajaran undang undang mana dimuka Bumi ini yg melindungi istri seindah ajaran Muhammad saw..???

7. POLIGAMI HALAL BAGI PRIA DAN HARAM BAGI WANITA.
Saya Jawab:
Sudah kita fahami bahwa jumlah wanita kini semakin banyak dari pria, maka muncullah hukum poligami dalam islam, dari Allah swt tentunya, hingga wanita wanita akan terbimbing oleh kaum lelaki, dan kaum lelaki akan teredam nafsu amarahnya, nafsu merebut kekuasaan, nafsu mengalahkan lelaki lainnya, karena ia dibebani tanggungjawab sebagai suami untuk membimbing istri istrinya, bukankah tanggung jawab istri adalah mengikatnya untuk tidak menghamburkan uang dan waktunya sembarangan?, lalu bagaimana bila mempunyai dua rumah tangga?, tiga rumah tangga?, empat rumah tangga?, bukankah ini akan membuatnya semakin terikat dari berbuat kejahatan?, karena ia harus mendidik anak anaknya, menyekolahkan mereka, membimbing istri istrinya dalam tuntunan islam, ia akan sibuk berkhidmat pada rumah tangganya dan tak punya waktu kumpul terbahak bahak dengan teman temannya di café café seperti Bule kafir di barat.

Lihat kesempurnaan ajaran Islam yg sangat sesuai dengan keadaan zaman, pengingkaran terhadap poligami berarti mendukung banyaknya wanita yg tak bersuami, banyaknya wanita yg melacur, wanita penghibur dll, karena wanita wanita itu tak mendapatkan suami, suami yg membimbingnya pada kemuliaan, hal ini muncul sebab pengingkaran manusia pada hukum Allah, mereka bagaikan anak yg menelan bara api lalu menjerit menyalahkan ibunya..!, ibunya tak bersalah karena telah melarangnya, demikian Allah swt menjadikan kasih sayang Ibu sebagai cermin kita pada kasih sayang Yang Maha Menciptakan seluruh kasih sayang pada setiap jiwa ibunda.

Jumlah wanita lebih banyak dari pria, dan diwaktu yg bersamaan dg munculnya ajaran Muhammad saw yg memperbolehkan berpoligami. Sesuai bukan?, Jelaslah bahwa ajaran Muhammad saw adalah ajaran yg paling sempurna mengatasi masalah bertambahnya jumlah wanita daripada pria di masa kini!, dan tak ada jalan lain untuk menyelesaikan masalah ini kecuali dengan ajaran Allah yg disampaikan Nya pada Muhammad saw.

Beri aku solusi dari logika orang kafir, bagaimana mengatasi jumlah wanita yg semakin banyak dari pria dengan melarang poligami..?, apakah dibunuh?, kalian akan mengacaukan ekosistem dunia, kalian perusak dan pembuat kerusuhan, dan didalam islam poligami dibolehkan, dan bukan diwajibkan, ini menunjukkan bila mereka merasa mampu berpoligami maka boleh, bila mereka takut tidak adil maka cukup satu (Annisa-3).

8. PERBUDAKAN
Saya Jawab:
Perbudakan dalam islam diharamkan kecuali adalah dari kalangan kafir yg membangkang dan memerangi islam, mereka yg memerangi islam jika mereka kalah maka semua tawanan dibebaskan dari penjara dan dijadikan budak, diberi makan, diberi tempat tinggal, dinikahkan, diberi hak nikah dengan budak lainnya, bila tuannya ingin menikahinya maka ia bebas, budak dalam islam bukanlah budak yg kalian kenal, dalam islam perbudakan adalah mendidik orang orang kafir agar mengenal shalat, puasa, zakat dll, mereka tinggal serumah dg muslimin, dan penyiksaan terhadap budak dihukumi dengan hukum yg keras dalam syariah islam, demikianlah cara islam mendidik musuh musuhnya agar mengenal ajaran islam, dibiarkan musuh musuhnya tinggal dan makan dirumah mereka, seraya menyaksikan ibadah shalat dan hukum hukum islam, dan mereka dapat bekerja selain membantu tuannya, mereka dapat mengumpulkan uang yg kemudian akan membeli kebebasannya atau langsung dibebaskan oleh tuannya, mereka boleh memeluk islam atau boleh tetap dalam kekafirannya.

Adakah ajaran dimuka bumi yg memperbolehkan musuhnya makan dan minum dirumahnya?, bagaimana ajaran Bule kafir terhadap musuh musuhnya?, dipenjara, disiksa, itulah cara kalian terhadap musuh musuh kalian, dan lain dengan cara kami, musuh musuh kami tinggal serumah dengan kami, makan bersama kami, belajar Alqur’an dg kami, dan bila ia ingin tetap dalam kekafirannya maka kami tak punya hak memaksanya masuk islam walaupun ia tinggal dirumah kami! Betapa agungnya ajaran Muhammad saw..!

9. HALAL MEMPERAWANI WANITA USIA 9 TAHUN (RASUL SAW MENIKAHI AISYAH RA)
Saya Jawab:
Mengenai hal ini, adalah kekhususan untuk sang Nabi saw, beliau saw berbeda dengan kita, sebagaimana kesaksian beliau saw tidak makan dan minum berhari hari, ketika para sahabat mengikutinya maka beliau saw melarangnya, dan berkata : “sungguh aku tidak sama dengan kalian, aku diberi makan dan minum oleh Allah” (Shahih bukhari), demikianlah Mukjizat para nabi, demikian Mukjizat Isa bin maryam yg menghidupakan orang mati, demikian pula Mukjizat Musa as yg merubah tongkatnya menjadi ular, maka memperawani seorang wanita dalam konteks orang awam adalah menyetubuhinya dg syahwat, namun berbeda dengan Rasulullah saw, Allah swt menciptakan aisyah untuk istri nabi Nya, tentunya Dia Maha Luhur dari segala kekejian dan kebiadaban, karena seluruh ucapan sang nabi saw adalah perintah Allah swt : “Tiadalah ia berbicara dari hawa nafsunya, tetapi merupakan wahyu yg diwahyukan oleh Allah swt” (Annajm 3-4).

Aisyah ra adalah seorang wanita yg cerdas dan jenius, Nabi saw membutuhkan seorang wanita yg jenius dan cerdas untuk menyampaikan risalah pada kaum wanita, maka Jibril as mewahyukan agar beliau saw menikahi aisyah ra.

Dengan Logika yg sempurna, dan hati yg beriman kami mempercayai bahwa Maryam as adalah wanita suci yg bukan pendosa apalagi pezina, namun merupakan perintah Allah swt. Dengan hati suci dan iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Isa bin Maryam adalah anak suci dan sesekali bukan anak zina, namun merupakan perintah Allah swt. Dengan kesucian dan Iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Muhammad saw menikahi Aisyah dan istri istrinya bukan karena nafsu, namun merupakan perintah Allah swt.

Tuduhan anda dengan logika bahwa Muhammad saw bernafsu birahi dan sex maniac karena menikahi banyak wanita dan wanita dibawah umur, berarti anda berlogika pula bahwa Maryam as adalah pelacur biadab yg berkedok wanita suci, Dan Isa bin Maryam adalah anak haram jadah dan bukan putra suci, demikianlah logika kotor berbicara, demikian logika busuk menilai, namun anda dapat membandingkan mana logika sempurna dan mana logika busuk.

10. SORGA ISLAM
Saya Jawab:
saya punya cerita singkat, Seorang Raja besar yg kaya raya, mendengar kabar bahwa ada sekelompok orang yg berbuat mulia di negeri seberang, mereka bekerja tanpa pamrih demi ketaatan pada rajanya, mereka jadikan siang dan malamnya merupakan bakti pada rajanya, mereka bersabar menghadapi segala kesulitan seraya tak perduli pada rintangan kemiskinan, bahkan saat mereka mendapat kekayaanpun mereka tetap tak lupa bakti pada rajanya, maka sang Raja menulis surat : “kepada Rakyatku yg kumuliakan, sungguh kalian telah berbakti kepadaku, niscaya bila masa bakti kalian selesai kelak, akan kujamu kalian dengan 100 macam masakan termahal, 1000 ayam kalkun akan kuhidangkan demi menyambut kalian, 100 pelayan akan melayani kalian, kubangunkan untuk kalian Villa villa mewah yg setiapnya berisi 100 kamar yg mewah”.

Nah.. ketika kelompok itu datang, apakah mereka akan menelan 100 macam makanan??, atau 1000 kalkun akan dilahap??, atau akan merasakan 100 kamar dalam villanya masing masing??, ada diantara mereka yg sudah senang dengan bisa berkumpul bersama keluarganya dan menggunakan beberapa kamar saja, ada yg makan dua suap lalu meninggalkannya demi berkumpul dengan sang Raja dan menteri menteri mulia, ada yg memilih duduk bersama ayah ibunya ditepi pantai, tanpa perduli dengan 100 pelayan.. Hal ini mudah dan logis saja, masalahnya adalah ucapan sang Raja yg sangat ingin memuliakan tamunya, dan mengirim surat kepada calon tamunya dengan pelbagai persiapan dan jamuan.

Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa orang yg beramal karena takut pada neraka, maka itu adalah ibadah para budak, karena taatnya hanyalah karena takut, dan barangsiapa yg beramal karena ingin surga, maka itu amalan para pedagang, karena diotaknya hanya ingin untung, dan barangsiapa yg beribadah karena ingin dekat dengan Allah, itulah orang orang yg merdeka. Ketiga kelompok ini tetap dimuliakan oleh Allah swt, namun tentunya yg paling mulia adalah yg beribadah karena tak menginginkan apa apa selain kedekatan pada Nya swt, banyak pula teriwayatkan hal seperti ini dari kalangan sahabat Radhiyallahu ‘anhum, mereka merindukan Allah swt, dan Allah merindukan mereka, sebagaimana sabda Rasul saw : “Barangsiapa yg merindukan perjumpaan dg Allah maka Allah merindukan perjumpaan dengannya” (shahih Bukhari)

Namun Nabi kami Muhammad saw berdoa dengan ketiga tiganya, karena beliau saw tahu bahwa tidak semua ummatnya akan mampu mencapai derajat tertinggi, ada di ummatnya yg memang ibadahnya karena takut pada neraka, ada yg ibadahnya karena ingin surga, ada yg ibadahnya karena Ingin dekat dg Allah swt, maka beliau diajari oleh Allah swt untuk berdoa dengan ketiganya,

Anda ini hanya mencari cari kesalahan saja agar orang islam benci pada agamanya, padahal dalam injil kalian pun ada yg lebih jorok :

Bible (INJIL) perjanjian lama YEHEZKIEL 23:1-21, Surat 23 : ayat
2). ”Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3). Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4). Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yarusalem.
5). Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang,
6). berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7). Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
Cool. Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9). Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10). Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11). Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
12). Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13). Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14). Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam,
15). pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16). Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17). Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
18). Oleh karena ia melakukan persundalan dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19). Ia melakukan lebih banyak lagi persundalan sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.
20). Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21). Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.
[YEHEZKIEL 23-21].

Baiknya anda tidak usah mencela agama lain, Islam adalah agama Allah swt, dangkalnya pemahaman manusia tak mampu menjangkau seluruh kemuliaannya, namun orang yg berakal akan bisa memilih mana kitab yg mengajarkan persundalan, mana kitab yg menjanjikan sambutan hangat sang maha pencipta. Bagi kami Injil adalah kitab suci dan kami beriman padanya, namun tentunya bukan injil yg sudah diubah ubah dg kabar persundalan (perzinahan) tuhan dengan maria.

Artikel anda membangkitkan semangat kami dan menjadi cambuk bagi kami untuk semakin giat mengenalkan masyarakat islam tentang kemuliaan Muhammad Rasulullah saw.., anda turut membangkitkan kami agar lebih tak mengenal lelah untuk berdakwah.

Wassalamu ‘alaa manittaba’al huda (Dan Salam Sejehatera bagi mereka yg mengikuti Hidayah Allah)

Untuk point satu silahkan check : http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Badar atau http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_Kafilah dan link perang lainnya.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by hamba tuhan Mon 08 Aug 2011, 9:47 pm

Linglung wrote:
hamba tuhan wrote:Habib Munzir Almusawa menjawab Tuduhan penghujat Nabi Muhammad saw

Dengan ini saya gembira dan sangat menyambut hangat artikel kiriman anda, Maaf saya tak punya waktu untuk menulis artikel 19 halaman menjawab semua tuduhan anda pada Nabiku Muhammad Rasulullah saw. Saya akan jelaskan satu persatu kealpaan anda, dan saya akan berbicara dengan logika :

1. anda mengatakan Nabi Muhammad saw adalah licik, pembunuh massal, sex maniac, kepala perampok.
Saya Jawab:
Kejujuran beliau saw sudah dibuktikan dimasa kehidupan beliau oleh ribuan manusia, orang yg hidup dan menyaksikan kelahirannya, pertumbuhannya jauh sebelum beliau saw menyampaikan wahyu, dan setelah beliau saw menyampaikan wahyu, kejujurannya, kebenarannya, penyantunnya, kasih sayangnya, diakui oleh seluruh masyarakat di zamannya, bahkan musuh musuhnya, bahkan kaum yahudi, bahkan kaum nasraniy, bahkan kaum munafik sekalipun masih menyaksikan hal itu.

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasran di zaman beliau saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal?, tentunya ini hanyalah ucapan orang orang badwi, munculkan satu bukti dari ucapan musuh musuh beliau saw saat di zamannya yg dari kalangan berpendidikan..?, apakah kaum nasrani saat itu kesemuanya bungkam? kemana para pendeta dan kalian?, apa yg mereka kerjakan saat itu?, mereka yg menyaksikan kehidupan Muhammad saw malah beriman kepadanya, apakah mereka beriman kepada seorang pembunuh massal?, beriman pada seorang sex maniac?, beriman pada seorang pembohong?, bila anda membenarkan pernyataan ini maka seluruh pendeta nasrani sudah jadi bodoh sejak sebelum kebangkitan Muhammad saw.., umpatan umpatan ini hanya muncul dari kalangan Badui dan kalangan orang bodoh di zaman itu dan orang bodoh di zaman sekarang.

Sejarah menjelaskan tak satupun dari pendeta nasrani menentang dan memerangi Muhammad saw, bahkan Abisina Kaisar Najasyi yg beragama Kristen ketika datang utusan Muhammad saw kepadanya yaitu Jakfar bin Abi Thalib ra, yg saat itu kaisar Najasyi juga sedang bersama Amr bin Ash (sebelum keislamannya), Amr bin Ash berusaha mempengaruhi Kaisar Najasyi bahwa Muhammad ini pendusta, (tentunya Amr bin Ash saat itu masih dari kalangan badui gurun yg berpegang dg adat jahiliyah membunuh anak wanita yg lahir dll), ia berkata kepada kaisar Najasyi : “Coba Tanya pada utusan Muhammad saw apa yg ia ucapkan atas Isa bin Maryam..!”, maka ketika dijawab oleh jakfar bin abi thalib ra dengan lantunan surat Maryam.., maka runtuhlah Kaisar Najasyi, ia beriman pada Muhamad saw dan masuk islam bersama para pendeta penasehatnya, hingga tak lama kemudian ia wafat maka Rasul saw melakukan shalat gaib untuknya (shalat gaib = shalat jenazah untuk orang yg wafat dari kejauhan), dan ini adalah pertama kalinya shalat ghaib dilakukan oleh Rasul saw dalam islam (Shahih Bukhari).

Demikian pula kunjungan utusan Muhammad saw kepada Heraklius Kaisar Byzantium, maka ketika Heraklius mendengar penjelasan mengenai agama Muhammad saw ia melemparkan beberapa pertanyaan untuk menguji kebenaran agama ini, maka pada akhirnya ia berkata : “sungguh Muhammad saw adalah Nabi, kalau aku punya kesempatan maka aku akan berkunjung kepadanya, akan kucuci kedua sandalnya dan ia (Muhammad saw) akan menguasai wilayahku ini” (Shahih Bukhari), maka mendengar ucapan ini maka hiruk pikuklah para hulubalang kerajaan dg pro kontra, maka Kaisar Hiraklius membatalkan niatnya untuk masuk islam namun ia SESEKALI TIDAK MENCELA MUHAMMAD SAW.

Demikianlah Muhammad saw dihadapan para intelektual dan raja raja Nasrani, umpatan dan cacian hanya muncul dari badui badui gurun pasir yg picik pemikirannya, semua orang yg berwawasan dan berjiwa mulia menerima Muhammad saw dan mengakuinya sebagai orang suci, walaupun tidak kesemuanya mereka beriman. Pastilah dua kekaisaran besar ini didukung ribuan pastor yg bodoh, begitulah secara logika anda, dan logika kami bahwa raja raja Nasrani itu berbudi baik, bijaksana, dan tentunya mereka itu bermoral tinggi.

Datang kepada beliau saw seorang pendeta yahudi, dan mengujinya seraya berkata : “aku ingin bertanya padamu 3 pertanyaan, bila kau mampu menjawabnya maka aku masuk islam, karena tak ada yg tahu jawaban ini kecuali nabi. Lalu ia bertanya dan nabi saw menjawabnya dengan benar, seraya beriman dan masuk islam.(Shahih Bukhari)

Saat hari kelahiran sang nabi saw di kota Makkah, maka keesokan harinya bertertiaklah seorang Yahudi di kota madinah, seraya berkata : “wahai orang orang yahudi.. telah lahir nabi akhir zaman, karena semalam telah terbit bintang yg menandakan kelahiran Nabi Muhamad saw..!” (Mustadrak ala shahihain Juz 3 hal 554, Tahdzib attahdziib juz 2 hal 116)

Inilah kejadian kejadian yg ditunjukkan Allah swt untuk membenarkan kebangkitan Nabiku Muhammad saw, demikian pula terbelahnya bulan yg disaksikan oleh banyak orang, terjadi di Makkah, bahkan setelah datang kafilah kafilah dari luar Makkah merekapun melihat bahwa bulan di malam itu terbelah, mereka melihatnya dari luar kota Makkah yg sangat jauh dari Makkah, dan sebagian besar saksi mata adalah orang kafir. (sirah Ibn Hisyam).

Allah menunjukkan kebangkitan nabi nabi Nya dengan munculnya mukjizat, demikian pada Musa as, demikian pada Isa as, demikian pada Ibrahim as, demikian pula pada Sayyidina Muhammad saw. Bukan hanya cukup dengan otak dan logika, jelaslah kebangkitan Muhammad saw dengan mukjizat itu tidak bisa dipungkiri, disaksikan oleh sahabatnya dan musuh musuhnya, mereka yg beriman dan mereka yg kufur sama sama menyaksikan kebenaran dari Allah swt, justru logika diciptakan untuk memahami bahwa kejadian kejadian Mukjizat para Nabi itu mustahil terjadi dengan sihir terkuat sekalipun, kecuali oleh kekuatan Tuhan, sihir mana dapat membelah lautan?, sihir mana dapat membelah bulan?, sihir mana dapat membuat Ibu suci melahirkan tanpa ayah?, disinilah logika dituntut untuk berperan.

Logika yg bertentangan dengan ayat tuhan adalah logika dangkal, logika mana dapat memecahkan rahasia sebutir sel mani dapat tumbuh menjadi manusia yg berfikir, berbicara, makan, minum, menjadi raja, penyiksa, dermawan, ahli bahasa, seniman, dlsb, adakah logika dangkal dapat menerimanya?, justru Logika dituntut berfikir dg pikiran yg murni dan berakal sehat untuk mengakui kekuatan pencipta dengan itu semua.

Saya menantang anda dengan kekuatan logika anda, bisakah anda dan seluruh alam semesta menciptakan seekor lalat dari ketiadaan..??, tidak ada kemampuan science dan keahlian dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan, berarti logika dan kemampuan akal dan keahlian yg anda miliki dan seluruh keahlian yg ada dialam semesta belum menjangkau penciptaan seekor lalat sekalipun.

Lalu akanlah logika seperti ini akan mengukur dan menerka Allah?, kecuali menyungkur sujud penuh pengakuan bahwa hanya Dialah yg Maha Mampu membelah lautan yang memang milik Nya, dan hanya dialah Yang Maha Mampu menciptakan manusia tanpa kehamilan (Adam dan Hawa).

Dan satu hal yg ingin saya tanyakan, apakah anda hidup dengan keinginan anda sendiri?. Adakah anda lahir dari perut ibu anda karena anda yg ingin lahir kedunia?, anda lahir kedunia tanpa keinginan untuk lahir, Tapi Dia yg memilihkan untuk anda lahir kedunia, Dia yg menentukannya, Dia yg memiliki anda,

Adakah anda mampu menciptakan makanan dan minuman dari ketiadaan?, anda hanya hamba lemah yg tergantung kepada Nya setiap kejap untuk diberi oksigen, makan, minum, karena anda tak mampu menciptakan oksigen, makanan, minuman, semua itu anda tak mampu membuatnya sendiri, hanya meminjam milik Nya, meminjam Bumi yg milik Nya, makan dari makanan yg diciptakan Nya, minum dari air yg diciptakan Nya, anda diciptakan Nya dari bekas kucuran air nafsu ayah dan ibumu, lalu masuk ke alam rahim dalam bimbingan Tunggal Nya, sebagaimana disabdakan oleh Nabiku Muhammad saw : “Penciptaan manusia itu 40 hari sebagai air mani, 40 hari sebagai gumpalan darah, 40 hari sebagai gumpalan daging, lalu barulah terbentuk tubuhnya” (Shahih Bukhari hadits no.3036, 3154, 6221). Dan ini diakui oleh Ilmu kedokteran!

Tunjukkan padaku ilmu kedokteran mana yg dipelajari oleh nabiku Muhammad saw 1400 tahun yg silam mengenai hal ini?, mengapa beliau saw mengetahui ini?, inilah logika akan berbicara bahwa ini benar benar wahyu ilahi!, inilah pembuktian secara Logika bahwa Muhammad adalah Rasulullah saw, boleh tunjukkan padaku ilmu kedokteran yg mana yg membantah ini?,

2. PEMBUNUHAN, Muhamad nabi pembunuh.
Saya Jawab:
Mengenai pembunuhan, saya yakin anda mempercayai kebenaran, maka dalam menegakkan kebenaran dalam kehidupan ini mestilah ada yg dibela dan mestilah ada yg ditindak, demikian logika berbicara, dan bila anda tidak setuju dengan pembunuhan yg dilakukan Nabiku Muhammad saw, ketahuilah bahwa seluruh Nabi nabi adalah pembunuh, Musa as memerangi ummatnya sendiri yg kufur (saamiriy, Qarun, fir’aun), Isa bin maryam memerangi pembangkangnya, Daud as, Sulaiman as, dan semua para Nabi, mestilah ada yg beriman kepadanya, dan ada yg mendustakannya.

Bila ada seorang manusia terkena penyakit menular, dan akan menularkan virus yg membahayakan banyak orang misalnya, apa yg dilakukan kalian di Negara barat sana?, mereka membunuhnya!, kenapa?, membahayakan kesehatan ummat manusia, dan pembunuhan itu adalah bentuk logika yg sehat!. Demikian pula para penyebar fitnah atas firman Tuhan, mesti dibunuh, karena mereka akan membuat orang lain menjadi kufur pada tuhan, dan kufur pada tuhan jauh lebih berbahaya dari sekedar penyakit menular, karena orang yg sakit menular walaupun menjijikkan bisa saja diampuni tuhan, namun orang yg kufur pada Allah swt berarti mereka musuh Allah swt.

dan ocehan anda mengenai Moral itu runtuh dari otak anda bila disebelah anda saat ini berdiri seorang manusia yg terjangkit virus berbahaya yg bila ia bernafas lagi maka ia akan menularkan milyaran virusnya pada anda dan jutaan manusia, Niscaya anda akan mengambil pisau dan menusukkannya tanpa ampun dan membunuhnya, karena anda ingin selamat dan ingin menyelamatkan ummat manusia. Sampai disini Logika pembunuhan anda akui bukan…??

Namun Nabiku Muhammad saw tidak semudah itu membunuh, beliau saw sangat baik dan tidak sembarang membunuh, dilarang membunuh wanita dalam peperangan, dilarang membunuh anak anak, dilarang memukul wajah, dilarang menyerang orang yg tak bersenjata.., demikian indahnya ajaran Nabiku Muhammad saw!, dan demikian dangkalnya pemahaman anda,

mengenai peristiwa Ashma binti Marwan bukanlah perintah Rasul saw, namun perbuatan Umair bin Adiy ra, karena wanita jahat itu terus memfitnah nabi saw agar orang orang membencinya, maka berkata umair bin Adiy ra kepada dirinya : “kalau nabi saw selamat dari perang badr maka aku bersumpah untuk membunuh Ashma binti marwan dari bani umayyah!”, maka iapun membunuhnya, lalu melaporkannya pada rasul saw dan Rasul saw menenangkannya, demikian kejadian pd th 2 hijriyah (Isti’ab Juz 3 hal 1218, Tabaqat Kubra juz 2 hal 27, Al Ishaabah juz 4 hal 721, Assiirah Annabawiyyah Juz 6 hal 49). Wajar saja wanita ini dibunuh karena ia menentang agama Allah, tak beda dengan Fir’aun, Tsamud, dan semua penentang agama Allah lainnya, tak dibedakan apakah ia wanita lemah atau ia raja wibawa, yg dibedakan adalah kadar bahaya fitnahnya pada agama Allah, sebagaimana kalian di barat bila melihat orang yg terjangkit virus berbahaya langsung membunuhnya, atau melihat orang pelaku bom bunuh diri, pasti langsung membunuhnya, walaupun ia ibu menyusui 70 anak sekalipun, dan kalau bom itu disembunyikan diperutnya niscaya manusia seperti kalian tidak sungkan sungkan merobek perutnya hidup hidup demi mengeluarkan bom itu, bukankah demikian..?, sampai disini Logika pembunuhan wanita anda akui sebagai hal yg mesti bukan?.

3. mengenai ucapan Imam Ghazali rahimahullah, tentang dusta
Saya Jawab:
Bukan bermakna dusta adalah boleh, namun menolong nyawa seseorang bila harus dengan dusta maka itu boleh, dan anda mengatakan bahwa Islam mengajarkan bohong, bila datang seorang pembunuh yg ingin membunuh anak dan istri anda misalnya, kebetulan anak anda ada dikamar, anda tidak bersenjata dan tidak punya kesempatan berbuat apapun selain berbohong atau jujur, apakah anda menunjukkan kamarnya?, Demi menyelamatkan nyawa anak dan istri anda anda mengakui bahwa bohong itu wajib!,

dan bila ada orang ingin membunuh istri atau anak anda, sedangkan anda menyembunyikan mereka disuatu tempat untuk menghindari kejaran para pembunuh, lalu orang2 yg ingin membunuh keluarga anda itu bertanya pada teman teman anda tentang dimana persembunyian istri dan anak anda, apa yg anda harapkan?, apakah anda berharap mereka jujur?, anda akan mengemis pada teman anda agar mereka berbohong!, anda akan memusuhi mereka bila mereka jujur bukan??, jadilah berbohong itu anda wajibkan!, inilah kiyas Imam Kami yg Mulia, Imam Ghazali rahimahullah.

4. mengenai Jizyah
Saya Jawab:
Jizyah adalah pembayaran pajak bagi orang yg non muslim, hal ini adalah suatu keadilan, karena muslimpun membayar pajak, bahkan lebih banyak, berupa zakat tijarah, zakat fitrah, zakat harta, zakat pertanian, zakat peternakan, yg bila dijumlahkan jauh lebih besar daripada Jizyah, hak anda dilindungi, sebagaimana ketika seorang Muslim menampar seorang yahudi karena ia mengatakan Musa lebih mulia dari Muhammad saw, maka nabiku Muhammad murka dan menegur keras muslim itu! (Shahih Bukhari).

Kejadian lainnya ketika baju besi Ali bin Abi Thalib ra dicuri oleh seorang Yahudi, maka Ali kw mengadu kepada Umar bin Khattab ra sebagai Khalifah saat itu, maka Umar ra tahu betul bahwa Ali kw tak mungkin berdusta, namun hukum syariah mesti ditegakkan, maka Umar ra bertanya mana saksi kalian?, Yahudi membawa dua orang saksi, dan Ali kw membawa kedua putranya hasan dan husein sebagai saksi, maka Umar ra tertunduk malu seraya berkata : “maaf wahai Ali, anak tidak bisa dijadikan saksi mata”, maka Ali kw berkata : “apakah kau tolak kesaksian cucu Rasulullah saw?”, maka Umar ra tertunduk seraya berkata : “hukum syariah mengatakan bahwa baju besi ini milik yahudi”, maka Ali kw menerima keputusan dan pergi, maka menangislah sang yahudi seraya berkata : “belum pernah kutemukan hukum agama yg membela keadilan pada orang yg lain agamanya dengan mengalahkan kesaksian cucu nabi mereka, aku masuk islam!”. (Sirah Ali bin Abi Thalib kw).

Inilah adab kami terhadap mereka yg non muslim, dan sampai disini semua logika akan menerima, dan hujatan busukmu runtuh!

5. LOGIKA
Saya Jawab:
Seorang anak yg tidak tahu bahwa bara api itu membahayakan, maka logika sang anak, bahwa benda merah itu indah, maka ia ingin memakannya, inilah logika manusia!, manusia tak tahu apa apa sebelum membuktikannya, Nah.. kasih sayang Allah swt adalah memberitahu kita sebelum kita membuktikannya, dan itulah islam..!, seperti kasih sayang Ibu yg melarang anaknya mendekati bara api. Logika yg anda pakai, adalah menelan bara api itu dulu untuk membuktikan bahwa larangan tuhan itu benar!, sempit sekali logika anda, sedangkal inikah logika orang kafir di barat??

6. MEMUKUL ISTRI
Saya Jawab:
Mengenai menyiksa istri diperbolehkan dalam islam itu adalah kebodohan anda dalam hukum syariah kami, karena Allah swt berfirman dalam surat Al Qur’an : “bila kalian risau atas istrimu yg terus berbuat jahat dan pengingkaran maka nasihatilah ia, (bukan memukulnya), bila ia masih terus melakukan kejahatannya maka jangan menyetubuhinya, (jangan memukulnya), dan bila ia masih juga dalam kejahatannya maka pukullah ia, bila ia taat maka jangan kalian sesekali kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan Maha Dahsyat kekuatan Nya”

jelaslah justru makna ayat ini adalah melindungi hak wanita, maaf, Negara barat adalah Negara terbesar penyiksaan suami terhadap istrinya!!, dalam islam hak istri dilindungi, misalnya istri kita terus mencaci kita, atau terus memarahi dan memaki maki mertuanya misalnya, maka tidak boleh dipukul sebelum dinasehati..!, bila masih saja tak menurut maka jangan dipukul, tapi cukup dg jangan disetubuhi..!, alangkah lembutnya hukum Allah swt!, apalah artinya teguran dengan tidak mengumpulinya?, bukankah ini sangat lembut?, lalu bila ia masih juga tidak taat dan terus berbuat kemungkaran, maka barulah boleh kau memukulnya” (QS Annisa 35),

Rasul saw menjelaskan makna PUKULLAH adalah “FADHRIBUUHUNNA GHAIRU MUBARRIH”, yaitu pukullah ia dengan tanpa membahayakan seperti bengkak, atau berbekas”. (shahih Muslim hadits no.1218, Shahih Ibn hibban hadits no.2809). dan demikian pula diriwayatkan dalam Tafsir Imam Qurtubi, Tafsir Imam Ibn Katsir, tafsir Imam Attabariy, dan seluruh tafsir lainnya.

Betapa indahnya ajaran ini, bahkan dalam memukulpun Rasul saw melarang untuk memukul sampai berbekas, maka merupakan sekedar teguran belaka!, bahkan Allah mengancam pada ayat itu, “Janganlah kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan maha besar kekuatan Nya”, maksudnya Maha Mampu menyiksa kalian dengan sebab perbuatan kalian bila jahat terhadap istri. Tunjukkan padaku ajaran undang undang mana dimuka Bumi ini yg melindungi istri seindah ajaran Muhammad saw..???

7. POLIGAMI HALAL BAGI PRIA DAN HARAM BAGI WANITA.
Saya Jawab:
Sudah kita fahami bahwa jumlah wanita kini semakin banyak dari pria, maka muncullah hukum poligami dalam islam, dari Allah swt tentunya, hingga wanita wanita akan terbimbing oleh kaum lelaki, dan kaum lelaki akan teredam nafsu amarahnya, nafsu merebut kekuasaan, nafsu mengalahkan lelaki lainnya, karena ia dibebani tanggungjawab sebagai suami untuk membimbing istri istrinya, bukankah tanggung jawab istri adalah mengikatnya untuk tidak menghamburkan uang dan waktunya sembarangan?, lalu bagaimana bila mempunyai dua rumah tangga?, tiga rumah tangga?, empat rumah tangga?, bukankah ini akan membuatnya semakin terikat dari berbuat kejahatan?, karena ia harus mendidik anak anaknya, menyekolahkan mereka, membimbing istri istrinya dalam tuntunan islam, ia akan sibuk berkhidmat pada rumah tangganya dan tak punya waktu kumpul terbahak bahak dengan teman temannya di café café seperti Bule kafir di barat.

Lihat kesempurnaan ajaran Islam yg sangat sesuai dengan keadaan zaman, pengingkaran terhadap poligami berarti mendukung banyaknya wanita yg tak bersuami, banyaknya wanita yg melacur, wanita penghibur dll, karena wanita wanita itu tak mendapatkan suami, suami yg membimbingnya pada kemuliaan, hal ini muncul sebab pengingkaran manusia pada hukum Allah, mereka bagaikan anak yg menelan bara api lalu menjerit menyalahkan ibunya..!, ibunya tak bersalah karena telah melarangnya, demikian Allah swt menjadikan kasih sayang Ibu sebagai cermin kita pada kasih sayang Yang Maha Menciptakan seluruh kasih sayang pada setiap jiwa ibunda.

Jumlah wanita lebih banyak dari pria, dan diwaktu yg bersamaan dg munculnya ajaran Muhammad saw yg memperbolehkan berpoligami. Sesuai bukan?, Jelaslah bahwa ajaran Muhammad saw adalah ajaran yg paling sempurna mengatasi masalah bertambahnya jumlah wanita daripada pria di masa kini!, dan tak ada jalan lain untuk menyelesaikan masalah ini kecuali dengan ajaran Allah yg disampaikan Nya pada Muhammad saw.

Beri aku solusi dari logika orang kafir, bagaimana mengatasi jumlah wanita yg semakin banyak dari pria dengan melarang poligami..?, apakah dibunuh?, kalian akan mengacaukan ekosistem dunia, kalian perusak dan pembuat kerusuhan, dan didalam islam poligami dibolehkan, dan bukan diwajibkan, ini menunjukkan bila mereka merasa mampu berpoligami maka boleh, bila mereka takut tidak adil maka cukup satu (Annisa-3).

8. PERBUDAKAN
Saya Jawab:
Perbudakan dalam islam diharamkan kecuali adalah dari kalangan kafir yg membangkang dan memerangi islam, mereka yg memerangi islam jika mereka kalah maka semua tawanan dibebaskan dari penjara dan dijadikan budak, diberi makan, diberi tempat tinggal, dinikahkan, diberi hak nikah dengan budak lainnya, bila tuannya ingin menikahinya maka ia bebas, budak dalam islam bukanlah budak yg kalian kenal, dalam islam perbudakan adalah mendidik orang orang kafir agar mengenal shalat, puasa, zakat dll, mereka tinggal serumah dg muslimin, dan penyiksaan terhadap budak dihukumi dengan hukum yg keras dalam syariah islam, demikianlah cara islam mendidik musuh musuhnya agar mengenal ajaran islam, dibiarkan musuh musuhnya tinggal dan makan dirumah mereka, seraya menyaksikan ibadah shalat dan hukum hukum islam, dan mereka dapat bekerja selain membantu tuannya, mereka dapat mengumpulkan uang yg kemudian akan membeli kebebasannya atau langsung dibebaskan oleh tuannya, mereka boleh memeluk islam atau boleh tetap dalam kekafirannya.

Adakah ajaran dimuka bumi yg memperbolehkan musuhnya makan dan minum dirumahnya?, bagaimana ajaran Bule kafir terhadap musuh musuhnya?, dipenjara, disiksa, itulah cara kalian terhadap musuh musuh kalian, dan lain dengan cara kami, musuh musuh kami tinggal serumah dengan kami, makan bersama kami, belajar Alqur’an dg kami, dan bila ia ingin tetap dalam kekafirannya maka kami tak punya hak memaksanya masuk islam walaupun ia tinggal dirumah kami! Betapa agungnya ajaran Muhammad saw..!

9. HALAL MEMPERAWANI WANITA USIA 9 TAHUN (RASUL SAW MENIKAHI AISYAH RA)
Saya Jawab:
Mengenai hal ini, adalah kekhususan untuk sang Nabi saw, beliau saw berbeda dengan kita, sebagaimana kesaksian beliau saw tidak makan dan minum berhari hari, ketika para sahabat mengikutinya maka beliau saw melarangnya, dan berkata : “sungguh aku tidak sama dengan kalian, aku diberi makan dan minum oleh Allah” (Shahih bukhari), demikianlah Mukjizat para nabi, demikian Mukjizat Isa bin maryam yg menghidupakan orang mati, demikian pula Mukjizat Musa as yg merubah tongkatnya menjadi ular, maka memperawani seorang wanita dalam konteks orang awam adalah menyetubuhinya dg syahwat, namun berbeda dengan Rasulullah saw, Allah swt menciptakan aisyah untuk istri nabi Nya, tentunya Dia Maha Luhur dari segala kekejian dan kebiadaban, karena seluruh ucapan sang nabi saw adalah perintah Allah swt : “Tiadalah ia berbicara dari hawa nafsunya, tetapi merupakan wahyu yg diwahyukan oleh Allah swt” (Annajm 3-4).

Aisyah ra adalah seorang wanita yg cerdas dan jenius, Nabi saw membutuhkan seorang wanita yg jenius dan cerdas untuk menyampaikan risalah pada kaum wanita, maka Jibril as mewahyukan agar beliau saw menikahi aisyah ra.

Dengan Logika yg sempurna, dan hati yg beriman kami mempercayai bahwa Maryam as adalah wanita suci yg bukan pendosa apalagi pezina, namun merupakan perintah Allah swt. Dengan hati suci dan iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Isa bin Maryam adalah anak suci dan sesekali bukan anak zina, namun merupakan perintah Allah swt. Dengan kesucian dan Iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Muhammad saw menikahi Aisyah dan istri istrinya bukan karena nafsu, namun merupakan perintah Allah swt.

Tuduhan anda dengan logika bahwa Muhammad saw bernafsu birahi dan sex maniac karena menikahi banyak wanita dan wanita dibawah umur, berarti anda berlogika pula bahwa Maryam as adalah pelacur biadab yg berkedok wanita suci, Dan Isa bin Maryam adalah anak haram jadah dan bukan putra suci, demikianlah logika kotor berbicara, demikian logika busuk menilai, namun anda dapat membandingkan mana logika sempurna dan mana logika busuk.

10. SORGA ISLAM
Saya Jawab:
saya punya cerita singkat, Seorang Raja besar yg kaya raya, mendengar kabar bahwa ada sekelompok orang yg berbuat mulia di negeri seberang, mereka bekerja tanpa pamrih demi ketaatan pada rajanya, mereka jadikan siang dan malamnya merupakan bakti pada rajanya, mereka bersabar menghadapi segala kesulitan seraya tak perduli pada rintangan kemiskinan, bahkan saat mereka mendapat kekayaanpun mereka tetap tak lupa bakti pada rajanya, maka sang Raja menulis surat : “kepada Rakyatku yg kumuliakan, sungguh kalian telah berbakti kepadaku, niscaya bila masa bakti kalian selesai kelak, akan kujamu kalian dengan 100 macam masakan termahal, 1000 ayam kalkun akan kuhidangkan demi menyambut kalian, 100 pelayan akan melayani kalian, kubangunkan untuk kalian Villa villa mewah yg setiapnya berisi 100 kamar yg mewah”.

Nah.. ketika kelompok itu datang, apakah mereka akan menelan 100 macam makanan??, atau 1000 kalkun akan dilahap??, atau akan merasakan 100 kamar dalam villanya masing masing??, ada diantara mereka yg sudah senang dengan bisa berkumpul bersama keluarganya dan menggunakan beberapa kamar saja, ada yg makan dua suap lalu meninggalkannya demi berkumpul dengan sang Raja dan menteri menteri mulia, ada yg memilih duduk bersama ayah ibunya ditepi pantai, tanpa perduli dengan 100 pelayan.. Hal ini mudah dan logis saja, masalahnya adalah ucapan sang Raja yg sangat ingin memuliakan tamunya, dan mengirim surat kepada calon tamunya dengan pelbagai persiapan dan jamuan.

Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa orang yg beramal karena takut pada neraka, maka itu adalah ibadah para budak, karena taatnya hanyalah karena takut, dan barangsiapa yg beramal karena ingin surga, maka itu amalan para pedagang, karena diotaknya hanya ingin untung, dan barangsiapa yg beribadah karena ingin dekat dengan Allah, itulah orang orang yg merdeka. Ketiga kelompok ini tetap dimuliakan oleh Allah swt, namun tentunya yg paling mulia adalah yg beribadah karena tak menginginkan apa apa selain kedekatan pada Nya swt, banyak pula teriwayatkan hal seperti ini dari kalangan sahabat Radhiyallahu ‘anhum, mereka merindukan Allah swt, dan Allah merindukan mereka, sebagaimana sabda Rasul saw : “Barangsiapa yg merindukan perjumpaan dg Allah maka Allah merindukan perjumpaan dengannya” (shahih Bukhari)

Namun Nabi kami Muhammad saw berdoa dengan ketiga tiganya, karena beliau saw tahu bahwa tidak semua ummatnya akan mampu mencapai derajat tertinggi, ada di ummatnya yg memang ibadahnya karena takut pada neraka, ada yg ibadahnya karena ingin surga, ada yg ibadahnya karena Ingin dekat dg Allah swt, maka beliau diajari oleh Allah swt untuk berdoa dengan ketiganya,

Anda ini hanya mencari cari kesalahan saja agar orang islam benci pada agamanya, padahal dalam injil kalian pun ada yg lebih jorok :

Bible (INJIL) perjanjian lama YEHEZKIEL 23:1-21, Surat 23 : ayat
2). ”Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3). Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4). Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yarusalem.
5). Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang,
6). berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7). Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
Cool. Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9). Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10). Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11). Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
12). Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13). Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14). Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam,
15). pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16). Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17). Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
18). Oleh karena ia melakukan persundalan dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19). Ia melakukan lebih banyak lagi persundalan sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.
20). Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21). Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.
[YEHEZKIEL 23-21].

Baiknya anda tidak usah mencela agama lain, Islam adalah agama Allah swt, dangkalnya pemahaman manusia tak mampu menjangkau seluruh kemuliaannya, namun orang yg berakal akan bisa memilih mana kitab yg mengajarkan persundalan, mana kitab yg menjanjikan sambutan hangat sang maha pencipta. Bagi kami Injil adalah kitab suci dan kami beriman padanya, namun tentunya bukan injil yg sudah diubah ubah dg kabar persundalan (perzinahan) tuhan dengan maria.

Artikel anda membangkitkan semangat kami dan menjadi cambuk bagi kami untuk semakin giat mengenalkan masyarakat islam tentang kemuliaan Muhammad Rasulullah saw.., anda turut membangkitkan kami agar lebih tak mengenal lelah untuk berdakwah.

Wassalamu ‘alaa manittaba’al huda (Dan Salam Sejehatera bagi mereka yg mengikuti Hidayah Allah)

Untuk point satu silahkan check : http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Badar atau http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_Kafilah dan link perang lainnya.

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15888
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Mon 08 Aug 2011, 9:57 pm

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Badar

Catatan tradisi Islam
Pertempuran Badar, dalam kuliah Islam kontemporer.
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Historiografi Islam awal

Sesungguhnya seluruh pengetahuan mengenai Pertempuran Badar berasal dari catatan-catatan tradisi Islam, baik berupa hadits maupun biografi Muhammad, yang dituliskan beberapa puluh tahun setelah kejadiannya. Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Pertama, banyak suku-suku Arab yang hidup di jazirah Arabia buta huruf dan tradisi oral merupakan cara mereka untuk menyampaikan informasi. Pada saat Balatentara Islam dapat menaklukkan suku-suku Arab yang lebih berpendidikan di Suriah dan Irak, dapat dikatakan seluruh kaum Quraisy telah masuk Islam, sehingga menghilangkan peluang adanya catatan-catatan non-Muslim mengenai pertempuran tersebut. Kedua, dengan tersusunnya berbagai kompilasi hadits, maka naskah-naskah catatan aslinya menjadi tidak dibutuhkan lagi, dan menurut Hugh Kennedy kemudian dimusnahkan dengan "kecepatan yang menyedihkan".[46] Terakhir, umumnya umat Muslim yang taat beranggapan bahwa para Muslim yang tewas di Badar adalah para syahid yang mulia, sehingga besar kemungkinan menjadi kendala bagi usaha yang sungguh-sungguh untuk melakukan penggalian arkeologis di Badar.

The Message
Adegan film The Message yang menggambarkan pasukan Muslim dalam Pertempuran Badar.

Pertempuran Badar ditampilkan dalam film layar lebar berjudul The Message, yang diproduksi tahun 1976. Meskipun pada umumnya film ini sesuai dengan jalannya kejadian, terdapat beberapa perubahan yang nyata. Pasukan Quraisy digambarkan mengikut-sertakan barisan kaum wanita, sedangkan keberadaan mereka sesungguhnya jelas tidak ada. Demikian pula tidak ditampilkan adanya kelompok yang tidak bersedia ikut bertempur, meskipun dalam film digambarkan Abu Sufyan menolak turut serta. Para pejuang di depan sumur Badar digambarkan melakukan tiga pertarungan satu lawan satu, dan bukannya pertarungan berkelompok tiga lawan tiga. Selain itu, karena Muhammad dan Ali tidak ditampilkan (hanya pedang Ali yang terlihat) karena alasan-alasan religius, maka Hamzah lah yang menjadi pemimpin resmi pasukan Muslim. Penampilan pertempurannya sendiri tampaknya menyerupai adegan pertempuran dalam film Zulu, yang memperlihatkan pasukan Quraisy melancarkan serangan habis-habisan terhadap barisan-barisan Muslim, yang dalam kenyataannya penyerangan seperti itu umumnya akan dapat menghancurkan pasukan yang lebih kecil. Baik Amr bin Hisyam maupun Umayyah digambarkan tewas dalam pertempuran, dan kematian mereka merupakan klimaks dari pertarungan tersebut. Kejadian setelah peperangan digambarkan dengan sangat selektif menurut versi film ini, yang tidak menampilkan pembunuhan pasca pertempuran dan perdebatan di kalangan Muslim mengenai para tawanan.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by hamba tuhan Mon 08 Aug 2011, 10:00 pm

Linglung wrote:Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Badar

Catatan tradisi Islam
Pertempuran Badar, dalam kuliah Islam kontemporer.
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Historiografi Islam awal

Sesungguhnya seluruh pengetahuan mengenai Pertempuran Badar berasal dari catatan-catatan tradisi Islam, baik berupa hadits maupun biografi Muhammad, yang dituliskan beberapa puluh tahun setelah kejadiannya. Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Pertama, banyak suku-suku Arab yang hidup di jazirah Arabia buta huruf dan tradisi oral merupakan cara mereka untuk menyampaikan informasi. Pada saat Balatentara Islam dapat menaklukkan suku-suku Arab yang lebih berpendidikan di Suriah dan Irak, dapat dikatakan seluruh kaum Quraisy telah masuk Islam, sehingga menghilangkan peluang adanya catatan-catatan non-Muslim mengenai pertempuran tersebut. Kedua, dengan tersusunnya berbagai kompilasi hadits, maka naskah-naskah catatan aslinya menjadi tidak dibutuhkan lagi, dan menurut Hugh Kennedy kemudian dimusnahkan dengan "kecepatan yang menyedihkan".[46] Terakhir, umumnya umat Muslim yang taat beranggapan bahwa para Muslim yang tewas di Badar adalah para syahid yang mulia, sehingga besar kemungkinan menjadi kendala bagi usaha yang sungguh-sungguh untuk melakukan penggalian arkeologis di Badar.

The Message
Adegan film The Message yang menggambarkan pasukan Muslim dalam Pertempuran Badar.

Pertempuran Badar ditampilkan dalam film layar lebar berjudul The Message, yang diproduksi tahun 1976. Meskipun pada umumnya film ini sesuai dengan jalannya kejadian, terdapat beberapa perubahan yang nyata. Pasukan Quraisy digambarkan mengikut-sertakan barisan kaum wanita, sedangkan keberadaan mereka sesungguhnya jelas tidak ada. Demikian pula tidak ditampilkan adanya kelompok yang tidak bersedia ikut bertempur, meskipun dalam film digambarkan Abu Sufyan menolak turut serta. Para pejuang di depan sumur Badar digambarkan melakukan tiga pertarungan satu lawan satu, dan bukannya pertarungan berkelompok tiga lawan tiga. Selain itu, karena Muhammad dan Ali tidak ditampilkan (hanya pedang Ali yang terlihat) karena alasan-alasan religius, maka Hamzah lah yang menjadi pemimpin resmi pasukan Muslim. Penampilan pertempurannya sendiri tampaknya menyerupai adegan pertempuran dalam film Zulu, yang memperlihatkan pasukan Quraisy melancarkan serangan habis-habisan terhadap barisan-barisan Muslim, yang dalam kenyataannya penyerangan seperti itu umumnya akan dapat menghancurkan pasukan yang lebih kecil. Baik Amr bin Hisyam maupun Umayyah digambarkan tewas dalam pertempuran, dan kematian mereka merupakan klimaks dari pertarungan tersebut. Kejadian setelah peperangan digambarkan dengan sangat selektif menurut versi film ini, yang tidak menampilkan pembunuhan pasca pertempuran dan perdebatan di kalangan Muslim mengenai para tawanan.

kalo tuduhan yesus anak zina ada terdapat dalam kitab yahudi

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo

hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15888
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Mon 08 Aug 2011, 10:57 pm

[quote="hamba tuhan"]
Linglung wrote:
kalo tuduhan yesus anak zina ada terdapat dalam kitab yahudi

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo


Kalau kitab Yahudi bilang demikian wajar-wajar saja , mereka tidak mengakui adanya Mesias , bagi mereka masih menunggu kedatangan Mesias , tapi tidak semuanya.

Ada kendala penggalian archeology oleh pihak Barat dibekas tempat pertempuran Badar dan perang lainnya , karena mereka tidak sungguh atas hal itu , akan menjadi bukti nyata atas pembunuhan masal dimaksud.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by hamba tuhan Mon 08 Aug 2011, 11:04 pm

[quote="Linglung"]
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
kalo tuduhan yesus anak zina ada terdapat dalam kitab yahudi

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo


Kalau kitab Yahudi bilang demikian wajar-wajar saja , mereka tidak mengakui adanya Mesias , bagi mereka masih menunggu kedatangan Mesias , tapi tidak semuanya.

Ada kendala penggalian archeology oleh pihak Barat dibekas tempat pertempuran Badar dan perang lainnya , karena mereka tidak sungguh atas hal itu , akan menjadi bukti nyata atas pembunuhan masal dimaksud.

sekali lagi saya ulangi... Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... copas kesini catatan sejarah dari nasrani tsb temenku linglung....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15888
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by abu hanan Mon 08 Aug 2011, 11:15 pm

[quote="hamba tuhan"]
Linglung wrote:
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
kalo tuduhan yesus anak zina ada terdapat dalam kitab yahudi

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo


Kalau kitab Yahudi bilang demikian wajar-wajar saja , mereka tidak mengakui adanya Mesias , bagi mereka masih menunggu kedatangan Mesias , tapi tidak semuanya.

Ada kendala penggalian archeology oleh pihak Barat dibekas tempat pertempuran Badar dan perang lainnya , karena mereka tidak sungguh atas hal itu , akan menjadi bukti nyata atas pembunuhan masal dimaksud.

sekali lagi saya ulangi... Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... copas kesini catatan sejarah dari nasrani tsb temenku linglung....
gak bakalan ada yang bisa penuhi permintaan anda brow...
permintaan tsb uda pernah saya ajukan ke netter hindu/kristen di beberapa diskusi web (bukan forum mcm ini).sampe skrg...ngelantur.
mending narik
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Becak
abu hanan
abu hanan
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1391
Location : yerusalem
Job/hobbies : bersih2 al aqsha
Reputation : -60
Points : 6134
Registration date : 2011-07-08

http://www.isyfatihah.wordpress.com

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by hamba tuhan Mon 08 Aug 2011, 11:20 pm

[quote="abu hanan"]
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
kalo tuduhan yesus anak zina ada terdapat dalam kitab yahudi

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo


Kalau kitab Yahudi bilang demikian wajar-wajar saja , mereka tidak mengakui adanya Mesias , bagi mereka masih menunggu kedatangan Mesias , tapi tidak semuanya.

Ada kendala penggalian archeology oleh pihak Barat dibekas tempat pertempuran Badar dan perang lainnya , karena mereka tidak sungguh atas hal itu , akan menjadi bukti nyata atas pembunuhan masal dimaksud.

sekali lagi saya ulangi... Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... copas kesini catatan sejarah dari nasrani tsb temenku linglung....
gak bakalan ada yang bisa penuhi permintaan anda brow...
permintaan tsb uda pernah saya ajukan ke netter hindu/kristen di beberapa diskusi web (bukan forum mcm ini).sampe skrg...ngelantur.
mending narik
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Becak

apa ki semar gak marah tuh becaknya dipinjem bro???

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 280186 Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 280186
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15888
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Tue 09 Aug 2011, 6:00 am

[quote="hamba tuhan"]
abu hanan wrote:
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
kalo tuduhan yesus anak zina ada terdapat dalam kitab yahudi

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo


Kalau kitab Yahudi bilang demikian wajar-wajar saja , mereka tidak mengakui adanya Mesias , bagi mereka masih menunggu kedatangan Mesias , tapi tidak semuanya.

Ada kendala penggalian archeology oleh pihak Barat dibekas tempat pertempuran Badar dan perang lainnya , karena mereka tidak sungguh atas hal itu , akan menjadi bukti nyata atas pembunuhan masal dimaksud.

sekali lagi saya ulangi... Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... copas kesini catatan sejarah dari nasrani tsb temenku linglung....
gak bakalan ada yang bisa penuhi permintaan anda brow...
permintaan tsb uda pernah saya ajukan ke netter hindu/kristen di beberapa diskusi web (bukan forum mcm ini).sampe skrg...ngelantur.
mending narik
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Becak

apa ki semar gak marah tuh becaknya dipinjem bro???

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 280186 Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 280186

Apakah anda accepting Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal ?

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Tue 09 Aug 2011, 6:16 am

[quote="hamba tuhan"]
Linglung wrote:
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
kalo tuduhan yesus anak zina ada terdapat dalam kitab yahudi

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo


Kalau kitab Yahudi bilang demikian wajar-wajar saja , mereka tidak mengakui adanya Mesias , bagi mereka masih menunggu kedatangan Mesias , tapi tidak semuanya.

Ada kendala penggalian archeology oleh pihak Barat dibekas tempat pertempuran Badar dan perang lainnya , karena mereka tidak sungguh atas hal itu , akan menjadi bukti nyata atas pembunuhan masal dimaksud.

sekali lagi saya ulangi... Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... copas kesini catatan sejarah dari nasrani tsb temenku linglung....

Sabar-sabar ........anda membuat 10 pernyataan pertama belum terjawab kita pelan-pelan lihat karya pertama Rasululah :

Setelah hijrahnya ke Medina Rasullulah mengalami kesulitan ditempat asing maka kita lihat : http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_Kafilah

Agar gampang sebetulnya lebih lengkap yang berbahasa Inggris.

Penyergapan Kafilah mengacu pada serangkaian serangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Nabi, melawan kaum Quraisy dari Mekah. Mereka melakukan serangan penyergapan dan melakukan perampasan barang-barang perdagangan milik kafilah Quraisy. [1] Muslim menyatakan bahwa serangan itu dibenarkan dan bahwa Allah memberi mereka izin untuk mempertahankan diri dan membalas penganiayaan umat Islam di Mekah.[2][3]

Latar Belakang

Para pengikut Nabi Muhammad mulai mengalami kemiskinan, dan mulai pada bulan Januari 623 beberapa dari mereka berusaha menyerang kafilah yang melakukan perjalanan sepanjang pantai timur Laut Merah dari Mekah ke Syria. Kehidupan berkelompok sangat penting untuk kelangsungan hidup di daerah gurun, karena orang-orang membutuhkan satu sama lain dalam mempertahankan hidup terhadap lingkungan yang keras. Pengelompokan dilakukan berdasarkan suku, sehingga memiliki kekerabatan hubungan darah.[4] Orang-orang Arab hidup nomaden atau menetap. Yang pertama hidup berpindah dari satu tempat ke tempat lain guna mencari air dan padang rumput bagi kambing domba mereka, sementara yang menetap hidup dengan melakukan perdagangan dan pertanian. Kelangsungan hidup nomaden (atau Badui) sebagian juga tergantung pada perampasan kafilah-kafilah dan oasis;. sehingga mereka tidak melihat ini sebagai sebuah kejahatan.[5][6]

Menurut sejarah hijrahnya Rasululah ke Medinah adalah saat Bangsa Quraisy meminta mujizat kepada Rasululah dan beliau tidak bisa menunjukkan mujizat seperti Nabi-Nabi sebelumnya dan Rasululah menganggap ini suatu penganiayaan dan penghinaan oleh bangsa Quraisy, maka benar kata Jesus :

Mat. 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

Monggo.



Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Tue 09 Aug 2011, 7:32 am

Sumber : http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&langpair=en|id&rurl=translate.google.com&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Medieval_Christian_view_of_Muhammad&usg=ALkJrhgdwRiFoJmb5_bR-3DaFqhVN5YDaQ

Terjemahan bebas :

Abad Pertengahan Kristen pandangan tentang Muhammad

Pandangan Kristen abad pertengahan pada Muhammad sebagian besar antagonistik. Selama Abad Pertengahan , di dunia Kristen secara aktif dalam oposisi atau menunjukkan permusuhan terhadap Muhammad , nabi Islam . Pengetahuan (didokumentasikan) awal Kristen Muhammad berasal dari sumber Bizantium , ditulis segera setelah kematian Muhammad pada tahun 632. Yohanes dari Damaskus di abad ke-8 ditandai Muhammad sebagai nabi palsu memperkenalkan Kristologis bidah mirip dengan Arianisme dalam menentang keilahian Yesus Kristus. Dengan Perang Salib Abad Pertengahan, dan perang melawan Kekaisaran Ottoman selama Abad Pertengahan Akhir, penerimaan Kristen Muhammad menjadi lebih polemik , bergerak dari klasifikasi sebagai bidaah untuk penggambaran Muhammad sebagai seorang hamba Iblis atau sebagai antikristus , yang menderita penyiksaan di neraka .

Abad Pertengahan Awal

Pengetahuan (didokumentasikan) awal Kristen Muhammad berasal dari sumber Bizantium , ditulis segera setelah kematian Muhammad di 632 . Dalam Doctrina Jacobi nuper baptizati , dialog antara mengkonversi Kristen baru-baru ini dan beberapa orang Yahudi , salah satu peserta menulis bahwa saudaranya "menulis kepada [nya] mengatakan bahwa menipu nabi telah muncul di tengah-tengah Saracen ". Peserta lain di balasan Doctrina tentang Muhammad: ". Dia menipu Untuk melakukan nabi datang dengan pedang dan kereta .?, ... Kamu akan menemukan apa-apa yang benar dari kata nabi kecuali pertumpahan darah manusia " [4] Meskipun Muhammad adalah pernah disebut dengan namanya, [ rujukan? ] tampaknya telah mengetahui keberadaannya. Hal ini juga tampak bahwa baik Yahudi dan Kristen memandangnya dalam cahaya yang negatif. [5] sumber-sumber kontemporer lain, seperti tulisan-tulisan para Patriarkh Sophronius , menunjukkan tidak ada pengetahuan tentang Arab memiliki nabi sendiri atau iman, dan hanya berkomentar bahwa para ( muslim ) serangan Arab harus menjadi hukuman bagi dosa orang Kristen . [6]

Pengetahuan tentang Muhammad tersedia dalam Kristen dari waktu terjemahan [ klarifikasi diperlukan ] dari sebuah karya polemik oleh Yohanes dari Damaskus , yang menciptakan [ meragukan - mendiskusikan ] frase merendahkan " nabi palsu ". [7] dan "hampir selalu digunakan menghina ". [1] Sumber lain yang berpengaruh adalah Saraceni Epistolae atau "Surat dari Saracen" yang ditulis oleh seorang Kristen Timur dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dari bahasa Arab. [1] Dari abad ke-9 dan seterusnya, yang sangat negatif biografi Muhammad ditulis dalam Latin, [1] seperti satu per Alvarus Cordoba menyatakan dia anti-Kristus . [8]

Abad Pertengahan

Penambahan sumber Byzantium seperti Eulogius dari Cordova dari abad ke-9, Kristen juga mendapatkan beberapa pengetahuan Muhammad melalui Mozarabs Spanyol seperti Petrus Alfonsi , seorang Yahudi yang menjadi Kristen, pada abad ke-11. [1] Kemudian selama 12 abad Peter Mulia , yang melihat Muhammad sebagai prekursor Anti-Kristus dan penerus Arius , [8] memerintahkan terjemahan dari Al Qur'an ke dalam bahasa Latin dan pengumpulan informasi mengenai Muhammad, sehingga ajaran Islam dapat disangkal oleh para sarjana Kristen. [1]

Selama abad ke-13 penulis biografi Eropa menyelesaikan pekerjaan mereka pada kehidupan Muhammad dalam serangkaian karya oleh para sarjana seperti Pedro Pascual , de Monte Croce Ricoldo , dan Ramon Llull [1] di mana Muhammad digambarkan sebagai Antikristus , sementara Islam ditunjukkan untuk menjadi seorang Kristen bidah [1] Fakta seperti keyakinan Islam bahwa ia buta huruf, ia menikah dengan seorang janda kaya, yang di kemudian hari ia memiliki beberapa istri, bahwa dia memerintah sebuah komunitas manusia dan karena itu terlibat dalam beberapa perang , dan bahwa ia meninggal seperti orang biasa berbeda dengan kepercayaan Kristen di akhir supranatural dari Kristus hidup 's duniawi semua ditafsirkan dalam terang terburuk. [1]

Abad Pertengahan dan sarjana gereja berpendapat bahwa Islam adalah karya Muhammad yang pada gilirannya terinspirasi oleh setan. Muhammad sering calumnized dan membuat subjek legenda diajarkan oleh pengkhotbah sebagai fakta. [9] Sebagai contoh, untuk menunjukkan bahwa Muhammad adalah anti-Kristus, itu menegaskan bahwa Muhammad meninggal tidak dalam satu tahun 632 namun pada tahun 666 - dengan jumlah binatang - dalam variasi lain pada tema nomor "666" juga digunakan untuk mewakili periode Muslim waktu akan memegang kekuasaan atas tanah Arab. [8] Sebuah ekspresi verbal penghinaan bagi Islam Kristen dinyatakan dalam mengubah namanya dari Muhammad untuk Mahound , para "Iblis menjelma". [10] Lain-lain biasanya dikonfirmasi saleh Kristen bahwa Muhammad telah datang ke sebuah akhir yang buruk. [9] Menurut salah satu versi setelah jatuh karena mabuk ia telah dimakan oleh kawanan babi, dan ini dianggap sebagai alasan mengapa Muslim melarang konsumsi alkohol dan daging babi. [9] Leggenda di Maometto adalah contoh dari orang-orang di mana dia diajarkan dari masa kanak-kanak seni hitam oleh penjahat Kristen bidah yang lolos dari penjara oleh yang Gereja untuk Saudi dan mendirikan agama palsu dengan selektif memilih dan memutarbalikkan teks dari Alkitab dan Perjanjian Lama untuk mendirikan Islam. Hal ini juga dianggap hari libur Muslim Jumat "mati veneris" (hari Venus ) vs Yahudi (Sabtu) dan Kristen (Minggu), untuk kebejatan pengikutnya sebagaimana yang tercermin dalam keragaman mereka istri. [9] Seorang yang sangat negatif penggambaran Muhammad sebagai seorang bidah, nabi palsu, Kardinal pemberontak, atau pendiri sebuah agama kekerasan juga menemukan jalan ke karya lain dari literatur Eropa, seperti chansons de geste , William Langland 's pembajak Piers , dan John Lydgate 's Kejatuhan para Pangeran. [1]

Selama Abad Pertengahan, terutama di tempat di mana ada sering konflik Kristen-Muslim, itu populer untuk menggambarkan Muhamad disiksa oleh setan di neraka . Salah satu contohnya adalah di Dante 's The Divine Comedy di mana Muhammad dalam parit kesembilan lingkaran kedelapan neraka , alam bagi mereka yang telah menyebabkan skisma, khusus, dia ditempatkan di antara Sowers dari Perselisihan Agama. Satu tuduhan yang umum diletakkan melawan Muhammad adalah bahwa ia adalah seorang penipu yang, dalam rangka untuk memuaskan ambisi dan nafsu, disebarkan ajaran agama yang ia tahu menjadi palsu. [11] kritikus Budaya dan penulis Edward Said menulis dalam Orientalism tentang penggambaran Dante tentang muhammad:

Data empiris tentang Timur ... hitungan untuk sangat sedikit [yaitu, dalam karya Dante]; yang penting dan menentukan adalah ... tidak berarti terbatas pada sarjana profesional, melainkan milik umum dari semua yang telah berpikir tentang Orient di (....). Barat Apa ... Dante mencoba melakukan dalam Inferno , adalah ... untuk mengkarakterisasi Timur sebagai asing dan untuk memasukkan skema di atas panggung teater yang penonton, manajer, dan aktor ... hanya untuk Eropa. Oleh karena itu kebimbangan antara akrab dan orang asing; Muhammad selalu penipu (akrab, karena dia berpura-pura menjadi seperti Yesus yang kita tahu) dan selalu Oriental (asing, karena meskipun dia dalam beberapa hal "seperti" Yesus, ia setelah semua tidak seperti dia). [12]

Sebuah interpretasi yang lebih positif muncul pada abad 13 Estoire del Saint Grail, buku pertama dalam luas Arthurian siklus, Lancelot-Grail . Dalam menggambarkan perjalanan dari Yusuf dari Arimatea , penjaga Holy Grail , penulis mengatakan bahwa penduduk sebagian besar Timur Tengah kafir sampai kedatangan Muhammad, yang ditampilkan sebagai yang benar nabi yang diutus Allah untuk membawa kekristenan ke wilayah tersebut. Namun misi ini gagal ketika Muhammad kebanggaan menyebabkan dia untuk mengubah keinginan Tuhan, sehingga menipu para pengikutnya. Namun demikian, agama Muhammad digambarkan sebagai sangat unggul dengan paganisme. [13]

Penggambaran Islam dalam Perjalanan dari Sir John Mandeville juga relatif positif, meskipun dengan fitur yang tidak akurat dan banyak mitos. Dikatakan bahwa umat Islam mudah dikonversi menjadi Kristen karena kepercayaan mereka sudah sangat mirip dalam banyak cara, dan bahwa mereka percaya bahwa hanya wahyu Kristen akan bertahan sampai akhir dunia. Perilaku moral umat Islam pada saat itu ditampilkan sebagai lebih tinggi dari Kristen, dan sebagai celaan berdiri untuk masyarakat Kristen. [14]

Lain Romantis penggambaran Muhammad juga mulai muncul dari abad ke-13 dan seterusnya, seperti di du Pont Alexandre Roman de Mahom, terjemahan dari Mi'raj, yang Escala de Mahoma ("Tangga Muhammad") oleh dokter pengadilan Alfonso X dari Kastilia dan Leon dan anaknya. [1]

Sastra Eropa abad pertengahan sering disebut Muslim sebagai " kafir "atau" kafir ", di sobriquets seperti musuh paynim. Ini gambaran seperti dalam Kidung Roland mewakili Muslim menyembah Muhammad (dieja misalnya 'Mahom' dan 'Mahumet') sebagai dewa, dan menggambarkan mereka menyembah berbagai dewa dalam bentuk " berhala ", mulai dari Apollo untuk Lucifer , tetapi menganggap mereka dewa kepala yang dikenal sebagai " kurang ajar ". [15] [8]

Definisi " Saracen "di Raymond de Peñafort 's Summa de Poenitentia dimulai dengan menggambarkan umat Islam, tetapi berakhir dengan termasuk setiap orang yang bukan seorang Kristen atau Yahudi.

Ketika Ksatria Templar sedang diadili atas bid'ah referensi sering dibuat untuk menyembah mereka setan Baphomet , yang terkenal dengan implikasi untuk kesamaannya dengan rendition umum nama Muhammad digunakan oleh para penulis Kristen dari waktu, Muhammad . [16] Semua ini dan variasi lainnya pada tema itu semua diatur dalam "marah zaman" dari apa yang terlihat sebagai konflik Islam-Kristen Eropa Abad Pertengahan sedang membangun konsep "musuh besar" di belakang keberhasilan quickfire dari Muslim melalui serangkaian penaklukan tak lama setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat , serta kurangnya informasi nyata di Barat timur misterius. [11]

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Tue 09 Aug 2011, 4:13 pm

bung linglung....sebelum saya tanggapi tulisan2 anda disini..

sepertinya perlu saya lebih perjelas apa yg ditanya bung HT.

maksud bung HT adalah Kristen yg benar2 hidup pada jaman Nabi Muhammad dan berinteraksi langsung dengan nabi Muhammad...

Informasi yg anda berikan bukan suatu bukti yg akurat..bahwa kristen dalam sumber anda adalah kristen yg pernah secara langsung pernah bersinggungan dengan nabi Muhammad..
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Tue 09 Aug 2011, 4:30 pm

Trinitas Al-Qur’an dan Alkitab

Setelah memperlihatkan unsur-unsur keilahian Isa Al-Masih, Al-Qur’an juga memberikan contoh yang sangat indah untuk menggambarkan Trinitas yang Kudus menurut kata-kata aslinya (bukan menurut tafsiran):

“Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya.”

Dalam ayat ini, Allah sedang berbicara mengenai Firman-Nya (“Anak” yang diutus), dan Roh-Nya. Hal ini memperjelas tentang, keilahian Bapa, keilahian Anak dan keilahian Roh Kudus, dalam kesatuan Tuhan
. Bagaimana hal ini mungkin terjadi? Sederhana. Sama seperti ketika Anda mengalikan 1x1x1 dan hasilnya adalah 1. Dalam ayat di atas, penulis Al-Qur’an mengutip dari nara-sumber Nasrani (Alkitab) dengan caranya sendiri dan cara pengungkapannya sendiri. Sayangnya, penulis Al-Qur’an mandek sepenggal-sepenggal dan tidak “mengutipnya” secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.



perhatikan yang saya BOLD...

apakah benar beliau ini seorang muslim...
apa iya beliau tidak tau ayat ini?

KOk tidak ada lanjutan ayatnya?????


An-Nisa (4) : 171

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلاَ تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقِّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَلاَ تَقُولُواْ ثَلاَثَةٌ انتَهُواْ خَيْراً لَّكُمْ إِنَّمَا اللّهُ إِلَـهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَات وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلاً


4.171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya . ........NIh ada lanjutannya....Buta sumber anda yah bung linglung??? Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 994211 ......Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.


saya tambah lagi



Al-Ma'idah (5) : 73

لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَـهٍ إِلاَّ إِلَـهٌ وَاحِدٌ وَإِن لَّمْ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

5.73. Sesungguhnya kafirlah orang orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

bung linglung..
bagaimana kami percaya...kl hal2 sepele saja..manusia yg anda sebut murtad kedalam agama..sudah demikian menggelikan dalam menafsirkan ayat al quran seperti halnya style missionaris2 mingguan?

coba tanya kepada anak TPA tetangga anda..tentang Trinitas dalam al quran..saya yakin lbh pintar menafsirkan dengan tafsir al quran daripada si murtadin Palsu yg anda bawa bung
... :D
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Bejat Tue 09 Aug 2011, 4:52 pm

musicman wrote:
Trinitas Al-Qur’an dan Alkitab

Setelah memperlihatkan unsur-unsur keilahian Isa Al-Masih, Al-Qur’an juga memberikan contoh yang sangat indah untuk menggambarkan Trinitas yang Kudus menurut kata-kata aslinya (bukan menurut tafsiran):

“Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya.”

Dalam ayat ini, Allah sedang berbicara mengenai Firman-Nya (“Anak” yang diutus), dan Roh-Nya. Hal ini memperjelas tentang, keilahian Bapa, keilahian Anak dan keilahian Roh Kudus, dalam kesatuan Tuhan
. Bagaimana hal ini mungkin terjadi? Sederhana. Sama seperti ketika Anda mengalikan 1x1x1 dan hasilnya adalah 1. Dalam ayat di atas, penulis Al-Qur’an mengutip dari nara-sumber Nasrani (Alkitab) dengan caranya sendiri dan cara pengungkapannya sendiri. Sayangnya, penulis Al-Qur’an mandek sepenggal-sepenggal dan tidak “mengutipnya” secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.



perhatikan yang saya BOLD...

apakah benar beliau ini seorang muslim...
apa iya beliau tidak tau ayat ini?

KOk tidak ada lanjutan ayatnya?????


An-Nisa (4) : 171

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلاَ تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقِّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَلاَ تَقُولُواْ ثَلاَثَةٌ انتَهُواْ خَيْراً لَّكُمْ إِنَّمَا اللّهُ إِلَـهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَات وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلاً


4.171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya . ........NIh ada lanjutannya....Buta sumber anda yah bung linglung??? Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 994211 ......Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.


saya tambah lagi



Al-Ma'idah (5) : 73

لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَـهٍ إِلاَّ إِلَـهٌ وَاحِدٌ وَإِن لَّمْ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

5.73. Sesungguhnya kafirlah orang orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

bung linglung..
bagaimana kami percaya...kl hal2 sepele saja..manusia yg anda sebut murtad kedalam agama..sudah demikian menggelikan dalam menafsirkan ayat al quran seperti halnya style missionaris2 mingguan?

coba tanya kepada anak TPA tetangga anda..tentang Trinitas dalam al quran..saya yakin lbh pintar menafsirkan dengan tafsir al quran daripada si murtadin Palsu yg anda bawa bung
... :D

Setuju berat..!!!
Bejat
Bejat
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1424
Location : Kabupaten Landak
Job/hobbies : Comicers
Humor : Yesus, Paulus, Amonius, Albertus, semua pake ujung -Us, sama kayak Anus.
Reputation : -5
Points : 6762
Registration date : 2011-02-13

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by sun-moon Tue 09 Aug 2011, 7:24 pm

Nah..ini nih...yang bikin 'keresahan muslimin/muslimat melalui dunia maya'
informasi2/referensi2 atas berita/fakta itu benar atau tidak...? hmmm......
hhhhmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm....................................
sun-moon
sun-moon
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Reputation : 5
Points : 5251
Registration date : 2011-07-17

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by sun-moon Tue 09 Aug 2011, 7:28 pm

musicman wrote:
Trinitas Al-Qur’an dan Alkitab

Setelah memperlihatkan unsur-unsur keilahian Isa Al-Masih, Al-Qur’an juga memberikan contoh yang sangat indah untuk menggambarkan Trinitas yang Kudus menurut kata-kata aslinya (bukan menurut tafsiran):

“Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya.”

Dalam ayat ini, Allah sedang berbicara mengenai Firman-Nya (“Anak” yang diutus), dan Roh-Nya. Hal ini memperjelas tentang, keilahian Bapa, keilahian Anak dan keilahian Roh Kudus, dalam kesatuan Tuhan
. Bagaimana hal ini mungkin terjadi? Sederhana. Sama seperti ketika Anda mengalikan 1x1x1 dan hasilnya adalah 1. Dalam ayat di atas, penulis Al-Qur’an mengutip dari nara-sumber Nasrani (Alkitab) dengan caranya sendiri dan cara pengungkapannya sendiri. Sayangnya, penulis Al-Qur’an mandek sepenggal-sepenggal dan tidak “mengutipnya” secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.



perhatikan yang saya BOLD...

apakah benar beliau ini seorang muslim...
apa iya beliau tidak tau ayat ini?

KOk tidak ada lanjutan ayatnya?????


An-Nisa (4) : 171

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلاَ تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقِّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَلاَ تَقُولُواْ ثَلاَثَةٌ انتَهُواْ خَيْراً لَّكُمْ إِنَّمَا اللّهُ إِلَـهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَات وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلاً


4.171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya . ........NIh ada lanjutannya....Buta sumber anda yah bung linglung??? Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 994211 ......Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.


saya tambah lagi



Al-Ma'idah (5) : 73

لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَـهٍ إِلاَّ إِلَـهٌ وَاحِدٌ وَإِن لَّمْ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

5.73. Sesungguhnya kafirlah orang orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

bung linglung..
bagaimana kami percaya...kl hal2 sepele saja..manusia yg anda sebut murtad kedalam agama..sudah demikian menggelikan dalam menafsirkan ayat al quran seperti halnya style missionaris2 mingguan?

coba tanya kepada anak TPA tetangga anda..tentang Trinitas dalam al quran..saya yakin lbh pintar menafsirkan dengan tafsir al quran daripada si murtadin Palsu yg anda bawa bung
... :D

:turban:
sun-moon
sun-moon
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Reputation : 5
Points : 5251
Registration date : 2011-07-17

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by hamba tuhan Tue 09 Aug 2011, 7:40 pm

[quote="Linglung"]
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
kalo tuduhan yesus anak zina ada terdapat dalam kitab yahudi

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo


Kalau kitab Yahudi bilang demikian wajar-wajar saja , mereka tidak mengakui adanya Mesias , bagi mereka masih menunggu kedatangan Mesias , tapi tidak semuanya.

Ada kendala penggalian archeology oleh pihak Barat dibekas tempat pertempuran Badar dan perang lainnya , karena mereka tidak sungguh atas hal itu , akan menjadi bukti nyata atas pembunuhan masal dimaksud.

sekali lagi saya ulangi... Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... copas kesini catatan sejarah dari nasrani tsb temenku linglung....

Sabar-sabar ........anda membuat 10 pernyataan pertama belum terjawab kita pelan-pelan lihat karya pertama Rasululah :

Setelah hijrahnya ke Medina Rasullulah mengalami kesulitan ditempat asing maka kita lihat : http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_Kafilah

Agar gampang sebetulnya lebih lengkap yang berbahasa Inggris.

Penyergapan Kafilah mengacu pada serangkaian serangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Nabi, melawan kaum Quraisy dari Mekah. Mereka melakukan serangan penyergapan dan melakukan perampasan barang-barang perdagangan milik kafilah Quraisy. [1] Muslim menyatakan bahwa serangan itu dibenarkan dan bahwa Allah memberi mereka izin untuk mempertahankan diri dan membalas penganiayaan umat Islam di Mekah.[2][3]

Latar Belakang

Para pengikut Nabi Muhammad mulai mengalami kemiskinan, dan mulai pada bulan Januari 623 beberapa dari mereka berusaha menyerang kafilah yang melakukan perjalanan sepanjang pantai timur Laut Merah dari Mekah ke Syria. Kehidupan berkelompok sangat penting untuk kelangsungan hidup di daerah gurun, karena orang-orang membutuhkan satu sama lain dalam mempertahankan hidup terhadap lingkungan yang keras. Pengelompokan dilakukan berdasarkan suku, sehingga memiliki kekerabatan hubungan darah.[4] Orang-orang Arab hidup nomaden atau menetap. Yang pertama hidup berpindah dari satu tempat ke tempat lain guna mencari air dan padang rumput bagi kambing domba mereka, sementara yang menetap hidup dengan melakukan perdagangan dan pertanian. Kelangsungan hidup nomaden (atau Badui) sebagian juga tergantung pada perampasan kafilah-kafilah dan oasis;. sehingga mereka tidak melihat ini sebagai sebuah kejahatan.[5][6]

Menurut sejarah hijrahnya Rasululah ke Medinah adalah saat Bangsa Quraisy meminta mujizat kepada Rasululah dan beliau tidak bisa menunjukkan mujizat seperti Nabi-Nabi sebelumnya dan Rasululah menganggap ini suatu penganiayaan dan penghinaan oleh bangsa Quraisy, maka benar kata Jesus :

Mat. 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

Monggo.



linglung wrote: Sabar-sabar ........anda membuat 10 pernyataan pertama belum terjawab kita pelan-pelan lihat karya pertama Rasululah :

Setelah hijrahnya ke Medina Rasullulah mengalami kesulitan ditempat asing maka kita lihat : http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_Kafilah

Agar gampang sebetulnya lebih lengkap yang berbahasa Inggris.

Penyergapan Kafilah mengacu pada serangkaian serangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Nabi, melawan kaum Quraisy dari Mekah. Mereka melakukan serangan penyergapan dan melakukan perampasan barang-barang perdagangan milik kafilah Quraisy. [1] Muslim menyatakan bahwa serangan itu dibenarkan dan bahwa Allah memberi mereka izin untuk mempertahankan diri dan membalas penganiayaan umat Islam di Mekah.[2][3]

Ya iyalah.... alam semesta ini milik TUHAN, DIA berhak mau meberikannya kpd siapa saja yg DIA maui......

Masalah gnian udah cukup basi dibahas di FFI... argumentasi bro metheny, firmansyah dll gada yg bs patahin….. yg pake id luv_nice terbirit2 di FFI, apa mau bahas disini lg?

linglung wrote: Latar Belakang

Para pengikut Nabi Muhammad mulai mengalami kemiskinan, dan mulai pada bulan Januari 623 beberapa dari mereka berusaha menyerang kafilah yang melakukan perjalanan sepanjang pantai timur Laut Merah dari Mekah ke Syria. Kehidupan berkelompok sangat penting untuk kelangsungan hidup di daerah gurun, karena orang-orang membutuhkan satu sama lain dalam mempertahankan hidup terhadap lingkungan yang keras. Pengelompokan dilakukan berdasarkan suku, sehingga memiliki kekerabatan hubungan darah.[4] Orang-orang Arab hidup nomaden atau menetap. Yang pertama hidup berpindah dari satu tempat ke tempat lain guna mencari air dan padang rumput bagi kambing domba mereka, sementara yang menetap hidup dengan melakukan perdagangan dan pertanian. Kelangsungan hidup nomaden (atau Badui) sebagian juga tergantung pada perampasan kafilah-kafilah dan oasis;. sehingga mereka tidak melihat ini sebagai sebuah kejahatan.[5][6]
linglung wrote:Menurut sejarah hijrahnya Rasululah ke Medinah adalah saat Bangsa Quraisy meminta mujizat kepada Rasululah dan beliau tidak bisa menunjukkan mujizat seperti Nabi-Nabi sebelumnya dan Rasululah menganggap ini suatu penganiayaan dan penghinaan oleh bangsa Quraisy,

Boleh tau referensinya darimana????? Ntar fitnah lho.....

linglung wrote:maka benar kata Jesus :

Mat. 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

Monggo.

Mat. 13:57 Yang ditolak yesus sendiri ngapain lari ke Nabi Muhammad SAW temenku linglung??? Apa hubungannya….. hubungannya hanya menunjukkan bahwa yesus hanya seorang Nabi utusan Tuhan, kalo Nabi Muhammad SAW mah... sampe detik ini dihormati di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya, kecuali yesus sampe detik ini tdk dihormati di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya..... Smile Smile
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15888
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Tue 09 Aug 2011, 9:20 pm

BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by hamba tuhan Tue 09 Aug 2011, 9:37 pm

musicman wrote:BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!

dimaklumin aja bung musicman... temen kita id nya aja linglung, anggap aja wajarlah kalo gnian model diskusinya..... Smile
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15888
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Wed 10 Aug 2011, 9:47 am

musicman wrote:bung linglung....sebelum saya tanggapi tulisan2 anda disini..

sepertinya perlu saya lebih perjelas apa yg ditanya bung HT.

maksud bung HT adalah Kristen yg benar2 hidup pada jaman Nabi Muhammad dan berinteraksi langsung dengan nabi Muhammad...

Informasi yg anda berikan bukan suatu bukti yg akurat..bahwa kristen dalam sumber anda adalah kristen yg pernah secara langsung pernah bersinggungan dengan nabi Muhammad..

Saya baru mecari situs yang dapat anda percaya , banyak situs datang dari sumber muslim masalah surat Rasululah kepada raja-raja yang akan ditaklukkan, diantaranya raja Heraclius , raja Mesir dll dan isinya baru kita uji mana yang benar dan dapat dipercaya.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Wed 10 Aug 2011, 9:50 am

hamba tuhan wrote:
musicman wrote:BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!

dimaklumin aja bung musicman... temen kita id nya aja linglung, anggap aja wajarlah kalo gnian model diskusinya..... Smile

Betul sekali pertanyaan siiih gampang buatnya , jawaban asal-asalnya dicap hoax dan ngawur dibantah dengan fakta sama saja, inilah type anda dan ...................nggak sabaran, ciri khas.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by lihd Wed 10 Aug 2011, 9:53 am

hamba tuhan wrote:
musicman wrote:BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!

dimaklumin aja bung musicman... temen kita id nya aja linglung, anggap aja wajarlah kalo gnian model diskusinya..... Smile

Adakah TS yg diselesaikan oleh Bung Linglung?? Selalu ngalor ngidul mutar muter....

Tidak bisakah sesekali Bung Linglung fokus thd 1 masalah saja?? Bila yg dibahas A yg A aja fokusnya.... Smile

Atau emang Bung Linglung bingung sendiri karena tuduhan2 tsb berbalik ke agam anda sendiri?? Smile
lihd
lihd
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6899
Registration date : 2011-03-09

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Wed 10 Aug 2011, 10:01 am

musicman wrote:BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!

Bukankah kewajiban anda membantahnya ???,

Memang ada kemiripan dengan artikelnya Dr Mustafa (Now Mark Gabriel)

Seperti yang saya awal pertama utarakan benarkah ayat dan uraian artikel itu , bukan masalah murtadinnya apakah yang disebutkan diatas benar ? .........gitu aja kok sewot

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Wed 10 Aug 2011, 10:08 am

[quote="hamba tuhan"]
Linglung wrote:
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
hamba tuhan wrote:
Linglung wrote:
kalo tuduhan yesus anak zina ada terdapat dalam kitab yahudi

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... monggo


Kalau kitab Yahudi bilang demikian wajar-wajar saja , mereka tidak mengakui adanya Mesias , bagi mereka masih menunggu kedatangan Mesias , tapi tidak semuanya.

Ada kendala penggalian archeology oleh pihak Barat dibekas tempat pertempuran Badar dan perang lainnya , karena mereka tidak sungguh atas hal itu , akan menjadi bukti nyata atas pembunuhan masal dimaksud.

sekali lagi saya ulangi... Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasrani di zaman Nabi Muhammad saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal... copas kesini catatan sejarah dari nasrani tsb temenku linglung....

Sabar-sabar ........anda membuat 10 pernyataan pertama belum terjawab kita pelan-pelan lihat karya pertama Rasululah :

Setelah hijrahnya ke Medina Rasullulah mengalami kesulitan ditempat asing maka kita lihat : http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_Kafilah

Agar gampang sebetulnya lebih lengkap yang berbahasa Inggris.

Penyergapan Kafilah mengacu pada serangkaian serangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Nabi, melawan kaum Quraisy dari Mekah. Mereka melakukan serangan penyergapan dan melakukan perampasan barang-barang perdagangan milik kafilah Quraisy. [1] Muslim menyatakan bahwa serangan itu dibenarkan dan bahwa Allah memberi mereka izin untuk mempertahankan diri dan membalas penganiayaan umat Islam di Mekah.[2][3]

Latar Belakang

Para pengikut Nabi Muhammad mulai mengalami kemiskinan, dan mulai pada bulan Januari 623 beberapa dari mereka berusaha menyerang kafilah yang melakukan perjalanan sepanjang pantai timur Laut Merah dari Mekah ke Syria. Kehidupan berkelompok sangat penting untuk kelangsungan hidup di daerah gurun, karena orang-orang membutuhkan satu sama lain dalam mempertahankan hidup terhadap lingkungan yang keras. Pengelompokan dilakukan berdasarkan suku, sehingga memiliki kekerabatan hubungan darah.[4] Orang-orang Arab hidup nomaden atau menetap. Yang pertama hidup berpindah dari satu tempat ke tempat lain guna mencari air dan padang rumput bagi kambing domba mereka, sementara yang menetap hidup dengan melakukan perdagangan dan pertanian. Kelangsungan hidup nomaden (atau Badui) sebagian juga tergantung pada perampasan kafilah-kafilah dan oasis;. sehingga mereka tidak melihat ini sebagai sebuah kejahatan.[5][6]

Menurut sejarah hijrahnya Rasululah ke Medinah adalah saat Bangsa Quraisy meminta mujizat kepada Rasululah dan beliau tidak bisa menunjukkan mujizat seperti Nabi-Nabi sebelumnya dan Rasululah menganggap ini suatu penganiayaan dan penghinaan oleh bangsa Quraisy, maka benar kata Jesus :

Mat. 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

Monggo.



linglung wrote: Sabar-sabar ........anda membuat 10 pernyataan pertama belum terjawab kita pelan-pelan lihat karya pertama Rasululah :

Setelah hijrahnya ke Medina Rasullulah mengalami kesulitan ditempat asing maka kita lihat : http://id.wikipedia.org/wiki/Penyergapan_Kafilah

Agar gampang sebetulnya lebih lengkap yang berbahasa Inggris.

Penyergapan Kafilah mengacu pada serangkaian serangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Nabi, melawan kaum Quraisy dari Mekah. Mereka melakukan serangan penyergapan dan melakukan perampasan barang-barang perdagangan milik kafilah Quraisy. [1] Muslim menyatakan bahwa serangan itu dibenarkan dan bahwa Allah memberi mereka izin untuk mempertahankan diri dan membalas penganiayaan umat Islam di Mekah.[2][3]

Ya iyalah.... alam semesta ini milik TUHAN, DIA berhak mau meberikannya kpd siapa saja yg DIA maui......

Masalah gnian udah cukup basi dibahas di FFI... argumentasi bro metheny, firmansyah dll gada yg bs patahin….. yg pake id luv_nice terbirit2 di FFI, apa mau bahas disini lg?

linglung wrote: Latar Belakang

Para pengikut Nabi Muhammad mulai mengalami kemiskinan, dan mulai pada bulan Januari 623 beberapa dari mereka berusaha menyerang kafilah yang melakukan perjalanan sepanjang pantai timur Laut Merah dari Mekah ke Syria. Kehidupan berkelompok sangat penting untuk kelangsungan hidup di daerah gurun, karena orang-orang membutuhkan satu sama lain dalam mempertahankan hidup terhadap lingkungan yang keras. Pengelompokan dilakukan berdasarkan suku, sehingga memiliki kekerabatan hubungan darah.[4] Orang-orang Arab hidup nomaden atau menetap. Yang pertama hidup berpindah dari satu tempat ke tempat lain guna mencari air dan padang rumput bagi kambing domba mereka, sementara yang menetap hidup dengan melakukan perdagangan dan pertanian. Kelangsungan hidup nomaden (atau Badui) sebagian juga tergantung pada perampasan kafilah-kafilah dan oasis;. sehingga mereka tidak melihat ini sebagai sebuah kejahatan.[5][6]
linglung wrote:Menurut sejarah hijrahnya Rasululah ke Medinah adalah saat Bangsa Quraisy meminta mujizat kepada Rasululah dan beliau tidak bisa menunjukkan mujizat seperti Nabi-Nabi sebelumnya dan Rasululah menganggap ini suatu penganiayaan dan penghinaan oleh bangsa Quraisy,

Boleh tau referensinya darimana????? Ntar fitnah lho.....

linglung wrote:maka benar kata Jesus :

Mat. 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."

Monggo.

Mat. 13:57 Yang ditolak yesus sendiri ngapain lari ke Nabi Muhammad SAW temenku linglung??? Apa hubungannya….. hubungannya hanya menunjukkan bahwa yesus hanya seorang Nabi utusan Tuhan, kalo Nabi Muhammad SAW mah... sampe detik ini dihormati di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya, kecuali yesus sampe detik ini tdk dihormati di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya..... Smile Smile

Jika benar demikian kenapa awalnya Rasullulah harus Hijrah ke Madinah ?

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Wed 10 Aug 2011, 10:24 am

musicman wrote:BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!

Saya siih , lebih senang bahasnya satu persatu agar lebih fokus , karena rekan-rekan yang lain lebih senang buat pertanyaan baru !!!

Dari sini baru ketahuan tulisan dan fakta itu benar tidaknya. sekali lagi bukan murtadinnya.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by buka mata Wed 10 Aug 2011, 11:15 am

Linglung wrote:Sumber : http://answering-islam.org/bahasa/al-masih.html#c1738

Comment : Banyak Hujatan ditujukan kepada Jesus , semoga menjawab pertanyaan itu semua.

Al-Masih, Muhammad dan Saya

Kisah nyata yang hakiki

Oleh Mohammad Al Ghazoli

Alihbahasa oleh Winston Mazakis

Diedisi oleh David W. Daniels

PESAN PENYUNTING

Nama-nama Surat dalam Al-Qur’an, yang dalam bahasa Arab artinya buku atau bab. Surat Yasin, misalnya, maksudnya sama dengan buku atau kitab Yasin. Qur’an sendiri artinya adalah bacaan.

Naskah yang sedang Anda baca ini adalah bentuk revisi dari tulisan asli karya Mohammad Al Ghazoli yang diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, salah satunya bahasa Inggris oleh Dr. R. Winston Mazakis. Karya Ghazoli (dan terjemahan Mazakis) mendeskripsikan arti dari bahasa Arab yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits sering kali tidak tampak dalam terjemahan Inggris. Kaum Muslim mengimani bahwa tidak ada satupun terjemahan Al-Qur’an yang dapat menjadi pegangan resmi; semua terjemahannya dinamakan sebagai “upaya menjelaskan” (interpretation).

Saya telah menambahkan referensi tambahan yang telah mengkonfirmasikan sumber-sumber Al Ghazoli, dari Al-Qur’an[1], Hadits, Sunah

- David W. Daniels -

NB. Terjemahan kedalam bahasa Indonesia ini telah diringkas dari aslinya, hingga pasal yang kesepuluh, dengan beberapa catatan tambahan disetiap pasal guna menerangi. Dalam hal ada rujukan Hadits Shahih Bukhari tambahan dalam peringkasan ini, maka hal itu terambil dari terjemahan H.Zainuddin Hamidy cs, Volume I-IV, terbitan “Wijaya, Jakarta, edisi ke-13.

Pendahuluan Tentang "Saya"

1. Rasul Allah atau Manusia yang Dirasulkan?

2. Dua puluh tiga Kali Pernikahan Muhammad

3. Sang Diktator, Raja Rasisme

4. Terorisme dan Intimidasi dalam Islam

4. Al-Qur'an Wahyu Allah atau Ciptaan Manusia?

6. Yesus Kristus versus Muhammad

7. Al-Masih dalam Al-Qur’an

8. Salib dan Yang Tersalib

9. Apakah Alkitab Diubah?

10. Betapa Al-Qur’an Memutar-balikkan Alkitab

Diperuntukkan bagi kedua saudari saya

Bagi gereja kecil saya di sebelah selatan Chicago

Bagi kenangan Almarhum ayah, meninggal sebagai Muslim di Mesir

Bagi semua umat Muslim, secara khusus dunia Arab

Bagi semua yang terhilang dan tersesat,

Saya persembahkan buku ini dengan segala kerendahan hati

Pendahuluan Tentang “Saya”

Saya seorang pria yang telah kehilangan arah selama lebih dari empat puluh tahun, dan telah menenggelamkan diri dalam ketidak-pedulian mutlak, berjalan tanpa arah dan tujuan, dan dalam dosa. Saya adalah seorang bayi yang menanyakan dirinya, sebelum bertanya ke orang lain, mengenai arti dari eksistensi, kelahiran dan kematian.

Saya adalah seseorang yang berjalan di jalan yang panjang, mencari kebenaran di semua sudut dan semua jalan. Siapa itu Musa, Yesus dan Muhammad! Akhirnya sampai kepada kesadaran yang mendalam, bahwa diri saya selama 40 tahun telah tertawan dalam sel kebanggaan pada sebuah penjara besar yang bernama ketidak-jelasan dalam agama bangsa saya.

Saya telah menyelesaikan studi tingkat universitas, menerima gelar Master dalam Ekonomi dan Ilmu Politik di Mesir. Dan memulai menitih karier pada bisnis manajemen penerbitan di sebuah koran Arab. Dua tahun kemudian saya menjadi pemimpin editor, lalu bekerja selama lima tahun sebagai penasehat pers untuk seorang presiden Arab.

Saya telah menulis lebih dari 2000 artikel yang diterbitkan di koran serta majalah Arab dan Islam, untuk berbagai agen pers Arab dan internasional.

[2] dan tulisan lainnya, untuk mendokumentasikan penelitian sahihnya. Saya telah menambahkan pula catatan kaki yang memperjelas hal-hal yang mungkin sudah banyak diketahui oleh kaum Muslim pada umumnya, namun tidak diketahui oleh sebagian kecil lainnya.[3] Saya telah menerbitkan sepuluh buku mengenai ekonomi, sosiologi dan politik yang menjangkau pasar dunia Arab maupun internasional. Dan Sebagian telah diterjemahkan dalam tiga bahasa.[4] Sebagai seorang Muslim, Saya adalah salah seorang yang telah mengkritik Taurat dan Injil dalam lebih dari satu kuliah umum dan penelitian serta mengulangnya seperti seekor burung Beo bahwa Alkitab telah dirubah dan dipalsukan!

Saya adalah seseorang yang pintunya diketok oleh seorang saudara yang mengatakan, “Apakah Anda telah membaca Al-Qur’an dan Hadits Muhammad secara mendalam?” Setelah membaca, saya justru terkena penyakit ”kepala intelektual” yang menyakitkan, kemudian berakibat pada penulisan buku saya yang terakhir, Lost Between Reason and Faith (“Tersesat antara Nalar dan Iman”, diterbitkan hanya dalam bahasa Arab). Akibatnya, saya menemukan diri saya di luar batas-batas agama selama lebih dari sepuluh tahun. Selama waktu tersebut, saya hanya melihat ke surga karena pada saat itu saya selalu yakin bahwa di surga terdapat Tuhan.

Walaupun saya tersesat menurut ajaran Islam; ada seorang Kristen yang telah lahir baru meletakkan sebuah Alkitab di dalam tangan saya dan mengatakan: “Baca,” sama seperti yang telah dinyatakan bahwa sebuah ruh yang mengaku sebagai malakat “jibril” mengatakan kepada Muhammad di gurun Ghara. Saya membaca dan akhirnya awan-awan gelap menghilang dan terang matahari mulai memasuki hidup saya. Sebuah perjumpaan yang teramat berharga, seperti budak yang tersesat berjumpa dengan seorang tuan yang baik; domba yang tersesat menemukan seorang Gembala yang baik, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Bagaimana saya kemudian dapat mengenal Yesus Kristus sebagai Penyelamat dan Penebus saya? Perjumpaan saya secara pribadi dengan Yesus bukan sebuah kebetulan, karena saya telah berjalan sekian lama di jalan penuh duri; tetapi perjalanan saya dan pergulatan saya dengan iblis, jauh lebih lama. Perkenankan saya menjelaskan cerita saya dengan singkat; karena buku ini bukan mengenai kehidupan pribadi saya, tetapi lebih mengenai sebuah lilin yang ditujukan untuk menerangi jalan bagi mereka yang hidup dalam kegelapan dan hendak mencari cahaya kebenaran.

Allah Pembimbing dan Sekaligus Penyesat?

Ketika saya duduk di kelas 1 SMP, guru agama kami, Mahmood Qasem, mengatakan bahwa “Allah membimbing siapapun yang dia inginkan” dan “Allah mensejahterakan siapapun yang dia inginkan tanpa batas.” Saya mempunyai hubungan yang sangat baik dengannya. Sayangnya, hal tersebut tidak berlangsung lama, karena suatu hari dia mengatakan di kelas: “Allah mensejahterakan siapapun yang dia kehendaki tanpa batas.”

Kemudian dia mengkontradiksikan dirinya dengan mengutip ayat yang lain: “Carilah dengan rajin di tempat-tempat paling rendah dan makanlah makanannya, karena pada Dialah terdapat keputusan terakhir.” Ayat-ayat lain dari Al-Qur’an mengatakan bahwa Allah menyesatkan siapapun yang dia inginkan.

Kira-kira empat bulan kemudian, guru saya mengutip sesuatu yang mirip dengan yang sebelumnya, mengandung kontradiksi serupa. Dan saya kembali mempertanyakannya! Dan ia berjanji akan menjawab kemudian, tetapi sekali lagi ia tidak melakukannya. Sebaliknya ia malah memanggil ayah saya, dan mengatakan masalah saya kepadanya. Lantas sayapun mengutarakan pertanyaaan saya. “Ayah, di dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menyatakan bahwa Allah membimbing siapapun yang dia kehendaki dan menyesatkan siapapun yang dia kehendaki. Saya meyakini bahwa saya adalah salah satu dari mereka yang disesatkan oleh Allah.”

Itulah awal dari keraguan saya. Keraguan terus bertambah, namun dalam kesibukan kehidupan bisnis saya, saya mencoba untuk melupakannya. Namun saya mempunyai terlalu banyak pertanyaan yang butuh jawaban. Karena itu, 18 tahun yang lalu, saya mulai membaca Al-Qur’an dan Hadits (tradisi dari Muhammad dan pengikutnya). Saya mempelajari dengan mendalam kegiatan Muhammad dan penerus-penerusnya.

Setelah saya banyak membaca mengenai hal ini, lambat laun sebuah gambaran mulai tampak jelas. Saya menjadi yakin, bahwa Al-Qur’an adalah buku ciptaan manusia dan Muhammad bukan utusan Tuhan. Hubungan saya dengan agama telah berakhir dan saya tidak mempunyai ikatan dengan Islam, selain hidup dalam masyarakat Muslim. Saya berada dalam situasi yang pelik. Saya menyadari bahwa Islam bukanlah Kebenaran dan tidak mungkin merupakan Kebenaran. Tetapi dimanakah Kebenaran itu?

Setelah mempelajari secara mendalam Al-Qur’an dan Hadits Muhammad serta penerusnya, sebuah gambaran aneh mengenai Islam terbentuk dalam kepala saya. Bagaimana bisa Muhammad menguasai pemikiran dari lebih dari satu milyar orang di dunia ini? Tidakkah mereka bisa berpikir? Tidakkah mereka membaca? Jawabannya ada dalam pengalaman Muslim, juga muncul pada saya saat ini: “Ketakutan terhadap yang menakutkan” adalah sebuah prinsip yang diformulasikan oleh Muhammad, untuk memimpin dan menguasai hati manusia melalui ketakutan. Tetapi apa yang ditunjukkan oleh prinsip ini? Saya hanya bisa memastikan bahwa Muhammad, anak dari Abdullah, adalah salah satu orang jenius terbesar dalam sejarah. Dia menggunakan kecerdasaannya untuk memformulasikan sebuah prinsip yang sederhana namun licik, yaitu menakuti manusia melalui sebuah agama!

Karena menghadapi kesulitan di Mekah, dia hijrah ke Medina dengan 30 orang, dan jumlah pengikutnya bertambah dua kali lipat di sana. Namun kesulitan mulai menghimpit. Dimana dia bisa mendapatkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka? (Bagaimana dengan tempat tinggal, makan, dan pekerjaan?) Bagaimana membiayai pembangunan rumah-rumah baru setelah kematian Khadijah, lalu menikahi dua wanita dan membangun rumah bagi mereka? Enam bulan setelah kedatangannya di Medinah, rumahnya sudah bertambah menjadi lima.

Merasa harus bertanggung jawab, Muhammad ternyata memanfaatkan para pengikutnya untuk merampok suku-suku dan karavan yang berangkat dari Damaskus ke Mekah. Dia merampok karavan-karavan, dan membunuh siapa pun yang mencoba melawannya [sambil membagi jarahan sebagai sebentuk kemurahan Tuhan]. Kegiatan ini menjadi cara termudah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan. Semakin banyak dana yang tersedia, semakin banyak orang yang tergiur bergabung dengan kelompoknya. Tidak puas dengan perampokan karavan-karavan kecil, maka dia mulai merampok suku-suku dan desa yang lebih besar, kemudian beberapa kota. Dia mendistribusikan harta kekayaan hasil penjarahan kepada para pengikutnya, termasuk budak-budak dan wanitanya. Tidak ada batasan mengenai penyiksaan dan pembunuhan tawanan.

*[Dengan cerdik Muhammad mengubah konsep “jihad” yang semula dipahami para pengikutnya sebagai usaha keras untuk mengukuhkan iman – seperti doa dan puasa – kini menjadi “berperang dijalan Allah” dengan cara menyerang musuh-musuh (kafir) secara fisik dan metodis, sekalipun yang diserang nota bene masih punya hubungan famili dengan penyerang. Dan itu berhasil karena dikaitkan dengan perintah wajib dari Allah. Surat 2]

Dalam tiga tahun saja, Muhammad berhasil membentuk angkatan bersenjata sebesar 6.000 lebih di antara pengikutnya.

Pengaruh Muhammad pun menjadi kuat dan jumlah istrinya bertambah menjadi sebelas, ditambah enam gundik, dimana dia melakukan hubungan intim dengan mereka. Dikatakan bahwa dia mempunyai sekitar dua ratus pembantu dan pelayan. Tugas dari seseorang pelayan bernama Abd Al-Lah bin Mas’ud adalah untuk menjaga sepatunya. Dia mendapatkan kekayaan cukup banyak untuk membentuk sebuah pasukan. Muhammad harus mengamankan kedudukannya, sehingga “Jibril” turun membawa ayat-ayat dari Allah, tuhannya Muhammad, sesuai dengan keperluannya, dengan mengatakan bahwa siapapun yang meninggalkan Islam harus ditumpahkan darahnya (Surat 4:89). Inilah ayat yang diturunkan sebagai perlindungan mutlaknya dan memberikan kepadanya semua hak yang ia inginkan dan menghapus semua kewajibannya: “Terimalah apapun yang ditugaskan oleh Rasul kepadamu dan sangkal lah dirimu terhadap apa yang dia larang bagimu.” (Surat 59:7). Muhammad meyakini bahwa siapapun yang memeluk Islam dan kemudian berpikiran untuk meninggalkannya, ia pantas mati. Sedangkan Allah mengharuskan semua Muslim untuk taat kepada perintah Muhammad tanpa syarat. Semua orang tunduk dan takut... namun setiap orang mempunyai kewajiban tanpa batas waktu dan tempat untuk membunuh sesama Muslim yang mencoba meninggalkan Islam. *[“Kapanpun kamu menjumpai mereka (Muslim yang murtad), bunuhlah mereka...”, HS Bukhari IX/64]

Muhammad menanamkan filsafat “ketakutan terhadap yang menakutkan” dalam hati pengikut-pengikut sucinya. Kaum Muslim bertambah (dalam jumlah dan garangnya), namun meninggalkannya berarti kematian, bahkan tidak terkecuali di tangan kerabat dan teman terdekatnya. Jika tidak, mereka akan sangat dipermalukan.

Banyak orang memperingatkan saya untuk tidak mengumumkan keimanan saya. Tetapi jawaban saya selalu adalah: Saya berurusan dengan Tuhan yang sesungguhnya, yang namanya adalah Yesus Kristus, dan Alkitab menjamin saya:

“Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang.” (Mazmur 91: 3-5)

Pertemuan

Setelah sekian lama menjadi Muslim yang tidak peduli di luar agama Muhamad, dan ketika Setan yakin bahwa saya tidak akan kembali ke agamanya. Dia mulai menteror dan menyerang saya. Pertama-tama dengan merampas harta kekayaan saya, kemudian dengan menghancurkan semua yang saya telah bangun. Mereka menyerang kesehatan saya hingga saya berada di titik hampir mati. Saya menghabiskan kebanyakan waktu saya di rumah sakit. Tak lama kemudian saya kehilangan uang dan nama baik saya.

Di tengah-tengah kezaliman ini, seorang nyonya menelepon saya dan mengatakan “Saya ingin bertemu dengan Anda.” Saya sungguh-sungguh tidak ingin menanggapinya. Namun dia kemudian menelepon lagi, dan kali ini saya memilih untuk menemuinya, walaupun saya teramat letih dan tubuh saya sedang sakit. Ketika saya menemuinya, dia meletakkan sebuah Alkitab di tangan saya. Saya membukanya secara acak dan hal pertama yang muncul di depan mata saya: “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Saya terus membaca. Mengapa saya tidak pernah melihat buku ini, saat saya telah membaca ratusan buku? “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5: 44) Kata-kata indah ini tidak mungkin keluar dari mulut seorang manusia biasa, kecuali dari Tuhan yang Agung yang menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Hebatnya lagi, Tuhan Yesus yang penuh kasih ini mengatakan: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup!” (Yohanes 14: 6)

Ya, saya menyerahkan jiwa saya kepada-Nya dan lihat ...! semuanya berubah. Semuanya dipulihkan secara bertahap kembali normal. Sepertinya saya memasuki sebuah lembah yang berbeda…sebuah lembah yang hijau permai. Saya merasakan suka cita, kedamaian dan kasih-Nya.

Sekarang saya hidup di dalam tangan Tuhan saya. Saya tidak puas hanya dengan bertemu Dia, memuji nama-Nya dan berdoa kepada-Nya. Adalah kewajiban saya kepada keluarga dan rakyat saya untuk menghantarkan mereka kepada Kebenaran lewat kesaksian tulisan ini:

Al-Masih (Kristus Yesus), Muhammad dan Saya

Saya harap Anda membacanya, karena di dalamnya, Anda akan menemukan penyembuhan untuk jiwa Anda dan mengerti bagaimana Anda dapat kembali kepada Tuhan yang sesungguhnya. Saya mengundang Anda untuk membaca, memahami dan membandingkan. Semoga Tuhan memberkati Anda.

1. Rasul Allah atau Manusia yang Dirasulkan?

Muhammad anak yatim piatu sejak kecil. Ia diasuh oleh kakeknya. Setelah kematian kakeknya, pamannya Abu Talib menjadi walinya, dari umur 8 hingga 25 tahun. Dia kemudian menikahi Khadijah. Abu Talib masih hidup hingga tahun kesepuluh dari “siar kenabian” Muhammad. Dia dan anak-anaknya merupakan pendukung terbesar Muhammad. Namun kita harus bertanya mengapa Abu Talib, pamannya sendiri, tidak mengakui kenabian Muhammad hingga ajalnya? Ketika ajal menghampiri Abu Talib, Muhammad memasuki kamarnya, dimana Abu Jahl dan Abd Alla bin Umia juga berada. Muhammad berkata: “Paman, katakanlah, ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah.” Tetapi paman ini berkata, “Saya adalah pemeluk agama Abd Al-Muttalib (ayahnya).” Dia jelas menolak undangan Muhammad untuk memeluk Islam.

Apakah Abu Talib, seorang Yahudi, Kristen atau kafir? Beberapa sarjana mengatakan dia adalah seorang pagan yang mengimani Manat dan Uzza, dewi-dewi pujaan Mekah. Yang lain mengatakan dia simpatisan Kristen yang mengimani Al Masih dan Alkitab, buktinya terdapat dalam pernyataannya: “Orang-orang terbaik mengetahui bahwa Kutum (panggilan untuk Muhammad) adalah pengikut dari Musa dan Al Masih anak Maryam.” Walau demikian, Abu Talib tetap menolak untuk mengakui Muhammad sebagai nabi dan terus memanggil dia dengan sebutan Kutum.

Abu Jahl adalah paman kedua dari Muhammad, dikenal dengan nama Abu Al-Hakam,

Muhammad telah mencapai umur 25 tahun, dan belum juga menikah, walaupun umur rata-rata bagi kaum pemuda untuk menikah adalah 18 tahun. Ketika seorang pemuda mencapai umur 20-an tanpa menikah, dia biasanya dipertanyakan! Mengapa Muhammad tidak menikah hingga berumur 25 tahun? Ya, paman dari Muhammad (Abu Talib) ini teramat miskin. Semasa itu, Muhammad tidak mempunyai sesuatu apapun yang dapat membantu dirinya untuk menikah. Karena alasan ini, Muhammad tidak dapat menikah hingga datangnya seorang janda berumur 40 tahun dengan banyak harta. Namanya adalah Khadijah bint Khuwailid, seorang janda sekte Kristen yang mendapatkan banyak warisan dari suaminya. Pada pernikahannya, Abu Talib, pamannya membuat pernyataannya yang terkenal: “Terpujilah Allah yang telah melepaskan kita dari kekhawatiran dan kesulitan.”

Muhammad menikah setelah upacara kristiani dilaksanakan dalam salah satu biara. Dia tidak berani menikahi wanita lain selama Khadijah masih hidup, walaupun Khadijah hampir berumur 70 tahun pada saat kematiannya. Namun frustrasi serius muncul dalam diri Muhammad setelah kematian Khadijah, hingga dia menikahi dua gadis muda pada malam yang bersamaan: Aisha yang berumur sembilan tahun dan Sawdah bin Zam’ah yang berumur 27 tahun.

Panggilan Kenabian Muhammad

Kapankah pewahyuannya mulai? Bagaimana Muhammad mengaku bahwa dirinya adalah nabi? Siapa yang mengatakan kepadanya bahwa dia adalah Rasul Allah untuk bangsa itu? Kisahnya dimulai di gua Hira ketika Muhammad bertapa hingga terlelap. Lalu datanglah satu sosok (ruh) yang memaksanya membaca sesuatu hingga 3 x sambil mencekiknya setiap kali ia (Muhammad) menjawab ”aku tak bisa membaca”. Apa komentar para ahli dan sarjana Muslim tentang kisah ini?

Al-Halabi menulis

*[Dan bagaimana Khadijah mampu memastikan hal-hal tentang ruh dan kenabian, sementara dia hanya seorang awam-agama dan pedagang, dan bahkan belum tahu Islam?]

Al-Suyuti

Mempelajari sejarah Muhammad menimbulkan banyak pertanyaan. Tidak dapatkah si pembawa wahyu turun kepadanya tanpa menimbulkan banyak masalah? Tidakkah si malaikat dapat meyakinkan Muhammad bahwa dia adalah Rasul Allah? Apakah dia tidak mampu meyakinkannya mengenai panggilannya? Bagaimana mungkin malah istrinya yang meyakinkan Muhammad daripada si malaikat yang diutus itu? Tidak dapatkah malaikat menghilangkan kebingungannya, sampai-sampai dia mengira malaikat itu adalah setan? Bukankah malaikat tersebut dapat dengan mudah membuktikan bahwa dirinya adalah malaikat Tuhan, jika dia memang benar-benar demikian? Disinipun kita sudah menemukan kejanggalan luar biasa!

Tapi ada yang lebih janggal lagi: Bagaimana Muhammad dan Khadijah pada akhirnya yakin bahwa Muhammad adalah salah satu dari para nabi? [Sebuah testing yang berkonotasi sex dilakukan oleh Khadijah terhadap Ruh/ Jibril.]

Ibn Hisham telah menulis:

“Khadijah mengatakan kepada Muhammad, apakah engkau dapat mengatakan kepadaku tatkala kawan yang mengunjungimu (ruh/ Jibril) itu datang? Muhammad menjawab, ”Ya”. Ketika dia datang, Muhammad memberitahukan kepada Khadijah. Khadijah berkata lagi ”Apakah engkau melihatnya sekarang”? Muhammad menjawab, ”Ya”. Dia mengatakan, berbaliklah dan duduk di paha sebelah kananku. Muhammad pun melakukannya. Dia mengatakan kepadanya, ”apakah engkau masih dapat melihatnya”? Muhammad menjawab, ”Ya”. Khadija kecewa dan membuka kijabnya dan melemparkannya ke bawah, saat Muhammad sedang duduk di pangkuannya, Khadijah berkata kepada Muhammad: ”Apakah engkau masih dapat melihatnya”? Dan Muhammad menjawabnya, ”Tidak”. Khadijah berkata kepadanya: ”Yakin dan bersukacitalah, demi Allah, dia adalah malaikat dan bukan setan, karena setan tidak akan malu (dan menghilang jika wanita membuka baju), tidak seperti malaikat.”

[12] [13] Ini adalah ujian dari Khadijah untuk memastikan bahwa Muhammad adalah seorang nabi, dan bayangan tersebut adalah malaikat, bukan setan. Masuk akalkah ini?!

Semua nabi-nabi terdahulu tidak perlu diyakinkan mengenai wahyu dari Tuhan. Lalu mengapa cerita tersebut dibutuhkan untuk memastikan pemanggilan Muhammad sebagai nabi? Tidakkah Tuhan dapat memberikan semua pengetahuan tersebut kepada nabinya tanpa cerita-cerita dongeng yang aneh-aneh? Saya melihat keganjilan lainnya. Mengapa ruh yang diutus menurunkan wahyu itu harus mencekiknya hingga hampir mati, tiga kali? Cerita itu menimbulkan banyak pertanyaan dan keanehan.

*[Dan lagi, sebetulnya apa perlunya penyampaian teks tersebut harus mati-matian dipaksa baca oleh Muhammad yang memang ummi itu? Bukankah Qur’an sendiri diyakini diturunkan dengan ayat-ayat yang “terang”, dengan “lidah Arab yang jelas?” Surat 57:9, 26:195, dll.]

Al-Halabi mencatat:

“Setiap kali (bagian dari) Al-Qur’an turun kepada Muhammad, dia akan pingsan setelah sebelumnya dia gemetar dan merinding. Matanya tertutup dan mukanya letih dan dia akan mendengkur seperti unta. Hal-hal tersebut terjadi kepadanya sebelum pewahyuan turun kepadanya. Mereka juga berusaha melindunginya dari mantra si mata jahat.”

Dia juga mencatat:

“Pada waktu wahyu turun kepadanya, dahi Muhammad akan berlumuran keringat, bahkan pada hari-hari dingin, dan matanya akan menjadi merah seperti orang mabuk. Muhammad biasa mengatakan, Setiap kali saya menerima wahyu, aku berpikir bahwa aku akan mati.”

Setiap dokter cenderung memastikan bahwa hal-hal tersebut adalah tanda-tanda penyakit epilepsi. Mengapa seorang nabi besar mendapatkan serangan sejenis epilepsi ketika sebuah wahyu turun kepadanya? Yang seharusnya terjadi dalam setiap penampakan selayaknyalah kedamaian, suka cita, keyakinan dan kepercayaan. Dapatkah kita belajar mengenai sifat asli dari “Jibril,” yang justru memberikan dampak buruk seperti yang dirasakan oleh Muhammad?

Namun, apakah seorang malaikat benar-benar muncul di hadapan Muhammad? Atau itu adalah ciptaan imajinasinya sendiri? Saya yakin itu bukan malaikat. Pertama, malaikat Tuhan membawa damai sejahtera bukan ketakutan! Sebagai contoh, ketika malaikat datang ke Maria untuk menyampaikan berita tentang kelahiran dari Kristus, hal pertama yang dia katakan adalah, “Damai sejahtera atasmu.” Maria dipenuhi dengan kedamaian, iman dan suka cita. Dia tidak dicekik, ataupun mengalami pengalaman yang aneh-aneh, sakit kepala dan mata berputar-putar. Malaikat asli datang dengan kedamaian, bukan dengan gejala epilepsi!

Kedua

*[malahan digambarkan disitu bahwa ”Jibril” berkeliaran tanpa menurunkan wahyu atau entah apa kerjanya secara khusus. Bukankah kehadirannya tidak akan sembarangan, melainkan penuh makna, khidmat dan berotoritas? Dan bukan asal-asalan – bahkan tidak senonoh – seperti yang didongengkan itu? (Lihat Qs.53-14)]

Malaikat macam apa yang tidak menyadari hal sekecil ini?

Ketiga

2. 23 Kali Pernikahan Muhammad

Sebelum saya memasuki topik ini, fakta-fakta berikut harus terlebih dahulu diutarakan. Muhamad mengatakan: “Aku hanya manusia biasa seperti kamu.”

Al-Qur’an menyatakan bahwa Muhammad hanya seorang rasul, walaupun kaum Muslim menganggap dia sebagai seorang nabi agung. Namun dia dianggap seperti orang yang hidup dan mati sama seperti orang lain. Dengan kata lain, Al-Qur’an yang diturunkan kepada Muhammad tidak memberikannya karakteristik khusus, yang membedakan dirinya dengan manusia lain. Namun sangat aneh dan bertolak belakang, bahwa tiba-tiba Al-Qur’an memang membedakan diri Muhammad, dengan memberikannya lebih banyak hak keistimewaan dan sedikit kewajiban.

Sebagai contoh, Al-Qur’an memberikan kaum Muslim hak untuk menikahi maksimum empat orang istri. Namun Al-Qur’an menyatakan:

“Wahai, Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan perempuan mu’min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu’min. Supaya tidak menjadi kesempitan bagimu”

Allah tidak cukup puas dengan hanya memberikan Muhammad banyak istri, dia juga memberikannya carte blanche (kewenangan penuh) untuk melakukan apapun yang dia inginkan dalam soal kawin-mawin ini. Allah tidak membatasi jumlah wanita yang boleh dinikahinya, sebagaimana yang dia perintahkan ke kaum Muslim lainnya. Namun, dia memberikan dirinya sendiri hak untuk mengambil wanita manapun yang diinginkannya, bahkan yang telah menikah, iapun masih memaksa si suami untuk meceraikan istrinya, ketika sang nabi menginginkan si wanita tersebut.

Salah satu ulama Muslim yang terkenal, Burhan El-Deen Al-Halabi, membahas hak-hak khusus dari Muhammad dalam bukunya yang terkenal, Al-Sira Al-Halabia. Al-Halabi mengatakan:

“Jika Muhammad menginginkan wanita yang belum menikah, dia mempunyai hak untuk memasukinya (menikahinya) tanpa upacara pernikahan dan tanpa saksi atau wali. Persetujuan wanita itu juga tidak diperlukan. Namun, jika wanita tersebut sudah menikah dan Muhammad menunjukkan keinginannya terhadap dirinya, adalah sebuah keharusan bagi suaminya untuk menceraikannya, agar Muhammad dapat menikahinya. Muhammad juga mempunyai hak untuk memberikan wanita yang dinikahinya itu kepada lelaki manapun yang ia pilih, tanpa persetujuan wanita tersebut. Dia bahkan juga dapat menikah pada musim lebaran, sebagaimana yang dia lakukan dengan Maimunah. Dia juga mempunyai hak untuk memilih dari para tawanan, siapapun yang dia inginkan, sebelum pembagian hasil jarahan perang.”

“Muhammad mengatakan bahwa dirinya adalah manusia biasa, demikian pula Al-Qur’an.” Lantas, bagaimana ia kemudian memberikan dirinya sendiri HAK yang begitu berlebihan? Sangat jauh dari perilaku Tuhan untuk menerima ketidak-adilan seperti itu, atau untuk menyetujui penghinaan seperti ini. Mungkinkah itu perilaku dari sang nabi besar penutup segala nabi? Namun ada Nabi lain (Isa Al-Masih) yang banyak disebut-sebut oleh Muhammad dalam Al-Qur’an justru menyatakan dalam ajarannya: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (Matius 5:28) Bagaimana Anda melihat perbedaan yang luar biasa ini?!!!

Mengapa Allah memberikan Muhammad hak untuk bernafsu, menceraikan dan menikah, sedangkan dia tidak memberikan hak-hak tersebut kepada nabi-nabi yang lain? Tuhan yang Sejati tidak akan memberikan pengecualian atas hukum moral-Nya kepada siapapun.

Ingat, Muhammad memberikan dirinya hak untuk menikah tanpa saksi atau upacara pernikahan atau bahkan tanpa persetujuan wanitanya. Padahal di lain pihak menurut syariat Islam, apa yang dia sendiri bentuk merupakan tindakan-tindakan perzinahan! Para penzinah dan perzinahan tersebut akan berakhir dalam “api neraka.”

Ketika Muhammad ditanyakan mengenai ini, dia berkata “jibril” adalah saksinya. Kasihan “jibril”, tidakkah dia secara tidak adil ditunjuk, dipakai dan disalah-gunakan? Walaupun jika “jibril” dianggap sebagai saksi dalam pernikahan Muhammad, dimanakah saksi kedua yang dipersyaratkan oleh syariat Islam? Mengapa kita tidak melihat tanda tangannya dalam perjanjian pernikahannya? Dimanakah wali yang disyaratkan? Tidakkah persyaratan pernikahan dalam ajaran Islam diperlukan ketika Muhammad menikah? Bagaimana, wahai saudaraku Muslim melihat semua ini?

Allah memberikan Muhammad hak-hak khusus… dan tidak hanya dalam hal pernikahan sah nya saja. Tetapi Muhammad juga mempunyai “hak secara sah” atas semua wanita dalam arti kata yang sesungguhnya dan tidak ada seorang Muslim pun yang dapat membantah! Karena ketika timbul sebuah pertanyaan yang diajukan, maka “Jibril”pun turun dari surga dengan membawa ayat yang membenarkan tindakan-tindakan Muhammad.

Sangat penting untuk menyebutkan bahwa Muhammad berhubungan dengan tiga puluh orang wanita lebih, namun dikatakan bahwa dia menikah secara sah hanya dengan dua puluh tiga wanita. Bahkan para pengiringnya, enam diantaranya telah menawarkan diri mereka kepada sang nabi, namun hanya empat yang diinginkan.

1. Khadijah bint Khuwailid

[23] Ini tentu masuk akal, tetapi juga mengingat akan kemiskinannya. Empat orang anak perempuan lahir dari pernikahan pertamanya dengan Khadijah.[24] Ahli sejarah Muslim lain yang melaporkan fakta tersebut juga menyepakati bahwa Khawlah, anak perempuan Hakim Al-Silmiya bertanya kepada Muhammad: “Apakah engkau ingin menikahi seorang perawan atau seorang bukan perawan?” Khawlah mengatakan kepadanya: “Seorang perawan adalah Aisyah dan seorang bukan perawan adalah Sawda bint Zam’a; ambillah siapapun yang engkau inginkan.” Sang nabi menjawab, “Saya akan menikahi keduanya. Katakan kepada mereka.” Khawlah melakukannya dan Muhammad menikahi keduanya.[25]

Istri pertama Muhammad adalah Khadijah, anak dari Khuwailid. Dia adalah wanita yang cukup dikenal di Mekah, janda kaya yang mewarisi kekayannya dari suaminya. Ketika dinikahi Muhammad, umurnya 40-an dan Muhammad berumur 25 tahunan. Alasan pernikahan mereka cukup jelas. Muhammad miskin, dan pamannya, Abu Talib, menjadi walinya setelah kematian kakeknya, lebih miskin. Dengan alasan ini, Muhammad tidak dapat menikah, walaupun dia terlambat 5 tahunan dari lazimnya orang yang menikah pada umur 20 tahun. Pernikahan Muhammad dengan Khadijah dilakukan dengan mediasi dari Naufal, paman dari Khadijah dengan beberapa persyaratan pra-nikah termasuk menikah di dalam gereja. Pamannya, Abu Talib, sepakat terhadap persyaratan-persyaratan tersebut dan mengatakan “Terpujilah Allah yang mengambil kesusahaan kita dan menghilangkan kekhawatiran kita.” maksudnya bebas dari kemiskinan!

Ketika saya memasuki SMA, guru-guru agama selalu mengatakan bahwa Muhammad menikah dengan banyak wanita, untuk menguatkan Islam, untuk memperkayanya dengan darah suku yang baru dan untuk menguatkan hubungan antara kaum Muslim. Sangat jelas bagi saya dan murid lainnya bahwa guru-guru itu berbohong; dan asal bunyi saja! Mereka hanya mengulang apa yang dikatakan pendahulu-pendahulu mereka. Namun, kita mempelajari (dan akan diperlihatkan disini) bahwa tidak ada satupun pernikahan Muhammad yang sesuai dengan kesaksian guru-guru itu. Bahkan sebaliknya, semua pernikahan itu didasarkan pada keinginan pribadi dan hanya untuk memenuhi nafsunya, entah itu untuk uang, sebagaimana dengan Khadijah atau untuk kepuasan birahi seks. Apakah karakter demikian pantas disebut nabi besar?!!!

Dr. Aisha Abdul Rahman (dikenal dengan nama bint Al-Shati’) mengatakan dalam bukunya, The Wives of the Prophet (Istri-Istri Sang Nabi): “Muhammad menemukan di dalam Khadijah, belas kasih seorang ibu yang tidak dia dapatkan pada masa kecilnya.”

2. Aisyah bint Abu Bakar

Semua ahli sejarah Muslim sepakat bahwa Muhammad langsung menikah setelah kematian Khadijah.

Pengarang-pengarang lainnya agaknya telah membuat suatu kesalahan disini. Kenyataannya, Khawlah tidak menyebutkan Aisyah, melainkan mengatakan: “anak perempuan dari kawanmu Abu Bakar,” yang merujuk kepada anak perempuannya yang paling tua, Asma’ umur 18 tahun, dan bukan Aisyah. Tidak logis bagi Khawlah untuk merujuk kepada Aisyah yang baru berumur 6 tahun.

Tetapi Muhammad sendiri yang memilih untuk menikahi Aisyah yang berumur enam tahun daripada Asma’, kakak perempuannya!

Muhammad menikahi Aisyah ketika dia berumur 6 tahun, namun dia tidak melakukan hubungan badan dengannya hingga dia berumur 9. Dimanakah ada aturan moral di dunia ini yang mengizinkan seorang anak perempuan berumur 6 tahun untuk menikahi seorang laki-laki yang berumur lebih dari 50 tahun? Jika sesuatu seperti ini terjadi dalam sebuah masyarakat dengan hukum yang beradab, orang tersebut – bila ia waras – akan dilempar ke dalam penjara. Saya berharap cerita tersebut tidak benar, namun sayangnya, semua referensi Islam memastikan keaslian dan kebenarannya! Bagaimana Allah bisa sedemikian masa-bodo dan tidak adilnya, mengingat ulama Muslim membenarkannya: “Allah memilih dan menuntun dia dalam pernikahan - pernikahan tersebut?”

Kita membutuhkan sebuah jawaban yang datang dari hati nurani dan datang dari Kebenaran, bukan dari fanatisme buta, ketakutan dan harga diri.

*[Wahyu yang berkata “Aku hanya manusia biasa seperti kamu”, kembali diuji ketika Muhammad meninggal dan sekaligus menjadikan semua istrinya janda yang tidak boleh menikah lagi.]

Tatkala itu Aisyah baru berumur sekitar 18 tahun. Namun, janda muda ini, diharamkan untuk menikah lagi. Mantan Istri-istri sang nabi tidak diizinkan untuk menikah atau berpacaran lagi, sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. Mengapa Allah melakukan ini? Adakah keadilan dan kasih sayang di dalam perintah itu? Saya tak tahu lagi bagaimana melanjutkan diskusi tentang nasib Aisyah, yang masa kanak-kanaknya sudah dikorbankan, dan kini masa janda mudanya masih dicekal!

[Kita teringat satu tantangan dalam website “ex-Muslim” Faith Freedom International, yang berkata: “Saya bersumpah akan kembali ke Islam jika ada Muslim di situs ini yang merelakan puteri mereka yang berumur 9 tahun untuk berbagi ranjang dengan saya sesuai dengan apa yang dicontohkan (sunnah) oleh Muhammad.]

3. Zainab bint Jahsy

Pernikahan ketiga Muhammad adalah sebuah tragedi moral terbesar, yang hanya berisi nafsu seks dan birahi belaka. Selagi Anda membaca, coba tanyakan pada diri Anda sendiri, “Dimanakah pertalian dan penguatan suku dalam sebuah perkawinan ini?” “Adakah hubungan antara pernikahan ini dengan kenabian?”

Khadijah, istri pertama dari Muhammad, membeli seorang budak bernama Zayd Ibn Haritha yang kemudian diberikannya sebagai hadiah kepada suaminya, untuk menjadi pelayannya. Namun setelah Muhammad mendapat panggilan kenabian, dia membebaskan Zayd dan mengadopsinya sebagai anak di muka umum, dimana dia berkata, “Zayd adalah anakku, saya mewarisinya dan dia mewarisiku.” Setelah itu, dia kemudian dikenal dengan sebutan “Zayd, anak dari Muhammad.” Singkat cerita, akhirnya, Zainab menikahi Zayd atas desakan Muhammad. Namun yang terjadi kemudian sangatlah aneh, mengejutkan dan menjijikkan.

Suatu hari Muhammad pergi untuk mengunjungi anak angkatnya, Zayd. Ketika dia memasuki rumah Zayd, dia sedang tidak ada di rumah. Muhammad melihat Zainab setengah telanjang dibalik tirai ketika dia sedang berpakaian. Muhammad menginginkannya, namun dia takut untuk masuk. Sebelum dia pergi, dia berkata kepadanya., “Terpujilah Allah yang dapat merubah hati seseorang.” Zainab senang dan kemudian memberitahukan kunjungan tersebut dan pernyataan Muhammad pada suaminya. Zayd langsung menemui Muhammad dan bertanya: “Apakah engkau menginginkan aku menceraikannya untukmu?” Muhammad menjawab: “Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah.” Pada awalnya merupakan sikap yang masih mulia dari Muhammad. Namun, yang terisi dalam hati dan jiwa Muhammad sangat berbeda dengan apa yang dikatakan mulutnya, karena dia benar-benar menginginkannya sebagaimana yang dicatat oleh Al-Zamkhashri: “Penampilan luar dari Muhammad berbeda dengan apa yang ada di dalamnya.”

Al-Qur’an menyatakan kepada kita bahwa Muhammad jatuh cinta dan menginginkan Zainab menjadi istrinya. Tetapi dia ragu terhadap perkataan orang tentang dirinya, mengambil istri dari anak angkatnya. Namun Allahnya Muhammad mendatanginya untuk memarahinya atas keragu-raguannya. Anehnya, justru Allah yang menginginkan wanita itu untuk meninggalkan suaminya dan melanggar semua norma moralitas, agar Muhammad bisa mendapatkannya. Ini jelas terlihat dalam Al-Qur’an:

“Dan, ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zayd telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya, Kami kawinkan kamu dengan dia…”

Waktu tidak berlangsung lama antara Surat 33:36 (ketika Allah lewat Muhammad meyakinkan Zayd sebagai laki-laki mukmin untuk tetap dalam pernikahan yang dia walikan) dan Surat 33:37, dimana Allah berbalik memerintahkan Zayd untuk meninggalkan Zainab sehingga sang nabi itu dapat menikahinya. Apa yang mengakibatkan Allahnya sang nabi itu untuk merubah pikirannya? Apakah tuhan itu sebuah mainan di tangan Muhammad, sehingga sebuat ayat baru akan turun untuk meniadakan ayat yang datang sebelumnya?

*[Sungguh aneh, bahwa tuhannya Muhammad tidak merekonsiliasikan dan tidak mampu menolong kelangsungan keluarga Zayd-Zainab. Dan Muhammad tidak tampak membantu mendoakan pemulihan keluarga ini lewat kuasa Tuhan. Sebaliknya, Allah yang satu ini – seperti manusia saja – hanya merasa perlu buru-buru menggantikan kehancuran rumah tangga tersebut (yang adalah keluarga dari anak angkatnya Rasul Allah) dengan menetapkan perkawinan yang baru untuk Muhammad?]

Macam apakah tuhannya yang satu ini?

Dalam bukunya, The Life of Muhammad, Dr. Haykal menolak cerita tentang Zayd dan Zainab ini. Dia mendeskripsikannya sebagai sesuatu yang memalukan dan dia menuduh kaum misionaris dan peneliti Barat mengada-adakannya untuk menjatuhkan Islam dan nabinya. Ketika saya masih seorang Muslim, saya berharap Dr. Haykal benar dan semua cerita merendahkan terhadap Muhammad memang kebohongan belaka. Namun, kita harus menatap fakta pahitnya dan membaca jawaban Dr. bint Al-Shati’, seorang ulama Muslim yang cukup terkenal, yang menyatakan kebenaran apa adanya:

“Cerita tentang Muhammad, sang Rasul, yang mengagumi Zainab … dan bagaimana dia meninggalkan rumah Zainab dengan berkata, “Terpujilah Allah yang merubah hati seseorang”, diceritakan kepada kita oleh pendahulu-pendahulu yang baik seperti Imam Al-Tabari dalam buku sejarahnya dan oleh Abu Ja’far Ibn Habib Al-Nabeh dan yang dikasihi Al-Tabari, dan tetangga Allah, Al-Zamkhashri. Orang-orang tersebut mengkisahkan cerita ini sebelum dunia mendengarkan Perang Salib, penginjilan, dan misionaris Barat. ... Mengapa kita harus menyangkal bahwa sang Rasul adalah manusia yang melihat Zainab dan mengaguminya... Muhammad tidak pernah menyatakan dirinya sempurna, tanpa nafsu manusia. Sebagaimana dia bergairah ketika melihat Aisyah daripada istri-istrinya yang lain, dia mengatakan, “Allah, jangan salahkan aku karena tidak memiliki apa yang engkau miliki (kemampuan menahan diri).”

Semua kisah diatas adalah fakta, dibenarkan oleh para tokoh Muslim, bukan rekayasa misionaris Barat seperti dituduhkan oleh Haykal.

*[Bahkan pihak Muslim pulalah yang ingin menyembunyikannya atau – seperti halnya Ibn Kathir – menghapusnya dari khazanah Islam karena dianggap tidak sehat, “kami ingin menghapus beberapa halaman dari kisah tersebut, sebab tidak sehat, dan kami tidak akan sebut lagi”. (Ibn. Kathir, Tafsir, vol.3, p.491)]

Apakah seharusnya kita masing-masing memiliki tuhan dan “jibril” kita sendiri-sendiri agar kita dapat melakukan apa yang kita mau, dan menolak apa yang tidak kita inginkan, dengan berkedok bahwa tuhan yang memerintahkannya lewat “jibril” demi membenarkan tindakan kita?

Mari kita bandingan hal ini dengan kehidupan Raja Daud, “Nabi Daud” bagi kaum Muslim. Daud bernafsu atas istri orang lain. Namun betapapun dia disayangi oleh Tuhan, Tuhan tidak membiarkan perselingkuhan tersebut terjadi begitu saja hanya karena Daud adalah seorang nabi dan seorang raja. Sebaliknya, Tuhan menegur dan menghukumnya dengan keras. Ancaman Tuhan berkumandang di seluruh Israel (!) saat Dia berkata kepada Daud: “Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan menambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.” (2 Samuel 12:10).

Daud menjawab dengan ratapan:

“Kasihanilah aku, ya Tuhan, menurut kasih setiaMu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatMu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku…. Jadikanlah hatiku tahir, ya Tuhan, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” (Mazmur 51:3-5, 12)

Dengan kata lain, Tuhan adalah Tuhan yang suci dan murni yang tidak berkompromi dan berkonsesi dengan dosa. Kesuciannya untuk dosa siapapun, baik itu Daud maupun Muhammad. Tuhan yang Sejati menghukum dosa dan tidak malah memberinya hadiah! Sebaliknya Muhammad melakukan apa saja yang ia mau dan itu absah saja.

Zainab sendiri menjelaskan:

“Setelah bercerai, langsung dan lihatlah, Rasul Allah memasuki rumah saya saat saya sedang tidak berjilbab dan saya bertanya kepadanya, “Apakah akan seperti ini tanpa wali atau saksi?” Dia menjawab kepada saya, “Allah adalah walinya dan “jibril” adalah saksinya.”

Akibat dari pernyataannya, Zainab menyombongkan diri di depan istri-istri Muhammad lainnya dengan mengatakan: “Ayah-ayahmu yang memberikan kamu dalam pernikahan, namun untuk saya, surgalah yang memberikan saya dalam pernikahan dengan Rasul Allah.”

Namun agar Muhammad bisa keluar dari issue sah tidaknya ia mengawini Zainab, kembali “jibril” siap sedia menurunkan ayat dari tuhannya, menyatakan bahwa dia tidak bukan mengadopsi Zayd seperti yang umum maksudkan. Sehingga, khusus menikahi Zainab sesungguhnya sah: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Ulama terpandang mencatat dalam bukunya, Al-Sira Al-Halabia: “Jika Muhammad bernafsu atas wanita yang sudah menikah, menjadi keharusan bagi suaminya untuk menceraikannya untuk dia (Muhammad).

[Sedangkan ada seorang Nabi lain yang justru mengatakan dalam otoritas dan kekudusanNya: “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya”. (Mat.5:27-28)]

Jadi dimanakah alasan-alasan yang dilemparkan para ulama bahwa pernikahan Muhammad hanya semata untuk menguatkan hubungan Islam antar suku? Dimanakah aspek “demi kepentingan Islam”nya?

4. Safiyah bint Huyay

Pernikahan Muhammad ke-4 adalah dengan Safiyah, anak perempuan dari Huyay, seorang Yahudi. Pada waktu itu adalah tahun ke-7 Hijrah,

Setelah serangan tersebut, Dihya Al-Kalbi, meminta kepada Muhammad atas beberapa tawanan wanita. Muhammad mengatakan: “Pergilah dan ambillah siapapun yang sesuai denganmu.” Dihya mengambil Safiyah, namun kebahagiaannya tidak berlangsung lama karena salah seorang anak buah mengatakan kepada Muhammad: “Wahai, Rasul Allah, apakah engkau memberikan Safiyah kepada Dihya? Hanya engkaulah yang berhak mendapatkannya.” Muhammad mengatakan: “Bawa Dihya dan Safiyah kemari.”

Ketika mereka datang kehadapannya dan dia melihat Safiyah yang cantik, dia berkata kepada Dihya, “Pergi dan ambillah wanita lain.” Dia kemudian memerintahkan pembantu perempuannya untuk menyiapkan Safiyah, sehingga dia dapat bersetubuh dengannya pada malam yang sama. Umm Salamah mendiskripsikan Safiyah demikian: “Saya tidak pernah melihat dalam hidup saya wanita yang lebih cantik dari Safiyah.”

Ketika Muhammad menikahinya, Safiyah baru berumur 17 tahun, dan masih dalam bulan pertama pernikahannya dengan Kinana. Muhammad berumur enam puluh dua tahun. Dan tiga tahun kemudian Safiyah menjadi seorang janda untuk kedua kalinya, pada saat Muhammad meninggal. Namun, beda dengan janda sebelumnya, kali ini dia tidak diperbolehkan untuk menikah lagi. (Beginikah model perkawinan yang di sunnah-kan Nabinya?) Dan Muslim masih juga mengimani bahwa sang nabi menikahi banyak wanita – sekalipun itu di bawah umur – adalah untuk memperkuat ikatan Islam atau karena nabi berbelas kasihan kepada mereka? Namun pandangan saya sekarang jadi jelas dan saya lebih mengerti, ketika diperhadapkan dengan pernikahan Khadijah, Aisyah, Zainab, dan Safiyah.


-----------------------------------------------------------------
Muhammad Dalam Perjanjian Lama!!

Raja Daud Menyapanya, "Tuanku..."

Sejarah Daud, perbuatannya yang luar biasa, dan tulisan-tulisan kenabiannya, terdapat dalam dua kitab Perjanjian lama yakni Mazmur dan Samuel. Ia adalah anak bontot Yishai (Yessie) dari suku Yudas. Ketika masih seorang gembala muda, ia sudah mampu membunuh seekor beruang dan mencabik-cabik dua ekor singa. Anak muda yang gagah berani itu mengayunkan sebuah batu kecil persis ke dahi Goliat, seorang jawara Filistin dan Daud menyelamatkan Israel . Hadiah tertinggi untuk prestasi yang terbaik dalam menunjukkan keberanian adalah Michal, anak perempuan Raja Saul.

Daud pandai bermain harpa dan seruling, dan ia adalah penyanyi yang bagus. Pelarian dia dari bapak mertuanya yang iri hati, petualangan dan perbuatan-perbuatan luarbiasa nya sebagai seorang bandit sudah banyak diketahui. Saat kematian Saul, maka Daud diundang oleh masyarakat untuk menerima mahkota kerajaan, untuk mana sudah lama sebelumnya ia diberi upacara perminyakan suci oleh nabi Samuel. Ia memerintah selama sekitar tujuh tahun di Hebron . Ia mengambil Yerusalem dari kaum Yebusit dan menjadikannya ibukota kerajaan.

Dua bukit atau gunung, di Yerusalem diberi nama “Moriah” dan “Sion”. Kedua kata ini memiliki pengertian dan makna yang sama sebagai “Marwah” dan “Shafa” yang terkenal di Mekkah, yang berturut-turut artinya adalah “tempat bayangan Tuhan” dan “cadas atau batu”.

Berbagai perang yang dilakukan Daud, berbagai kesulitan keluarganya yang berat, dosanya terhadap tentara yang beriman, Uria dan Batsyeba (istrinya Uria), tidak dibiarkan tanpa hukuman. Ia berkuasa selama empat puluh tahun. Kehidupannya diwarnai dengan peperangan dan kesedihan keluarga. Ada beberapa cerita kontradiktif mengenai dia yang jelas-jelas berasal dari dua sumber yang berlawanan.

Kejahatan Daud dalam kaitannya dengan Uria dan istrinya (2 Samuel 11) bahkan tidak disinggung dalam Al-Qur'an. Itulah keunggulan al-Qur'an yang mengajarkan kepada kita bahwa semua nabi terlahir hingga mati tanpa dosa. Tidak seperti alkitab, yang mengutip kabar dusta, padahal kejahatan tersebut kalau memang benar dilakukan, maka menurut hukum Musa semestinya dihukum mati!.

Kisah tentang Daud melakukan perzinaan sehingga dua malaikat datang kepadanya dan mengingatkan dia akan dosa adalah dusta besar dan kekanak-kanakan.

Kata-kata istighfara dan ghafarana yang terdapat dalam Al-Qur'an 38:23, sama sekali tidak mengindikasikan Daud telah berbuat dosa, karena kata istighfar sebenarnya berarti meminta perlindungan, dan Daud meminta perlindungan kepada Allah ketika ia melihat bahwa musuh-musuhnya semakin berani melawannya. Dan dengan ghafarana berarti pembetulan urusan-urusannya, karena Daud sebagai penguasa hebat, tidak bisa berhasil menguasai secara penuh musuh-musuhnya.

Perjanjian Lama tidak menyebutkan waktu kapan karunia kenabian diberikan kepada Daud. Kita membaca bahwa setelah Daud melakukan dua dosa, maka Tuhan mengutus nabi Natan untuk menghukum Daud. Sesungguhnya hingga akhir hidupnya, kita menemukan dia selalu mendapat pertolongan dari nabi-nabi lain. Leh karena itu, menurut cerita-cerita versi alkitab, nampaklah bahwa karunia nubuat datang padanya setelah ia benar-benar bertobat dari dosa-dosanya.

Dalam salah satu artikel saya sebelumnya, saya mengatakan bahwa setelah terpecahnya Kerajaan menjadi dua bagian yang merdeka dan saling berperang satu sama lain, sepuluh suku yang membentuk kerajaan Israel selalu memusuhi Dinasti Daud dan tidak pernah mengakui bagian manapun dari Perjanjian Lama selain Taurat atau Hukum Musa seperti terdapat dalam Pentateuch. Hal ini jelas menurut versi Samaritan dari lima kitab pertama Perjanjian Lama.

Kita tidak menemukan satupun kata atau nubuat tentang keturunan Daud dalam wacana-wacana tentang para nabi besar, seperti Elia, Elisa, dan lain-lainnya yang tumbuh subur di Samaria selama pemerintahan raja-raja Israel dan pindahnya sepuluh suku ke Assyria barulah para nabi Yudea mulai meramalkan lahirnya seorang pangeran dari rumah Daud yang segera memulihkan seluruh bangsa dan menaklukan musuh-musuhnya.

Ada beberapa dari ucapan-ucapan yang bermakna ganda ini dalam tulisan-tulisan atau pidato-pidato beberapa nabi terakhit yang memberikan kegembiraan luar biasa dan menakjubkan kepada Bapa-bapa Gereja, tetapi dalam kenyataannya, ucapan-ucapan itu tidak ada hubungannya denga Yesus.

Saya akan mengutip secara ringkas dua diantara nubuat ini. Pertama adalah Yesaya 7:14, yakni:

Lāk_ēn yitēn ’ădōnāy hû’ lāk_em ’ōwt hinnēh hā‘aləmâ hārâ wəyōledet bēn wəqārā’_t šəmōw ‘immānû ’ēl.

(“Seorang gadis yang sudah mengandung akan melahirkan seorang anak lelaki dan ia akan menamainya Imanuel”)

Kata ibrani almah (hā‘aləmâ) artinya bukan “perawan”, seperti umumnya diartikan para teolog Kristen yang menisbahkannya untuk perawan Maria. Almah adalah seorang wanita yang sudah boleh kawin (dewasa), atau gadis atau dara. Kata Ibrani untuk “perawan” adalah bthulah . Maka nama anaknya harus Imanuel yang artinya adalah “Tuhan bersama kita”.

Baik Yesaya ataupun Raja Ahaz, atau setiap orang Yahudi tidak pernah berpikir bahwa bayi yang baru lahir itu adalah “Tuhan-bersama-kita”. Mereka tidak pernah memikirkan hal lain selain bahwa nama dia hanya akan seperti ini. Tetapi teks dengan jelas menyatakan bahwa Ahazlah (yang kelihatannya sudah mengenal sang gadis yang mempunyai anak) yang akan memberikan nama itu kepada sang anak. Ahaz dalam keadaan bahaya, musuh-musuhnya sedang merangsek ke Yerusalem, dan janji ini diberikan kepadanya dengan menunjuki dia suatu tanda , yakni, gadis yang hamil, dan bukan seorang perawan Maria yang akan datang kedunia lebih dari 700 tahun kemudian!

Ramalan sederhana tentang seorang anak yang akan dilahirkan pada masa pemerintahan Ahaz ini disalahpahami juga oleh penulis Injil Matius (Matius 1:23). Nama Yesus diberikan oleh malaikat (Matius 1:21), dan ia belum pernah dipanggil “Imanuel”. Bukankah keji mengambil nama ini sebagai argumen dan bukti doktrin “inkarnasi” Kristen?

Penafsiran aneh lainnya terhadap ramalan kenabian adalah dari Zakaria (9:9), yang salah kutip dan sama sekali disalahpahami oleh penulis Injil Matiuis (21:5). Nabi Zakaria berkata:

“Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda, anak dari keledai betina.” (Zakaria 9:9)

Dalam bagian yang puitis ini sang penyair benar-benar ingin menggambarkan si keledai jantan –dimana sang Raja duduk- dengan mengatakan bahwa ia adalah seekor keledai muda; dan anak keledai ini pun, digambarkan sebagai anak seekor keledai betina. Nah! Matius mengutip bagian ini seperti berikut:

"Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda, anak dari keledai betina.” (Matius 21:5)

Orang yang menulis ayat itu diatas benar-benar percaya ataupun tidak bahwa Yesus, ketika masuk ke Yerusalem dengan membawa kemenangannya sambil mengendarai seekor keledai muda anaknya keledai betina, melakukan keajaiban bukan persoalan. Meski demikian, adalah benar mengatakan bahwa mayoritas Bapa Kristen begitu mempercayai dan tidak pernah terbetik pada pikiran mereka bahwa pertunjukan seperti itu akan terlihat seperti sebuah komedi ketimbang sebuah prosesi kerajaan yang megah. Namun Lukas bersikap waspada, dan tidak jatuh kedalam kesalahan Matius. Apakah kedua pengarang Injil ini diilhami oleh Roh yang sama?

Zakaria meramalkan di Yerusalem, setelah kepulangan Yesus dari penahanan akan kedatangan seorang raja. Meskipun lembut dan rendah hati, mengendarai seekor anak keledai, tetap saja ia datang membawa keselamatan dan akan membangun kembali rumah Tuhan. Ia meramalkan hal ini pada saat kaum Yahudi sedang berusaha keras membanguin Bait Allah dan kota yang hancur; masyarakat sekelilingnya menentang mereka; pekerjaan pembangunan dihentikan sampai Darius, raja Persia , mengeluarkan perintah pembangunan.

Meskipun tidak ada raja Yahudi pernah muncul sejak abad ke 6 SM, namun, mereka sudah memiliki pemerintahan-pemerintahan otonom dibawah penguasa asing. Keselamatan yang dijanjikan disini, perlu dicatat, adalah bersifat material dan segera, dan bukan keselamatan yang akan datang 520 tahun kemudian, ketika Yesus dari Nazaret menunggangi keledai untuk memasuki Yerusalem semata-mata bukan untuk prosesi kerajaan yang megah, melainkan ditangkap dan disalib orang Yahudi dan Romawi, sebagaimana diceritakan Bible. Jelas, ini sama sekali bukan penghiburan kepada kaum Yahudi malang yang dikelilingi oleh musuh-musuh dalam sebuah kota yang hancur. Konsekuensinya, dengan kata “raja” dapat dipahami, sebagai salah seorang pemimpin utama mereka –Zerobabel, Ezra, atau Nehemia.

Dua contoh diatas, saya maksudkan untuk menunjukkan terutama kepada para pembaca muslim –yang mungkin kurang familiar dengan alkitab- betapa umat Kristen telah disesatkan oleh pendeta-pendeta dan rahib-rahib mereka sendiri, ketika menyampaikan penafsiran-penafsiran dan makna-makna bodoh terhadap nubuat-nubuat yang terkandung didalamnya.

Sekarang saya membahas nubuat Daud:

“Yahweh berkata kepada Adonku. Duduklah disebelah kananku sampai aku tempatkan musuh-musuhmu sebagai ganjal dibawah kakimu” (Mazmur 110:1)[1]

Ayat Mazmur ini kemudian dikutip oleh Matius (22:44), Markus (12:36), dan Lukas (20:42). Dalam Bible berbagai bahasa ayat tersebut berbunyi “The Lord said unto my Lord” (Tuhan berkata kepada Tuhanku). Sudah pasti, jika Lord yang pertama adalah Tuhan, maka Lord yang kedua juga Tuhan. Tidak ada argumen yang lebih tepat dan pantas untuk seorang pendeta atau pastur Kristen daripada ini, yakni si pembicara adalah Tuhan dan yang diajak bicara juga Tuhan. Sehingga Daud mengenal dua Tuhan! Tidak ada yang masuk akal daripada jalan pikiran ini! Diantara dua domini ini, mana yang termasuk Lord nya Daud?

Seandainya Daud menulis, ”Dominus meus dixit Domino meo” , maka ia membuat dirinya menggelikan, karena dengan demikian ia mengakui dirinya adalah hamba dari dua Tuhan, tanpa menyebut nama diri mereka. Itu berarti Lord kedua nya Daud telah berlindung kepada Lord pertamanya, yang memerintah dia untuk duduk disebelah kanannya sampai ia meletakkan musuh-musuhnya sebagai ganjal dibawah kakinya. Alasan ini membawa kita pada pengakuan bahwa untuk mengetahui Agama anda dengan benar, maka Anda harus memahami bahasa aslinya dan tidak tergantung pada terjemahan.

Saya sengaja menulis kata aslinya dalam bahasa Ibrani “YaHWeh dan Adon”, guna menghindari ambiguitas dan kesalahpahaman dari pengertian yang disampaikan oleh kedua kata tersebut.

Tetragram Yhwh biasa diucapkan Yehovah (Jehovah), tetapi kini diucapkan Yahweh. Kata ini adalah nama diri Tuhan Yang Maha Kuasa. Kata Adon berarti pemilik, tuan, dan pemimpin atau sama dengan kata benda Arab dan Turki yakni Amir, Sayyid, dan Agha . Adon berlaku sebagai lawan kata dari prajurit, budak dan barang milik. Konsekuensinya, bagian pertama dari ayat Mazmur 110:1 harus diterjemahkan sebagai “Tuhan berkata kepada tuanku”.

Daud dalam kapasitasnya sebagai seorang raja, adalah tuan dan pemimpin dari bani Israel dan pemilik kerajaan. Lantas “hamba” siapakah gerangan dia?

Daud, sebagai raja kuat, sesungguhnya tidak mungkin menjadi budak atau hamba dari manusia hidup mana pun. Juga tidak bisa dibayangkan kalau dia memanggil Tuan kepada seorang nabi yang sudah meninggal seperti Ibrahim atau Yaqub, karena istilah yang layak bagi mereka adalah “Bapak”. Juga ada kemungkinan bahwa Daud tidak akan menggunakan sebutan “Tuanku” bagi siapa pun dari keturunannya sendiri, yang bagi mereka pun, istilah yang biasa adalah “anak”. Tetap saja, disamping Tuhan, tidak ada wujud yang menjadi tuannya Daud, kecuali manusia yang paling luhur dari ras manusia.

Sangat dapat dimengerti kalau mengira bahwa dalam pandangan dan pilihan Tuhan pasti ada seorang manusia yang paling mulia, paling terpuji, dan paling dirindukan diantara semua manusia. Sudah pasti para ahli ramal dan para nabi terdahulu mengetahui tokoh suci ini dan seperti Daud memanggilnya “Tuanku”.

Tentu saja, para pendeta Yahudi dan Kristen memahami ungkapan ini sebagai mesias yang merupakan keturunan Daud sendiri. Dan dengan demikian menjawab pertanyaan yang diberikan pada mereka oleh Yesus sebagaimana dikutip oleh Matius (pasal 22) dan Injil Synoptic lainnya. Yesus dengan tegas menyangkal kaum Yahudi ketika Yesus menanyai mereka dengan pertanyaan kedua :

“Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" (Matius 22:45)

Pertanyaan Yesus ini membungkam pendengarnya, karena mereka tidak dapat menemukan jawabannya.

Para pengabar Injil dengan tiba-tiba memotong subjek diskusi yang penting ini. Menghentikan tanpa penjelasan lebih jauh adalah tidak layak bagi Yesus atau bagi para pelapornya. Karena dengan meninggalkan pertanyaan tentang ketuahannya dan bahkan ciri kenabiannya, Yesus sebagai seorang guru wajib untuk memecahkan persoalan yang ditimbulkan oleh dia sendiri ketika ia melihat bahwa murid dan para pendengarnya tidak sanggup mengenali siapa gerangan sang Tuannya Daud itu!

Lewat ungkapan bahwa Tuan atau Adon itu tidaklah mungkin anak Daud, artinya Yesus bukanlah Tuannya Daud. Pengakuan ini sangat menentukan dan harusnya membangkitkan guru-guru agama Kristen untuk menempatkan status Yesus yang sebenarnya sebagai hamba Tuhan.

Saya tidak dapat membayangkan seorang guru yang ketika murid-muridnya tidak mempu menjawab pertanyaan dia harus diam seribu bahasa, kalau bukan dia sendiri bodoh seperti mereka dan tidak sanggup memberikan solusinya. Tetapi Yesus bukanlah orang bodoh dan bukan seorang guru berhati dengki. Yesus adalah seorang nabi dengan cinta yang membara kepada Tuhan dan manusia. Dia tidak meninggalkan masalah tanpa terpecahkan atau pertanyaan tanpa jawaban.

Kitab-kitab Injil Gereja tidak melaporkan jawaban Yesus terhadap pertanyaan “Siapakah Tuannya Daud?” Namun Injil Barnabas memberikannya. Kitab Injil ini telah ditolak oleh gereja-gereja karena bahasanya lebih sesuai dengan kitab-kitab suci yang diwahyukan, dan karena ia sangat eksplisit tentang misi kenabian Yesus. Injil Barnabas mencatat :

“…..Ia (Yesus) bersabda bahwa Mesias tidak akan berasal dari benih (keturunan) Daud , tetapi ia (Mesias) akan berasal dari benih (Keturunan) Ismail, dan janji terdahulu dibuat untuk Ismail bukan Ishaq (Barnabas 142:3)

Dalam Injil Barnabas pula Yesus berulangkali dilaporkan telah berbicara tentang Muhammad yang roh dan jiwanya telah ia lihat di surga.

Tidak ada keraguan bahwa penglihatan nubuat Daniel yang melihat Barnasha yang agung, yakni Muhammad, melalui kekuatan supranatural yang luar biasa, adalah sama dengan nubuatnya Daud. Manusia yang paling mulia dan terpuji inilah yang dilihat oleh Ayub (19:25) sebagai “juru selamat” dari kekuasaan Iblis.

Lantas apakah Muhammad adalah yang dipanggil Daud dengan seruan “Tuanku” atau “Adonku”? Mari kita lihat.

Argumen-argumen yang mendukung Muhammad yang disebut “Sayyidul Mursalin” , sama artinya dengan “Adon para nabi”, sangat meyakinkan: Argumen-argumen tersebut begiitu jelas dan tegas dalam kata-kata Perjanjian Lama sehingga kita merasa heran dengan kebodohan dan sifat keras kepala orang-orang yang tidak mau mengerti dan mentaati.


Nabi dan Adon terbesar, dalam pandangan Tuhan dan manusia bukanlah penakluk dan perusak dimuka bumi, bukanlah pula seorang pertapa yang menghabiskan hidupnya didalam kuil untuk bersemedi pada Tuhan hanya demi menyelamatkan dirinya sendiri, melainkan orang yang memberikan lebih banyak kebaikan dan pelayanan kepada umat manusia dengan membawa mereka kepada cahaya pengetahuian tentang Tuhan sejati Yang Esa, dan sama sekali menghancurkan kuasa iblis dan berhala-berhalanya yang buruk sekali dan istitusi-institusinya yang jahat.

Muhammad lah yang membuat memar sang kepala ular dan itulah sebabnya mengapa al-Qur’an dengan tepat menyebut Iblis/Devil yakni “yang dilukai sampai memar”! Muhammad membersihkan Bait Ka’bah dari semua berhala Arabia dan memberikan cahaya, agama, dan kegembiraan, dan kekuatan kepada kaum musyrikin Arab yang bodoh, yang dalam waktu singkat menyebarkan cahaya itu keempat penjuru bumi.
Dalam kebaktian kepada Tuhan, karya dan keberhasilan Muhammad tidak dapat disamai dan tertandingi.

Para nabi dan orang suci dan syuhada membentuk tentara Tuhan melawan kuasa Iblis, dan Muhammad sendiri sudah pasti jadi panglima tertinggi mereka semua. Sebenarnya, ia sendiri bukan hanya Adon dan Tuannya Daud, tetapi juga Adon nya semua nabi, karena ia telah membersihkan Palestina dan semua negeri yang dikunjungi oleh Ibrahim dari kemusyrikan dan penindasan asing.


Karena Yesus mengakui bahwa dirinya bukanlah Tuan nya Daud, juga bukan mesias keturunan Daud (Matius 22:45), maka tetap tidak ada diantara para nabi, selain Muhammad yang menjadi Adon atau Tuan nya Daud. Dan ketika sampai pada membandingkan revolusi keagamaan yang patut dipuji yang dibawakan oleh anak keturunan Ismail yang mulia kedunia ini, maka kita mesti sampai pada kesimpulan bahwa hanya Muhammad saja yang patut mendapat gelar kehormatan Adon atau Tuan.


Bagaimana Daud tahu bahwa “Yahweh berkata kepada Adonku. Duduklah disebelah kananku sampai aku tempatkan musuh-musuhmu sebagai ganjal dibawah kakimu” (Mazmur 110:1) ? dan kapan pula Daud mendengar ucapan Tuhan ini? Yesus sendiri memberikan jawabannya yakni “Roh Daud menuliskan ini”. Ia melihat sang Adon Muhammad persis seperti Daniel melihat dia (Daniel pasal 7).

Tentu saja misteri “Duduklah disebelah kananku” ini disembuyikan dari kita. Namun kita bisa menerka dengan aman bahwa pentasbihan resmi dengan kehormatan untuk menundukkan diri disebelah kanan singgasana Tuhan ini, dan karenanya naik ke martabat Adon, tidak hanya dari para nabi, tetapi juga dari seluruh makhluk, berlangsung pada peristiwa malam Mi’roj nabi Muhammad yang terkenal itu.


Satu-satu keberatan utama pada misi kenabian Muhamamd dan superioritasnya adalah pengutukannya kepada doktrin Trinitas. Tetapi patut diingat, bahwa Perjanjian Lama tidak mengenal ada Tuhan selain dari Allah. Dan Tuannya Daud tidak duduk di sebelah kanan dari Tuhan yang tiga, tetapi dari sebelah kanan Allah Yang Esa. Karena itu, diantara para nabi yang beriman kepada Allah, tidak seorang pun yang begitu hebat dan memberikan pelayanan yang demikian menakjubkan kepada Allah dan umat manusia, seperti Muhammad, baginya salawat dan salam.

buka mata
buka mata
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 83
Reputation : -1
Points : 4778
Registration date : 2011-07-19

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Wed 10 Aug 2011, 11:26 am

Linglung wrote:
musicman wrote:BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!

Bukankah kewajiban anda membantahnya ???,

Memang ada kemiripan dengan artikelnya Dr Mustafa (Now Mark Gabriel)

Seperti yang saya awal pertama utarakan benarkah ayat dan uraian artikel itu , bukan masalah murtadinnya apakah yang disebutkan diatas benar ? .........gitu aja kok sewot

yah..udah pasti ngawur..tuh artikel...
sumber anda aja ngawur kok..seenaknya plintir al quran.... Laughing Laughing Laughing Laughing

cuman kan seabrek2 yg anda bawa..
yah kan makanya...yg mana yg mau fokus anda diskusikan...kan saya tanya gt?
sewot...?ngga bung linglung.....cuman bosan...dengan gaya murtadin2 palsu...

Jika benar demikian kenapa awalnya Rasullulah harus Hijrah ke Madinah ?

permisi bung HT...saya ladeni sebentar...

bung..kaum Muslimin pindah..tujuannya adalah untuk penyelamatan diri...

kita lihat sumber2nya...

saya lampirkan juga salah satu sumber NOn muslim:

Excel senior high school studies of religion Oleh Louise Fleming hal.146.

Penyiksaan pengikut Muhammad selama 13 tahun Mad Mad Mad Mad Mad Mad Mad

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Excelseniorhighschoolst

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Excelseniorhighschoolst

sumber-sumber lain:

Ramalan Tentang Muhammad Saw Oleh Abdul Haque Vidyarthi,ʻAbd al-Aḥad Dāwūd hal.41

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Ramalantentangmuhammads

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Ramalantentangmuhammads

penyiksaan
http://www.irfi.org/articles/articles_451_500/significance_of_the_hijrah.htm
Hijrah is obligatory on Muslims if they are unable to practice their religion in the country they are living in, and if they are facing serious persecutions and find themselves unable to overcome them.





____________________________________________________________
anda membawa sumber wiki diatas bukan?
saya lampirkan juga...

http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad_in_Mecca

Penganiyaan:
There are many records, at great length, of the persecution and ill-treatment of Muhammad's followers. [ 23 ] [ 70 ] At first the more traditional Quraysh taunted Muslims, and interrupted their prayers.

boikot, kelaparan dan siksaan fisik:

But this later changed and Muslim were physically hurt, starved, harassed and boycotted.
If this didn't work, the Muslims would be staked out on the ground under the scorching heat of the Arabian desert .
[ 69 ]


pembunuhan Sumayya binti Khubbat, budak Abu Jahl dengan tombak dan penyiksaan bilal budak dengan menindih batu besar di padang pasir:

Sumayya bint Khubbat , a slave of Abu Jahl and a prominent Meccan leader, is famous as the first martyr of Islam, having been killed with a spear by her master when she refused to give up her faith. Bilal , another Muslim slave, suffered torture at the hands of Umayya ibn khalaf by placing a heavy rock on his chest to force his conversion. [ 71 ] [ 72 ]

According to Marco Schöller, during this period, Muhammad "suffered from humiliation, derision and from being treated either like a madman or an outcast. Some people would even fling pebbles at him while he was praying and others kicked stones at him so that he had to run away with bleeding feet." [ 73 ] The Quraysh was however reluctant to physically hurt Muhammad, since it would open up a blood feud between Muhammad (and Abu Talib's, the leader of Banu Hashim's clan) and the clan that hurt Muhammad.


mau gimana lagi bung linglung?
:D :D :D
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by buka mata Wed 10 Aug 2011, 11:33 am

hamba tuhan wrote:Habib Munzir Almusawa menjawab Tuduhan penghujat Nabi Muhammad saw

Dengan ini saya gembira dan sangat menyambut hangat artikel kiriman anda, Maaf saya tak punya waktu untuk menulis artikel 19 halaman menjawab semua tuduhan anda pada Nabiku Muhammad Rasulullah saw. Saya akan jelaskan satu persatu kealpaan anda, dan saya akan berbicara dengan logika :

1. anda mengatakan Nabi Muhammad saw adalah licik, pembunuh massal, sex maniac, kepala perampok.
Saya Jawab:
Kejujuran beliau saw sudah dibuktikan dimasa kehidupan beliau oleh ribuan manusia, orang yg hidup dan menyaksikan kelahirannya, pertumbuhannya jauh sebelum beliau saw menyampaikan wahyu, dan setelah beliau saw menyampaikan wahyu, kejujurannya, kebenarannya, penyantunnya, kasih sayangnya, diakui oleh seluruh masyarakat di zamannya, bahkan musuh musuhnya, bahkan kaum yahudi, bahkan kaum nasraniy, bahkan kaum munafik sekalipun masih menyaksikan hal itu.

Saya ingin satu bukti ucapan seorang nasran di zaman beliau saw yg mengatakan Muhammad saw adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal?, tentunya ini hanyalah ucapan orang orang badwi, munculkan satu bukti dari ucapan musuh musuh beliau saw saat di zamannya yg dari kalangan berpendidikan..?, apakah kaum nasrani saat itu kesemuanya bungkam? kemana para pendeta dan kalian?, apa yg mereka kerjakan saat itu?, mereka yg menyaksikan kehidupan Muhammad saw malah beriman kepadanya, apakah mereka beriman kepada seorang pembunuh massal?, beriman pada seorang sex maniac?, beriman pada seorang pembohong?, bila anda membenarkan pernyataan ini maka seluruh pendeta nasrani sudah jadi bodoh sejak sebelum kebangkitan Muhammad saw.., umpatan umpatan ini hanya muncul dari kalangan Badui dan kalangan orang bodoh di zaman itu dan orang bodoh di zaman sekarang.

Sejarah menjelaskan tak satupun dari pendeta nasrani menentang dan memerangi Muhammad saw, bahkan Abisina Kaisar Najasyi yg beragama Kristen ketika datang utusan Muhammad saw kepadanya yaitu Jakfar bin Abi Thalib ra, yg saat itu kaisar Najasyi juga sedang bersama Amr bin Ash (sebelum keislamannya), Amr bin Ash berusaha mempengaruhi Kaisar Najasyi bahwa Muhammad ini pendusta, (tentunya Amr bin Ash saat itu masih dari kalangan badui gurun yg berpegang dg adat jahiliyah membunuh anak wanita yg lahir dll), ia berkata kepada kaisar Najasyi : “Coba Tanya pada utusan Muhammad saw apa yg ia ucapkan atas Isa bin Maryam..!”, maka ketika dijawab oleh jakfar bin abi thalib ra dengan lantunan surat Maryam.., maka runtuhlah Kaisar Najasyi, ia beriman pada Muhamad saw dan masuk islam bersama para pendeta penasehatnya, hingga tak lama kemudian ia wafat maka Rasul saw melakukan shalat gaib untuknya (shalat gaib = shalat jenazah untuk orang yg wafat dari kejauhan), dan ini adalah pertama kalinya shalat ghaib dilakukan oleh Rasul saw dalam islam (Shahih Bukhari).

Demikian pula kunjungan utusan Muhammad saw kepada Heraklius Kaisar Byzantium, maka ketika Heraklius mendengar penjelasan mengenai agama Muhammad saw ia melemparkan beberapa pertanyaan untuk menguji kebenaran agama ini, maka pada akhirnya ia berkata : “sungguh Muhammad saw adalah Nabi, kalau aku punya kesempatan maka aku akan berkunjung kepadanya, akan kucuci kedua sandalnya dan ia (Muhammad saw) akan menguasai wilayahku ini” (Shahih Bukhari), maka mendengar ucapan ini maka hiruk pikuklah para hulubalang kerajaan dg pro kontra, maka Kaisar Hiraklius membatalkan niatnya untuk masuk islam namun ia SESEKALI TIDAK MENCELA MUHAMMAD SAW.

Demikianlah Muhammad saw dihadapan para intelektual dan raja raja Nasrani, umpatan dan cacian hanya muncul dari badui badui gurun pasir yg picik pemikirannya, semua orang yg berwawasan dan berjiwa mulia menerima Muhammad saw dan mengakuinya sebagai orang suci, walaupun tidak kesemuanya mereka beriman. Pastilah dua kekaisaran besar ini didukung ribuan pastor yg bodoh, begitulah secara logika anda, dan logika kami bahwa raja raja Nasrani itu berbudi baik, bijaksana, dan tentunya mereka itu bermoral tinggi.

Datang kepada beliau saw seorang pendeta yahudi, dan mengujinya seraya berkata : “aku ingin bertanya padamu 3 pertanyaan, bila kau mampu menjawabnya maka aku masuk islam, karena tak ada yg tahu jawaban ini kecuali nabi. Lalu ia bertanya dan nabi saw menjawabnya dengan benar, seraya beriman dan masuk islam.(Shahih Bukhari)

Saat hari kelahiran sang nabi saw di kota Makkah, maka keesokan harinya bertertiaklah seorang Yahudi di kota madinah, seraya berkata : “wahai orang orang yahudi.. telah lahir nabi akhir zaman, karena semalam telah terbit bintang yg menandakan kelahiran Nabi Muhamad saw..!” (Mustadrak ala shahihain Juz 3 hal 554, Tahdzib attahdziib juz 2 hal 116)

Inilah kejadian kejadian yg ditunjukkan Allah swt untuk membenarkan kebangkitan Nabiku Muhammad saw, demikian pula terbelahnya bulan yg disaksikan oleh banyak orang, terjadi di Makkah, bahkan setelah datang kafilah kafilah dari luar Makkah merekapun melihat bahwa bulan di malam itu terbelah, mereka melihatnya dari luar kota Makkah yg sangat jauh dari Makkah, dan sebagian besar saksi mata adalah orang kafir. (sirah Ibn Hisyam).

Allah menunjukkan kebangkitan nabi nabi Nya dengan munculnya mukjizat, demikian pada Musa as, demikian pada Isa as, demikian pada Ibrahim as, demikian pula pada Sayyidina Muhammad saw. Bukan hanya cukup dengan otak dan logika, jelaslah kebangkitan Muhammad saw dengan mukjizat itu tidak bisa dipungkiri, disaksikan oleh sahabatnya dan musuh musuhnya, mereka yg beriman dan mereka yg kufur sama sama menyaksikan kebenaran dari Allah swt, justru logika diciptakan untuk memahami bahwa kejadian kejadian Mukjizat para Nabi itu mustahil terjadi dengan sihir terkuat sekalipun, kecuali oleh kekuatan Tuhan, sihir mana dapat membelah lautan?, sihir mana dapat membelah bulan?, sihir mana dapat membuat Ibu suci melahirkan tanpa ayah?, disinilah logika dituntut untuk berperan.

Logika yg bertentangan dengan ayat tuhan adalah logika dangkal, logika mana dapat memecahkan rahasia sebutir sel mani dapat tumbuh menjadi manusia yg berfikir, berbicara, makan, minum, menjadi raja, penyiksa, dermawan, ahli bahasa, seniman, dlsb, adakah logika dangkal dapat menerimanya?, justru Logika dituntut berfikir dg pikiran yg murni dan berakal sehat untuk mengakui kekuatan pencipta dengan itu semua.

Saya menantang anda dengan kekuatan logika anda, bisakah anda dan seluruh alam semesta menciptakan seekor lalat dari ketiadaan..??, tidak ada kemampuan science dan keahlian dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan, berarti logika dan kemampuan akal dan keahlian yg anda miliki dan seluruh keahlian yg ada dialam semesta belum menjangkau penciptaan seekor lalat sekalipun.

Lalu akanlah logika seperti ini akan mengukur dan menerka Allah?, kecuali menyungkur sujud penuh pengakuan bahwa hanya Dialah yg Maha Mampu membelah lautan yang memang milik Nya, dan hanya dialah Yang Maha Mampu menciptakan manusia tanpa kehamilan (Adam dan Hawa).

Dan satu hal yg ingin saya tanyakan, apakah anda hidup dengan keinginan anda sendiri?. Adakah anda lahir dari perut ibu anda karena anda yg ingin lahir kedunia?, anda lahir kedunia tanpa keinginan untuk lahir, Tapi Dia yg memilihkan untuk anda lahir kedunia, Dia yg menentukannya, Dia yg memiliki anda,

Adakah anda mampu menciptakan makanan dan minuman dari ketiadaan?, anda hanya hamba lemah yg tergantung kepada Nya setiap kejap untuk diberi oksigen, makan, minum, karena anda tak mampu menciptakan oksigen, makanan, minuman, semua itu anda tak mampu membuatnya sendiri, hanya meminjam milik Nya, meminjam Bumi yg milik Nya, makan dari makanan yg diciptakan Nya, minum dari air yg diciptakan Nya, anda diciptakan Nya dari bekas kucuran air nafsu ayah dan ibumu, lalu masuk ke alam rahim dalam bimbingan Tunggal Nya, sebagaimana disabdakan oleh Nabiku Muhammad saw : “Penciptaan manusia itu 40 hari sebagai air mani, 40 hari sebagai gumpalan darah, 40 hari sebagai gumpalan daging, lalu barulah terbentuk tubuhnya” (Shahih Bukhari hadits no.3036, 3154, 6221). Dan ini diakui oleh Ilmu kedokteran!

Tunjukkan padaku ilmu kedokteran mana yg dipelajari oleh nabiku Muhammad saw 1400 tahun yg silam mengenai hal ini?, mengapa beliau saw mengetahui ini?, inilah logika akan berbicara bahwa ini benar benar wahyu ilahi!, inilah pembuktian secara Logika bahwa Muhammad adalah Rasulullah saw, boleh tunjukkan padaku ilmu kedokteran yg mana yg membantah ini?,

2. PEMBUNUHAN, Muhamad nabi pembunuh.
Saya Jawab:
Mengenai pembunuhan, saya yakin anda mempercayai kebenaran, maka dalam menegakkan kebenaran dalam kehidupan ini mestilah ada yg dibela dan mestilah ada yg ditindak, demikian logika berbicara, dan bila anda tidak setuju dengan pembunuhan yg dilakukan Nabiku Muhammad saw, ketahuilah bahwa seluruh Nabi nabi adalah pembunuh, Musa as memerangi ummatnya sendiri yg kufur (saamiriy, Qarun, fir’aun), Isa bin maryam memerangi pembangkangnya, Daud as, Sulaiman as, dan semua para Nabi, mestilah ada yg beriman kepadanya, dan ada yg mendustakannya.

Bila ada seorang manusia terkena penyakit menular, dan akan menularkan virus yg membahayakan banyak orang misalnya, apa yg dilakukan kalian di Negara barat sana?, mereka membunuhnya!, kenapa?, membahayakan kesehatan ummat manusia, dan pembunuhan itu adalah bentuk logika yg sehat!. Demikian pula para penyebar fitnah atas firman Tuhan, mesti dibunuh, karena mereka akan membuat orang lain menjadi kufur pada tuhan, dan kufur pada tuhan jauh lebih berbahaya dari sekedar penyakit menular, karena orang yg sakit menular walaupun menjijikkan bisa saja diampuni tuhan, namun orang yg kufur pada Allah swt berarti mereka musuh Allah swt.

dan ocehan anda mengenai Moral itu runtuh dari otak anda bila disebelah anda saat ini berdiri seorang manusia yg terjangkit virus berbahaya yg bila ia bernafas lagi maka ia akan menularkan milyaran virusnya pada anda dan jutaan manusia, Niscaya anda akan mengambil pisau dan menusukkannya tanpa ampun dan membunuhnya, karena anda ingin selamat dan ingin menyelamatkan ummat manusia. Sampai disini Logika pembunuhan anda akui bukan…??

Namun Nabiku Muhammad saw tidak semudah itu membunuh, beliau saw sangat baik dan tidak sembarang membunuh, dilarang membunuh wanita dalam peperangan, dilarang membunuh anak anak, dilarang memukul wajah, dilarang menyerang orang yg tak bersenjata.., demikian indahnya ajaran Nabiku Muhammad saw!, dan demikian dangkalnya pemahaman anda,

mengenai peristiwa Ashma binti Marwan bukanlah perintah Rasul saw, namun perbuatan Umair bin Adiy ra, karena wanita jahat itu terus memfitnah nabi saw agar orang orang membencinya, maka berkata umair bin Adiy ra kepada dirinya : “kalau nabi saw selamat dari perang badr maka aku bersumpah untuk membunuh Ashma binti marwan dari bani umayyah!”, maka iapun membunuhnya, lalu melaporkannya pada rasul saw dan Rasul saw menenangkannya, demikian kejadian pd th 2 hijriyah (Isti’ab Juz 3 hal 1218, Tabaqat Kubra juz 2 hal 27, Al Ishaabah juz 4 hal 721, Assiirah Annabawiyyah Juz 6 hal 49). Wajar saja wanita ini dibunuh karena ia menentang agama Allah, tak beda dengan Fir’aun, Tsamud, dan semua penentang agama Allah lainnya, tak dibedakan apakah ia wanita lemah atau ia raja wibawa, yg dibedakan adalah kadar bahaya fitnahnya pada agama Allah, sebagaimana kalian di barat bila melihat orang yg terjangkit virus berbahaya langsung membunuhnya, atau melihat orang pelaku bom bunuh diri, pasti langsung membunuhnya, walaupun ia ibu menyusui 70 anak sekalipun, dan kalau bom itu disembunyikan diperutnya niscaya manusia seperti kalian tidak sungkan sungkan merobek perutnya hidup hidup demi mengeluarkan bom itu, bukankah demikian..?, sampai disini Logika pembunuhan wanita anda akui sebagai hal yg mesti bukan?.

3. mengenai ucapan Imam Ghazali rahimahullah, tentang dusta
Saya Jawab:
Bukan bermakna dusta adalah boleh, namun menolong nyawa seseorang bila harus dengan dusta maka itu boleh, dan anda mengatakan bahwa Islam mengajarkan bohong, bila datang seorang pembunuh yg ingin membunuh anak dan istri anda misalnya, kebetulan anak anda ada dikamar, anda tidak bersenjata dan tidak punya kesempatan berbuat apapun selain berbohong atau jujur, apakah anda menunjukkan kamarnya?, Demi menyelamatkan nyawa anak dan istri anda anda mengakui bahwa bohong itu wajib!,

dan bila ada orang ingin membunuh istri atau anak anda, sedangkan anda menyembunyikan mereka disuatu tempat untuk menghindari kejaran para pembunuh, lalu orang2 yg ingin membunuh keluarga anda itu bertanya pada teman teman anda tentang dimana persembunyian istri dan anak anda, apa yg anda harapkan?, apakah anda berharap mereka jujur?, anda akan mengemis pada teman anda agar mereka berbohong!, anda akan memusuhi mereka bila mereka jujur bukan??, jadilah berbohong itu anda wajibkan!, inilah kiyas Imam Kami yg Mulia, Imam Ghazali rahimahullah.

4. mengenai Jizyah
Saya Jawab:
Jizyah adalah pembayaran pajak bagi orang yg non muslim, hal ini adalah suatu keadilan, karena muslimpun membayar pajak, bahkan lebih banyak, berupa zakat tijarah, zakat fitrah, zakat harta, zakat pertanian, zakat peternakan, yg bila dijumlahkan jauh lebih besar daripada Jizyah, hak anda dilindungi, sebagaimana ketika seorang Muslim menampar seorang yahudi karena ia mengatakan Musa lebih mulia dari Muhammad saw, maka nabiku Muhammad murka dan menegur keras muslim itu! (Shahih Bukhari).

Kejadian lainnya ketika baju besi Ali bin Abi Thalib ra dicuri oleh seorang Yahudi, maka Ali kw mengadu kepada Umar bin Khattab ra sebagai Khalifah saat itu, maka Umar ra tahu betul bahwa Ali kw tak mungkin berdusta, namun hukum syariah mesti ditegakkan, maka Umar ra bertanya mana saksi kalian?, Yahudi membawa dua orang saksi, dan Ali kw membawa kedua putranya hasan dan husein sebagai saksi, maka Umar ra tertunduk malu seraya berkata : “maaf wahai Ali, anak tidak bisa dijadikan saksi mata”, maka Ali kw berkata : “apakah kau tolak kesaksian cucu Rasulullah saw?”, maka Umar ra tertunduk seraya berkata : “hukum syariah mengatakan bahwa baju besi ini milik yahudi”, maka Ali kw menerima keputusan dan pergi, maka menangislah sang yahudi seraya berkata : “belum pernah kutemukan hukum agama yg membela keadilan pada orang yg lain agamanya dengan mengalahkan kesaksian cucu nabi mereka, aku masuk islam!”. (Sirah Ali bin Abi Thalib kw).

Inilah adab kami terhadap mereka yg non muslim, dan sampai disini semua logika akan menerima, dan hujatan busukmu runtuh!

5. LOGIKA
Saya Jawab:
Seorang anak yg tidak tahu bahwa bara api itu membahayakan, maka logika sang anak, bahwa benda merah itu indah, maka ia ingin memakannya, inilah logika manusia!, manusia tak tahu apa apa sebelum membuktikannya, Nah.. kasih sayang Allah swt adalah memberitahu kita sebelum kita membuktikannya, dan itulah islam..!, seperti kasih sayang Ibu yg melarang anaknya mendekati bara api. Logika yg anda pakai, adalah menelan bara api itu dulu untuk membuktikan bahwa larangan tuhan itu benar!, sempit sekali logika anda, sedangkal inikah logika orang kafir di barat??

6. MEMUKUL ISTRI
Saya Jawab:
Mengenai menyiksa istri diperbolehkan dalam islam itu adalah kebodohan anda dalam hukum syariah kami, karena Allah swt berfirman dalam surat Al Qur’an : “bila kalian risau atas istrimu yg terus berbuat jahat dan pengingkaran maka nasihatilah ia, (bukan memukulnya), bila ia masih terus melakukan kejahatannya maka jangan menyetubuhinya, (jangan memukulnya), dan bila ia masih juga dalam kejahatannya maka pukullah ia, bila ia taat maka jangan kalian sesekali kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan Maha Dahsyat kekuatan Nya”

jelaslah justru makna ayat ini adalah melindungi hak wanita, maaf, Negara barat adalah Negara terbesar penyiksaan suami terhadap istrinya!!, dalam islam hak istri dilindungi, misalnya istri kita terus mencaci kita, atau terus memarahi dan memaki maki mertuanya misalnya, maka tidak boleh dipukul sebelum dinasehati..!, bila masih saja tak menurut maka jangan dipukul, tapi cukup dg jangan disetubuhi..!, alangkah lembutnya hukum Allah swt!, apalah artinya teguran dengan tidak mengumpulinya?, bukankah ini sangat lembut?, lalu bila ia masih juga tidak taat dan terus berbuat kemungkaran, maka barulah boleh kau memukulnya” (QS Annisa 35),

Rasul saw menjelaskan makna PUKULLAH adalah “FADHRIBUUHUNNA GHAIRU MUBARRIH”, yaitu pukullah ia dengan tanpa membahayakan seperti bengkak, atau berbekas”. (shahih Muslim hadits no.1218, Shahih Ibn hibban hadits no.2809). dan demikian pula diriwayatkan dalam Tafsir Imam Qurtubi, Tafsir Imam Ibn Katsir, tafsir Imam Attabariy, dan seluruh tafsir lainnya.

Betapa indahnya ajaran ini, bahkan dalam memukulpun Rasul saw melarang untuk memukul sampai berbekas, maka merupakan sekedar teguran belaka!, bahkan Allah mengancam pada ayat itu, “Janganlah kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan maha besar kekuatan Nya”, maksudnya Maha Mampu menyiksa kalian dengan sebab perbuatan kalian bila jahat terhadap istri. Tunjukkan padaku ajaran undang undang mana dimuka Bumi ini yg melindungi istri seindah ajaran Muhammad saw..???

7. POLIGAMI HALAL BAGI PRIA DAN HARAM BAGI WANITA.
Saya Jawab:
Sudah kita fahami bahwa jumlah wanita kini semakin banyak dari pria, maka muncullah hukum poligami dalam islam, dari Allah swt tentunya, hingga wanita wanita akan terbimbing oleh kaum lelaki, dan kaum lelaki akan teredam nafsu amarahnya, nafsu merebut kekuasaan, nafsu mengalahkan lelaki lainnya, karena ia dibebani tanggungjawab sebagai suami untuk membimbing istri istrinya, bukankah tanggung jawab istri adalah mengikatnya untuk tidak menghamburkan uang dan waktunya sembarangan?, lalu bagaimana bila mempunyai dua rumah tangga?, tiga rumah tangga?, empat rumah tangga?, bukankah ini akan membuatnya semakin terikat dari berbuat kejahatan?, karena ia harus mendidik anak anaknya, menyekolahkan mereka, membimbing istri istrinya dalam tuntunan islam, ia akan sibuk berkhidmat pada rumah tangganya dan tak punya waktu kumpul terbahak bahak dengan teman temannya di café café seperti Bule kafir di barat.

Lihat kesempurnaan ajaran Islam yg sangat sesuai dengan keadaan zaman, pengingkaran terhadap poligami berarti mendukung banyaknya wanita yg tak bersuami, banyaknya wanita yg melacur, wanita penghibur dll, karena wanita wanita itu tak mendapatkan suami, suami yg membimbingnya pada kemuliaan, hal ini muncul sebab pengingkaran manusia pada hukum Allah, mereka bagaikan anak yg menelan bara api lalu menjerit menyalahkan ibunya..!, ibunya tak bersalah karena telah melarangnya, demikian Allah swt menjadikan kasih sayang Ibu sebagai cermin kita pada kasih sayang Yang Maha Menciptakan seluruh kasih sayang pada setiap jiwa ibunda.

Jumlah wanita lebih banyak dari pria, dan diwaktu yg bersamaan dg munculnya ajaran Muhammad saw yg memperbolehkan berpoligami. Sesuai bukan?, Jelaslah bahwa ajaran Muhammad saw adalah ajaran yg paling sempurna mengatasi masalah bertambahnya jumlah wanita daripada pria di masa kini!, dan tak ada jalan lain untuk menyelesaikan masalah ini kecuali dengan ajaran Allah yg disampaikan Nya pada Muhammad saw.

Beri aku solusi dari logika orang kafir, bagaimana mengatasi jumlah wanita yg semakin banyak dari pria dengan melarang poligami..?, apakah dibunuh?, kalian akan mengacaukan ekosistem dunia, kalian perusak dan pembuat kerusuhan, dan didalam islam poligami dibolehkan, dan bukan diwajibkan, ini menunjukkan bila mereka merasa mampu berpoligami maka boleh, bila mereka takut tidak adil maka cukup satu (Annisa-3).

8. PERBUDAKAN
Saya Jawab:
Perbudakan dalam islam diharamkan kecuali adalah dari kalangan kafir yg membangkang dan memerangi islam, mereka yg memerangi islam jika mereka kalah maka semua tawanan dibebaskan dari penjara dan dijadikan budak, diberi makan, diberi tempat tinggal, dinikahkan, diberi hak nikah dengan budak lainnya, bila tuannya ingin menikahinya maka ia bebas, budak dalam islam bukanlah budak yg kalian kenal, dalam islam perbudakan adalah mendidik orang orang kafir agar mengenal shalat, puasa, zakat dll, mereka tinggal serumah dg muslimin, dan penyiksaan terhadap budak dihukumi dengan hukum yg keras dalam syariah islam, demikianlah cara islam mendidik musuh musuhnya agar mengenal ajaran islam, dibiarkan musuh musuhnya tinggal dan makan dirumah mereka, seraya menyaksikan ibadah shalat dan hukum hukum islam, dan mereka dapat bekerja selain membantu tuannya, mereka dapat mengumpulkan uang yg kemudian akan membeli kebebasannya atau langsung dibebaskan oleh tuannya, mereka boleh memeluk islam atau boleh tetap dalam kekafirannya.

Adakah ajaran dimuka bumi yg memperbolehkan musuhnya makan dan minum dirumahnya?, bagaimana ajaran Bule kafir terhadap musuh musuhnya?, dipenjara, disiksa, itulah cara kalian terhadap musuh musuh kalian, dan lain dengan cara kami, musuh musuh kami tinggal serumah dengan kami, makan bersama kami, belajar Alqur’an dg kami, dan bila ia ingin tetap dalam kekafirannya maka kami tak punya hak memaksanya masuk islam walaupun ia tinggal dirumah kami! Betapa agungnya ajaran Muhammad saw..!

9. HALAL MEMPERAWANI WANITA USIA 9 TAHUN (RASUL SAW MENIKAHI AISYAH RA)
Saya Jawab:
Mengenai hal ini, adalah kekhususan untuk sang Nabi saw, beliau saw berbeda dengan kita, sebagaimana kesaksian beliau saw tidak makan dan minum berhari hari, ketika para sahabat mengikutinya maka beliau saw melarangnya, dan berkata : “sungguh aku tidak sama dengan kalian, aku diberi makan dan minum oleh Allah” (Shahih bukhari), demikianlah Mukjizat para nabi, demikian Mukjizat Isa bin maryam yg menghidupakan orang mati, demikian pula Mukjizat Musa as yg merubah tongkatnya menjadi ular, maka memperawani seorang wanita dalam konteks orang awam adalah menyetubuhinya dg syahwat, namun berbeda dengan Rasulullah saw, Allah swt menciptakan aisyah untuk istri nabi Nya, tentunya Dia Maha Luhur dari segala kekejian dan kebiadaban, karena seluruh ucapan sang nabi saw adalah perintah Allah swt : “Tiadalah ia berbicara dari hawa nafsunya, tetapi merupakan wahyu yg diwahyukan oleh Allah swt” (Annajm 3-4).

Aisyah ra adalah seorang wanita yg cerdas dan jenius, Nabi saw membutuhkan seorang wanita yg jenius dan cerdas untuk menyampaikan risalah pada kaum wanita, maka Jibril as mewahyukan agar beliau saw menikahi aisyah ra.

Dengan Logika yg sempurna, dan hati yg beriman kami mempercayai bahwa Maryam as adalah wanita suci yg bukan pendosa apalagi pezina, namun merupakan perintah Allah swt. Dengan hati suci dan iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Isa bin Maryam adalah anak suci dan sesekali bukan anak zina, namun merupakan perintah Allah swt. Dengan kesucian dan Iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Muhammad saw menikahi Aisyah dan istri istrinya bukan karena nafsu, namun merupakan perintah Allah swt.

Tuduhan anda dengan logika bahwa Muhammad saw bernafsu birahi dan sex maniac karena menikahi banyak wanita dan wanita dibawah umur, berarti anda berlogika pula bahwa Maryam as adalah pelacur biadab yg berkedok wanita suci, Dan Isa bin Maryam adalah anak haram jadah dan bukan putra suci, demikianlah logika kotor berbicara, demikian logika busuk menilai, namun anda dapat membandingkan mana logika sempurna dan mana logika busuk.

10. SORGA ISLAM
Saya Jawab:
saya punya cerita singkat, Seorang Raja besar yg kaya raya, mendengar kabar bahwa ada sekelompok orang yg berbuat mulia di negeri seberang, mereka bekerja tanpa pamrih demi ketaatan pada rajanya, mereka jadikan siang dan malamnya merupakan bakti pada rajanya, mereka bersabar menghadapi segala kesulitan seraya tak perduli pada rintangan kemiskinan, bahkan saat mereka mendapat kekayaanpun mereka tetap tak lupa bakti pada rajanya, maka sang Raja menulis surat : “kepada Rakyatku yg kumuliakan, sungguh kalian telah berbakti kepadaku, niscaya bila masa bakti kalian selesai kelak, akan kujamu kalian dengan 100 macam masakan termahal, 1000 ayam kalkun akan kuhidangkan demi menyambut kalian, 100 pelayan akan melayani kalian, kubangunkan untuk kalian Villa villa mewah yg setiapnya berisi 100 kamar yg mewah”.

Nah.. ketika kelompok itu datang, apakah mereka akan menelan 100 macam makanan??, atau 1000 kalkun akan dilahap??, atau akan merasakan 100 kamar dalam villanya masing masing??, ada diantara mereka yg sudah senang dengan bisa berkumpul bersama keluarganya dan menggunakan beberapa kamar saja, ada yg makan dua suap lalu meninggalkannya demi berkumpul dengan sang Raja dan menteri menteri mulia, ada yg memilih duduk bersama ayah ibunya ditepi pantai, tanpa perduli dengan 100 pelayan.. Hal ini mudah dan logis saja, masalahnya adalah ucapan sang Raja yg sangat ingin memuliakan tamunya, dan mengirim surat kepada calon tamunya dengan pelbagai persiapan dan jamuan.

Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa orang yg beramal karena takut pada neraka, maka itu adalah ibadah para budak, karena taatnya hanyalah karena takut, dan barangsiapa yg beramal karena ingin surga, maka itu amalan para pedagang, karena diotaknya hanya ingin untung, dan barangsiapa yg beribadah karena ingin dekat dengan Allah, itulah orang orang yg merdeka. Ketiga kelompok ini tetap dimuliakan oleh Allah swt, namun tentunya yg paling mulia adalah yg beribadah karena tak menginginkan apa apa selain kedekatan pada Nya swt, banyak pula teriwayatkan hal seperti ini dari kalangan sahabat Radhiyallahu ‘anhum, mereka merindukan Allah swt, dan Allah merindukan mereka, sebagaimana sabda Rasul saw : “Barangsiapa yg merindukan perjumpaan dg Allah maka Allah merindukan perjumpaan dengannya” (shahih Bukhari)

Namun Nabi kami Muhammad saw berdoa dengan ketiga tiganya, karena beliau saw tahu bahwa tidak semua ummatnya akan mampu mencapai derajat tertinggi, ada di ummatnya yg memang ibadahnya karena takut pada neraka, ada yg ibadahnya karena ingin surga, ada yg ibadahnya karena Ingin dekat dg Allah swt, maka beliau diajari oleh Allah swt untuk berdoa dengan ketiganya,

Anda ini hanya mencari cari kesalahan saja agar orang islam benci pada agamanya, padahal dalam injil kalian pun ada yg lebih jorok :

Bible (INJIL) perjanjian lama YEHEZKIEL 23:1-21, Surat 23 : ayat
2). ”Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3). Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4). Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yarusalem.
5). Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang,
6). berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7). Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
Cool. Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9). Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10). Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11). Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
12). Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13). Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14). Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam,
15). pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16). Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17). Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
18). Oleh karena ia melakukan persundalan dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19). Ia melakukan lebih banyak lagi persundalan sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.
20). Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21). Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.
[YEHEZKIEL 23-21].

Baiknya anda tidak usah mencela agama lain, Islam adalah agama Allah swt, dangkalnya pemahaman manusia tak mampu menjangkau seluruh kemuliaannya, namun orang yg berakal akan bisa memilih mana kitab yg mengajarkan persundalan, mana kitab yg menjanjikan sambutan hangat sang maha pencipta. Bagi kami Injil adalah kitab suci dan kami beriman padanya, namun tentunya bukan injil yg sudah diubah ubah dg kabar persundalan (perzinahan) tuhan dengan maria.

Artikel anda membangkitkan semangat kami dan menjadi cambuk bagi kami untuk semakin giat mengenalkan masyarakat islam tentang kemuliaan Muhammad Rasulullah saw.., anda turut membangkitkan kami agar lebih tak mengenal lelah untuk berdakwah.

Wassalamu ‘alaa manittaba’al huda (Dan Salam Sejehatera bagi mereka yg mengikuti Hidayah Allah)


bro HT sabar.
kerjaan orang yang termakan dogma dan stress emang kayak gitu. mereka semua pada stress karna kesulitan mau membuat murtad orang islam. jadi cari-cari kejelekan yang ga berdasar. selain itu fitnah ini merupakan bagian pengalihan isu untuk skandal gereja roma.trus mereka juga memboncengi isu terorisme yang lagi hangat-hangatnya. mereka stress karna masih ada pondok pesantren yang kritis dan cerdas dalam menangkis dari serangan dan fitnah. makanya mereka mengembar-gemborkan pondok pesantren "sebagai sarang teroris". ya tujuannya untuk mengamputasi sebagian pertahanan islam. jadi hati-hati dan waspadah. amati setiap kejadian dan isu yang beredar kuat di media cetak dan elektronik.
Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 280186
buka mata
buka mata
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 83
Reputation : -1
Points : 4778
Registration date : 2011-07-19

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Wed 10 Aug 2011, 12:30 pm

musicman wrote:
Linglung wrote:
musicman wrote:BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!

Bukankah kewajiban anda membantahnya ???,

Memang ada kemiripan dengan artikelnya Dr Mustafa (Now Mark Gabriel)

Seperti yang saya awal pertama utarakan benarkah ayat dan uraian artikel itu , bukan masalah murtadinnya apakah yang disebutkan diatas benar ? .........gitu aja kok sewot

yah..udah pasti ngawur..tuh artikel...
sumber anda aja ngawur kok..seenaknya plintir al quran.... Laughing Laughing Laughing Laughing

cuman kan seabrek2 yg anda bawa..
yah kan makanya...yg mana yg mau fokus anda diskusikan...kan saya tanya gt?
sewot...?ngga bung linglung.....cuman bosan...dengan gaya murtadin2 palsu...

Jika benar demikian kenapa awalnya Rasullulah harus Hijrah ke Madinah ?

permisi bung HT...saya ladeni sebentar...

bung..kaum Muslimin pindah..tujuannya adalah untuk penyelamatan diri...

kita lihat sumber2nya...

saya lampirkan juga salah satu sumber NOn muslim:

Excel senior high school studies of religion Oleh Louise Fleming hal.146.

Penyiksaan pengikut Muhammad selama 13 tahun Mad Mad Mad Mad Mad Mad Mad

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Excelseniorhighschoolst

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Excelseniorhighschoolst

sumber-sumber lain:

Ramalan Tentang Muhammad Saw Oleh Abdul Haque Vidyarthi,ʻAbd al-Aḥad Dāwūd hal.41

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Ramalantentangmuhammads

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Ramalantentangmuhammads

penyiksaan
http://www.irfi.org/articles/articles_451_500/significance_of_the_hijrah.htm
Hijrah is obligatory on Muslims if they are unable to practice their religion in the country they are living in, and if they are facing serious persecutions and find themselves unable to overcome them.





____________________________________________________________
anda membawa sumber wiki diatas bukan?
saya lampirkan juga...

http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad_in_Mecca

Penganiyaan:
There are many records, at great length, of the persecution and ill-treatment of Muhammad's followers. [ 23 ] [ 70 ] At first the more traditional Quraysh taunted Muslims, and interrupted their prayers.

boikot, kelaparan dan siksaan fisik:

But this later changed and Muslim were physically hurt, starved, harassed and boycotted.
If this didn't work, the Muslims would be staked out on the ground under the scorching heat of the Arabian desert .
[ 69 ]


pembunuhan Sumayya binti Khubbat, budak Abu Jahl dengan tombak dan penyiksaan bilal budak dengan menindih batu besar di padang pasir:

Sumayya bint Khubbat , a slave of Abu Jahl and a prominent Meccan leader, is famous as the first martyr of Islam, having been killed with a spear by her master when she refused to give up her faith. Bilal , another Muslim slave, suffered torture at the hands of Umayya ibn khalaf by placing a heavy rock on his chest to force his conversion. [ 71 ] [ 72 ]

According to Marco Schöller, during this period, Muhammad "suffered from humiliation, derision and from being treated either like a madman or an outcast. Some people would even fling pebbles at him while he was praying and others kicked stones at him so that he had to run away with bleeding feet." [ 73 ] The Quraysh was however reluctant to physically hurt Muhammad, since it would open up a blood feud between Muhammad (and Abu Talib's, the leader of Banu Hashim's clan) and the clan that hurt Muhammad.


mau gimana lagi bung linglung?
:D :D :D

OK , saya pelajarinya dulu.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Wed 10 Aug 2011, 1:19 pm

Linglung wrote:
musicman wrote:
Linglung wrote:
musicman wrote:BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!

Bukankah kewajiban anda membantahnya ???,

Memang ada kemiripan dengan artikelnya Dr Mustafa (Now Mark Gabriel)

Seperti yang saya awal pertama utarakan benarkah ayat dan uraian artikel itu , bukan masalah murtadinnya apakah yang disebutkan diatas benar ? .........gitu aja kok sewot

yah..udah pasti ngawur..tuh artikel...
sumber anda aja ngawur kok..seenaknya plintir al quran.... Laughing Laughing Laughing Laughing

cuman kan seabrek2 yg anda bawa..
yah kan makanya...yg mana yg mau fokus anda diskusikan...kan saya tanya gt?
sewot...?ngga bung linglung.....cuman bosan...dengan gaya murtadin2 palsu...

Jika benar demikian kenapa awalnya Rasullulah harus Hijrah ke Madinah ?

permisi bung HT...saya ladeni sebentar...

bung..kaum Muslimin pindah..tujuannya adalah untuk penyelamatan diri...

kita lihat sumber2nya...

saya lampirkan juga salah satu sumber NOn muslim:

Excel senior high school studies of religion Oleh Louise Fleming hal.146.

Penyiksaan pengikut Muhammad selama 13 tahun Mad Mad Mad Mad Mad Mad Mad

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Excelseniorhighschoolst

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Excelseniorhighschoolst

sumber-sumber lain:

Ramalan Tentang Muhammad Saw Oleh Abdul Haque Vidyarthi,ʻAbd al-Aḥad Dāwūd hal.41

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Ramalantentangmuhammads

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Ramalantentangmuhammads

penyiksaan
http://www.irfi.org/articles/articles_451_500/significance_of_the_hijrah.htm
Hijrah is obligatory on Muslims if they are unable to practice their religion in the country they are living in, and if they are facing serious persecutions and find themselves unable to overcome them.





____________________________________________________________
anda membawa sumber wiki diatas bukan?
saya lampirkan juga...

http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad_in_Mecca

Penganiyaan:
There are many records, at great length, of the persecution and ill-treatment of Muhammad's followers. [ 23 ] [ 70 ] At first the more traditional Quraysh taunted Muslims, and interrupted their prayers.

boikot, kelaparan dan siksaan fisik:

But this later changed and Muslim were physically hurt, starved, harassed and boycotted.
If this didn't work, the Muslims would be staked out on the ground under the scorching heat of the Arabian desert .
[ 69 ]


pembunuhan Sumayya binti Khubbat, budak Abu Jahl dengan tombak dan penyiksaan bilal budak dengan menindih batu besar di padang pasir:

Sumayya bint Khubbat , a slave of Abu Jahl and a prominent Meccan leader, is famous as the first martyr of Islam, having been killed with a spear by her master when she refused to give up her faith. Bilal , another Muslim slave, suffered torture at the hands of Umayya ibn khalaf by placing a heavy rock on his chest to force his conversion. [ 71 ] [ 72 ]

According to Marco Schöller, during this period, Muhammad "suffered from humiliation, derision and from being treated either like a madman or an outcast. Some people would even fling pebbles at him while he was praying and others kicked stones at him so that he had to run away with bleeding feet." [ 73 ] The Quraysh was however reluctant to physically hurt Muhammad, since it would open up a blood feud between Muhammad (and Abu Talib's, the leader of Banu Hashim's clan) and the clan that hurt Muhammad.


mau gimana lagi bung linglung?
:D :D :D

OK , saya pelajarinya dulu.

silahken bung linglung...
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Thu 11 Aug 2011, 6:54 am

@ sdr musicman :

Awal mulanya Hijrah ada cerita lain disini :

http://admin2i2h.blogspot.com/2008/08/menyatakan-kebenaran-bukan-penghinaan_07.html?zx=ff4e29a30b173fc1

silahkan.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by lihd Thu 11 Aug 2011, 8:37 am

Linglung wrote:@ sdr musicman :

Awal mulanya Hijrah ada cerita lain disini :

http://admin2i2h.blogspot.com/2008/08/menyatakan-kebenaran-bukan-penghinaan_07.html?zx=ff4e29a30b173fc1

silahkan.

Wah...wah malah ngiklanin Blog anti Islam.... sudah basi semua lagi TSnya...

Bung Linglung...

Kalo kasih referensi yg elegan spt Bang Music... jelas ga ngawur spt anda...

Blog anti Islam kok buat referensi.... Kacangan banget anda!!

Kalo ga mampu yah diem gak usah dilanjut.... jgn ngejawab tapi mutar-muter ga karuan.
lihd
lihd
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6899
Registration date : 2011-03-09

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Thu 11 Aug 2011, 10:33 am

lihd wrote:
Linglung wrote:@ sdr musicman :

Awal mulanya Hijrah ada cerita lain disini :

http://admin2i2h.blogspot.com/2008/08/menyatakan-kebenaran-bukan-penghinaan_07.html?zx=ff4e29a30b173fc1

silahkan.

Wah...wah malah ngiklanin Blog anti Islam.... sudah basi semua lagi TSnya...

Bung Linglung...

Kalo kasih referensi yg elegan spt Bang Music... jelas ga ngawur spt anda...

Blog anti Islam kok buat referensi.... Kacangan banget anda!!

Kalo ga mampu yah diem gak usah dilanjut.... jgn ngejawab tapi mutar-muter ga karuan.

Jika anda jujur kesulitan seseorang untuk membaca AQ adalah urutan peristiwanya , karena seperti halnya urutan dalam Alkitab dengan mudah mecarinya kemudian anda membantahnya.

Kalau saya melihat isi AQ surat 1 tentang penerimaan wahyu dst , ayat 2 hambatan oleh bangsa Quraisy , ayat 3 pemecahan masalahnya apa , dst, orang lebih mudah memahami tidak harus buka referensi lain misal sahih bukhari atau sahih muslim dll, tapi linglung maklum karena tidak boleh merubah AQ.

Dalam Alkitab runtutan peristiwanya gampang, dst , tahun peristiwanya , sejarahnya , bukan saya muter-muter seperti yang anda maksud dan katakan itu, untuk AQ tidak dijelaskan peristiwa apa.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Thu 11 Aug 2011, 10:59 am

Silahkan buka : http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/Rasul2.html

Yang ditampilkan penulis Sejarah hidup Muhammad dari ayat Qur'an 15: 94 ke Qur'an 102:1-8 apakah pada peristiwa yang sama yaitu awal pewahyuan AQ ataukan sesudah kembali ke Mecca dari Medinah ?

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Thu 11 Aug 2011, 11:02 am


Linglung wrote:@ sdr musicman :

Awal mulanya Hijrah ada cerita lain disini :

http://admin2i2h.blogspot.com/2008/08/menyatakan-kebenaran-bukan-penghinaan_07.html?zx=ff4e29a30b173fc1

silahkan.


duh.....bung linglung...lain kali kl kasih referensi yg bagusan donk..
masak dr blog gratisan bung..?

tukang cendol juga bisa bikin blog begituan ... Laughing Laughing Laughing

dan bung linglung ngerjain saya nih...
coba liat setelah saya klik tuh link blog anda...

nongol ini..

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Blogngawur

perhatikan yg saya garis panah...!eh begitu saya ingin liat sumbernya...yg nongol malah dibawah ini:

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Blogngawur1

lain kl jgn kasih referensi blog gratisan yah bung linglung..hehehe...malu2in ah..kl ngasih sumber gratisan ...jgn2 yg punya tukang ketoprak lagih...! Laughing

coba kita bandingkan dengan link Wiki english saya, dimana hanya user terdaftar dapat membuat artikel baru dalam edisi bahasa Inggris,diperiksa oleh otoritas yang diakui yaitu konsensus WIki

silahkeeen cek:

http://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia

Different language editions modify this policy: only registered users may create a new article in the English edition.
No article is owned by its creator or any other editor, or is vetted by any recognized authority; rather, the articles are agreed on by consensus
. [ 51 ]


gimana bung?

sudah percaya penyebab HIjrah Nabi Muhammad sesungguhnya?
Laughing
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Thu 11 Aug 2011, 12:02 pm

musicman wrote:
Linglung wrote:@ sdr musicman :

Awal mulanya Hijrah ada cerita lain disini :

http://admin2i2h.blogspot.com/2008/08/menyatakan-kebenaran-bukan-penghinaan_07.html?zx=ff4e29a30b173fc1

silahkan.


duh.....bung linglung...lain kali kl kasih referensi yg bagusan donk..
masak dr blog gratisan bung..?

tukang cendol juga bisa bikin blog begituan ... Laughing Laughing Laughing

dan bung linglung ngerjain saya nih...
coba liat setelah saya klik tuh link blog anda...

nongol ini..

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Blogngawur

perhatikan yg saya garis panah...!eh begitu saya ingin liat sumbernya...yg nongol malah dibawah ini:

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Blogngawur1

lain kl jgn kasih referensi blog gratisan yah bung linglung..hehehe...malu2in ah..kl ngasih sumber gratisan ...jgn2 yg punya tukang ketoprak lagih...! Laughing

coba kita bandingkan dengan link Wiki english saya, dimana hanya user terdaftar dapat membuat artikel baru dalam edisi bahasa Inggris,diperiksa oleh otoritas yang diakui yaitu konsensus WIki

silahkeeen cek:

http://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia

Different language editions modify this policy: only registered users may create a new article in the English edition.
No article is owned by its creator or any other editor, or is vetted by any recognized authority; rather, the articles are agreed on by consensus
. [ 51 ]


gimana bung?

sudah percaya penyebab HIjrah Nabi Muhammad sesungguhnya?
Laughing

Nyarar aja kesitu , nih baru lihat-lihat karyanya Haekal dan lain-lainnya. Sayangnya sejarah itu dari pihak muslim semua.

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Thu 11 Aug 2011, 12:14 pm

Linglung wrote:
musicman wrote:
Linglung wrote:@ sdr musicman :

Awal mulanya Hijrah ada cerita lain disini :

http://admin2i2h.blogspot.com/2008/08/menyatakan-kebenaran-bukan-penghinaan_07.html?zx=ff4e29a30b173fc1

silahkan.


duh.....bung linglung...lain kali kl kasih referensi yg bagusan donk..
masak dr blog gratisan bung..?

tukang cendol juga bisa bikin blog begituan ... Laughing Laughing Laughing

dan bung linglung ngerjain saya nih...
coba liat setelah saya klik tuh link blog anda...

nongol ini..

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Blogngawur

perhatikan yg saya garis panah...!eh begitu saya ingin liat sumbernya...yg nongol malah dibawah ini:

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Blogngawur1

lain kl jgn kasih referensi blog gratisan yah bung linglung..hehehe...malu2in ah..kl ngasih sumber gratisan ...jgn2 yg punya tukang ketoprak lagih...! Laughing

coba kita bandingkan dengan link Wiki english saya, dimana hanya user terdaftar dapat membuat artikel baru dalam edisi bahasa Inggris,diperiksa oleh otoritas yang diakui yaitu konsensus WIki

silahkeeen cek:

http://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia

Different language editions modify this policy: only registered users may create a new article in the English edition.
No article is owned by its creator or any other editor, or is vetted by any recognized authority; rather, the articles are agreed on by consensus
. [ 51 ]


gimana bung?

sudah percaya penyebab HIjrah Nabi Muhammad sesungguhnya?
Laughing

Nyarar aja kesitu , nih baru lihat-lihat karyanya Haekal dan lain-lainnya. Sayangnya sejarah itu dari pihak muslim semua.



ah...jgn gt donk bung linglung..tuh saya quote lg deh...dibawah yah...

masak maen petnahhh..hehehe...tuh kan saya bawa bukti ke AKURATNYA WIKI ENGLISH SAYA!

baca lagi hayoo...hayooo...ada sumber non muslim...atau sumber saya muslim semua apa bukan hayooooo??? :D :D :D :D


musicman wrote:
Linglung wrote:
musicman wrote:BUng linglung..

saya melihat thread ini seperti anda kerja setoran...
seperti Boss Besar yg memberi kerjaan anak buahnya bertumpuk2 File..

lbh baik satu2 dulu...topik apa yg ingin anda bahas satu persatu..?

penyergapan, hijrah ..atau ayat matius dulu?atau yg mana lbh dahulu anda ingin bahas?

kl membahas manusia alias si penulis...gk usah diperpanjang...saya udah bosan ngeliat tulisan model kayak gt...plintar plintir ayat al quran,hadits dsb...MURTADIN PALSU...!

Bukankah kewajiban anda membantahnya ???,

Memang ada kemiripan dengan artikelnya Dr Mustafa (Now Mark Gabriel)

Seperti yang saya awal pertama utarakan benarkah ayat dan uraian artikel itu , bukan masalah murtadinnya apakah yang disebutkan diatas benar ? .........gitu aja kok sewot

yah..udah pasti ngawur..tuh artikel...
sumber anda aja ngawur kok..seenaknya plintir al quran.... Laughing Laughing Laughing Laughing

cuman kan seabrek2 yg anda bawa..
yah kan makanya...yg mana yg mau fokus anda diskusikan...kan saya tanya gt?
sewot...?ngga bung linglung.....cuman bosan...dengan gaya murtadin2 palsu...

Jika benar demikian kenapa awalnya Rasullulah harus Hijrah ke Madinah ?

permisi bung HT...saya ladeni sebentar...

bung..kaum Muslimin pindah..tujuannya adalah untuk penyelamatan diri...

kita lihat sumber2nya...

saya lampirkan juga salah satu sumber NOn muslim:

Excel senior high school studies of religion Oleh Louise Fleming hal.146.

Penyiksaan pengikut Muhammad selama 13 tahun Mad Mad Mad Mad Mad Mad Mad

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Excelseniorhighschoolst

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Excelseniorhighschoolst

sumber-sumber lain:

Ramalan Tentang Muhammad Saw Oleh Abdul Haque Vidyarthi,ʻAbd al-Aḥad Dāwūd hal.41

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Ramalantentangmuhammads

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Ramalantentangmuhammads

penyiksaan
http://www.irfi.org/articles/articles_451_500/significance_of_the_hijrah.htm
Hijrah is obligatory on Muslims if they are unable to practice their religion in the country they are living in, and if they are facing serious persecutions and find themselves unable to overcome them.





____________________________________________________________
anda membawa sumber wiki diatas bukan?
saya lampirkan juga...

http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad_in_Mecca

Penganiyaan:
There are many records, at great length, of the persecution and ill-treatment of Muhammad's followers. [ 23 ] [ 70 ] At first the more traditional Quraysh taunted Muslims, and interrupted their prayers.

boikot, kelaparan dan siksaan fisik:

But this later changed and Muslim were physically hurt, starved, harassed and boycotted.
If this didn't work, the Muslims would be staked out on the ground under the scorching heat of the Arabian desert .
[ 69 ]


pembunuhan Sumayya binti Khubbat, budak Abu Jahl dengan tombak dan penyiksaan bilal budak dengan menindih batu besar di padang pasir:

Sumayya bint Khubbat , a slave of Abu Jahl and a prominent Meccan leader, is famous as the first martyr of Islam, having been killed with a spear by her master when she refused to give up her faith. Bilal , another Muslim slave, suffered torture at the hands of Umayya ibn khalaf by placing a heavy rock on his chest to force his conversion. [ 71 ] [ 72 ]

According to Marco Schöller, during this period, Muhammad "suffered from humiliation, derision and from being treated either like a madman or an outcast. Some people would even fling pebbles at him while he was praying and others kicked stones at him so that he had to run away with bleeding feet." [ 73 ] The Quraysh was however reluctant to physically hurt Muhammad, since it would open up a blood feud between Muhammad (and Abu Talib's, the leader of Banu Hashim's clan) and the clan that hurt Muhammad.


mau gimana lagi bung linglung?
:D :D :D

:study: :study: :study: :study: :study: :study: :study:


musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Thu 11 Aug 2011, 12:55 pm

Santai aja baru lihat-lihat gambar : http://atheism.about.com/od/prophetmuhammadofislam/ig/Muhammad-Drawings-Pictures/Muhammad-Preaching-Islam.htm

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by musicman Thu 11 Aug 2011, 1:04 pm

Linglung wrote:Santai aja baru lihat-lihat gambar : http://atheism.about.com/od/prophetmuhammadofislam/ig/Muhammad-Drawings-Pictures/Muhammad-Preaching-Islam.htm

ah...jd OOT..kita lg omongin apa sih yah...Hijrah Muhammad atau bukan yah?

saya bawa sumber2 link Penyebab Hijrah Muhammad...anda malah gk tau kemana...

udah..saya Dhuhur dulu lah... Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 416135
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7773
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Linglung Thu 11 Aug 2011, 1:20 pm

musicman wrote:
Linglung wrote:Santai aja baru lihat-lihat gambar : http://atheism.about.com/od/prophetmuhammadofislam/ig/Muhammad-Drawings-Pictures/Muhammad-Preaching-Islam.htm

ah...jd OOT..kita lg omongin apa sih yah...Hijrah Muhammad atau bukan yah?

saya bawa sumber2 link Penyebab Hijrah Muhammad...anda malah gk tau kemana...

udah..saya Dhuhur dulu lah... Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli 416135

Bukannya OOT , saya juga baru lihat bagaimana pihak diluar Muslim memandang hal itu.

http://www.newadvent.org/cathen/10424a.htm

Ok saya juga offline dulu, nggak bisa full

Linglung
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5836
Registration date : 2009-11-07

Back to top Go down

Al-Masih, Muhammad dan Saya  Kisah nyata yang hakiki  Oleh Mohammad Al Ghazoli Empty Re: Al-Masih, Muhammad dan Saya Kisah nyata yang hakiki Oleh Mohammad Al Ghazoli

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Page 1 of 2 1, 2  Next

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum