MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 56 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 56 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

+23
ahzay
hamba tuhan
Bandot tua
lihd
Gak_Mau_DiSembah
Piss
semoga islam jaya
samyer
Akal Budi Islam
krent
you7tube7com
paulus
Khalifah
edi
nomad
dhe_tox
freemind2live
O_NNY
Hussar
buddha
Dragon Sword
Dhamah Syifflah
momet_saw
27 posters

Page 1 of 2 1, 2  Next

Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Vote_lcap93%JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Vote_rcap 93% 
[ 113 ]
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Vote_lcap7%JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Vote_rcap 7% 
[ 9 ]
 
Total Votes : 122
 
 

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by momet_saw Sat 03 Jan 2009, 7:39 pm

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.
momet_saw
momet_saw
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 144
Reputation : 0
Points : 5614
Registration date : 2009-01-03

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by momet_saw Sat 03 Jan 2009, 7:40 pm

Barang kali sekarang Setan sedang menangis tersedu sedu di kaki Tuhan.

Aduhhh Gusti, aku gak sanggup lagi menerima cobaan ini!!!!

Tugas saya yang Gusti bebankan pada saya telah dikalahkan oleh manusia yang jenenge Muhamad.

Gusti Agung, mana mungkin mengalahkan Muhamad, sedangkan Muhamad berbuat jahat lebih dari yang aku bisikan pada Muhamad, dan ternyata Gusti, muhamad menfitnahku dengan menyebutkan bahwa ini adalah perbuatanku.

Gusti yang Agung aku tobat, masak aku kalah sama manusia arab???
Semua kejahatan yang aku bisikan dia kembangkan dengan segenap kreativitasnya, Aku saja tidak punya ide sehebat Muhamad.

Gusti Agung tolong pecat aku, aku tobaaaatttttttt!!!!
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Icon_lol JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Icon_lol JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Icon_lol JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Icon_lol JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Icon_lol
momet_saw
momet_saw
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 144
Reputation : 0
Points : 5614
Registration date : 2009-01-03

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by momet_saw Sat 03 Jan 2009, 7:40 pm

kok ga pernah denger setan bunuh manusia yaa??

kalo islam bunuh manusia....udah kayak ngemil makanan kecil aja.
momet_saw
momet_saw
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 144
Reputation : 0
Points : 5614
Registration date : 2009-01-03

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by momet_saw Sat 03 Jan 2009, 7:41 pm

sejauh ini sih belum pernah denger:
ada setan membunuh musuhnya (terdiri dari seorang ayah dan menantunya juga orang-orang sedesanya) kemudian mengawini istri si menantu yang dibunuhnya itu dan menggaulinya pada malam itu juga

jujur, ana belum pernah denger
momet_saw
momet_saw
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 144
Reputation : 0
Points : 5614
Registration date : 2009-01-03

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by momet_saw Sat 03 Jan 2009, 7:42 pm

Kecurigaan sedari saya kecil belum terjawab, dunia 'aneh-aneh' malah dijauhkan-Nya, mahluk apa tuh? koq gitu.. koq begono.. sama-samar.

Eeeehh.. Tuhan memang adil.. kebusukan setan tetap aja dibongkar tuntas..
Yang buat saya heran lagi, yang menjelaskan orang murtad..

Saya beruntung karena kecurigaan saya terjawab sekarang dan saya tidak perlu sia-sia menyelami 'dunia setan' ini

Dalam hati dan pikiran ini ada sepotong kalimat yang terus mengatakan : "Kamu puas sekarang??"...Kasihan aja melihat muslim yang masih percaya si nabi tukang jagal manusia.

Murtad lebih baik daripada percaya nabi palsu dan salah jalan!!

Masih takut murtad?? ...berarti anda setia pada iblis!
momet_saw
momet_saw
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 144
Reputation : 0
Points : 5614
Registration date : 2009-01-03

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Dhamah Syifflah Mon 05 Jan 2009, 11:08 am

aku tidak berfikir untuk murtad...
malah aku ingin membetulkan semula...
itulah baru sebenar-benar islam sejati...
murtad adalah manusia yang kalah dengan bisikan...
baru diduga sedikit lalu memasuki mengikutnya...
mengapa tidak menempis satu persatu...
mengapa tidak membetulkannya...

adakah senang untuk mencari kebenaran...
adakah manusia yang baik akan menyalahkan manusia...
apabila manusia itu membuat kebaikkan lalu dikata baik...
apabila manusia itu membuat kejahatan lalu dikata jahat...
itulah manusia... tidak menggunakan akal fikiran untuk menentukan...
hanya mengikut perasaan bencinya...
apabila sudah sebati...
terus menerus menyalahkan...

aku tidak suka menjadi manusia yang membenci dalam hidup...
benci dengan sesuatu yang didengar bukan dicari dan mendalami mengapa... sendiri mencari soalan sendiri yang menjawap soalan...
adakah soalan itu baik... jika masih menburukan sesuatu yang dia sendri tidak mengetahui kebenarannya... bila dikata aku memiliki kebenaran... kebenaran apa... jika menyalahkan... adakah manusia yang benar akan menyalahkan manusia yang melakukan kebaikkan untuk agama...

agama seperti ibu dan ayah... apabila ibu dan ayah disakiti adakah perlu berdiam... jika mereka hendak membunuh ibu dan ayah... adakah perlu berdiam... sebab itulah islam terpaksa melakukan... kerana ibu dan ayah... islam sejati akan mencampakkan senjata jika mereka sedia berdamai... kau agama kau, aku agama aku... mereka yang memulakan... kerana fitnah mereka kepada ibu dan ayah... adakah perlu berdiam...

apabila kita berkata... mereka menyalahkan... apabila kita berdiam.... mereka terus menerus memfitnah... mana baiknya... siapa yang mulakan... aku atau kau... sedangkan islam menunjukkan jalan kebenaran selepas mati... kau hendakkan dunia ambil sahaja... apa yang aku mampu bawak jika mati nanti...

seksa hidup ini... jika mereka tidak berfikir... mengapa menyuruh mereka seperti kita... sedangkan kita sendiri tidak melakukan kebaikan.... tetapi menyuruh menusia melakukan kebaikkan... tidakkah kita ini yang jahat... seperti kita pula yang benar... sedangkan kita salah... manusia mana yang hendak mengaku dirinya salah....

jika aku mampu... aku akan hentikan peperangan... bukan melaungkan peperangan... tidak kesian ke kita kepada mereka yang masih kecil... kita hanya mengikut kata hati kiita... tanpa mengambil kita kesakitan bumi ini... sakit pokok, sakit tanah, sakit semua... kita membangunkan dasar kekayaan... tetapi ada kita ambil peduli soal sakit mereka... sudahlah merosakkan membiarkan pula mereka... itu ke kata baik...

jika engkau kata aku setia pada syitan atau iblis... terpulang pada individu... ini jalan aku... ini hidup aku.. mengapa engkau ambil peduli... sedangkan diri kau sendiri kau abaikan... adakah kau taat pada tuhan kau... manusia yang taat pada tuhan tidak menunjuk-nujuk yang dia taat... malah melakukan dengan berselindung tanpa manusia mengetahui... malah berdiam diri... membisukan mulut supaya tidak bongkak dan takbur...

nabi dan rasul itu mereka yang diutuskan untuk memberikan perjalanan dan pengingatan... adakah kita mengikutnya... malah kita membunuh kata-katanya... kita abaikan mereka.. kata setia pada agama.... tetapi melakukan juga kejahatan... semua sama... dengan aku sekali pun sama... fikirlah diri sendiri sebelum memikirkan manusia lain... jangan menjadi manusia yang tidak memikirkan soal matinya... adakah esok masih panjang untuk kita kembali menjadi manusia pilihan Allah...
Dhamah Syifflah
Dhamah Syifflah
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 196
Reputation : 7
Points : 5616
Registration date : 2009-01-02

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Dragon Sword Mon 05 Jan 2009, 3:21 pm

Wah...jangan dibandingin donk antara manusia dengan setan!? (eit...tunggu dulu!...gue ga lagi ngebela muhammad lo (krn gue 100% kafir)! tapi ini fakta...liat penjelasan singkat gue dibawah ini)Muhammad mungkin (99%) jahat dan biadab dari dirinya sendiri, tetapi yang bekerja dibalik semua kejahatannya dia dan semua kejahatan didunia ini adalah setan (aktor intelektual). Ia (setan) secara mutlak adalah jahat dan biadab.Jadi sejahat-jahatnya manusia, tetap lebih jahat setan.Makanya kalau ada orang jahat pasti dia akan disebut (diolok2) sebagai 'setan!', tetapi kalau ada setan yang jahat ga ada yg disebut sebagai 'manusia!'Bener khan?
Dragon Sword
Dragon Sword
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 38
Reputation : 0
Points : 5608
Registration date : 2008-12-18

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Dhamah Syifflah Mon 05 Jan 2009, 4:31 pm

benarlah...
kau memang pandai betul...
aku nak belajar gan kau ni...
boleh tunjuk ajar.. bukan tunjuk kurang diajar...

jika Muhammad itu jahat lah...
tetapi mengapa dia sanggup bersusah payah...
mengajar manusia erti kehidupan..
cuba kau pehatikan sekelilingnya...

syitan itu adalah jin dan manusia... (surah an-nas)
jadi manusia itu syitan...
jadi siapa aku dan kau...
syitan ke... bukan manusia...
jika kau berkata mereka syitan...
kita jadi samalah...
sebab kita pun asal sama kan...
kau ni pandai er...
tapi masih lembab...

cuba kau lihat sekeliling kau...
ada pokok, ada laut, ada tanah...
tak terfikir ke kau...
apa itu...
itu pun Allah jadikan...

berpusing-pusing macam gasing...
sekali Allah pusing semua lari...
tahu gak takut mati...
ingat tidak tahu...

manusia percaya pada manusia...
sedangkan manusia itu suka menipu...
minum arak.. sudah itu mabuk...
mana nak ingat Allah...
sebab itulah islam banyak larangannya...
sebab tak nak lupa pada Allah...

kau ingat tak tuhan kau...
masa duduk, masa diri, masa bangun dan masa tido...
kalau ingat bagus er...
kalau tak ingat... hmmmm....
siapa yang salah...
fikirlah...
Dhamah Syifflah
Dhamah Syifflah
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 196
Reputation : 7
Points : 5616
Registration date : 2009-01-02

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Dragon Sword Mon 05 Jan 2009, 5:14 pm

Dhamah Syifflah wrote:benarlah...
kau memang pandai betul...
aku nak belajar gan kau ni...
boleh tunjuk ajar.. bukan tunjuk kurang diajar...

jika Muhammad itu jahat lah...
tetapi mengapa dia sanggup bersusah payah...
mengajar manusia erti kehidupan..
cuba kau pehatikan sekelilingnya...
muhammad mengerti apa mengenai erti kehidupan? yang dia tahu hanya perang, kawin, taqqiya dan yang seburuk-buruknya kehidupan.
apa yang hendak engkau ajar kepadaku mengenai erti kehidupan? bukan pongah bukan pamer, mungkin aku lebih ngerti apa itu erti kehidupan dibandingkan engkau atau engkau punya muhammad.

syitan itu adalah jin dan manusia... (surah an-nas)
jadi manusia itu syitan...
jadi siapa aku dan kau...
syitan ke... bukan manusia...
jika kau berkata mereka syitan...
kita jadi samalah...
sebab kita pun asal sama kan...
kau ni pandai er...
tapi masih lembab...
Kalau kau katakan aku masih lembab, ya harap maklumlah karena ini hari musim penghujan, dimana-mana banjir....(just kidding, lucu amat logat loe!? hehehehe)
Kalau kau anggap asal manusia sama syaitan sama, sori la yau. Mungkin ini berlaku bagi engkau sendiri, tetapi bagi aku nehi!
cuba kau lihat sekeliling kau...
ada pokok, ada laut, ada tanah...
tak terfikir ke kau...
apa itu...
itu pun Allah jadikan...

berpusing-pusing macam gasing...
sekali Allah pusing semua lari...
tahu gak takut mati...
ingat tidak tahu...
Allah ga pernah memusingkan orang. Dia bukan Allah yang membingungkan. Kalau engkau pusing dengan islam, mending kenali aja Tuhanku, Yesus Kristus....dijamin engkau punya pusing hilang.
manusia percaya pada manusia...
sedangkan manusia itu suka menipu...
minum arak.. sudah itu mabuk...
mana nak ingat Allah...
sebab itulah islam banyak larangannya...
sebab tak nak lupa pada Allah...

kau ingat tak tuhan kau...
masa duduk, masa diri, masa bangun dan masa tido...
kalau ingat bagus er...
kalau tak ingat... hmmmm....
siapa yang salah...
fikirlah...
memang benar bahwa manusia itu suka menipu, macam muhammad. Dan kakek dari segala tipu muslihat adalah syaitan. Dia adalah ayah penipu.Mengapa engkau percaya kepadanya?Tuhanku adalah kebenaran. Didalam Dia ada kebenaran. Kalau engkau hendak mengenal kebenaran, percayalah kepadaNya dan terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat engkau, niscaya engkau akan selamat.
Dragon Sword
Dragon Sword
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 38
Reputation : 0
Points : 5608
Registration date : 2008-12-18

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Dhamah Syifflah Tue 06 Jan 2009, 11:50 am

aku percaya kata-kata kau...
tetapi pelik mengapa engkau tidak percaya kata-kataku...

baiklah kau tunjuk siapa tuhan kau...
dan aku tunjuk siapa tuhan aku...

ada berani...
Dhamah Syifflah
Dhamah Syifflah
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 196
Reputation : 7
Points : 5616
Registration date : 2009-01-02

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by momet_saw Sat 10 Jan 2009, 10:29 pm

Dhamah Syifflah wrote:aku percaya kata-kata kau...
tetapi pelik mengapa engkau tidak percaya kata-kataku...

baiklah kau tunjuk siapa tuhan kau...
dan aku tunjuk siapa tuhan aku...

ada berani...

Buktikan tuhan arab kamu itu perkasa,,,

Buktikan tuhan arab itu menguasai dunia ciptaannya,,,

Kenapa tuhan arab itu tidak tahu bahwa dunia barat ,kafir china ,jepang lebih makmur daripada dunia muslim yang tertinggal,,,,

Kenapa tuhan arab itu tidak dapat melaknat dunia kafir selama 1400 tahun kapan dan samapai kapan dunia muslim bisa menyaingi dunia kafir,,,

Buktikan buktikan,,,,,,,,,

Mau doa istighosa,doa shalawat doa apa saja ,kenapa dunia kafir yang unggul,,,

Kenapa ,,,,,,

Mana Bukti,,,,,,,,
momet_saw
momet_saw
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 144
Reputation : 0
Points : 5614
Registration date : 2009-01-03

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Dhamah Syifflah Mon 12 Jan 2009, 2:21 pm

itulah perjanjian yang sudah termaktub...
sudah tertulis dilufmahfus...
kita umat akhir zaman...
tiada bala yang kejam akan menimpa...
kerana apa...
kerana dunia akan kiamat...
itulah perjanjian Allah...

Aku sudah tunjukkan siapa tuhan aku...
malah hampir kepadamu...
rapat kepadamu...
dekat kepadamu...
adakah kau mampu melihat...

tunjukkan pula siapa Tuhan kau...
Dhamah Syifflah
Dhamah Syifflah
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 196
Reputation : 7
Points : 5616
Registration date : 2009-01-02

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Guest Mon 12 Jan 2009, 10:02 pm

Dhamah Syifflah wrote:itulah perjanjian yang sudah termaktub...
sudah tertulis dilufmahfus...
kita umat akhir zaman...
tiada bala yang kejam akan menimpa...
kerana apa...
kerana dunia akan kiamat...
itulah perjanjian Allah...

Aku sudah tunjukkan siapa tuhan aku...
malah hampir kepadamu...
rapat kepadamu...
dekat kepadamu...
adakah kau mampu melihat...

tunjukkan pula siapa Tuhan kau...

kau sudah tunjuk tuhan kau......??
siapa.....? bagaimana rupanya........??
awak jangan salah, awak bisa kan membedakan antara syaitan dan tuhan.....?
Ow, maaf ternyata syaitan itu adalah tuhan anda sendiri............ Evil or Very Mad
Anonymous
Guest
Guest


Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Dhamah Syifflah Fri 16 Jan 2009, 12:17 pm

kau sendiri tidak mampu melihat tuhan kau...
bagaimana engkau berkata jalan kau benar menuju tuhan kau...
manalah tahu rupanya apa yang difikirkan salah haluan...

Allah tidak sama dengan yang baru...
malah tidak sama dengan yang ada...
Allah melihat...
Allah mendengar...
Allah berkata-kata...

telah aku memberikan gambaraan tentang Allah...
kau tidak megerti jua..
bagaimana engkau hendak melihat Tuhan aku...
jika engkau menghina Muhammad kekasihNya...
Dhamah Syifflah
Dhamah Syifflah
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 196
Reputation : 7
Points : 5616
Registration date : 2009-01-02

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by buddha Sat 24 Jan 2009, 6:54 am

KITA TIDAK SEDANG MENCARI KESALAHAN, KITA MENCARI KEBENARAN. ADA PEPATAH
TIDAK ADA ASAP KALAU TIDAK ADA API. KITA DISINI MENCARI PENYEBAB, KENAPA
TINDAKAN-TINDAKAN DILUAR NALAR MANUSIA DILAKUKAN OLEH ORANG YANG MENGAKU
MUSLIM, DAN YANG MEMBUAT KITA SEMAKIN INGIN MENGGALI LEBIH DALAM ADALAH
MEREKA MELAKUKANNYA DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH.
ITULAH YANG MENJADI ALASAN.

Oknum2 tertentu dari Muslim selalu tertutup hati dan pikirannya dan tidak mau tahu kalau dikritik supaya menjadi manusia benar, dan selalu beralasan bahwa mereka kafir dan kafir itu harus dilenyapkan alias dibunuh. Mereka menelan mentah2 apa yang dikatakan di buku "operating manual" yang mereka pakai, kalau disuruh membunuh manusia, mereka melaksanakan itu dan siap "Membunuh" tanpa berpikir bahwa membunuh itu adalah kerjanya para Iblis dan setan !!! Dipastikan 100%, tidak mungkin Tuhan menyuruh membunuh hasil ciptaan-Nya, tentulah Allah yang bodoh dan palsu kalau menyuruh umatnya membunuh sesamanya. Untuk apa Dia menciptakan manusia, kemudian disuruh membunuh, berarti dia sudah melanggar kodratnya sendiri serta hak asasi ciptaannya. Cobalah bagi yang masih tertutup hati dan pikirannya dibuka lebar-lebar, pakai akal sehat, sehingga kebenaran itu benar2 dinyatakan !!!


Coba perhatikan dan pahami sungguh2 ayat2 Medinah dibawah ini :
1. Semua agama selain Islam tidak diterima...3: 85 (89)
2. Bunuh (pancung)/salib/ siksa semua yang melawan Mohammad...5: 33 (112)
3. Jangan berteman dengan kaum Yahudi dan Kristen...5: 51 (112)
4. Setelah memberi peringatan 4 bulan batalkan semua perjanjian damai dengan kaum pagan yang tidak mentaatinya; perjanjian2 damai dengan kaum pagan yang metaati harus dijalankan sampai batas waktu habis; di masa depan jangan bikin lagi perjanjian damai dan bunuh semua pagan yang tidak mau menerima Islam ...9:1-6 (113)
5. Kaum pagan yang menerima Islam adalah saudara2 Muslim, yang melanggar perjanjian harus diperangi... 9:11, 12, 14, 15 (113)
6. Jangan berteman atau cari perlindungan dari kafir (termasuk pagan, munafik, Yahudi dan Kristen)...9: 16 (113)
7. Kafir tidak boleh masuk mesjid atau mengurus mesjid, mereka bakal masuk neraka ...9:17 (113)
8. Yang melakukan Jihad berkedudukan tertinggi; mereka akan masuk surga ...9:19-22 (113)
9. Kafir itu najiz, larang kafir untuk masuk Ka’bah ...9:28 (113)
10. Perangilah kaum Yahudi dan orang Kristen sampai mereka tunduk dan bayar pajak paksa Jizya, kutukan Tuhan ada pada mereka...9:29- 31 (113)
11. Jika kau tidak mau berperang demi Awloh dengan apapun yang kau miliki maka Awloh akan menghukummu dengan sadis...9:38, 39, 41 (113)
12. Jika kau berperang demi Awloh maka tunggulah martir atau surga. Yang kafir hanya bisa berharap hukuman Awloh...9:52 (113)
13. Mereka yang bisa berperang demi Awloh tapi tidak mau melakukannya akan ditolah oleh Awloh...9:90- 96 (113)
14. Apakah kau membunuh atau dibunuh dalam Jihad, Awloh telah menjanjikan surga bagimu...9:111 (113)
15. Perangi kafir disekelilingmu. ..9:122 (113)
buddha
buddha
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 168
Reputation : -1
Points : 5685
Registration date : 2009-01-04

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Dhamah Syifflah Thu 29 Jan 2009, 9:14 am

engkau hanya mencari tentang peperangan...
pelik...
tetapi engkau sendiri tidak mengerti...
apakah maksudnya...
selamilah sendiri...
untuk apa diberitahu sedangkan engkau sendiri masih kebinggungan...

berkata tanpa penyelesaian...
tiada guna berkata..
esok lain pula cerita...
akhirnya berterabur dari apa yang diceritakan...

jika engkau benar untuk apa engkau ketakutan...
mengapa engkau hendak menentang islam..
jika engkau benar...
manusia yang menentang itulah...
menutup apa yang benar...
kerana takut mereka akan dilupakan...

aku akan mati...
biarlah aku dilupakan...
munculkan yang baru...
baru hadir generasi yang kuat ketaatannya...
agar lahir kehidupan bermutu...
tanpa peperangan...
semua sekata...

semua manusia hendak begini...
tetapi tidak melakukan begini...
kerana apa...
kerana hendak manusia lain melihat dirinya...
kerana itulah mereka ketinggalan...
ilmu yang tinggi...

ilmu yang rahsia itu hanya segelintir sahaja yang menerima...
siapa dia...
itulah kekasih Allah...
siapa dia...
Muhammad kekasih Allah....

Dhamah Syifflah
Dhamah Syifflah
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 196
Reputation : 7
Points : 5616
Registration date : 2009-01-02

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Jelas Muhammad

Post by Hussar Fri 30 Jan 2009, 12:19 pm

kalau muhammad ketemu setan, dia akan memaksa setan mengikuti ajarannya, dia akan menuduh setan sebagai kafir jika menolaknya, dan mengirimkan jihadis serta mujahiddin untuk menyembelih si setan, terus istri dan putri si setan akan diperkosanya tanpa belas kasihan.. harta si setan akan dirampas, rumah si setan akan dibom, kerabat dekat si setan akan diperbudak, dan banyak lagi methode yang muncul dari psikopat ini, entah apa aja yg pasti setan kalah deh.. :37:
Hussar
Hussar
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 49
Reputation : 1
Points : 5574
Registration date : 2009-01-30

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Dhamah Syifflah Fri 30 Jan 2009, 3:27 pm

setan juga takut kepada Muhammad...
malah sujud setan kepada Muhammad...
sudah disuruh Allah sujudlah...
ini tidak bangga sahaja lebih...
habuk pun tidak ada...

seronok jika tidak mengetahui...
boleh buat itu dan ini...
bila sudah mengetahui...
nak buat itu dan ini pun ketakutan...
takwa kepada Allah katakan...

ada juga manusia...
takut kepada Allah...
tetapi melakukan juga kesalahan...
sudahlah salah...
kita juga yang kena tempiasnya...
sudah rosak susu sebelanga...

nak berkata apa...
salah benar dia sendiri tentukan...
apa kuasa aku...
biarlah dia dengan cara dia...
dia punya cerita...
kita lihat sahaja...

Dhamah Syifflah
Dhamah Syifflah
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 196
Reputation : 7
Points : 5616
Registration date : 2009-01-02

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty BELI BAJU

Post by O_NNY Sun 01 Feb 2009, 9:54 pm

TUNJUKA SAPA TUHAN KAU .....

YANG KUTAU TUHAN KAU TELAH MELANGGAR UNDANG-UNDANG PORNOGRFI

KASIHILAH TUHAN KAU BERIKAN DIA BAJU

KASIHAN DIA KEDINGINNAN DAN DI SALIB PULA.

SUNGGUH TETES AIR MATA KU MELIHAT BAGAI MANA KALIAN TERLALU PELIT

MENGELURKAN SEDIKIT DARI KEKAYAAN KALIAN UNTUK MEMBELIKAN PAKAIAAN ORANG YG DI SALIB ITU
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? 649229 JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? 433215
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

O_NNY

Number of posts : 1
Reputation : 0
Points : 5566
Registration date : 2009-02-01

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by freemind2live Sat 21 Mar 2009, 3:01 pm

This just Quote of George Carlin ( Comedian ) about Religious :

In the Bullshit Department, a businessman can't hold a candle to a clergyman. 'Cause I gotta tell you the truth, folks. When it comes to bullshit, big-time, major league bullshit, you have to stand in awe of the all-time champion of false promises and exaggerated claims: religion. No contest. No contest. Religion. Religion easily has the greatest bullshit story ever told.
Think about it. Religion has actually convinced people that there's an invisible man -- living in the sky -- who watches everything you do, every minute of every day. And the invisible man has a special list of ten things he does not want you to do. And if you do any of these ten things, he has a special place, full of fire and smoke and burning and torture and anguish, where he will send you to live and suffer and burn and choke and scream and cry forever and ever 'til the end of time!
But He loves you.
He loves you, and He needs money! He always needs money! He's all-powerful, all-perfect, all-knowing, and all-wise, somehow just can't handle money! Religion takes in billions of dollars, they pay no taxes, and they always need a little more. Now, you talk about a good bullshit story. Holy Shit!
-- George Carlin Politically Incorrect, May 29, 1997


As far as I concern He make more sense than fairy tales book. JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? 649229

freemind2live

Number of posts : 3
Reputation : 0
Points : 5524
Registration date : 2009-03-19

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by dhe_tox Fri 27 Mar 2009, 11:12 am

masak moderator kafir mo bicarain islam???

wew parah nie...

woy moderator...

manknya lw taw ngga makna islam tuch apa???

dan yang suka bilang muhammad tuch tukang memperkosa anak2,wanita / ibu2... buktiin donk... jangan2 lw kali yang seperti itu???

buat yang suka ngehina Allah SWT karena ngga nunjukkin kuasanya (sekarang) saat lw menghina2 dia. gw cuman bilang, hari akhir tuch ada... sama halnya kalo lw ikut ujian di skolah (ato jangan2 lw ngga pernah skolah kali ). yang namanya nilai tuch pasti setelah test berhasil maka hasil akan keluar...

dan yang paling terakhir adalah...

Penyesalan dateng belakangan...

perihal lw maw ngomong negara2 islam pada miskin... dan negara2 barat pada kaya... bruakakakaka emang pada otak JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? 433215 (monyet/ kera) kali ya lu pada...
kalo king saud (kalo pada ngga ngerti siapa dia coba dech googling) berhentiin tuch eksport minyak ke negara2 kayak kalian... tuch jet tempur, tank-tank yang buat ngebunuhin anak2 kecil kagak bakal bisa jalan...

dan satu lagi... coba ngaca dech... sapa taw ntar di dpan kaca hati lw yang muncul sama kayak JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? 649229 ini lagi...hwehwehe

*salam dari saya,,,

dhe_tox

Number of posts : 8
Reputation : 0
Points : 5521
Registration date : 2009-03-26

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by nomad Fri 27 Mar 2009, 6:46 pm

nabi dan rasul itu mereka yang diutuskan untuk memberikan perjalanan dan pengingatan... adakah kita mengikutnya... malah kita membunuh kata-katanya... kita abaikan mereka.. kata setia pada agama.... tetapi melakukan juga kejahatan... semua sama... dengan aku sekali pun sama... fikirlah diri sendiri sebelum memikirkan manusia lain... jangan menjadi manusia yang tidak memikirkan soal matinya... adakah esok masih panjang untuk kita kembali menjadi manusia pilihan Allah...[/quote]

apakah perlu ikut nabi palsu yg mengallah kan dirinya sendiri, memikirkan nafsunya menikahi 12 istri (umur 9 taun jg dinikahi) dengan alasan menghidupi mereka??!! bukankah bnyak cara untuk menafkahi, kenapa harus dinikahi kalo bukan untuk memuaskan nafsunya sendiri??atau jgn2 nafsu terlalu besar sampai2 satu istri saja tidak cukup!!

nomad

Number of posts : 4
Reputation : 0
Points : 5516
Registration date : 2009-03-27

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by edi Sun 10 Jan 2010, 12:40 am

Sory, aku lebih senang melihat Muhammad sebagai lelaki waras yang suka perempuan, daripada bapak tuhanmu yang punya anak dari istri tak jelas, dan anak tuhanmu yang jadi tuhanmu tapi gak tahu bisa ngaceng apa tidak, dan para pastur yang bisa ngaceng mencoba tidak beristri, tetapi ada pendeta yang bisa beristri dan pegang duit sendiri.
sadarilah ngaceng itu nikmat tuhan, dan salurkan pada perempuan dengan pernikahan, jangan dikocok sendiri atau malah jadi homo di asrama.

edi

Number of posts : 6
Reputation : 0
Points : 5232
Registration date : 2010-01-07

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty numpang coment

Post by Khalifah Sun 10 Jan 2010, 8:47 am

Nabi Muhammad itu menyontohkan cara berpoligami yg benar. Dari istri2 Rasul hanya Aisyah saja yg cantik, mngapa Rasul menikahi Aisyah yg berumur 9th? Itu krna Aisyah sudah baligh dan boleh dinikahi dan Rasulpun memberi contoh dgn menikahinya, namun Rasul menyetubuhinya saat Aisyah berumur 20th. Kebanyakan Rasul menikahi istri2nya krna kasihan, diantara istri2nya trdpt wanita yg berumur 50th dan krang cantik lg kulitnya hitam dan slalu mndpat cercaan dr warga dan ia sngat brhrap mndptkan suami, lalu Rasulpun menikahinya krna iba. Rasul menikahi istri2nya krn mendpat stuju dr istri2 sbelumnya
Khalifah
Khalifah
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 597
Reputation : 32
Points : 6010
Registration date : 2009-12-25

https://www.facebook.com/home.php?filter=app_2915120374#!/profile

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty buat momet yang mumet dan kawan2

Post by paulus Wed 20 Jan 2010, 5:58 pm

paulus bilang:

Dulu momet waktu belum murtad ga pernah mau pegang Quran karena nurutin bisikan syetan dikepalanya...syetan berbisik kepada momet: ngapain kamu mumet baca Quran mending tripping lebih enak...nak...nak
setelah murtad dia mau dalamin Quran lewat para pendeta yang bawa dia menjadi murtad...

so,menurut manusia yang berbudi pekerti baik apakah si momet yang mumet bisa memahami Quran dengan baik trus berceloteh mengungkapkan isi dari Quran?
sekali-kali tidak
sekali-kali tidak

pernah paham akan isinya saja mungkin tidak
mengapa ia begitu berani menghinanya?
sekan telah tamat tafsir Quran di bacanya

kembali paulus berkata:

orang yang murtad itu; lemah Islamnya, lemah otaknya, lemah ekonominya, lemah intelektualitasnya.
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8153
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by you7tube7com Mon 25 Jan 2010, 10:48 pm

Lalu, apa bedanya anda, atau yg menulis ini dengan setan, apakah anda tidak merasa kalau tulisan anda ini lahir dari hasutan setan..??!!. karena setan selalu mengarahkan kita kpd hal2 yg jelek saja. Apakah tulisan anda ini menjelekkan Islam..??!!!
Saran saya.. masuk kamar... lalu menghadap ke cermin....

you7tube7com
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Female
Number of posts : 3297
Reputation : -35
Points : 8560
Registration date : 2010-01-23

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by you7tube7com Mon 25 Jan 2010, 11:05 pm

[quote="Dragon Sword"]
Dhamah Syifflah wrote:benarlah...
kau memang pandai betul...
aku nak belajar gan kau ni...
boleh tunjuk ajar.. bukan tunjuk kurang diajar...

jika Muhammad itu jahat lah...
tetapi mengapa dia sanggup bersusah payah...
mengajar manusia erti kehidupan..
cuba kau pehatikan sekelilingnya...
muhammad mengerti apa mengenai erti kehidupan? yang dia tahu hanya perang, kawin, taqqiya dan yang seburuk-buruknya kehidupan.
apa yang hendak engkau ajar kepadaku mengenai erti kehidupan? bukan pongah bukan pamer, mungkin aku lebih ngerti apa itu erti kehidupan dibandingkan engkau atau engkau punya muhammad.

syitan itu adalah jin dan manusia... (surah an-nas)
jadi manusia itu syitan...
jadi siapa aku dan kau...
syitan ke... bukan manusia...
jika kau berkata mereka syitan...
kita jadi samalah...
sebab kita pun asal sama kan...
kau ni pandai er...
tapi masih lembab...
Kalau kau katakan aku masih lembab, ya harap maklumlah karena ini hari musim penghujan, dimana-mana banjir....(just kidding, lucu amat logat loe!? hehehehe)
Kalau kau anggap asal manusia sama syaitan sama, sori la yau. Mungkin ini berlaku bagi engkau sendiri, tetapi bagi aku nehi!
cuba kau lihat sekeliling kau...
ada pokok, ada laut, ada tanah...
tak terfikir ke kau...
apa itu...
itu pun Allah jadikan...

berpusing-pusing macam gasing...
sekali Allah pusing semua lari...
tahu gak takut mati...
ingat tidak tahu...
Allah ga pernah memusingkan orang. Dia bukan Allah yang membingungkan. Kalau engkau pusing dengan islam, mending kenali aja Tuhanku, Yesus Kristus....dijamin engkau punya pusing hilang.
manusia percaya pada manusia...
sedangkan manusia itu suka menipu...
minum arak.. sudah itu mabuk...
mana nak ingat Allah...
sebab itulah islam banyak larangannya...
sebab tak nak lupa pada Allah...

kau ingat tak tuhan kau...
masa duduk, masa diri, masa bangun dan masa tido...
kalau ingat bagus er...
kalau tak ingat... hmmmm....
siapa yang salah...
fikirlah...
memang benar bahwa manusia itu suka menipu, macam muhammad. Dan kakek dari segala tipu muslihat adalah syaitan. Dia adalah ayah penipu.Mengapa engkau percaya kepadanya?Tuhanku adalah kebenaran. Didalam Dia ada kebenaran. Kalau engkau hendak mengenal kebenaran, percayalah kepadaNya dan terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat engkau, niscaya engkau akan selamat.[ Anda menghina Muhammad, apakah anda tahu menghina dilarang oleh agama Islam maupun Kristen, kalau sudah begitu, apa bedanya anda dengan Setan, hi..hi..hi..]

you7tube7com
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Female
Number of posts : 3297
Reputation : -35
Points : 8560
Registration date : 2010-01-23

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Carilah dari sumber2 yang benar..

Post by krent Wed 27 Jan 2010, 1:51 am

Sifat-Sifat Rasulullah Menurut Al-Qur’an

KH. Jalaluddin Rakhmat –

Saya ingin memulai tulisan ini dengan menyampaikan dua buah hadits tentang kecintaan kepada Rasulullah saw. Pertama, hadits yang masyhur diriwayatkan dalam kitab-kitab ahli sunnah, di antaranya dalam Al-Targhib wal Takhib, sebuah kitab hadits yang sangat populer di antara kita. Kedua, hadits yang dikutip dari Bihar Al-Anwar, kitab hadits yang cukup besar dan menjadi rujukan mazhab Ahlul Bayt.

Hadits yang pertama menceritakan bahwa pada suatu hari ketika Rasulullah saw sedang berbincang-bincang dengan para sahabatnya, seorang pemuda datang mendekati Rasul sambil berkata, “Ya Rasulullah, aku mencintaimu.” Lalu Rasulullah saw berkata: “Kalau begitu, bunuh bapakmu!” Pemuda itu pergi untuk melaksanakan perintah Nabi. Kemudian Nabi memanggilnya kembali seraya berkata, “Aku tidak diutus untuk menyuruh orang berbuat dosa.” Aku hanya ingin tahu, apa betul kamu mencintai aku dengan kecintaan yang sesungguhnya?”

Tidak lama setelah itu, pemuda ini jatuh sakit dan pingsan. Rasulullah saw datang menjenguknya. Namun pemuda itu masih dalam keadaan tidak sadar. Nabi berkata, “Nanti kalau anak muda ini bangun, beritahu aku.” Rasululah saw kemudian kembali ke tempatnya. Lewat tengah malam pemuda itu bangun. Yang pertama kali ia tanyakan ialah apakah Rasulullah saw telah berkunjung kepadanya. Diceritakanlah kepada pemuda itu bahwa Rasulullah saw bukan saja berkunjung, tapi beliau juga berpesan agar diberitahu jika pemuda itu bangun. Pemuda itu berkata, “Tidak, jangan beritahukan Rasulullah saw. Bila Rasulullah harus pergi pada malam seperti ini, aku kuatir orang-orang Yahudi akan mengganggunya di perjalanan.” Segera setelah itu, pemuda itu menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Pagi hari usai shalat subuh, Rasulullah saw diberitahu tentang kematian pemuda itu. Rasul datang melayat jenazah pemuda itu dan berdo’a dengan do’a yang pendek tetapi sangat menyentuh hati, “Ya Allah, sambutlah Thalhah di sisi-Mu, Thalhah tersenyum kepada-Mu dan Engkau tersenyum kepadanya.”

Dengan hal itu Nabi menggambarkan kepada kita, bahwa orang yang mencintainya akan dido’akan oleh Nabi untuk berjumpa dengan Allah swt. Allah akan ridha kepadanya dan dia ridha kepada Allah, Radhiyyatan Mardhiyyah. Dia tersenyum melihat Allah dan Allah tersenyum melihatnya.

sumber http://kajianislam.wordpress.com/2007/06/26/sifat-sifat-rasulullah-menurut-al-quran/

bersambung ...
krent
krent
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 24
Reputation : 0
Points : 5242
Registration date : 2010-01-15

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Sifat-Sifat Rasulullah Menurut Al-Qur’an.... Hadits yang kedua

Post by krent Wed 27 Jan 2010, 1:57 am

Hadits yang kedua mengisahkan seorang pedagang minyak goreng di Madinah. Setiap kali dia hendak pergi, termasuk pergi ke pasar, dia selalu melewati rumah Rasulullah saw. Dia selalu singgah di tempat itu sampai dia puas memandang wajah Rasul. Setelah itu ia pergi ke pasar. Suatu saatetelah melepaskan rindunya kepada Rasul, seperti biasanya ia pergi ke pasar. Tapi tidak berapa lama setelah itu, dia datang lagi. Nabi terkejut sehingga bertanya, “Kenapa kau balik lagi?” Ia menjawab, “Ya Rasulullah, setelah saya sampai di pasar hati saya gelisah. Saya ingin kembali lagi. Izinkan saya memandang Engkau sebentar saja untuk memuaskan kerinduan saya.” Kemudian Rasul berbincang-bincang dengan orang itu.

Tidak lama setelah itu Nabi tidak lagi melihat tukang minyak itu lewat di depan rumahnya. Berhari-hari orang itu tidak lagi kelihatan batang hidungnya di depan Rasulullah saw. Lalu Rasul mengajak sahabat-sahabatnya untuk menjenguk dia. Berangkatlah mereka ke pasar dan mendapat kabar bahwa orang itu telah meninggal dunia. Rupanya pertemuan sampai dua kali waktu itu merupakan isyarat bahwa dia tidak bisa lagi memandang wajah Rasulullah saw.

Rasul bertanya kepada orang-orang di pasar, “Bagaimana akhlak orang itu?” Mereka berkata, “Orang itu pedagang yang sangat jujur. Cuma ada sedikit saja, orang ini senang perempuan.” Kemudian Rasul berkata, “Sekiranya orang itu dalam dagangnya agak lancung sedikit, Allah akan mengampuni dosanya karena kecintaannya kepadaku.” Tetapi orang itu sangat jujur dan kecintaannya kepada Rasul dibuktikan dalam kejujurannya di dalam berdagang.

Dua hadits di atas menceritakan kepada kita tentang pentingnya mencintai Rasulullah saw. Sudah sering kita mendengar hadits yang berbunyi, “Belum beriman kamu sebelum aku lebih kamu cintai daripada dirimu, anak-anakmu, dan seluruh ummat manusia.”

Kita semua diperintahkan mencintai Rasulullah saw. Mencintai Rasul merupakan bagian dari seluruh bangunan keislaman kita. Oleh karena itu, dahulu para ulama melakukan berbagai cara agar kecintaan kepada Nabi terus-menerus dibangkitkan. Di antaranya dengan menghias majelis-majelis mereka dengan bacaan shalawat, mengadakan peringatan maulid, dan mengungkapkan kecintaan mereka dengan puisi-puisi, sehingga sepanjang sejarah sudah terkumpul ribuan puisi yang ditulis untuk mengungkapkan kecintaan kepada Rasululah saw.

Beberapa waktu yang lalu di masjid Asy-Syifâ, Universitas Diponegoro, saya mengajak semua orang untuk kembali membangkitkan kecintaan kepada junjungan kita Rasulullah saw. Ada orang yang bertanya kepada saya: “Saya ingin mencintai Rasulullah, tapi apa yang harus saya lakukan supaya kecintaan itu tertanam di dalam hati saya. Kalau saya ini mencintai seorang perempuan, saya bayangkan wajahnya, rambutnya, dan bibirnya supaya tumbuh kerinduan saya kepada perempuan itu. Apakah saya harus membayangkan wajah Rasululah saw, supaya saya bisa men-cintainya?” Waktu itu saya menjawab: “Inilah bencana paling besar yang menimpa kita sekarang ini. Kita hanya bisa mencintai sesuatu yang bisa dilihat, diraba, dan disaksikan. Kita ini sama dengan orang-orang kafir yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Mereka hanya mencintai yang zhahir saja, mata mereka tidak dapat menembus hal-hal yang bathiniyah.

Jadi, kalau kita mau mencintai, maka cinta kita hanya cinta fisikal saja, cinta yang sensual. Kita tidak dididik untuk mencintai orang bukan karena tubuhnya. Di dalam ilmu percintaan, cinta karena tubuh adalah tahapan cinta yang paling rendah. Para ahli jiwa mengatakan, cinta pertama pada anak-anak adalah cinta pada sesuatu yang bisa dilihat. Menurut Sigmund Freud, pertama kali seseorang mencintai ialah ketika dia merasakan kenikmatan pada waktu menyusu kepada ibunya. Itulah cinta yang paling rendah. Makin dewasa orang itu, makin abstrak atau makin tidak kelihatan cintanya. Sayang, tampaknya kedewasaan kita ini lambat.

Salah satu ciri ketidakdewasaan kita adalah bila kita mencintai sesuatu, itu dikarenakan oleh hal-hal yang kongkret dan bisa dilihat. Kita cinta kepada gunung, karena kehijauannya yang bisa dilihat dan kesejukkan anginnya yang bisa dirasakan. Bukan karena keanggunannya dan misteri yang ada dibalik gunung itu. Kalau kita menceritakan laut, yang kita ceritakan adalah gelombangnya, batu-batu karangnya, dan ikan-ikannya. Tidak kita ceritakan keluasan samudera itu, kedahsyatannya, dan pengaruhnya kepada jiwa kita. Sebab, semua hal itu terlalu abstrak dan kita terbiasa dengan hal-hal yang kongkret.

Ketika Pemilu, kita memilih partai bukan program-programnya. Karena program bersifat abstrak, tidak kelihatan. Kita jugamemilih bukan karena perilaku para politisinya, karena perilaku itu tidak kelihatan.

Tapi saya tidak akan menceritakan hal itu, saya akan membawa Anda mencintai Rasulullah saw dengan kecintaan yang lebih tinggi tingkatnya. Bukan kecintaan fisikal atau jasmaniah. Kecintaan jasmaniah itu adalah kecintaan ala ABG, yang tidak layak buat orang-orang dewasa seperti kita.

Kalau kita buka ayat Al-Qur’an, ketika Allah berkisah tentang Rasulullah saw, tidak pernah diceritakan sifat-sifat jasmaniah Rasulullah saw. Al-Qur’an selalu menceritakan sifat-sifat ruhaniah Rasulullah saw. Bercerita tentang akhlak Rasulullah saw, bukan penampilan fisiknya.

Berbeda dengan para sahabat. Kalau sahabat bercerita tentang Rasulullah saw sering berupa penampilan fisiknya. Misalnya diceritakan bahwa Rasul itu kalau tertawa sampai kelihatan gusinya. Atau diceritakan tentang tetesan keringat Rasul. Siti Aisyah pernah terpesona dengan tetesan keringat di dahi Rasul, sampai dia berkata: “Ya Rasulullah, ingin saya bacakan sebuah puisi kepadamu.” Lalu Siti Aisyah menuliskan puisinya dengan mengutip syair seorang Arab tentang tetesan keringatnya. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa Siti Aisyah hanya mencintai Rasulullah saw karena jasmaninya.

Saya ingin mengetengahkan satu ayat Al-Qur’an. Ada riwayat yang agak lucu tentang ayat ini. Katanya setelah Al-Qur’an terkumpul dan tertulis pada zaman Abu Bakar, seseorang berkata bahwa ada satu ayat yang hilang. Pada waktu itu, seseorang yang mengumpul-kan ayat harus membawa saksi satu orang. Sehingga jumlah pengumpul ayat ada dua orang. Seseorang berbicara, “Ada yang terlewat, satu ayat belum masuk ke situ.” Dia hanya seorang diri, tidak mempunyai saksi. Namanya Khuzaimah bin Tsabit. Lalu orang-orang berkata, “Kesaksian Khuzaimah bin Tsabit dihitung menjadi dua, karena hanya dia yang mengetahui ayat Al-Qur’an ini.”

Lepas dari persoalan hadits ini shahih atu tidak, ayat itu bercerita tentang akhlak Rasullullah saw dan ayat itu sering menjadi wirid kita semua. Mungkin ini juga merupakan cara agar kita mampu memasukkan akhlak itu dalam kehidupan kita. Ayat itu berbunyi, “Laqad Jâ’akum Rasûlum Min Anfusikum…” (QS Al-Taubah 128). Menurut Fakhrur Râzi, kata anfusikum menurut qira’at nabi saw, qira’at Fatimah as, dan qira’at Aisyah dari Ibnu Abbas as harus dibaca Anfasikum. Dibacanya difathahkan bukan didhammahkan. Hal ini akan kita ceritakan kemudian.

Fakhrur Razi menjelaskan ada empat sifat Nabi yang tergambar dalam Surat At-Taubah ayat 128. Pertama, Min Anfusikum, dari kalanganmu sendiri. Nabi berasal dari sesama manusia seperti kamu. Nabi yang datang itu bukanlah Nabi yang datang sebagai makhluk ghaib, bukan pula Superman, tapi Nabi yang datang dari tengah-tengah manusia. Bahkan Nabi diperintahkan untuk berkata bahwa Nabi adalah manusia seperti kita semua, seperti dalam ayat “Qul innamâ anâ basyârum mitslukum…” (QS. Al-Kahfi 110) Nabi adalah manusia biasa. Kalau ia berjalan, ada bayang-bayang badannya. Kalau terkena panas matahari, berkeringat kulitnya. Kalau terkena anak panah, berdarah tubuhnya. Ia bukan manusia istimewa dari segi jasmaniahnya, ia pun merasakan lapar dan dahaga. Al-Qur’an menegaskan bahwa kehidupan Nabi itu sama seperti kehidupan manusia biasa. Nabi dapat merasakan kepedihan dan penderitaan seperti manusia biasa yang mendapatkan musibah.

Dalam qira’at Min Anfasikum, diterangkan bahwa kata Anfas mengandung arti yang paling mulia. Jadi ayat ini berarti, “Sudah datang di antara kamu seorang Rasul yang paling mulia.” Artinya Rasulullah diakui kemuliaannya, bahkan sebelum Rasul membawa ajaran Islam. Dia adalah orang yang paling baik di tengah-tengah masyarakatnya dilihat dari segi akhlaknya. Sebagian orang ada yang menyebutkan bahwa Rasul berasal dari kabilah yang paling baik. Jadi sifat pertama nabi adalah paling mulia akhlaknya, sampai orang-orang di sekitarnya memberi gelar Al-Amîn, orang yang terpercaya.

sumber : http://kajianislam.wordpress.com/2007/06/26/sifat-sifat-rasulullah-menurut-al-quran/
krent
krent
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 24
Reputation : 0
Points : 5242
Registration date : 2010-01-15

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Sifat-Sifat Rasulullah Menurut Al-Qur’an.... sifat yang kedua

Post by krent Wed 27 Jan 2010, 1:59 am

Sifat kedua Nabi ialah, berat hatinya melihat penderitaan umat manusia. Para ahli tafsir mengatakan yang dimaksud dengan berat hati Nabi ialah kalau manusia menemukan hal-hal yang tidak enak. Dalam riwayat yang lain, yang diartikan dengan berat hati Rasul ialah jika orang Islam berbuat dosa kepada Allah. Dalam sebuah hadits, diriwayatkan bahwa sampai sekarang Rasulullah masih dapat melihat perbuatan-perbuatan kita dan Rasul akan menderita jika melihat kita berbuat dosa. Karena beliau sangat ingin supaya kita memperoleh petunjuk Allah. Bahkan Rasul sampai bersujud di hadapan Allah agar diizinkan untuk dapat memberi syafaat kepada umatnya.

Jalaluddin Rumi bercerita dalam salah satu syairnya yang dibukukan dalam Al-Matsnawi tentang Rasulullah saw. Pada suatu hari di mesjid, Rasul kedatangan serombongan kafir yang meminta untuk bertamu. Mereka berkata, “Kami ini datang dari jarak yang jauh, kami ingin bertamu kepada Engkau, Ya Rasulullah.” Lalu Rasul mengantarkan para tamu tersebut kepada para sahabatnya. Salah seorang kafir yang bertubuh besar seperti raksasa tertinggal di mesjid, karena tidak ada seorang sahabat pun yang mau menerimanya. Dalam syair itu disebutkan, ia tertinggal di mesjid seperti tertinggalnya ampas di dalam gelas. Mungkin para sahabat takut menjamu dia, karena membayangkan harus menyediakan wadah yang sangat besar.

Lalu Rasul membawa dan menempatkannya di sebuah rumah. Dia diberi jamuan susu dengan mendatangkan tiga ekor kambing dan seluruh susu itu habis diminumnya. Dia juga menghabiskan makanan untuk delapan belas orang, sampai orang yang ditugaskan melayani dia jengkel. Akhirnya petugas itu menguncinya di dalam. Tengah malam, orang kafir itu menderita sakit perut. Dia hendak membuka pintu tapi pintu itu terkunci. Ketika rasa sakit tidak tertahankan lagi, akhirnya orang itu mengeluarkan kotoran di rumah itu.

Setelah itu, ia merasa malu dan terhina. Seluruh perasaan bergolak dalam pikirannya. Dia menunggu sampai menjelang subuh dan berharap ada orang yang akan membukakan pintu. Pada saat subuh dia mendengar pintu itu terbuka, segera saja dia lari keluar. Yang membuka pintu itu adalah Rasulullah saw.

Rasul tahu apa yang terjadi kepada orang kafir itu. Ketika Rasul membuka pintu itu, Rasul sengaja bersembunyi agar orang kafir itu tidak merasa malu untuk meninggalkan tempat tersebut.

Ketika orang kafir itu sudah pergi jauh, dia teringat bahwa azimatnya tertinggal di rumah itu. Jalaluddin Rumi berkata, “Kerasukan mengalahkan rasa malunya. Keinginan untuk memperoleh barang yang berharga menghilangkan rasa malunya.” Akhirnya dia kembali ke rumah itu.

Sementara itu, seorang sahabat membawa tikar yang dikotori oleh orang kafir itu kepada Rasul, “Ya Rasulullah, lihat apa yang dilakukan oleh orang kafir itu!” Kemudian Rasul berkata, “Ambilkan wadah, biar aku bersihkan.” Para sahabat meloncat dan berkata, “Ya Rasulullah, engkau adalah Sayyidul Anâm. Tanpa engkau tidak akan diciptakan seluruh alam semesta ini. Biarlah kami yang membersihkan kotoran ini. Tidak layak tangan yang mulia seperti tanganmu membersihkan kotoran ini.” “Tidak,” kata Rasul, “ini adalah kehormatan bagiku.” Para sahabat berkata, “Wahai Nabi yang namanya dijadikan sumpah kehormatan oleh Allah, kami ini diciptakan untuk berkhidmat kepadamu. Kalau engkau melakukan ini, maka apalah artinya kami ini.”

Begitu orang kafir itu datang ke tempat itu, dia melihat tangan Rasulullah saw yang mulia sedang membersihkan kotoran yang ditinggalkannya. Orang kafir tidak sanggup menahan emosinya. Ia memukul-mukul kepalanya sambil berkata, “Hai kepala yang tidak memiliki pengetahuan.” Dia memukul-mukul dadanya sambil berkata, “Hai hati yang tidak pernah memperoleh berkas cahaya.” Dia bergetar ketakutan menahan rasa malu yang luar biasa. Kemudi-an Rasul menepuk bahunya menenangkan dia. Singkat cerita, orang kafir itu masuk Islam.

Boleh jadi cerita Jalaluddin Rumi ini adalah sebuah metafora. Suatu perlambang bahwa kedatangan Rasul adalah untuk membersihkan kotoran dan noda-noda yang ada pada diri kita. Betapa banyaknya kaum muslimin menodai rumah Rasul dengan kemaksiatan dan akhlak yang buruk. Kita ini sama dengan orang kafir yang menaburkan kotoran di rumah Rasul yang suci. Bedanya ialah, kita percaya karena kecintaan Nabi kepada kita, Rasul akan mengulurkan syafaatnya kepada kita. Derita kita adalah juga derita Rasul. Karena itu, jangan ragu-ragu untuk datang meminta syafaatnya dan bersimpuh di hadapan Nabi sambil mengucapkan, “Yâ Abal Qâsim, Yâ Rasûlallâh, Yâ Wajîhan ‘Indallâh, Isyfa’lanâ ‘Indallâh.”

Terlalu banyak kotoran yang kita taburkan di rumah Nabi yang mulia. Seperti tertulis dalam sebuah puisi Iqbal. Ketika sakit keras, Iqbal pernah berdo’a: “Ya Allah kalau Engkau adili aku di hari kiamat nanti, jangan dampingkan aku di samping Nabi Al-Musthafa. Karena aku malu mengaku sebagai umatnya padahal hidupku bergelimang dalam dosa.”

Kita sebenarnya harus malu seperti malunya orang kafir itu. Kita datang berziarah kepada Rasul di bulan Maulid ini dengan membawa seluruh kemaksiatan. Kita sudah banyak mengotori rumah Rasul yang mulia dengan akhlak yang tercela. Tapi kita percaya bahwa Nabi mendengar jeritan kita. Kita sadari kejelekan akhlak-akhlak kita dan kita malu bertemu dengan Rasul dengan membawa dosa. Tetapi kita percaya bahwa kita menantikan tepukan tangan Rasul untuk menentramkan batin kita dan mengharapkan syafaatnya.

sumber http://kajianislam.wordpress.com/2007/06/26/sifat-sifat-rasulullah-menurut-al-quran/
krent
krent
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 24
Reputation : 0
Points : 5242
Registration date : 2010-01-15

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Sifat-Sifat Rasulullah Menurut Al-Qur’an.... sifat yang ketiga

Post by krent Wed 27 Jan 2010, 2:01 am

Sifat ketiga Rasullullah saw, ialah bahwa ia sangat ingin agar kaum muslimin memperoleh kebaikan. Ia ingin memberikan petunjuk kepada umatnya. Keinginan untuk memberikan petunjuk kepada kita begitu besar, sehingga Rasul bersedia memikul seluruh penderitaan dalam berdakwah.

sumber : http://kajianislam.wordpress.com/2007/06/26/sifat-sifat-rasulullah-menurut-al-quran/
krent
krent
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 24
Reputation : 0
Points : 5242
Registration date : 2010-01-15

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Sifat-Sifat Rasulullah Menurut Al-Qur’an.... sifat yang keempat

Post by krent Wed 27 Jan 2010, 2:07 am

Adapun sifat keempat Rasulullah saw, ialah bahwa ia sangat penyantun dan penyayang kepada kaum mukminin. Menurut para ahli tafsir, belum pernah Allah menghimpunkan dua nama-Nya sekaligus pada nama seorang nabi, kecuali kepada Nabi Muhammad saw. Nama yang dimaksud ialah nama Raûfur Rahîm.

Raûfur Rahîm itu adalah nama Allah. Nama itu pun dinisbahkan Allah kepada Rasulullah. Menurut sebagian ulama, Raûfun artinya penyayang dan Rahîm artinya pengasih. Jika kedua kata itu digabungkan dalam satu tempat, maka artinya berbeda. Menurut sebagian ahli tafsir, nama itu berarti sifat Nabi yang penyayang tidak hanya kepada orang yang taat kepadanya, tapi juga penyayang kepada orang yang berbuat dosa. Nabi melihat amal kita setiap hari. Beliau berduka cita melihat amal-amal kita yang buruk.

Dalam riwayat yang lain, Rasul itu Raûfun Liman Râ’ah, Rahîmun Liman Lam Yarâh. Artinya, Rasul itu penyayang kepada orang yang pernah berjumpa dengannya dan juga penyayang kepada orang yang tidak pernah berjumpa dengannya. Suatu hari Rasul berkata, “Alangkah rindunya aku untuk berjumpa dengan ikhwânî.” Para sahabat bertanya, “Bukankah kami ini ikhwânuka.” “Tidak,” jawab Rasul, “kalian ini sahabat-sahabatku. Saudara-saudaraku adalah orang yang tidak pernah berjumpa denganku, tapi membenarkanku dan beriman kepadaku.” Rasul sangat sayang kepada orang yang tidak pernah berjumpa dengan Rasul tetapi beriman kepadanya.

Di dalam Tafsir Al-Dûrrul Mantsûr, diriwayatkan sebagai berikut, “Berbahagialah orang yang beriman kepadaku, padahal tidak pernah berjumpa denganku.” Rasul menye-butnya sampai tiga kali. Rasul juga sayang bukan hanya kepada orang Islam saja, tetapi juga kepada orang kafir.

Saya akan menceritakan hadits lain. Diriwayatkan bahwa ketika Rasul berdakwah di Thaif, Rasul dilempari batu sehingga tubuhnya berdarah. Kemudian Rasul berlindung di kebun Uthbah bin Rabi’ah. Rasul berdo’a dengan do’a yang sangat mengharukan. Rasul memanggil Allah dengan ucapan, “Wahai yang melindungi orang-orang yang tertindas, kepada siapa Engkau akan serahkan aku, kepada saudara jauh yang mengusir aku?” Kemudian datang malaikat Jibril seraya berkata: “Ya Muhammad, ini Tuhanmu menyampaikan salam kepadamu. Dan ini malaikat yang mengurus gunung-gunung, diperintah Allah untuk mematuhi seluruh perintahmu. Dan dia tidak akan melakukan apapun kecuali atas perintahmu.” Lalu malaikat dan gunung berkata kepada Nabi, “Allah memerintahkan aku untuk berkhidmat kepadamu. Jika engkau mau, biarlah aku jatuhkan gunung itu kepada mereka.” Namun Nabi berucap, “Hai malaikat dan gunung, aku datang kepada mereka karena aku berharap mudah-mudahan akan keluar dari keturunan mereka orang-orang yang mengucapkan kalimat Lâilâha illallâh.” Nabi tidak mau menurunkan azab kepada mereka. Nabi berharap kalau pun mereka tidak beriman, keturunan mereka nanti akan beriman. Kemudian berkata para malaikat dan gunung, “Engkau seperti disebut oleh Tuhanmu, sangat penyantun dan penyayang.”

Kasih sayangnya tidak terbatas kepada umatnya. Perasaan cinta kita kepada Nabi tidak sebanding dengan besarnya kecintaan Nabi kepada kita semua. Kecintaan Nabi terhadap orang-orang yang menderita begitu besar. Menurut Siti Aisyah, Nabi tidak makan selama tiga hari berturut-turut dalam keadaan kenyang. Ketika Aisyah bertanya apa sebabnya, Nabi menjawab, “Selama masih ada ahli shufah —orang-orang miskin yang kelaparan di sekitar mesjid— saya tidak akan makan kenyang.” Dan itu tidak cukup hanya pada saat itu, Nabi juga memikirkan umatnya di kemudian hari. Beliau khawatir ada umatnya yang makan kenyang sementara tetangga di sekitarnya kelaparan.

Karena itu, Nabi berpesan, “Tidak beriman kamu, jika kamu tidur dalam keadaan kenyang sementara tetanggamu kelaparan.” Nabi pun mengatakan, “Orang yang senang membantu melepaskan penderitaan orang lain, akan senantiasa mendapat bantuan Allah swt.” Empat sifat Rasulullah kepada umatnya, yang sangat luar biasa.

Marilah kita kenang kecintaan Rasulullah yang agung kepada kita dan bandingkanlah apa yang bisa membuktikan kecintaan kita kepadanya. Sekarang kita bertanya, sudah sejauh mana kita mengikuti sunnah Rasulullah saw? Dapatkah akhlak kita seperti akhlak Nabi sebagaimana yang disebut dalam surat Al-Taubah 128? Bagai-mana kita dapat ikut merasakan penderitaan orang-orang di sekitar kita? Bagaimana kita menjadi orang yang berusaha agar orang- orang lain itu hidup bahagia dan memperoleh petunjuk Allah? Bagaimana kita menumbuh-kan sikap Raûfur Rahîm di dalam diri kita seperti Rasulullah saw contohkan kepada kita?

Marilah kita sebarkan kecintaan kepada Rasulullah saw di dalam diri kita, keluarga kita, dan pada masyarakat di sekitar kita. Akhirul kalam, yang harus selalu kita ingatkan pada diri kita adalah misi Rasulullah yang paling utama, yaitu misi akhlak yang mulia. Tidak ada artinya menisbahkan diri kita kepada Rasulullah saw tanpa memelihara akhlak yang mulia. Hendaknya kita selalu malu untuk mengucapkan shalawat kepada junjungan kita, sementara di punggung kita penuh dengan dosa dan maksiat. Kita telah mengotori rumah Rasulullah saw dengan akhlak buruk kita. ***

(sumber: Buletin Al-Tanwir: Nomor 119 Edisi 15 Juli 1998)

sumber http://kajianislam.wordpress.com/2007/06/26/sifat-sifat-rasulullah-menurut-al-quran/

PERLU ADANYA KESEIMBANGAN ANTARA YG DITUDUHKAN DENGAN YG SEBENARNYA
krent
krent
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 24
Reputation : 0
Points : 5242
Registration date : 2010-01-15

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Akal Budi Islam Tue 19 Apr 2011, 10:03 pm

Dhamah Syifflah wrote:benarlah...
kau memang pandai betul...
aku nak belajar gan kau ni...
boleh tunjuk ajar.. bukan tunjuk kurang diajar...

jika Muhammad itu jahat lah...
tetapi mengapa dia sanggup bersusah payah...
mengajar manusia erti kehidupan..
cuba kau pehatikan sekelilingnya...

syitan itu adalah jin dan manusia... (surah an-nas)
jadi manusia itu syitan...
jadi siapa aku dan kau...
syitan ke... bukan manusia...
jika kau berkata mereka syitan...
kita jadi samalah...
sebab kita pun asal sama kan...
kau ni pandai er...
tapi masih lembab...

cuba kau lihat sekeliling kau...
ada pokok, ada laut, ada tanah...
tak terfikir ke kau...
apa itu...
itu pun Allah jadikan...

berpusing-pusing macam gasing...
sekali Allah pusing semua lari...
tahu gak takut mati...
ingat tidak tahu...

manusia percaya pada manusia...
sedangkan manusia itu suka menipu...
minum arak.. sudah itu mabuk...
mana nak ingat Allah...
sebab itulah islam banyak larangannya...
sebab tak nak lupa pada Allah...

kau ingat tak tuhan kau...
masa duduk, masa diri, masa bangun dan masa tido...
kalau ingat bagus er...
kalau tak ingat... hmmmm....
siapa yang salah...
fikirlah...


Aku suka puisi kau. Namun aku tanya sama kau, coba kau tunjukin yg manakah arti kehidupan yg diajarkan Muhammad? Jawab yg benar kau!!!!!!.

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8858
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty to "momet

Post by samyer Tue 19 Apr 2011, 11:40 pm

momet_saw wrote:JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.

kalau ditanya lebih bejat mana muhammad atau setan aq pasti menjawab lebih bejat dan nista orang seperti anda momet karena orang seperti anda yang punya pikiran provokator yang selalu menyerang agama lain,tau kah anda setan suka sekali manusia seperti anda
samyer
samyer
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 220
Location : di lubuk hati yang terdalam
Humor : l
Reputation : 0
Points : 5059
Registration date : 2011-02-09

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by semoga islam jaya Wed 20 Apr 2011, 8:00 am

momet_saw wrote:JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.

yang paling biadab PAULUS yang menipu umat nasrani dengan karangan palsunya
yang paling bodoh adalah domba-domba Paulus
yang paling konyol adalah tokoh Tuhan palsu bernama YESUS
yang paling lucu adalah buku karangan Paulus yang berisi narasi Paulus.....

Yang paling kejam adalah bangsa-bangsa yang penduduknya Kristen....

semoga islam jaya
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 67
Reputation : 0
Points : 4838
Registration date : 2011-04-07

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Piss Wed 20 Apr 2011, 10:42 am

semoga islam jaya wrote:
momet_saw wrote:JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.

yang paling biadab PAULUS yang menipu umat nasrani dengan karangan palsunya
yang paling bodoh adalah domba-domba Paulus
yang paling konyol adalah tokoh Tuhan palsu bernama YESUS
yang paling lucu adalah buku karangan Paulus yang berisi narasi Paulus.....

Yang paling kejam adalah bangsa-bangsa yang penduduknya Kristen....

salam bro...

Yang paling ok muhammad yang bikin karangan mengenai seseorang yang tidak dikenalnya
paling pintar adalah unta-untanya muhamad
paling ok adalah allah yang kurang kuasa di quran, bisa jaga satu ajaran tapi ajaran lain ga kuasa dijaga kemurniannya
paling serius adalah karangan muhammad mengenai surga dengan para bidadari perawan yang bebas di setubuhi.

Paling baik adalah bangsa-bangsa yang penduduknya islam, yang antara sunni dan syiah sering kirim-kirim hantaran (isinya? ndak tahu aku)

mengutip bro hamba tuhan: lihat dari buahnya he he..

salam

Piss
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6855
Registration date : 2011-03-29

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Piss Wed 20 Apr 2011, 10:43 am

momet_saw wrote:JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.

salam bro,

mengutip dari salah satu tritnya bro hamba tuhan:

Lihat dari buahnya..

Salam

Piss
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6855
Registration date : 2011-03-29

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Gak_Mau_DiSembah Wed 20 Apr 2011, 11:07 am

Lah bro piss ini seperti yhosua...
Gak bs diajak sharing....
cuman menghujat
second ID nya yh???
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? 76436
Gak_Mau_DiSembah
Gak_Mau_DiSembah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Female
Number of posts : 1054
Location : Calon Penghuni Surga
Job/hobbies : Masak ayam panggang, Yesus jgn minta yah....
Humor : dogma gereja: gak blh bantah, gak usah banyak nanya, telen aja..(kl ada yg salah) di edit aja... gtu aja kok repot!!!
Reputation : 2
Points : 5951
Registration date : 2011-02-08

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by lihd Wed 20 Apr 2011, 11:44 am

momet_saw wrote:JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.

Ayoo mulai pelajaran sejarah yuukkk.... biar kristen2 pada tau dan ga membabi buta...cukuplah makan babi aja huehehehehe:

Bukti 1 : Pengujian Terhadap Sumber Berita

Sebagian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di kitab-kitab hadist, diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn ‘Urwah, yang mencatat atas otoritas dari bapaknya, yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa di Madinahh tidak ada seorangpun yang meriwayatkan hal ini selain Hisyam? Di Madinah terdapat banyak murid-murid sahabat, termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, namun mengapa tidak ada yang menceritakan selain Hisyam? Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, di mana Hisham tempat tinggal Hisyam di akhir kehidupannya.

Tahdzibut-Tahdzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : “Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah dari Madinah ke Iraq” (Tahdzibut-tadhzib, Ibn Hajar Al-’Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, cetakan 15. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: “Saya pernah diberi tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tahdzib at-tahdzib, Ibn Hajar Al- ‘Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanul-I’tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanul-I’tidal, Al-Zahabi, Al-Maktabatul-atsariyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

Kesimpulan :
Berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah buruk setelah pindah ke Iraq dan riwayatnya sangat tidak bisa dipercaya, diantara riwayat itu adalah mengenai umur Aisyah saat dinikahi oleh Nabi saw.

Kronologi :

Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

Pra-610 M : Jahiliyah (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu

610 M : turun wahyu pertama Abu Bakar menerima Islam

613 M : Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat

615 M : Hijrah ke Habasyah (Abyssinia).

616 M : Umar bin al Khattab menerima Islam.

620 M : dikatakan Nabi meminang Aisyah

622 M : Hijrah ke Yatsrib, kemudian dinamai Madinah

623/624 M : dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah

Bukti 2 : Pinangan

Menurut at-Thabari (juga menurut Hisham ibn ‘Urwah, Ibn Hanbal dan Ibn Sa’ad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, At-Thabari mengatakan : “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyahh dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-Umam wa’l-Muluk, At-Thabari (922 H), Vol. 4, p. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620 M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan At-Thabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613 M, Yaitu 3 tahun sesudah masa Jahiliyahh usai (610 M).

At-Thabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat Jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya at-Thabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

Kesimpulan :

Al-Tabari tak kredibel mengenai umur Aisyah ketika menikah.

Bukti 3 : Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka’bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah” (Al-Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-Haditsa, al-Riyadh,1978).

Kesimpulan :

Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Hambal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.

Bukti 4 : Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

Menurut Abdul-Rahman ibn abi zinad : “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A’la’m an-Nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-Risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Katsir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371, Dar al-fikr al-’arabi, Al-Jizah, 1933).

Menurut Ibn Katsir : “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut riwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau beberapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Katsir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-’Arabi, Al- jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani : “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 atau 74 H.” (Taqribu’l-tahdzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-Nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisih usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah 622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

Berdasarkan Ibn Hajar, Ibn Katsir, dan Abdul-Rahman ibn abi Zinad, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

Dalam bukti 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti 4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18?

Kesimpulan :

Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

Bukti 5 : Perang BADAR dan UHUD

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabul-Jihad wa’l-Siyar, Bab Karahiyati’l-Isti’anah fi’l-Ghazwi Bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar.

Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa Qitalihinna ma’arrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].” Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud dan Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn ‘Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

Kesimpulan :

Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 tahun akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, dan (b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud maka ini menunjukkan bahwa usianya adalah diatas 14 tahun atau paling tidak 15 tahun.

Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI 6 : Turunnya Surat al-Qamar (Bulan)

Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan (Sahih Bukhari, Kitab at-tafsir, Bab Qaulihi Bal As-Sa’Atu Maw’Iduhum Was-Sa’Atu Adha Wa Amarr).

Surat 54 dari al-Qur’an diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah (The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tersebut diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumah tangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M atau 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (shibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon).

Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan shibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karena itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.”

Kesimpulan :

Riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BANTAHAN :

Berikut ini adalah bantahan dari Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi

Sebelum saya menjawab syubhat anda, saya harus menjelaskan kepada anda bahwa syubhat ini berasal dari syubhat orang-orang Kafir Nashrani. Anda tidak mendatangkan syubhat baru dalam masalah ini. Syubhat telah dinukil dari mereka tanpa pemahaman, dan tanpa pengetahuan terhadap keinginan mereka dibalik syubhat ini. Sesungguhnya, saya merasa ragu apakah anda ini benar-benar seorang muslim, ataukah anda seorang Nashrani, atau orang liberal, atau orang yang ghuluw berlebih-lebihan terhadap ‘Ali Rodiallohu ‘anhu dan keturunannya yang meyakini kemaksuman mereka dengan disertai kebencian terhadap para sahabat yang diantara mereka itu adalah Ummul Mukminin ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha . Wal’iyâdzu billâh, saya memohon kepada Allah hidayah bagi anda untuk masuk ke dalam Islam.

Wajib anda ketahui bahwa ketidak berdayaan musuh-musuh Islam –diantara mereka adalah kelompok yang telah disebutkan diatas- adalah krisis pemikiran mereka sebagai akibat dari kebusukan akal mereka. Betapapun serangan mereka yang terus berkelanjutan terhadap Islam sejak zaman dulu, mereka sama sekali tidak bisa menunjukkan aib Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam karena pernikahan beliau dengan sayyidah ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha . Namun mereka hanya bisa mencela beliau karena poligami beliau Sholallohu ‘alaihi wa sallam . Hingga datanglah zaman kebangkitan dengan pemahaman-pemahamannya yang baru. Kemudian mereka menambahkan syubhat yang kemudian menjadi satu dengan pandangan-pandangan mereka. Syubhat ini tergolong syubhat baru yang bersifat nisbi (relatif), yaitu pada saat musuh-musuh Islam tidak kuasa mencela al-Qur’an secara langsung, maka mereka ingin mencelanya dengan cara tidak langsung, yaitu dengan menyerang sumber ilmu kaum muslimin setelah al-Qur’an yang mulia, yaitu kitab paling shahih setelah al-Qur’an, yaitu Shahihul Bukhari Rohimahulloh .

Sesungguhnya hujjah anda terhadap Shahihul Bukhari adalah hujjah-hujjah dusta milik musuh-musuh Islam, dan sama sekali tidak benar, karena beberapa sebab, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Anda mengatakan bahwa ‘Urwah bersendirian di dalam meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , ini adalah sebuah kedustaan. ‘Urwah tidak bersendirian dalam meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , bahkan selainnya telah meriwayatkan hadits tersebut dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , diantara mereka adalah: al-Aswad bin Yazid, al-Qasim ibn ‘Abdir Rahman, al-Qasim Ibn Muhammad ibn Abu Bakar, ‘Umrah binti ‘Abdurrahman, dan Yahya ibn ‘Abdurrahman ibn Hathib.

2. Anda mengatakan bahwa tidak ada seorangpun dari penduduk Madinah yang meriwayatkan hadits ini dari ‘Urwah, dan kenyataannya Ibnu Syihab az-Zuhri meriwayatkannya darinya, dan haditsnya ada pada Shahih Muslim, demikian pula Abu Hamzah Maimun Maula ‘Urwah bin Zubair.

3. Tuduhan bahwa Hisyam Ibnu ‘Urwah mukhtalith (yang kacau hafalannya) pada usia senjanya saat dia masuk ke ‘Iraq adalah sebuah penipuan. Tidak ada seorangpun yang mengatakan ini selain Abul Hasan Ibnul Qaththan dalam kitabnya Dalâilul Wahm wal Îhâm, dan di dalam kitab ini Ibnul Qaththân hanya menyebut Hisyam pada dua tempat saja, dia tsiqahkan pada satu tempat dan pada tempat lain dia katakan mukhtalith.

Imam adz-Dzahabi membantah Ibnul Qaththan, ‘Hisyam bin ‘Urwah adalah salah satu ulama besar, hujjah imam, akan tetapi pada usia senjanya hafalannya berkurang dan sama sekali tidak kacau, dan tidak berguna apa yang diucapkan oleh Ibnul Qaththan… maka Hisyam adalah Syaikhul Islam, akan tetapi mudah-mudahan Allah I memperbagusi bela sungkawa kami karenamu wahai Ibnul Qaththan.’ (Mizanul I’tidal (4/301-302))

Sesungguhnya riwayat orang-orang Kufi (Iraq) dari Hisyam telah memenuhi kitab-kitab Shahih, Musnad, juga Sunan, dan tidak ada satu orangpun dari para ulama ahli hadits yang mengatakan bahwa orang Kufi manapun yang meriwayatkan hadits dari Hisyam maka kita akan berhenti meriwayatkannya.

4. Adapun perhitungan bahwa hari Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga (hidup serumah) bersama ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha adalah pada saat usia ‘Aisyah 18 tahun adalah sebuah ucapan batil yang tidak benar. Dikarenakan hal-hal berikut ini:

* Hadits-hadits di Shahihain (Bukhari Muslim) dan lainnya telah sepakat bahwa Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam hidup serumah dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha saat dia berusia sembilan tahun. Bebas bagi anda –jika anda jujur- untuk menukil kesepakatan para ulama tentang perkara ini, daripada mengeklaim adanya kesepakatan mereka bahwa Asma’ Rodiallohu ‘anha lebih tua sepuluh tahun dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , padahal tidak ada kesepakatan sebagaimana nanti akan kami jelaskan insyâallâh.
* Sesungguhnya ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha sendiri –sang pemilik kisah- meriwayatkan kejadian pernikahannya dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam , diantaranya adalah apa yang dia sebutkan sebagaimana pada Shahih Muslim, bahwa dia hidup serumah dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam saat berusia sembilan tahun, sementara mainannya masih bersama dengannya, dan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam wafat saat dia berusia 18 tahun. Apakah kita akan mempercayai pemilik kisah yang jelas ini atau mempercayai musuh-musuh Islam dengan perhitungan mereka yang kacau?
* Di dalam hadits Bukhari dan Muslim menegaskan bahwa Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam hidup serumah dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha saat ‘Aisyah berumur sembilan tahun, dikarenakan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha telah menetapkan usianya pada saat wafatnya nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam yaitu pada usia 18 tahun, maka diawal hijrah dia masih berusia 9 tahun.
* Anda mengeklaim bahwa ‘Aisyah dilahirkan 4 tahun sebelum diangkatnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam sebagai seorang nabi. Ini adalah termasuk perkara yang dinyatakan dusta oleh adz-Dzahabi Rohimahulloh dalam Siyar a’lamun Nubala (3/522), dimana dia Rohimahulloh berkata, ‘Dan ‘Aisyah termasuk orang yang dilahirkan dimasa Islam). Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Ishabah (8/112-113) pun menyatakannya sebagai kedustaan, dia berkata, ‘(‘Aisyah) dilahirkan empat atau lima tahun setelah Nabi diangkat sebagai Nabi, maka bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa dia dilahirkan sebelum Islam?!
* Ucapan anda bahwa Asma’ berusia 27 tahun saat nabi Hijrah ke Madinah adalah benar adanya, akan tetapi pertanyaannya adalah darimana anda mendapatkan keterangan bahwa jarak usia antara Asma’ dan ‘Aisyah adalah sepuluh tahun?!


Imam adz-Dzahabi Rohimahulloh berkata dalam Siyar (2/287) :
“Adalah Asma lebih tua beberapa tahun diatas sepuluh tahun (belasan tahun) daripada ‘Aisyah.” Adz-Dzahabi mengatakan bidh’i ‘asyrata sanah dan bukan bi‘asyrata sanah, sementara kalimat bidh’ mengacu pada angka antara 3 hingga 9, jadi Asma lebih tua 13, 14, 15, 16, 17, 18 atau 19 tahun daripada ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha .
Jika kita katakan bahwa ‘Aisyah berusia sembilan tahun saat Hijrah maka tahun dia dilahirkan 4 tahun setelah kenabian (13 (masa dakwah nabi di Makkah setelah kenabian) – 9 (usia ‘Aisyah saat Hijrah) = 4 (tahun kelahiran ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha )).

Inilah tahun kelahiran ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , yaitu pada tahun keempat kenabian.

Jika kita tambahkan ucapan Abu Nu’aim dalam Ma’rifatus Shahâbah bahwa Asma’ dilahirkan sepuluh tahun sebelum kenabian, maka umur Asma pada saat ‘Aisyah dilahirkan adalah 14 tahun (10 (tahun kelahiran Asma sebelum kenabian) + 4 (tahun kelahiran ‘Aisyah setelah kenabian), dan inilah yang sesuai dengan ungkapan ad-Dzahabi dalam Siyar yang menyatakan :
“Adalah Asma lebih tua belasan daripada ‘Aisyah.”

Buku-buku sejarah Nabi meriwayatkan kepada kita bahwa Aisyah ra meninggal pada usia 63 tahu lebih beberapa bulan pada tahun 57 H, sehingga usianya sebelum hijrah adalah 63-57 = 6 tahun, maka ini sesuai dengan riwayat-riwayat sebelumnya.

5. Ungkapan bahwa al-Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha ucapannya bahwa dia Rodiallohu ‘anha masih jariyah (anak-anak) saat turun surat al-Qomar membutuhkan penjelasan;

Pertama, ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha tidak mengatakan surat al-Qomar, akan tetapi dia mengatakan:
“Sungguh telah turun firman Allah “Sebenarnya hari kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” aku adalah seorang anak yang masih bermain-main di Makkah.”

Kedua, al-Qur’anul karim turun dengan bertahap, lagi terpisah-pisah sesuai dengan kejadian. Tidak turun satu surat penuh dengan sekali turun kecuali sedikit. ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha tidak menyebutkan nama surat akan tetapi dia Rodiallohu ‘anha menyebutkan satu ayat dari surat al-Qomar :
“Sebenarnya hari kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS. Al-Qomar: 46)

Seandainya yang dia maksud adalah surat al-Qomar maka yang patut dia Rodiallohu ‘anha sebut adalah nama surat atau permulaan surat :
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.” (QS. Al-Qomar: 1), bukannya menyebut satu ayat dari ayat-ayat surat tersebut. Ini adalah sebuah dalil qath’i (pasti) yang menunjukkan bahwa dia tidak hidup pada awal-awal diturunkannya surat al-Qomar.

Ketiga, tidak ditemukan satu riwayat shahihpun yang menerangkan tahun turunnya surat al-Qomar. Sesungguhnya saya tantang siapapun untuk bisa mendatangkan satu dalil yang menetapkan bahwa surat al-Qomar turun delapan tahun sebelum hijrah, dan ‘Aisyah adalah seorang jariyah (anak-anak yang sedang bermain-main).

6. Adapun syubhat tentang Imam at-Thabari Rohimahulloh yang menyebutkan bahwa seluruh anak-anak Abu Bakar Rodiallohu ‘anhu dilahirkan pada masa jahiliyah (sebelum kenabian) maka itu adalah sebuah kedustaan yang nyata. Aku berada diatas keyakinan bahwa anda tidak mengetahui kitab Tarikh at-Thabari, dan belum meneliti nash yang dia sebutkan. Anda, sebagaimana yang saya katakan kepada anda, bahwa anda hanyalah menukil tidak ada ilmu bagi anda terhadap perkara ini dari dekat maupun dari jauh. Rujuklah kembali ke kitab Tarikh at-Thabari (2/351), anda akan menghasilkan hal berikut ini:

* Bahwa Imam Thabari tidak menyebutkan bahwa seluruh anak Abu Bakar dilahirkan dimasa jahiliyah, yang disebutkan oleh Imam Thabari adalah bahwa Abu Bakar menikahi kedua istrinya di masa jahiliyah, ini tidak bermakna bahwa anak-anaknya dilahirkan pada masa jahiliyah.
* Bahwa Imam Thabari tidak menentukan tahun kelahiran satupun dari anak-anak Abu Bakar, atau juga pada tahun yang mana Abu Bakar menikah.
* Riwayat tersebut sanadnya tidak muttashil (tersambung), tapi munqathi’ (terputus).

Yang dikatakan oleh Imam at-Thabari adalah:
“… Abu Bakar menikahi Qutailah binti ‘Abdil ‘Uzza… maka dia melahirkan ‘Abdullah dan Asma’ untuk Abu Bakar, kemudian Abu Bakar juga menikahi Ummu Ruuman binti ‘Amir pada masa jahiliyah… lalu dia melahirkan ‘Abdurrahman dan ‘Aisyah untuk Abu Bakar, maka keempat orang itu adalah diantara anak-anak Abu Bakar yang dilahirkan oleh kedua istrinya yang keduanya telah kami sebutkan pada masa jahiliyah. Kemudian Abu Bakar menikahi Asma binti ‘Umais di masa Islam… lalu dia melahirkan Muhammad bin Abu Bakar, dia juga menikah dengan Habibah bin Kharijah di masa Islam… lalu dia melahirkan untuknya setelah kematiannya seorang anak wanita yang diberi nama Ummu Kultsum…

7. Adapun bantahan terhadap syubhat keikut sertaan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha pada perang Badar dan Uhud yang menjadi dalil bahwa usia ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha kala itu telah lebih dari lima belas tahun, dikarenakan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam tidak mengizinkan orang yang usianya kurang dari lima belas tahun untuk ikut serta dalam peperangan adalah sebuah ucapan yang didalamnya terdapat kebodohan besar. Dikarenakan yang dimaksud dalam pelarangan tersebut adalah untuk kaum laki-laki dan bukan kaum wanita. Usia lima belas tahun adalah usia baligh bagi kaum laki-laki, sedang kaum wanita telah mencapai akil baligh jauh dibawah usia tersebut. Sebagaimana anda tidak membedakan mereka yang ikut serta dalam peperangan dengan mereka yang menetap pada garis belakang untuk membantu pasukan.

8. Adapun syubhat usia ‘Aisyah bila dihubungkan dengan usia Fathimah, maka sesungguhnya pembahasan tersebut tidak bisa dipercaya, dikarenakan sebagian perkataan Ibnu Hajar telah dibuang, lalu sebagian lagi diambil agar bisa menjadi pembenaran bagi ucapannya. Pada kenyataannya Ibnu Hajar Rohimahulloh berkata, ‘Mereka (para ulama) telah berselisih pendapat tentang tahun Fathimah Rodiallohu ‘anha dilahirkan.’ (4/377), kita tidak mengatakan apapun kecuali lâ haula walâ quwata illâ billâhi.

Aku telah merujuk pada sumber yang telah anda sebutkan, ternyata anda hanyalah menukil dari musuh-musuh Islam. Aku temukan sebuah bualan besar, tantang ucapan Imam Dzahabi dan Ibnu Hajar yang menyelisihi ucapan anda telah kami sebutkan dahulu, sedangkan Imam Thabari Rohimahulloh , maka dia telah berbicara tentang pernikahan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha pada tiga halaman dari juz kedua. Pada halaman sembilan dia berkata, ‘Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga (serumah) dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha setelah delapan bulan dari kedatangan beliau di Madinah… yang sebelumnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam telah menikahi ‘Aisyah saat berumur enam tahun. Dan telah dikatakan juga bahwa beliau menikahinya pada usia tujuh tahun.

Pada halaman 211, dia berkata, ‘Adapun ‘Aisyah, maka pada hari Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam menikahinya, dia masih kecil, tidak layak untuk melakukan jima’.

Pada halaman 212, dia menyebutkan ucapan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , ‘Maka Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga serumah denganku di rumahku yang pada hari itu aku seorang anak berusia sembilan tahun.’

Adapun di dalam al-Bidayah wan Nihayah oleh Ibnu Katsir Rohimahulloh , maka dia menyebutkan pada juz III, halaman 176, ‘Beliau Sholallohu ‘alaihi wa sallam menikahinya saat dia berusia enam tahun, dan membangun rumah tangga (serumah) dengannya saat dia berusia sembilan tahun, tidak ada perselisihan pada hal ini diantara manusia, dan telah valid di dalam kitab Shahih dan lainnya.’

Sesungguhnya nukilan-nukilan yang telah aku nukil sesuai dengan nashnya dari kitab-kitab tersebut telah dikuatkan dengan apa yang datang di dalam Shahih al-Bukhari, dan apa yang disepakati dan diterima oleh umat ini. Maka tidak layak bagi anda untuk menyandarkannya kepada kedustaan dan pemalsuan demi menolong kebatilan anda!

Sebelum aku tutup, aku ingin memberikan sebuah hadiah indah untuk anda. Sepanjang anda merasa heran dan mengingkari pernikahan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam saat beliau berusia lima puluh tahun dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha yang berusia sembilan tahun, yaitu perbedaan usianya sekitara 41 tahun, maka apakah mungkin bagai anda untuk memberi tahu kepada kami usia Yusuf an-Najjar saat dia menikahi Maryam? Berapa umurnya saat dia melahirkan al-Masih Isa ‘alaihi salam? Dan berapa perbedaan usia diantara mereka?[

Dengan persaksian Nashrani, bahwa Yusuf an-Najjar menikahi Maryam saat dia berusia sembilan puluh tahun, sedang usia Maryam saat melahirkan Isa ‘alaihi salam adalah 12 tahun. Maksudnya, Yusuf an-Najjar menikahinya sebelum itu, maka perbedaan usia diantara keduanya adalah sekitar delapan puluh tahun, yaitu sekitar dua kali lipat perbedaan usia Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam dan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha !!

Aku tidak akan menyebutkan sumber dari kitab Nashrani ini, dikarenakan aku ingin anda mencari sendiri untuk kali ini, agar anda benar-benar seorang pencari ilmu yang sesungguhnya.

Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam , kepada keluarga dan para sahabat semua.
--------------------------------------------------------------------------------------

Oke... pelajari dengan baik2 yaaa.....


lihd
lihd
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6883
Registration date : 2011-03-09

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by you7tube7com Thu 21 Apr 2011, 2:31 pm

[quote="buddha"]KITA TIDAK SEDANG MENCARI KESALAHAN, KITA MENCARI KEBENARAN. ADA PEPATAH
TIDAK ADA ASAP KALAU TIDAK ADA API. KITA DISINI MENCARI PENYEBAB, KENAPA
TINDAKAN-TINDAKAN DILUAR NALAR MANUSIA DILAKUKAN OLEH ORANG YANG MENGAKU
MUSLIM, DAN YANG MEMBUAT KITA SEMAKIN INGIN MENGGALI LEBIH DALAM ADALAH
MEREKA MELAKUKANNYA DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH.
ITULAH YANG MENJADI ALASAN.

Oknum2 tertentu dari Muslim selalu tertutup hati dan pikirannya dan tidak mau tahu kalau dikritik supaya menjadi manusia benar, dan selalu beralasan bahwa mereka kafir dan kafir itu harus dilenyapkan alias dibunuh. Mereka menelan mentah2 apa yang dikatakan di buku "operating manual" yang mereka pakai, kalau disuruh membunuh manusia, mereka melaksanakan itu dan siap "Membunuh" tanpa berpikir bahwa membunuh itu adalah kerjanya para Iblis dan setan !!! Dipastikan 100%, tidak mungkin Tuhan menyuruh membunuh hasil ciptaan-Nya, tentulah Allah yang bodoh dan palsu kalau menyuruh umatnya membunuh sesamanya. Untuk apa Dia menciptakan manusia, kemudian disuruh membunuh, berarti dia sudah melanggar kodratnya sendiri serta hak asasi ciptaannya. Cobalah bagi yang masih tertutup hati dan pikirannya dibuka lebar-lebar, pakai akal sehat, sehingga kebenaran itu benar2 dinyatakan !!!


Coba perhatikan dan pahami sungguh2 ayat2 Medinah dibawah ini :

1. Semua agama selain Islam tidak diterima...3: 85 (89)

Betul... hanya agama Islam yg diterima

2. Bunuh (pancung)/salib/ siksa semua yang melawan Mohammad...5: 33 (112)

Ayat ini diturunkan sehubungan dengan peristiwa yang dilakukan oleh orang-orang Arniyyin. Mereka murtad dari agama Islam dan membunuh penggembala-penggembala unta, kemudian menggiring unta-unta para penggembala tersebut sebagai barang rampasan sampai akhir hadis.


3. Jangan berteman dengan kaum Yahudi dan Kristen...5: 51 (112)

Ubadah bin Shamit yang bercerita, "Tatkala aku memerangi Bani Qainuqa tiba-tiba Abdullah bin Ubay bin Salul cenderung memihak mereka dan berdiri pada pihak mereka."

Setelah itu Ubadah bin Shamit menuju kepada Muahammad untuk menyatakan penyucian dirinya kepada Allah dan Rasul-Nya dari fakta yang telah dibuatnya bersama orang-orang Bani Qainuqa.

Ia adalah salah satu di antara orang-orang Bani Auf bin Khazraj. Ia telah mengadakan fakta bersama mereka, sama dengan apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Ubay bin Salul terhadap mereka (orang-orang Bani Qainuqa).

Akhirnya Abdullah bin Ubay mengajak mereka untuk mengadakan perjanjian fakta dengan orang-orang kafir dan tidak memihak mereka. Selanjutnya Ibnu Ishak mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan peristiwa Ubadah bin Shamit dan Abdullah bin Ubay


4. Setelah memberi peringatan 4 bulan batalkan semua perjanjian damai dengan kaum pagan yang tidak mentaatinya; perjanjian2 damai dengan kaum pagan yang metaati harus dijalankan sampai batas waktu habis; di masa depan jangan bikin lagi perjanjian damai dan bunuh semua pagan yang tidak mau menerima Islam ...9:1-6 (113)

Ayat 2 :"Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir" .

Ket : Sebelum turunnya ayat ini ada perjanjian damai antara Nabi Muhammad SAW dengan orang-orang musyrikin. Di antara isi perjanjian itu adalah tidak ada peperangan antara Nabi Muhammad SAW dengan orang-orang musyrikin, dan bahwa kaum muslimin dibolehkan berhaji ke Makkah dan tawaf di Ka'bah.

Allah SWT membatalkan perjanjian itu dan mengizinkan kepada kaum muslimin memerangi kembali (Stlh 4 bulan). Maka turunlah ayat ini dan kaum musyrikin diberikan kesempatan empat bulan lamanya di tanah Arab untuk memperkuat diri.

Pada ayat 4 : "kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya . Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa".

Ket : Maksud yang diberi tangguh empat bulan itu ialah: mereka yang memungkiri janji mereka dengan Nabi Muhammad SAW. Adapun mereka yang tidak memungkiri janjinya maka perjanjian itu diteruskan sampai berakhir masa yang ditentukan dalam perjanjian itu. Sesudah berakhir masa itu, maka tiada lagi perdamaian dengan orang-orang musyrikin.

Ayat 6 : "Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui".

Ket : Kamu lupa auat 6 ini, orang2 Musryikin diberi perlindungan bagi mereka yg butuh perlindungan...




5. Kaum pagan yang menerima Islam adalah saudara2 Muslim, yang melanggar perjanjian harus diperangi... 9:11, 12, 14, 15 (113)
6. Jangan berteman atau cari perlindungan dari kafir (termasuk pagan, munafik, Yahudi dan Kristen)...9: 16 (113)
7. Kafir tidak boleh masuk mesjid atau mengurus mesjid, mereka bakal masuk neraka ...9:17 (113)
8. Yang melakukan Jihad berkedudukan tertinggi; mereka akan masuk surga ...9:19-22 (113)
9. Kafir itu najiz, larang kafir untuk masuk Ka’bah ...9:28 (113)
10. Perangilah kaum Yahudi dan orang Kristen sampai mereka tunduk dan bayar pajak paksa Jizya, kutukan Tuhan ada pada mereka...9:29- 31 (113)
11. Jika kau tidak mau berperang demi Awloh dengan apapun yang kau miliki maka Awloh akan menghukummu dengan sadis...9:38, 39, 41 (113)
12. Jika kau berperang demi Awloh maka tunggulah martir atau surga. Yang kafir hanya bisa berharap hukuman Awloh...9:52 (113)
13. Mereka yang bisa berperang demi Awloh tapi tidak mau melakukannya akan ditolah oleh Awloh...9:90- 96 (113)
14. Apakah kau membunuh atau dibunuh dalam Jihad, Awloh telah menjanjikan surga bagimu...9:111 (113)
15. Perangi kafir disekelilingmu. ..9:122 (113)

Semua ayat ini ada penjelasannya, karena sikon pd saat itu. Cuma waktu sy terbatas.. nanti akan sy lanjutkan....

you7tube7com
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Female
Number of posts : 3297
Reputation : -35
Points : 8560
Registration date : 2010-01-23

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Bandot tua Thu 21 Apr 2011, 2:52 pm

lihd wrote:
momet_saw wrote:JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.

Ayoo mulai pelajaran sejarah yuukkk.... biar kristen2 pada tau dan ga membabi buta...cukuplah makan babi aja huehehehehe:

Bukti 1 : Pengujian Terhadap Sumber Berita

Sebagian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di kitab-kitab hadist, diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn ‘Urwah, yang mencatat atas otoritas dari bapaknya, yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa di Madinahh tidak ada seorangpun yang meriwayatkan hal ini selain Hisyam? Di Madinah terdapat banyak murid-murid sahabat, termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, namun mengapa tidak ada yang menceritakan selain Hisyam? Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, di mana Hisham tempat tinggal Hisyam di akhir kehidupannya.

Tahdzibut-Tahdzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : “Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah dari Madinah ke Iraq” (Tahdzibut-tadhzib, Ibn Hajar Al-’Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, cetakan 15. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: “Saya pernah diberi tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tahdzib at-tahdzib, Ibn Hajar Al- ‘Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanul-I’tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanul-I’tidal, Al-Zahabi, Al-Maktabatul-atsariyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

Kesimpulan :
Berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah buruk setelah pindah ke Iraq dan riwayatnya sangat tidak bisa dipercaya, diantara riwayat itu adalah mengenai umur Aisyah saat dinikahi oleh Nabi saw.

Kronologi :

Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

Pra-610 M : Jahiliyah (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu

610 M : turun wahyu pertama Abu Bakar menerima Islam

613 M : Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat

615 M : Hijrah ke Habasyah (Abyssinia).

616 M : Umar bin al Khattab menerima Islam.

620 M : dikatakan Nabi meminang Aisyah

622 M : Hijrah ke Yatsrib, kemudian dinamai Madinah

623/624 M : dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah

Bukti 2 : Pinangan

Menurut at-Thabari (juga menurut Hisham ibn ‘Urwah, Ibn Hanbal dan Ibn Sa’ad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, At-Thabari mengatakan : “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyahh dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-Umam wa’l-Muluk, At-Thabari (922 H), Vol. 4, p. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620 M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan At-Thabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613 M, Yaitu 3 tahun sesudah masa Jahiliyahh usai (610 M).

At-Thabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat Jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya at-Thabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

Kesimpulan :

Al-Tabari tak kredibel mengenai umur Aisyah ketika menikah.

Bukti 3 : Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka’bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah” (Al-Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-Haditsa, al-Riyadh,1978).

Kesimpulan :

Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Hambal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.

Bukti 4 : Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

Menurut Abdul-Rahman ibn abi zinad : “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A’la’m an-Nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-Risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Katsir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371, Dar al-fikr al-’arabi, Al-Jizah, 1933).

Menurut Ibn Katsir : “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut riwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau beberapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Katsir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-’Arabi, Al- jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani : “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 atau 74 H.” (Taqribu’l-tahdzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-Nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisih usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah 622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

Berdasarkan Ibn Hajar, Ibn Katsir, dan Abdul-Rahman ibn abi Zinad, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

Dalam bukti 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti 4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18?

Kesimpulan :

Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

Bukti 5 : Perang BADAR dan UHUD

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabul-Jihad wa’l-Siyar, Bab Karahiyati’l-Isti’anah fi’l-Ghazwi Bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar.

Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa Qitalihinna ma’arrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].” Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud dan Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn ‘Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

Kesimpulan :

Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 tahun akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, dan (b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud maka ini menunjukkan bahwa usianya adalah diatas 14 tahun atau paling tidak 15 tahun.

Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI 6 : Turunnya Surat al-Qamar (Bulan)

Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan (Sahih Bukhari, Kitab at-tafsir, Bab Qaulihi Bal As-Sa’Atu Maw’Iduhum Was-Sa’Atu Adha Wa Amarr).

Surat 54 dari al-Qur’an diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah (The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tersebut diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumah tangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M atau 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (shibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon).

Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan shibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karena itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.”

Kesimpulan :

Riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BANTAHAN :

Berikut ini adalah bantahan dari Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi

Sebelum saya menjawab syubhat anda, saya harus menjelaskan kepada anda bahwa syubhat ini berasal dari syubhat orang-orang Kafir Nashrani. Anda tidak mendatangkan syubhat baru dalam masalah ini. Syubhat telah dinukil dari mereka tanpa pemahaman, dan tanpa pengetahuan terhadap keinginan mereka dibalik syubhat ini. Sesungguhnya, saya merasa ragu apakah anda ini benar-benar seorang muslim, ataukah anda seorang Nashrani, atau orang liberal, atau orang yang ghuluw berlebih-lebihan terhadap ‘Ali Rodiallohu ‘anhu dan keturunannya yang meyakini kemaksuman mereka dengan disertai kebencian terhadap para sahabat yang diantara mereka itu adalah Ummul Mukminin ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha . Wal’iyâdzu billâh, saya memohon kepada Allah hidayah bagi anda untuk masuk ke dalam Islam.

Wajib anda ketahui bahwa ketidak berdayaan musuh-musuh Islam –diantara mereka adalah kelompok yang telah disebutkan diatas- adalah krisis pemikiran mereka sebagai akibat dari kebusukan akal mereka. Betapapun serangan mereka yang terus berkelanjutan terhadap Islam sejak zaman dulu, mereka sama sekali tidak bisa menunjukkan aib Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam karena pernikahan beliau dengan sayyidah ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha . Namun mereka hanya bisa mencela beliau karena poligami beliau Sholallohu ‘alaihi wa sallam . Hingga datanglah zaman kebangkitan dengan pemahaman-pemahamannya yang baru. Kemudian mereka menambahkan syubhat yang kemudian menjadi satu dengan pandangan-pandangan mereka. Syubhat ini tergolong syubhat baru yang bersifat nisbi (relatif), yaitu pada saat musuh-musuh Islam tidak kuasa mencela al-Qur’an secara langsung, maka mereka ingin mencelanya dengan cara tidak langsung, yaitu dengan menyerang sumber ilmu kaum muslimin setelah al-Qur’an yang mulia, yaitu kitab paling shahih setelah al-Qur’an, yaitu Shahihul Bukhari Rohimahulloh .

Sesungguhnya hujjah anda terhadap Shahihul Bukhari adalah hujjah-hujjah dusta milik musuh-musuh Islam, dan sama sekali tidak benar, karena beberapa sebab, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Anda mengatakan bahwa ‘Urwah bersendirian di dalam meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , ini adalah sebuah kedustaan. ‘Urwah tidak bersendirian dalam meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , bahkan selainnya telah meriwayatkan hadits tersebut dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , diantara mereka adalah: al-Aswad bin Yazid, al-Qasim ibn ‘Abdir Rahman, al-Qasim Ibn Muhammad ibn Abu Bakar, ‘Umrah binti ‘Abdurrahman, dan Yahya ibn ‘Abdurrahman ibn Hathib.

2. Anda mengatakan bahwa tidak ada seorangpun dari penduduk Madinah yang meriwayatkan hadits ini dari ‘Urwah, dan kenyataannya Ibnu Syihab az-Zuhri meriwayatkannya darinya, dan haditsnya ada pada Shahih Muslim, demikian pula Abu Hamzah Maimun Maula ‘Urwah bin Zubair.

3. Tuduhan bahwa Hisyam Ibnu ‘Urwah mukhtalith (yang kacau hafalannya) pada usia senjanya saat dia masuk ke ‘Iraq adalah sebuah penipuan. Tidak ada seorangpun yang mengatakan ini selain Abul Hasan Ibnul Qaththan dalam kitabnya Dalâilul Wahm wal Îhâm, dan di dalam kitab ini Ibnul Qaththân hanya menyebut Hisyam pada dua tempat saja, dia tsiqahkan pada satu tempat dan pada tempat lain dia katakan mukhtalith.

Imam adz-Dzahabi membantah Ibnul Qaththan, ‘Hisyam bin ‘Urwah adalah salah satu ulama besar, hujjah imam, akan tetapi pada usia senjanya hafalannya berkurang dan sama sekali tidak kacau, dan tidak berguna apa yang diucapkan oleh Ibnul Qaththan… maka Hisyam adalah Syaikhul Islam, akan tetapi mudah-mudahan Allah I memperbagusi bela sungkawa kami karenamu wahai Ibnul Qaththan.’ (Mizanul I’tidal (4/301-302))

Sesungguhnya riwayat orang-orang Kufi (Iraq) dari Hisyam telah memenuhi kitab-kitab Shahih, Musnad, juga Sunan, dan tidak ada satu orangpun dari para ulama ahli hadits yang mengatakan bahwa orang Kufi manapun yang meriwayatkan hadits dari Hisyam maka kita akan berhenti meriwayatkannya.

4. Adapun perhitungan bahwa hari Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga (hidup serumah) bersama ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha adalah pada saat usia ‘Aisyah 18 tahun adalah sebuah ucapan batil yang tidak benar. Dikarenakan hal-hal berikut ini:

* Hadits-hadits di Shahihain (Bukhari Muslim) dan lainnya telah sepakat bahwa Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam hidup serumah dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha saat dia berusia sembilan tahun. Bebas bagi anda –jika anda jujur- untuk menukil kesepakatan para ulama tentang perkara ini, daripada mengeklaim adanya kesepakatan mereka bahwa Asma’ Rodiallohu ‘anha lebih tua sepuluh tahun dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , padahal tidak ada kesepakatan sebagaimana nanti akan kami jelaskan insyâallâh.
* Sesungguhnya ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha sendiri –sang pemilik kisah- meriwayatkan kejadian pernikahannya dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam , diantaranya adalah apa yang dia sebutkan sebagaimana pada Shahih Muslim, bahwa dia hidup serumah dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam saat berusia sembilan tahun, sementara mainannya masih bersama dengannya, dan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam wafat saat dia berusia 18 tahun. Apakah kita akan mempercayai pemilik kisah yang jelas ini atau mempercayai musuh-musuh Islam dengan perhitungan mereka yang kacau?
* Di dalam hadits Bukhari dan Muslim menegaskan bahwa Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam hidup serumah dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha saat ‘Aisyah berumur sembilan tahun, dikarenakan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha telah menetapkan usianya pada saat wafatnya nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam yaitu pada usia 18 tahun, maka diawal hijrah dia masih berusia 9 tahun.
* Anda mengeklaim bahwa ‘Aisyah dilahirkan 4 tahun sebelum diangkatnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam sebagai seorang nabi. Ini adalah termasuk perkara yang dinyatakan dusta oleh adz-Dzahabi Rohimahulloh dalam Siyar a’lamun Nubala (3/522), dimana dia Rohimahulloh berkata, ‘Dan ‘Aisyah termasuk orang yang dilahirkan dimasa Islam). Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Ishabah (8/112-113) pun menyatakannya sebagai kedustaan, dia berkata, ‘(‘Aisyah) dilahirkan empat atau lima tahun setelah Nabi diangkat sebagai Nabi, maka bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa dia dilahirkan sebelum Islam?!
* Ucapan anda bahwa Asma’ berusia 27 tahun saat nabi Hijrah ke Madinah adalah benar adanya, akan tetapi pertanyaannya adalah darimana anda mendapatkan keterangan bahwa jarak usia antara Asma’ dan ‘Aisyah adalah sepuluh tahun?!


Imam adz-Dzahabi Rohimahulloh berkata dalam Siyar (2/287) :
“Adalah Asma lebih tua beberapa tahun diatas sepuluh tahun (belasan tahun) daripada ‘Aisyah.” Adz-Dzahabi mengatakan bidh’i ‘asyrata sanah dan bukan bi‘asyrata sanah, sementara kalimat bidh’ mengacu pada angka antara 3 hingga 9, jadi Asma lebih tua 13, 14, 15, 16, 17, 18 atau 19 tahun daripada ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha .
Jika kita katakan bahwa ‘Aisyah berusia sembilan tahun saat Hijrah maka tahun dia dilahirkan 4 tahun setelah kenabian (13 (masa dakwah nabi di Makkah setelah kenabian) – 9 (usia ‘Aisyah saat Hijrah) = 4 (tahun kelahiran ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha )).

Inilah tahun kelahiran ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , yaitu pada tahun keempat kenabian.

Jika kita tambahkan ucapan Abu Nu’aim dalam Ma’rifatus Shahâbah bahwa Asma’ dilahirkan sepuluh tahun sebelum kenabian, maka umur Asma pada saat ‘Aisyah dilahirkan adalah 14 tahun (10 (tahun kelahiran Asma sebelum kenabian) + 4 (tahun kelahiran ‘Aisyah setelah kenabian), dan inilah yang sesuai dengan ungkapan ad-Dzahabi dalam Siyar yang menyatakan :
“Adalah Asma lebih tua belasan daripada ‘Aisyah.”

Buku-buku sejarah Nabi meriwayatkan kepada kita bahwa Aisyah ra meninggal pada usia 63 tahu lebih beberapa bulan pada tahun 57 H, sehingga usianya sebelum hijrah adalah 63-57 = 6 tahun, maka ini sesuai dengan riwayat-riwayat sebelumnya.

5. Ungkapan bahwa al-Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha ucapannya bahwa dia Rodiallohu ‘anha masih jariyah (anak-anak) saat turun surat al-Qomar membutuhkan penjelasan;

Pertama, ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha tidak mengatakan surat al-Qomar, akan tetapi dia mengatakan:
“Sungguh telah turun firman Allah “Sebenarnya hari kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” aku adalah seorang anak yang masih bermain-main di Makkah.”

Kedua, al-Qur’anul karim turun dengan bertahap, lagi terpisah-pisah sesuai dengan kejadian. Tidak turun satu surat penuh dengan sekali turun kecuali sedikit. ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha tidak menyebutkan nama surat akan tetapi dia Rodiallohu ‘anha menyebutkan satu ayat dari surat al-Qomar :
“Sebenarnya hari kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS. Al-Qomar: 46)

Seandainya yang dia maksud adalah surat al-Qomar maka yang patut dia Rodiallohu ‘anha sebut adalah nama surat atau permulaan surat :
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.” (QS. Al-Qomar: 1), bukannya menyebut satu ayat dari ayat-ayat surat tersebut. Ini adalah sebuah dalil qath’i (pasti) yang menunjukkan bahwa dia tidak hidup pada awal-awal diturunkannya surat al-Qomar.

Ketiga, tidak ditemukan satu riwayat shahihpun yang menerangkan tahun turunnya surat al-Qomar. Sesungguhnya saya tantang siapapun untuk bisa mendatangkan satu dalil yang menetapkan bahwa surat al-Qomar turun delapan tahun sebelum hijrah, dan ‘Aisyah adalah seorang jariyah (anak-anak yang sedang bermain-main).

6. Adapun syubhat tentang Imam at-Thabari Rohimahulloh yang menyebutkan bahwa seluruh anak-anak Abu Bakar Rodiallohu ‘anhu dilahirkan pada masa jahiliyah (sebelum kenabian) maka itu adalah sebuah kedustaan yang nyata. Aku berada diatas keyakinan bahwa anda tidak mengetahui kitab Tarikh at-Thabari, dan belum meneliti nash yang dia sebutkan. Anda, sebagaimana yang saya katakan kepada anda, bahwa anda hanyalah menukil tidak ada ilmu bagi anda terhadap perkara ini dari dekat maupun dari jauh. Rujuklah kembali ke kitab Tarikh at-Thabari (2/351), anda akan menghasilkan hal berikut ini:

* Bahwa Imam Thabari tidak menyebutkan bahwa seluruh anak Abu Bakar dilahirkan dimasa jahiliyah, yang disebutkan oleh Imam Thabari adalah bahwa Abu Bakar menikahi kedua istrinya di masa jahiliyah, ini tidak bermakna bahwa anak-anaknya dilahirkan pada masa jahiliyah.
* Bahwa Imam Thabari tidak menentukan tahun kelahiran satupun dari anak-anak Abu Bakar, atau juga pada tahun yang mana Abu Bakar menikah.
* Riwayat tersebut sanadnya tidak muttashil (tersambung), tapi munqathi’ (terputus).

Yang dikatakan oleh Imam at-Thabari adalah:
“… Abu Bakar menikahi Qutailah binti ‘Abdil ‘Uzza… maka dia melahirkan ‘Abdullah dan Asma’ untuk Abu Bakar, kemudian Abu Bakar juga menikahi Ummu Ruuman binti ‘Amir pada masa jahiliyah… lalu dia melahirkan ‘Abdurrahman dan ‘Aisyah untuk Abu Bakar, maka keempat orang itu adalah diantara anak-anak Abu Bakar yang dilahirkan oleh kedua istrinya yang keduanya telah kami sebutkan pada masa jahiliyah. Kemudian Abu Bakar menikahi Asma binti ‘Umais di masa Islam… lalu dia melahirkan Muhammad bin Abu Bakar, dia juga menikah dengan Habibah bin Kharijah di masa Islam… lalu dia melahirkan untuknya setelah kematiannya seorang anak wanita yang diberi nama Ummu Kultsum…

7. Adapun bantahan terhadap syubhat keikut sertaan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha pada perang Badar dan Uhud yang menjadi dalil bahwa usia ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha kala itu telah lebih dari lima belas tahun, dikarenakan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam tidak mengizinkan orang yang usianya kurang dari lima belas tahun untuk ikut serta dalam peperangan adalah sebuah ucapan yang didalamnya terdapat kebodohan besar. Dikarenakan yang dimaksud dalam pelarangan tersebut adalah untuk kaum laki-laki dan bukan kaum wanita. Usia lima belas tahun adalah usia baligh bagi kaum laki-laki, sedang kaum wanita telah mencapai akil baligh jauh dibawah usia tersebut. Sebagaimana anda tidak membedakan mereka yang ikut serta dalam peperangan dengan mereka yang menetap pada garis belakang untuk membantu pasukan.

8. Adapun syubhat usia ‘Aisyah bila dihubungkan dengan usia Fathimah, maka sesungguhnya pembahasan tersebut tidak bisa dipercaya, dikarenakan sebagian perkataan Ibnu Hajar telah dibuang, lalu sebagian lagi diambil agar bisa menjadi pembenaran bagi ucapannya. Pada kenyataannya Ibnu Hajar Rohimahulloh berkata, ‘Mereka (para ulama) telah berselisih pendapat tentang tahun Fathimah Rodiallohu ‘anha dilahirkan.’ (4/377), kita tidak mengatakan apapun kecuali lâ haula walâ quwata illâ billâhi.

Aku telah merujuk pada sumber yang telah anda sebutkan, ternyata anda hanyalah menukil dari musuh-musuh Islam. Aku temukan sebuah bualan besar, tantang ucapan Imam Dzahabi dan Ibnu Hajar yang menyelisihi ucapan anda telah kami sebutkan dahulu, sedangkan Imam Thabari Rohimahulloh , maka dia telah berbicara tentang pernikahan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha pada tiga halaman dari juz kedua. Pada halaman sembilan dia berkata, ‘Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga (serumah) dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha setelah delapan bulan dari kedatangan beliau di Madinah… yang sebelumnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam telah menikahi ‘Aisyah saat berumur enam tahun. Dan telah dikatakan juga bahwa beliau menikahinya pada usia tujuh tahun.

Pada halaman 211, dia berkata, ‘Adapun ‘Aisyah, maka pada hari Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam menikahinya, dia masih kecil, tidak layak untuk melakukan jima’.

Pada halaman 212, dia menyebutkan ucapan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , ‘Maka Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga serumah denganku di rumahku yang pada hari itu aku seorang anak berusia sembilan tahun.’

Adapun di dalam al-Bidayah wan Nihayah oleh Ibnu Katsir Rohimahulloh , maka dia menyebutkan pada juz III, halaman 176, ‘Beliau Sholallohu ‘alaihi wa sallam menikahinya saat dia berusia enam tahun, dan membangun rumah tangga (serumah) dengannya saat dia berusia sembilan tahun, tidak ada perselisihan pada hal ini diantara manusia, dan telah valid di dalam kitab Shahih dan lainnya.’

Sesungguhnya nukilan-nukilan yang telah aku nukil sesuai dengan nashnya dari kitab-kitab tersebut telah dikuatkan dengan apa yang datang di dalam Shahih al-Bukhari, dan apa yang disepakati dan diterima oleh umat ini. Maka tidak layak bagi anda untuk menyandarkannya kepada kedustaan dan pemalsuan demi menolong kebatilan anda!

Sebelum aku tutup, aku ingin memberikan sebuah hadiah indah untuk anda. Sepanjang anda merasa heran dan mengingkari pernikahan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam saat beliau berusia lima puluh tahun dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha yang berusia sembilan tahun, yaitu perbedaan usianya sekitara 41 tahun, maka apakah mungkin bagai anda untuk memberi tahu kepada kami usia Yusuf an-Najjar saat dia menikahi Maryam? Berapa umurnya saat dia melahirkan al-Masih Isa ‘alaihi salam? Dan berapa perbedaan usia diantara mereka?[

Dengan persaksian Nashrani, bahwa Yusuf an-Najjar menikahi Maryam saat dia berusia sembilan puluh tahun, sedang usia Maryam saat melahirkan Isa ‘alaihi salam adalah 12 tahun. Maksudnya, Yusuf an-Najjar menikahinya sebelum itu, maka perbedaan usia diantara keduanya adalah sekitar delapan puluh tahun, yaitu sekitar dua kali lipat perbedaan usia Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam dan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha !!

Aku tidak akan menyebutkan sumber dari kitab Nashrani ini, dikarenakan aku ingin anda mencari sendiri untuk kali ini, agar anda benar-benar seorang pencari ilmu yang sesungguhnya.

Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam , kepada keluarga dan para sahabat semua.
--------------------------------------------------------------------------------------

Oke... pelajari dengan baik2 yaaa.....


QS. 27:91
"Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekkah) Yang telah dijadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri....aku tidak akan menyembah selain tuhan bangsa israel.........yang telah menjadikan yerusalem sebagai tumpuan kakinya......disanalah hatiku ter arah siangdan malam...seribu kali sehari aku sujud menyembah...Tuhanku...Tuhan .abraham .Ishak,dan Yakub.....
Bandot tua
Bandot tua
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 219
Reputation : 1
Points : 5091
Registration date : 2011-01-19

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by hamba tuhan Thu 21 Apr 2011, 3:04 pm

Bandot tua wrote:
lihd wrote:
momet_saw wrote:JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.

Ayoo mulai pelajaran sejarah yuukkk.... biar kristen2 pada tau dan ga membabi buta...cukuplah makan babi aja huehehehehe:

Bukti 1 : Pengujian Terhadap Sumber Berita

Sebagian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di kitab-kitab hadist, diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn ‘Urwah, yang mencatat atas otoritas dari bapaknya, yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa di Madinahh tidak ada seorangpun yang meriwayatkan hal ini selain Hisyam? Di Madinah terdapat banyak murid-murid sahabat, termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, namun mengapa tidak ada yang menceritakan selain Hisyam? Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, di mana Hisham tempat tinggal Hisyam di akhir kehidupannya.

Tahdzibut-Tahdzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : “Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah dari Madinah ke Iraq” (Tahdzibut-tadhzib, Ibn Hajar Al-’Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, cetakan 15. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: “Saya pernah diberi tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tahdzib at-tahdzib, Ibn Hajar Al- ‘Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanul-I’tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanul-I’tidal, Al-Zahabi, Al-Maktabatul-atsariyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

Kesimpulan :
Berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah buruk setelah pindah ke Iraq dan riwayatnya sangat tidak bisa dipercaya, diantara riwayat itu adalah mengenai umur Aisyah saat dinikahi oleh Nabi saw.

Kronologi :

Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

Pra-610 M : Jahiliyah (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu

610 M : turun wahyu pertama Abu Bakar menerima Islam

613 M : Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat

615 M : Hijrah ke Habasyah (Abyssinia).

616 M : Umar bin al Khattab menerima Islam.

620 M : dikatakan Nabi meminang Aisyah

622 M : Hijrah ke Yatsrib, kemudian dinamai Madinah

623/624 M : dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah

Bukti 2 : Pinangan

Menurut at-Thabari (juga menurut Hisham ibn ‘Urwah, Ibn Hanbal dan Ibn Sa’ad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, At-Thabari mengatakan : “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyahh dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-Umam wa’l-Muluk, At-Thabari (922 H), Vol. 4, p. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620 M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan At-Thabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613 M, Yaitu 3 tahun sesudah masa Jahiliyahh usai (610 M).

At-Thabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat Jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya at-Thabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

Kesimpulan :

Al-Tabari tak kredibel mengenai umur Aisyah ketika menikah.

Bukti 3 : Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka’bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah” (Al-Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-Haditsa, al-Riyadh,1978).

Kesimpulan :

Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Hambal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.

Bukti 4 : Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

Menurut Abdul-Rahman ibn abi zinad : “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A’la’m an-Nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-Risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Katsir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371, Dar al-fikr al-’arabi, Al-Jizah, 1933).

Menurut Ibn Katsir : “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut riwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau beberapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Katsir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-’Arabi, Al- jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani : “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 atau 74 H.” (Taqribu’l-tahdzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-Nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisih usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah 622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

Berdasarkan Ibn Hajar, Ibn Katsir, dan Abdul-Rahman ibn abi Zinad, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

Dalam bukti 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti 4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18?

Kesimpulan :

Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

Bukti 5 : Perang BADAR dan UHUD

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabul-Jihad wa’l-Siyar, Bab Karahiyati’l-Isti’anah fi’l-Ghazwi Bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar.

Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa Qitalihinna ma’arrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].” Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud dan Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn ‘Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

Kesimpulan :

Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 tahun akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, dan (b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud maka ini menunjukkan bahwa usianya adalah diatas 14 tahun atau paling tidak 15 tahun.

Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI 6 : Turunnya Surat al-Qamar (Bulan)

Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan (Sahih Bukhari, Kitab at-tafsir, Bab Qaulihi Bal As-Sa’Atu Maw’Iduhum Was-Sa’Atu Adha Wa Amarr).

Surat 54 dari al-Qur’an diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah (The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tersebut diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumah tangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M atau 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (shibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon).

Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan shibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karena itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.”

Kesimpulan :

Riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BANTAHAN :

Berikut ini adalah bantahan dari Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi

Sebelum saya menjawab syubhat anda, saya harus menjelaskan kepada anda bahwa syubhat ini berasal dari syubhat orang-orang Kafir Nashrani. Anda tidak mendatangkan syubhat baru dalam masalah ini. Syubhat telah dinukil dari mereka tanpa pemahaman, dan tanpa pengetahuan terhadap keinginan mereka dibalik syubhat ini. Sesungguhnya, saya merasa ragu apakah anda ini benar-benar seorang muslim, ataukah anda seorang Nashrani, atau orang liberal, atau orang yang ghuluw berlebih-lebihan terhadap ‘Ali Rodiallohu ‘anhu dan keturunannya yang meyakini kemaksuman mereka dengan disertai kebencian terhadap para sahabat yang diantara mereka itu adalah Ummul Mukminin ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha . Wal’iyâdzu billâh, saya memohon kepada Allah hidayah bagi anda untuk masuk ke dalam Islam.

Wajib anda ketahui bahwa ketidak berdayaan musuh-musuh Islam –diantara mereka adalah kelompok yang telah disebutkan diatas- adalah krisis pemikiran mereka sebagai akibat dari kebusukan akal mereka. Betapapun serangan mereka yang terus berkelanjutan terhadap Islam sejak zaman dulu, mereka sama sekali tidak bisa menunjukkan aib Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam karena pernikahan beliau dengan sayyidah ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha . Namun mereka hanya bisa mencela beliau karena poligami beliau Sholallohu ‘alaihi wa sallam . Hingga datanglah zaman kebangkitan dengan pemahaman-pemahamannya yang baru. Kemudian mereka menambahkan syubhat yang kemudian menjadi satu dengan pandangan-pandangan mereka. Syubhat ini tergolong syubhat baru yang bersifat nisbi (relatif), yaitu pada saat musuh-musuh Islam tidak kuasa mencela al-Qur’an secara langsung, maka mereka ingin mencelanya dengan cara tidak langsung, yaitu dengan menyerang sumber ilmu kaum muslimin setelah al-Qur’an yang mulia, yaitu kitab paling shahih setelah al-Qur’an, yaitu Shahihul Bukhari Rohimahulloh .

Sesungguhnya hujjah anda terhadap Shahihul Bukhari adalah hujjah-hujjah dusta milik musuh-musuh Islam, dan sama sekali tidak benar, karena beberapa sebab, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Anda mengatakan bahwa ‘Urwah bersendirian di dalam meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , ini adalah sebuah kedustaan. ‘Urwah tidak bersendirian dalam meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , bahkan selainnya telah meriwayatkan hadits tersebut dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , diantara mereka adalah: al-Aswad bin Yazid, al-Qasim ibn ‘Abdir Rahman, al-Qasim Ibn Muhammad ibn Abu Bakar, ‘Umrah binti ‘Abdurrahman, dan Yahya ibn ‘Abdurrahman ibn Hathib.

2. Anda mengatakan bahwa tidak ada seorangpun dari penduduk Madinah yang meriwayatkan hadits ini dari ‘Urwah, dan kenyataannya Ibnu Syihab az-Zuhri meriwayatkannya darinya, dan haditsnya ada pada Shahih Muslim, demikian pula Abu Hamzah Maimun Maula ‘Urwah bin Zubair.

3. Tuduhan bahwa Hisyam Ibnu ‘Urwah mukhtalith (yang kacau hafalannya) pada usia senjanya saat dia masuk ke ‘Iraq adalah sebuah penipuan. Tidak ada seorangpun yang mengatakan ini selain Abul Hasan Ibnul Qaththan dalam kitabnya Dalâilul Wahm wal Îhâm, dan di dalam kitab ini Ibnul Qaththân hanya menyebut Hisyam pada dua tempat saja, dia tsiqahkan pada satu tempat dan pada tempat lain dia katakan mukhtalith.

Imam adz-Dzahabi membantah Ibnul Qaththan, ‘Hisyam bin ‘Urwah adalah salah satu ulama besar, hujjah imam, akan tetapi pada usia senjanya hafalannya berkurang dan sama sekali tidak kacau, dan tidak berguna apa yang diucapkan oleh Ibnul Qaththan… maka Hisyam adalah Syaikhul Islam, akan tetapi mudah-mudahan Allah I memperbagusi bela sungkawa kami karenamu wahai Ibnul Qaththan.’ (Mizanul I’tidal (4/301-302))

Sesungguhnya riwayat orang-orang Kufi (Iraq) dari Hisyam telah memenuhi kitab-kitab Shahih, Musnad, juga Sunan, dan tidak ada satu orangpun dari para ulama ahli hadits yang mengatakan bahwa orang Kufi manapun yang meriwayatkan hadits dari Hisyam maka kita akan berhenti meriwayatkannya.

4. Adapun perhitungan bahwa hari Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga (hidup serumah) bersama ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha adalah pada saat usia ‘Aisyah 18 tahun adalah sebuah ucapan batil yang tidak benar. Dikarenakan hal-hal berikut ini:

* Hadits-hadits di Shahihain (Bukhari Muslim) dan lainnya telah sepakat bahwa Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam hidup serumah dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha saat dia berusia sembilan tahun. Bebas bagi anda –jika anda jujur- untuk menukil kesepakatan para ulama tentang perkara ini, daripada mengeklaim adanya kesepakatan mereka bahwa Asma’ Rodiallohu ‘anha lebih tua sepuluh tahun dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , padahal tidak ada kesepakatan sebagaimana nanti akan kami jelaskan insyâallâh.
* Sesungguhnya ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha sendiri –sang pemilik kisah- meriwayatkan kejadian pernikahannya dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam , diantaranya adalah apa yang dia sebutkan sebagaimana pada Shahih Muslim, bahwa dia hidup serumah dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam saat berusia sembilan tahun, sementara mainannya masih bersama dengannya, dan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam wafat saat dia berusia 18 tahun. Apakah kita akan mempercayai pemilik kisah yang jelas ini atau mempercayai musuh-musuh Islam dengan perhitungan mereka yang kacau?
* Di dalam hadits Bukhari dan Muslim menegaskan bahwa Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam hidup serumah dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha saat ‘Aisyah berumur sembilan tahun, dikarenakan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha telah menetapkan usianya pada saat wafatnya nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam yaitu pada usia 18 tahun, maka diawal hijrah dia masih berusia 9 tahun.
* Anda mengeklaim bahwa ‘Aisyah dilahirkan 4 tahun sebelum diangkatnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam sebagai seorang nabi. Ini adalah termasuk perkara yang dinyatakan dusta oleh adz-Dzahabi Rohimahulloh dalam Siyar a’lamun Nubala (3/522), dimana dia Rohimahulloh berkata, ‘Dan ‘Aisyah termasuk orang yang dilahirkan dimasa Islam). Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Ishabah (8/112-113) pun menyatakannya sebagai kedustaan, dia berkata, ‘(‘Aisyah) dilahirkan empat atau lima tahun setelah Nabi diangkat sebagai Nabi, maka bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa dia dilahirkan sebelum Islam?!
* Ucapan anda bahwa Asma’ berusia 27 tahun saat nabi Hijrah ke Madinah adalah benar adanya, akan tetapi pertanyaannya adalah darimana anda mendapatkan keterangan bahwa jarak usia antara Asma’ dan ‘Aisyah adalah sepuluh tahun?!


Imam adz-Dzahabi Rohimahulloh berkata dalam Siyar (2/287) :
“Adalah Asma lebih tua beberapa tahun diatas sepuluh tahun (belasan tahun) daripada ‘Aisyah.” Adz-Dzahabi mengatakan bidh’i ‘asyrata sanah dan bukan bi‘asyrata sanah, sementara kalimat bidh’ mengacu pada angka antara 3 hingga 9, jadi Asma lebih tua 13, 14, 15, 16, 17, 18 atau 19 tahun daripada ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha .
Jika kita katakan bahwa ‘Aisyah berusia sembilan tahun saat Hijrah maka tahun dia dilahirkan 4 tahun setelah kenabian (13 (masa dakwah nabi di Makkah setelah kenabian) – 9 (usia ‘Aisyah saat Hijrah) = 4 (tahun kelahiran ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha )).

Inilah tahun kelahiran ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , yaitu pada tahun keempat kenabian.

Jika kita tambahkan ucapan Abu Nu’aim dalam Ma’rifatus Shahâbah bahwa Asma’ dilahirkan sepuluh tahun sebelum kenabian, maka umur Asma pada saat ‘Aisyah dilahirkan adalah 14 tahun (10 (tahun kelahiran Asma sebelum kenabian) + 4 (tahun kelahiran ‘Aisyah setelah kenabian), dan inilah yang sesuai dengan ungkapan ad-Dzahabi dalam Siyar yang menyatakan :
“Adalah Asma lebih tua belasan daripada ‘Aisyah.”

Buku-buku sejarah Nabi meriwayatkan kepada kita bahwa Aisyah ra meninggal pada usia 63 tahu lebih beberapa bulan pada tahun 57 H, sehingga usianya sebelum hijrah adalah 63-57 = 6 tahun, maka ini sesuai dengan riwayat-riwayat sebelumnya.

5. Ungkapan bahwa al-Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha ucapannya bahwa dia Rodiallohu ‘anha masih jariyah (anak-anak) saat turun surat al-Qomar membutuhkan penjelasan;

Pertama, ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha tidak mengatakan surat al-Qomar, akan tetapi dia mengatakan:
“Sungguh telah turun firman Allah “Sebenarnya hari kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” aku adalah seorang anak yang masih bermain-main di Makkah.”

Kedua, al-Qur’anul karim turun dengan bertahap, lagi terpisah-pisah sesuai dengan kejadian. Tidak turun satu surat penuh dengan sekali turun kecuali sedikit. ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha tidak menyebutkan nama surat akan tetapi dia Rodiallohu ‘anha menyebutkan satu ayat dari surat al-Qomar :
“Sebenarnya hari kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS. Al-Qomar: 46)

Seandainya yang dia maksud adalah surat al-Qomar maka yang patut dia Rodiallohu ‘anha sebut adalah nama surat atau permulaan surat :
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.” (QS. Al-Qomar: 1), bukannya menyebut satu ayat dari ayat-ayat surat tersebut. Ini adalah sebuah dalil qath’i (pasti) yang menunjukkan bahwa dia tidak hidup pada awal-awal diturunkannya surat al-Qomar.

Ketiga, tidak ditemukan satu riwayat shahihpun yang menerangkan tahun turunnya surat al-Qomar. Sesungguhnya saya tantang siapapun untuk bisa mendatangkan satu dalil yang menetapkan bahwa surat al-Qomar turun delapan tahun sebelum hijrah, dan ‘Aisyah adalah seorang jariyah (anak-anak yang sedang bermain-main).

6. Adapun syubhat tentang Imam at-Thabari Rohimahulloh yang menyebutkan bahwa seluruh anak-anak Abu Bakar Rodiallohu ‘anhu dilahirkan pada masa jahiliyah (sebelum kenabian) maka itu adalah sebuah kedustaan yang nyata. Aku berada diatas keyakinan bahwa anda tidak mengetahui kitab Tarikh at-Thabari, dan belum meneliti nash yang dia sebutkan. Anda, sebagaimana yang saya katakan kepada anda, bahwa anda hanyalah menukil tidak ada ilmu bagi anda terhadap perkara ini dari dekat maupun dari jauh. Rujuklah kembali ke kitab Tarikh at-Thabari (2/351), anda akan menghasilkan hal berikut ini:

* Bahwa Imam Thabari tidak menyebutkan bahwa seluruh anak Abu Bakar dilahirkan dimasa jahiliyah, yang disebutkan oleh Imam Thabari adalah bahwa Abu Bakar menikahi kedua istrinya di masa jahiliyah, ini tidak bermakna bahwa anak-anaknya dilahirkan pada masa jahiliyah.
* Bahwa Imam Thabari tidak menentukan tahun kelahiran satupun dari anak-anak Abu Bakar, atau juga pada tahun yang mana Abu Bakar menikah.
* Riwayat tersebut sanadnya tidak muttashil (tersambung), tapi munqathi’ (terputus).

Yang dikatakan oleh Imam at-Thabari adalah:
“… Abu Bakar menikahi Qutailah binti ‘Abdil ‘Uzza… maka dia melahirkan ‘Abdullah dan Asma’ untuk Abu Bakar, kemudian Abu Bakar juga menikahi Ummu Ruuman binti ‘Amir pada masa jahiliyah… lalu dia melahirkan ‘Abdurrahman dan ‘Aisyah untuk Abu Bakar, maka keempat orang itu adalah diantara anak-anak Abu Bakar yang dilahirkan oleh kedua istrinya yang keduanya telah kami sebutkan pada masa jahiliyah. Kemudian Abu Bakar menikahi Asma binti ‘Umais di masa Islam… lalu dia melahirkan Muhammad bin Abu Bakar, dia juga menikah dengan Habibah bin Kharijah di masa Islam… lalu dia melahirkan untuknya setelah kematiannya seorang anak wanita yang diberi nama Ummu Kultsum…

7. Adapun bantahan terhadap syubhat keikut sertaan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha pada perang Badar dan Uhud yang menjadi dalil bahwa usia ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha kala itu telah lebih dari lima belas tahun, dikarenakan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam tidak mengizinkan orang yang usianya kurang dari lima belas tahun untuk ikut serta dalam peperangan adalah sebuah ucapan yang didalamnya terdapat kebodohan besar. Dikarenakan yang dimaksud dalam pelarangan tersebut adalah untuk kaum laki-laki dan bukan kaum wanita. Usia lima belas tahun adalah usia baligh bagi kaum laki-laki, sedang kaum wanita telah mencapai akil baligh jauh dibawah usia tersebut. Sebagaimana anda tidak membedakan mereka yang ikut serta dalam peperangan dengan mereka yang menetap pada garis belakang untuk membantu pasukan.

8. Adapun syubhat usia ‘Aisyah bila dihubungkan dengan usia Fathimah, maka sesungguhnya pembahasan tersebut tidak bisa dipercaya, dikarenakan sebagian perkataan Ibnu Hajar telah dibuang, lalu sebagian lagi diambil agar bisa menjadi pembenaran bagi ucapannya. Pada kenyataannya Ibnu Hajar Rohimahulloh berkata, ‘Mereka (para ulama) telah berselisih pendapat tentang tahun Fathimah Rodiallohu ‘anha dilahirkan.’ (4/377), kita tidak mengatakan apapun kecuali lâ haula walâ quwata illâ billâhi.

Aku telah merujuk pada sumber yang telah anda sebutkan, ternyata anda hanyalah menukil dari musuh-musuh Islam. Aku temukan sebuah bualan besar, tantang ucapan Imam Dzahabi dan Ibnu Hajar yang menyelisihi ucapan anda telah kami sebutkan dahulu, sedangkan Imam Thabari Rohimahulloh , maka dia telah berbicara tentang pernikahan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha pada tiga halaman dari juz kedua. Pada halaman sembilan dia berkata, ‘Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga (serumah) dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha setelah delapan bulan dari kedatangan beliau di Madinah… yang sebelumnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam telah menikahi ‘Aisyah saat berumur enam tahun. Dan telah dikatakan juga bahwa beliau menikahinya pada usia tujuh tahun.

Pada halaman 211, dia berkata, ‘Adapun ‘Aisyah, maka pada hari Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam menikahinya, dia masih kecil, tidak layak untuk melakukan jima’.

Pada halaman 212, dia menyebutkan ucapan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , ‘Maka Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga serumah denganku di rumahku yang pada hari itu aku seorang anak berusia sembilan tahun.’

Adapun di dalam al-Bidayah wan Nihayah oleh Ibnu Katsir Rohimahulloh , maka dia menyebutkan pada juz III, halaman 176, ‘Beliau Sholallohu ‘alaihi wa sallam menikahinya saat dia berusia enam tahun, dan membangun rumah tangga (serumah) dengannya saat dia berusia sembilan tahun, tidak ada perselisihan pada hal ini diantara manusia, dan telah valid di dalam kitab Shahih dan lainnya.’

Sesungguhnya nukilan-nukilan yang telah aku nukil sesuai dengan nashnya dari kitab-kitab tersebut telah dikuatkan dengan apa yang datang di dalam Shahih al-Bukhari, dan apa yang disepakati dan diterima oleh umat ini. Maka tidak layak bagi anda untuk menyandarkannya kepada kedustaan dan pemalsuan demi menolong kebatilan anda!

Sebelum aku tutup, aku ingin memberikan sebuah hadiah indah untuk anda. Sepanjang anda merasa heran dan mengingkari pernikahan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam saat beliau berusia lima puluh tahun dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha yang berusia sembilan tahun, yaitu perbedaan usianya sekitara 41 tahun, maka apakah mungkin bagai anda untuk memberi tahu kepada kami usia Yusuf an-Najjar saat dia menikahi Maryam? Berapa umurnya saat dia melahirkan al-Masih Isa ‘alaihi salam? Dan berapa perbedaan usia diantara mereka?[

Dengan persaksian Nashrani, bahwa Yusuf an-Najjar menikahi Maryam saat dia berusia sembilan puluh tahun, sedang usia Maryam saat melahirkan Isa ‘alaihi salam adalah 12 tahun. Maksudnya, Yusuf an-Najjar menikahinya sebelum itu, maka perbedaan usia diantara keduanya adalah sekitar delapan puluh tahun, yaitu sekitar dua kali lipat perbedaan usia Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam dan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha !!

Aku tidak akan menyebutkan sumber dari kitab Nashrani ini, dikarenakan aku ingin anda mencari sendiri untuk kali ini, agar anda benar-benar seorang pencari ilmu yang sesungguhnya.

Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam , kepada keluarga dan para sahabat semua.
--------------------------------------------------------------------------------------

Oke... pelajari dengan baik2 yaaa.....


QS. 27:91
"Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekkah) Yang telah dijadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri....aku tidak akan menyembah selain tuhan bangsa israel.........yang telah menjadikan yerusalem sebagai tumpuan kakinya......disanalah hatiku ter arah siangdan malam...seribu kali sehari aku sujud menyembah...Tuhanku...Tuhan .abraham .Ishak,dan Yakub.....

إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
An Naml 91. Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

ada apa dengan sibandot??????
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15872
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Piss Sat 23 Apr 2011, 9:42 am

Gak_Mau_DiSembah wrote:Lah bro piss ini seperti yhosua...
Gak bs diajak sharing....
cuman menghujat
second ID nya yh???
JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? 76436

salam bro..

Saya ngga menghujat bro, cuma kasih antitesis kan dari pernyataan sebelumnya. lagi pula disini saya temukan pemakaian logika yang lucu-lucu. jadi dari pada terlalu serius menjelaskan pada mereka yang sudah hampir pasti tidak akan mengerti yang sudahlah hehe..
Maafkan saya kalo bro menanggap saya mengujat ya (serius)

salam

Piss
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6855
Registration date : 2011-03-29

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Piss Sat 23 Apr 2011, 9:48 am

lihd wrote:
momet_saw wrote:JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.

Ayoo mulai pelajaran sejarah yuukkk.... biar kristen2 pada tau dan ga membabi buta...cukuplah makan babi aja huehehehehe:

Bukti 1 : Pengujian Terhadap Sumber Berita

Sebagian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di kitab-kitab hadist, diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn ‘Urwah, yang mencatat atas otoritas dari bapaknya, yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa di Madinahh tidak ada seorangpun yang meriwayatkan hal ini selain Hisyam? Di Madinah terdapat banyak murid-murid sahabat, termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, namun mengapa tidak ada yang menceritakan selain Hisyam? Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, di mana Hisham tempat tinggal Hisyam di akhir kehidupannya.

Tahdzibut-Tahdzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : “Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah dari Madinah ke Iraq” (Tahdzibut-tadhzib, Ibn Hajar Al-’Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, cetakan 15. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: “Saya pernah diberi tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tahdzib at-tahdzib, Ibn Hajar Al- ‘Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanul-I’tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanul-I’tidal, Al-Zahabi, Al-Maktabatul-atsariyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

Kesimpulan :
Berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah buruk setelah pindah ke Iraq dan riwayatnya sangat tidak bisa dipercaya, diantara riwayat itu adalah mengenai umur Aisyah saat dinikahi oleh Nabi saw.

Kronologi :

Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

Pra-610 M : Jahiliyah (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu

610 M : turun wahyu pertama Abu Bakar menerima Islam

613 M : Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat

615 M : Hijrah ke Habasyah (Abyssinia).

616 M : Umar bin al Khattab menerima Islam.

620 M : dikatakan Nabi meminang Aisyah

622 M : Hijrah ke Yatsrib, kemudian dinamai Madinah

623/624 M : dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah

Bukti 2 : Pinangan

Menurut at-Thabari (juga menurut Hisham ibn ‘Urwah, Ibn Hanbal dan Ibn Sa’ad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, At-Thabari mengatakan : “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyahh dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-Umam wa’l-Muluk, At-Thabari (922 H), Vol. 4, p. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620 M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan At-Thabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613 M, Yaitu 3 tahun sesudah masa Jahiliyahh usai (610 M).

At-Thabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat Jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya at-Thabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

Kesimpulan :

Al-Tabari tak kredibel mengenai umur Aisyah ketika menikah.

Bukti 3 : Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka’bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah” (Al-Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-Haditsa, al-Riyadh,1978).

Kesimpulan :

Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Hambal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.

Bukti 4 : Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

Menurut Abdul-Rahman ibn abi zinad : “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A’la’m an-Nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-Risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Katsir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371, Dar al-fikr al-’arabi, Al-Jizah, 1933).

Menurut Ibn Katsir : “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut riwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau beberapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Katsir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-’Arabi, Al- jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani : “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 atau 74 H.” (Taqribu’l-tahdzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-Nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisih usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah 622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

Berdasarkan Ibn Hajar, Ibn Katsir, dan Abdul-Rahman ibn abi Zinad, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

Dalam bukti 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti 4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18?

Kesimpulan :

Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

Bukti 5 : Perang BADAR dan UHUD

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabul-Jihad wa’l-Siyar, Bab Karahiyati’l-Isti’anah fi’l-Ghazwi Bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar.

Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa Qitalihinna ma’arrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].” Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud dan Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn ‘Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

Kesimpulan :

Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 tahun akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, dan (b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud maka ini menunjukkan bahwa usianya adalah diatas 14 tahun atau paling tidak 15 tahun.

Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI 6 : Turunnya Surat al-Qamar (Bulan)

Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan (Sahih Bukhari, Kitab at-tafsir, Bab Qaulihi Bal As-Sa’Atu Maw’Iduhum Was-Sa’Atu Adha Wa Amarr).

Surat 54 dari al-Qur’an diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah (The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tersebut diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumah tangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M atau 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (shibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon).

Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan shibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karena itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.”

Kesimpulan :

Riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BANTAHAN :

Berikut ini adalah bantahan dari Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi

Sebelum saya menjawab syubhat anda, saya harus menjelaskan kepada anda bahwa syubhat ini berasal dari syubhat orang-orang Kafir Nashrani. Anda tidak mendatangkan syubhat baru dalam masalah ini. Syubhat telah dinukil dari mereka tanpa pemahaman, dan tanpa pengetahuan terhadap keinginan mereka dibalik syubhat ini. Sesungguhnya, saya merasa ragu apakah anda ini benar-benar seorang muslim, ataukah anda seorang Nashrani, atau orang liberal, atau orang yang ghuluw berlebih-lebihan terhadap ‘Ali Rodiallohu ‘anhu dan keturunannya yang meyakini kemaksuman mereka dengan disertai kebencian terhadap para sahabat yang diantara mereka itu adalah Ummul Mukminin ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha . Wal’iyâdzu billâh, saya memohon kepada Allah hidayah bagi anda untuk masuk ke dalam Islam.

Wajib anda ketahui bahwa ketidak berdayaan musuh-musuh Islam –diantara mereka adalah kelompok yang telah disebutkan diatas- adalah krisis pemikiran mereka sebagai akibat dari kebusukan akal mereka. Betapapun serangan mereka yang terus berkelanjutan terhadap Islam sejak zaman dulu, mereka sama sekali tidak bisa menunjukkan aib Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam karena pernikahan beliau dengan sayyidah ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha . Namun mereka hanya bisa mencela beliau karena poligami beliau Sholallohu ‘alaihi wa sallam . Hingga datanglah zaman kebangkitan dengan pemahaman-pemahamannya yang baru. Kemudian mereka menambahkan syubhat yang kemudian menjadi satu dengan pandangan-pandangan mereka. Syubhat ini tergolong syubhat baru yang bersifat nisbi (relatif), yaitu pada saat musuh-musuh Islam tidak kuasa mencela al-Qur’an secara langsung, maka mereka ingin mencelanya dengan cara tidak langsung, yaitu dengan menyerang sumber ilmu kaum muslimin setelah al-Qur’an yang mulia, yaitu kitab paling shahih setelah al-Qur’an, yaitu Shahihul Bukhari Rohimahulloh .

Sesungguhnya hujjah anda terhadap Shahihul Bukhari adalah hujjah-hujjah dusta milik musuh-musuh Islam, dan sama sekali tidak benar, karena beberapa sebab, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Anda mengatakan bahwa ‘Urwah bersendirian di dalam meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , ini adalah sebuah kedustaan. ‘Urwah tidak bersendirian dalam meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , bahkan selainnya telah meriwayatkan hadits tersebut dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , diantara mereka adalah: al-Aswad bin Yazid, al-Qasim ibn ‘Abdir Rahman, al-Qasim Ibn Muhammad ibn Abu Bakar, ‘Umrah binti ‘Abdurrahman, dan Yahya ibn ‘Abdurrahman ibn Hathib.

2. Anda mengatakan bahwa tidak ada seorangpun dari penduduk Madinah yang meriwayatkan hadits ini dari ‘Urwah, dan kenyataannya Ibnu Syihab az-Zuhri meriwayatkannya darinya, dan haditsnya ada pada Shahih Muslim, demikian pula Abu Hamzah Maimun Maula ‘Urwah bin Zubair.

3. Tuduhan bahwa Hisyam Ibnu ‘Urwah mukhtalith (yang kacau hafalannya) pada usia senjanya saat dia masuk ke ‘Iraq adalah sebuah penipuan. Tidak ada seorangpun yang mengatakan ini selain Abul Hasan Ibnul Qaththan dalam kitabnya Dalâilul Wahm wal Îhâm, dan di dalam kitab ini Ibnul Qaththân hanya menyebut Hisyam pada dua tempat saja, dia tsiqahkan pada satu tempat dan pada tempat lain dia katakan mukhtalith.

Imam adz-Dzahabi membantah Ibnul Qaththan, ‘Hisyam bin ‘Urwah adalah salah satu ulama besar, hujjah imam, akan tetapi pada usia senjanya hafalannya berkurang dan sama sekali tidak kacau, dan tidak berguna apa yang diucapkan oleh Ibnul Qaththan… maka Hisyam adalah Syaikhul Islam, akan tetapi mudah-mudahan Allah I memperbagusi bela sungkawa kami karenamu wahai Ibnul Qaththan.’ (Mizanul I’tidal (4/301-302))

Sesungguhnya riwayat orang-orang Kufi (Iraq) dari Hisyam telah memenuhi kitab-kitab Shahih, Musnad, juga Sunan, dan tidak ada satu orangpun dari para ulama ahli hadits yang mengatakan bahwa orang Kufi manapun yang meriwayatkan hadits dari Hisyam maka kita akan berhenti meriwayatkannya.

4. Adapun perhitungan bahwa hari Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga (hidup serumah) bersama ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha adalah pada saat usia ‘Aisyah 18 tahun adalah sebuah ucapan batil yang tidak benar. Dikarenakan hal-hal berikut ini:

* Hadits-hadits di Shahihain (Bukhari Muslim) dan lainnya telah sepakat bahwa Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam hidup serumah dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha saat dia berusia sembilan tahun. Bebas bagi anda –jika anda jujur- untuk menukil kesepakatan para ulama tentang perkara ini, daripada mengeklaim adanya kesepakatan mereka bahwa Asma’ Rodiallohu ‘anha lebih tua sepuluh tahun dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , padahal tidak ada kesepakatan sebagaimana nanti akan kami jelaskan insyâallâh.
* Sesungguhnya ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha sendiri –sang pemilik kisah- meriwayatkan kejadian pernikahannya dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam , diantaranya adalah apa yang dia sebutkan sebagaimana pada Shahih Muslim, bahwa dia hidup serumah dengan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam saat berusia sembilan tahun, sementara mainannya masih bersama dengannya, dan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam wafat saat dia berusia 18 tahun. Apakah kita akan mempercayai pemilik kisah yang jelas ini atau mempercayai musuh-musuh Islam dengan perhitungan mereka yang kacau?
* Di dalam hadits Bukhari dan Muslim menegaskan bahwa Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam hidup serumah dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha saat ‘Aisyah berumur sembilan tahun, dikarenakan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha telah menetapkan usianya pada saat wafatnya nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam yaitu pada usia 18 tahun, maka diawal hijrah dia masih berusia 9 tahun.
* Anda mengeklaim bahwa ‘Aisyah dilahirkan 4 tahun sebelum diangkatnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam sebagai seorang nabi. Ini adalah termasuk perkara yang dinyatakan dusta oleh adz-Dzahabi Rohimahulloh dalam Siyar a’lamun Nubala (3/522), dimana dia Rohimahulloh berkata, ‘Dan ‘Aisyah termasuk orang yang dilahirkan dimasa Islam). Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Ishabah (8/112-113) pun menyatakannya sebagai kedustaan, dia berkata, ‘(‘Aisyah) dilahirkan empat atau lima tahun setelah Nabi diangkat sebagai Nabi, maka bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa dia dilahirkan sebelum Islam?!
* Ucapan anda bahwa Asma’ berusia 27 tahun saat nabi Hijrah ke Madinah adalah benar adanya, akan tetapi pertanyaannya adalah darimana anda mendapatkan keterangan bahwa jarak usia antara Asma’ dan ‘Aisyah adalah sepuluh tahun?!


Imam adz-Dzahabi Rohimahulloh berkata dalam Siyar (2/287) :
“Adalah Asma lebih tua beberapa tahun diatas sepuluh tahun (belasan tahun) daripada ‘Aisyah.” Adz-Dzahabi mengatakan bidh’i ‘asyrata sanah dan bukan bi‘asyrata sanah, sementara kalimat bidh’ mengacu pada angka antara 3 hingga 9, jadi Asma lebih tua 13, 14, 15, 16, 17, 18 atau 19 tahun daripada ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha .
Jika kita katakan bahwa ‘Aisyah berusia sembilan tahun saat Hijrah maka tahun dia dilahirkan 4 tahun setelah kenabian (13 (masa dakwah nabi di Makkah setelah kenabian) – 9 (usia ‘Aisyah saat Hijrah) = 4 (tahun kelahiran ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha )).

Inilah tahun kelahiran ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , yaitu pada tahun keempat kenabian.

Jika kita tambahkan ucapan Abu Nu’aim dalam Ma’rifatus Shahâbah bahwa Asma’ dilahirkan sepuluh tahun sebelum kenabian, maka umur Asma pada saat ‘Aisyah dilahirkan adalah 14 tahun (10 (tahun kelahiran Asma sebelum kenabian) + 4 (tahun kelahiran ‘Aisyah setelah kenabian), dan inilah yang sesuai dengan ungkapan ad-Dzahabi dalam Siyar yang menyatakan :
“Adalah Asma lebih tua belasan daripada ‘Aisyah.”

Buku-buku sejarah Nabi meriwayatkan kepada kita bahwa Aisyah ra meninggal pada usia 63 tahu lebih beberapa bulan pada tahun 57 H, sehingga usianya sebelum hijrah adalah 63-57 = 6 tahun, maka ini sesuai dengan riwayat-riwayat sebelumnya.

5. Ungkapan bahwa al-Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha ucapannya bahwa dia Rodiallohu ‘anha masih jariyah (anak-anak) saat turun surat al-Qomar membutuhkan penjelasan;

Pertama, ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha tidak mengatakan surat al-Qomar, akan tetapi dia mengatakan:
“Sungguh telah turun firman Allah “Sebenarnya hari kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” aku adalah seorang anak yang masih bermain-main di Makkah.”

Kedua, al-Qur’anul karim turun dengan bertahap, lagi terpisah-pisah sesuai dengan kejadian. Tidak turun satu surat penuh dengan sekali turun kecuali sedikit. ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha tidak menyebutkan nama surat akan tetapi dia Rodiallohu ‘anha menyebutkan satu ayat dari surat al-Qomar :
“Sebenarnya hari kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS. Al-Qomar: 46)

Seandainya yang dia maksud adalah surat al-Qomar maka yang patut dia Rodiallohu ‘anha sebut adalah nama surat atau permulaan surat :
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.” (QS. Al-Qomar: 1), bukannya menyebut satu ayat dari ayat-ayat surat tersebut. Ini adalah sebuah dalil qath’i (pasti) yang menunjukkan bahwa dia tidak hidup pada awal-awal diturunkannya surat al-Qomar.

Ketiga, tidak ditemukan satu riwayat shahihpun yang menerangkan tahun turunnya surat al-Qomar. Sesungguhnya saya tantang siapapun untuk bisa mendatangkan satu dalil yang menetapkan bahwa surat al-Qomar turun delapan tahun sebelum hijrah, dan ‘Aisyah adalah seorang jariyah (anak-anak yang sedang bermain-main).

6. Adapun syubhat tentang Imam at-Thabari Rohimahulloh yang menyebutkan bahwa seluruh anak-anak Abu Bakar Rodiallohu ‘anhu dilahirkan pada masa jahiliyah (sebelum kenabian) maka itu adalah sebuah kedustaan yang nyata. Aku berada diatas keyakinan bahwa anda tidak mengetahui kitab Tarikh at-Thabari, dan belum meneliti nash yang dia sebutkan. Anda, sebagaimana yang saya katakan kepada anda, bahwa anda hanyalah menukil tidak ada ilmu bagi anda terhadap perkara ini dari dekat maupun dari jauh. Rujuklah kembali ke kitab Tarikh at-Thabari (2/351), anda akan menghasilkan hal berikut ini:

* Bahwa Imam Thabari tidak menyebutkan bahwa seluruh anak Abu Bakar dilahirkan dimasa jahiliyah, yang disebutkan oleh Imam Thabari adalah bahwa Abu Bakar menikahi kedua istrinya di masa jahiliyah, ini tidak bermakna bahwa anak-anaknya dilahirkan pada masa jahiliyah.
* Bahwa Imam Thabari tidak menentukan tahun kelahiran satupun dari anak-anak Abu Bakar, atau juga pada tahun yang mana Abu Bakar menikah.
* Riwayat tersebut sanadnya tidak muttashil (tersambung), tapi munqathi’ (terputus).

Yang dikatakan oleh Imam at-Thabari adalah:
“… Abu Bakar menikahi Qutailah binti ‘Abdil ‘Uzza… maka dia melahirkan ‘Abdullah dan Asma’ untuk Abu Bakar, kemudian Abu Bakar juga menikahi Ummu Ruuman binti ‘Amir pada masa jahiliyah… lalu dia melahirkan ‘Abdurrahman dan ‘Aisyah untuk Abu Bakar, maka keempat orang itu adalah diantara anak-anak Abu Bakar yang dilahirkan oleh kedua istrinya yang keduanya telah kami sebutkan pada masa jahiliyah. Kemudian Abu Bakar menikahi Asma binti ‘Umais di masa Islam… lalu dia melahirkan Muhammad bin Abu Bakar, dia juga menikah dengan Habibah bin Kharijah di masa Islam… lalu dia melahirkan untuknya setelah kematiannya seorang anak wanita yang diberi nama Ummu Kultsum…

7. Adapun bantahan terhadap syubhat keikut sertaan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha pada perang Badar dan Uhud yang menjadi dalil bahwa usia ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha kala itu telah lebih dari lima belas tahun, dikarenakan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam tidak mengizinkan orang yang usianya kurang dari lima belas tahun untuk ikut serta dalam peperangan adalah sebuah ucapan yang didalamnya terdapat kebodohan besar. Dikarenakan yang dimaksud dalam pelarangan tersebut adalah untuk kaum laki-laki dan bukan kaum wanita. Usia lima belas tahun adalah usia baligh bagi kaum laki-laki, sedang kaum wanita telah mencapai akil baligh jauh dibawah usia tersebut. Sebagaimana anda tidak membedakan mereka yang ikut serta dalam peperangan dengan mereka yang menetap pada garis belakang untuk membantu pasukan.

8. Adapun syubhat usia ‘Aisyah bila dihubungkan dengan usia Fathimah, maka sesungguhnya pembahasan tersebut tidak bisa dipercaya, dikarenakan sebagian perkataan Ibnu Hajar telah dibuang, lalu sebagian lagi diambil agar bisa menjadi pembenaran bagi ucapannya. Pada kenyataannya Ibnu Hajar Rohimahulloh berkata, ‘Mereka (para ulama) telah berselisih pendapat tentang tahun Fathimah Rodiallohu ‘anha dilahirkan.’ (4/377), kita tidak mengatakan apapun kecuali lâ haula walâ quwata illâ billâhi.

Aku telah merujuk pada sumber yang telah anda sebutkan, ternyata anda hanyalah menukil dari musuh-musuh Islam. Aku temukan sebuah bualan besar, tantang ucapan Imam Dzahabi dan Ibnu Hajar yang menyelisihi ucapan anda telah kami sebutkan dahulu, sedangkan Imam Thabari Rohimahulloh , maka dia telah berbicara tentang pernikahan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha pada tiga halaman dari juz kedua. Pada halaman sembilan dia berkata, ‘Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga (serumah) dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha setelah delapan bulan dari kedatangan beliau di Madinah… yang sebelumnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam telah menikahi ‘Aisyah saat berumur enam tahun. Dan telah dikatakan juga bahwa beliau menikahinya pada usia tujuh tahun.

Pada halaman 211, dia berkata, ‘Adapun ‘Aisyah, maka pada hari Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam menikahinya, dia masih kecil, tidak layak untuk melakukan jima’.

Pada halaman 212, dia menyebutkan ucapan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha , ‘Maka Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga serumah denganku di rumahku yang pada hari itu aku seorang anak berusia sembilan tahun.’

Adapun di dalam al-Bidayah wan Nihayah oleh Ibnu Katsir Rohimahulloh , maka dia menyebutkan pada juz III, halaman 176, ‘Beliau Sholallohu ‘alaihi wa sallam menikahinya saat dia berusia enam tahun, dan membangun rumah tangga (serumah) dengannya saat dia berusia sembilan tahun, tidak ada perselisihan pada hal ini diantara manusia, dan telah valid di dalam kitab Shahih dan lainnya.’

Sesungguhnya nukilan-nukilan yang telah aku nukil sesuai dengan nashnya dari kitab-kitab tersebut telah dikuatkan dengan apa yang datang di dalam Shahih al-Bukhari, dan apa yang disepakati dan diterima oleh umat ini. Maka tidak layak bagi anda untuk menyandarkannya kepada kedustaan dan pemalsuan demi menolong kebatilan anda!

Sebelum aku tutup, aku ingin memberikan sebuah hadiah indah untuk anda. Sepanjang anda merasa heran dan mengingkari pernikahan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam saat beliau berusia lima puluh tahun dengan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha yang berusia sembilan tahun, yaitu perbedaan usianya sekitara 41 tahun, maka apakah mungkin bagai anda untuk memberi tahu kepada kami usia Yusuf an-Najjar saat dia menikahi Maryam? Berapa umurnya saat dia melahirkan al-Masih Isa ‘alaihi salam? Dan berapa perbedaan usia diantara mereka?[

Dengan persaksian Nashrani, bahwa Yusuf an-Najjar menikahi Maryam saat dia berusia sembilan puluh tahun, sedang usia Maryam saat melahirkan Isa ‘alaihi salam adalah 12 tahun. Maksudnya, Yusuf an-Najjar menikahinya sebelum itu, maka perbedaan usia diantara keduanya adalah sekitar delapan puluh tahun, yaitu sekitar dua kali lipat perbedaan usia Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam dan ‘Aisyah Rodiallohu ‘anha !!

Aku tidak akan menyebutkan sumber dari kitab Nashrani ini, dikarenakan aku ingin anda mencari sendiri untuk kali ini, agar anda benar-benar seorang pencari ilmu yang sesungguhnya.

Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam , kepada keluarga dan para sahabat semua.
--------------------------------------------------------------------------------------

Oke... pelajari dengan baik2 yaaa.....



salam bro...

terima kasih untuk pelajarannya..

Tapi satu hal yang perlu kita pelajari mengenai pelajaram sejarah:
Sejarah tidak pernah bebas nilai, selalu tergantung penulisnya.

Karena itu ketika pemerintah A, misalnya berkuasa di suatu negara, maka seluruh catatan sejarah akan menceritakan hal-hal baik mengenainya, tapi begitu ada kudeta, maka pastinya catatan sejarah mengenai pemerintahan A akan beda lagi.

Contohnya:
Sejarah mengenai G-30 S PKI, orde lama, orde baru di Indonesia, dan masih banyak lagi.

Dengan kata lain kutipan sejarah seperti ini (apalagi tidak jelas referensinya) adalah nonsense untuk diperdebatkan.

Salam

Piss
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6855
Registration date : 2011-03-29

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by lihd Wed 27 Apr 2011, 11:10 am

Piss wrote:

salam bro...

terima kasih untuk pelajarannya..

Tapi satu hal yang perlu kita pelajari mengenai pelajaram sejarah:
Sejarah tidak pernah bebas nilai, selalu tergantung penulisnya.

Karena itu ketika pemerintah A, misalnya berkuasa di suatu negara, maka seluruh catatan sejarah akan menceritakan hal-hal baik mengenainya, tapi begitu ada kudeta, maka pastinya catatan sejarah mengenai pemerintahan A akan beda lagi.

Contohnya:
Sejarah mengenai G-30 S PKI, orde lama, orde baru di Indonesia, dan masih banyak lagi.

Dengan kata lain kutipan sejarah seperti ini (apalagi tidak jelas referensinya) adalah nonsense untuk diperdebatkan.

Salam

Kalo gitu Injil penuh kontradiksi itu jelas ga usah didebatkan yah bro....
Kan yg ngedit berubah2 terus hehehehehe...
lihd
lihd
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6883
Registration date : 2011-03-09

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by ahzay Wed 27 Apr 2011, 11:36 am

Jelas lebih sadis yang ini, TUHAN LHO!!!

Hosea 13:16
Samaria berontak pada ALlah,mereka akan TEWAS oleh pedang,bayi2nya akan diREMUKkan,perempuan2 yg mengandung akan DIBELAH PERUTnya.

Ulangan 20:10-17
Allah memerintahkan kota2 milik pusaka israel,maka bunuh SEMUA penduduknya,jangan tersisa yg bernafas,tumpas sama sekali.maka artinya WANITA dan ANAK2 mesti dibunuh juga.

1 samuel 6:19
Hanya karena melihat tabut tuhan,5070 rakyat bet semes DIBUNUH tuhan.

Bilangan 25;4 dan 9
Tuhan menyuruh menggantung 44.000 jiwa agar MURKA tuhan surut.

1 samuel 15:2-3
Hanya karena menghalang halangi orang2 israel pergi dari mesir,tuhan juga memerintahkan membunuh bangsa amalek tak hanya laki2,bahkan bunuh semua juga perempuan,kanak2,dan bayi2 yg masih menyusu,lembu,domba,onta,keledai.

Bahkan tuhan juga doyan CEWEK PERAWAN!!!

Bilangan 31:35
selanjutnya orang-orang, yaitu perempuan-perempuan yang BELUM PERNAH bersetubuh dengan laki-laki, seluruhnya tiga puluh dua ribu orang.

Bilangan 31:40
dan orang-orang enam belas ribu orang, jadi upetinya bagi TUHAN tiga puluh dua orang.

Jadi, upeti bagi tuhan 16 ribu CEWEK PERAWAN YANG BELUM PERNAH BERSETUBUH, TERMASUK BAYI CEWEK YANG BARU LAHIR JUGA DIKIMPOI SAMA TUHAN KRISTEN.
ahzay
ahzay
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 253
Reputation : 0
Points : 5025
Registration date : 2011-04-27

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Piss Thu 28 Apr 2011, 10:58 am

ahzay wrote:Jelas lebih sadis yang ini, TUHAN LHO!!!

Hosea 13:16
Samaria berontak pada ALlah,mereka akan TEWAS oleh pedang,bayi2nya akan diREMUKkan,perempuan2 yg mengandung akan DIBELAH PERUTnya.

Ulangan 20:10-17
Allah memerintahkan kota2 milik pusaka israel,maka bunuh SEMUA penduduknya,jangan tersisa yg bernafas,tumpas sama sekali.maka artinya WANITA dan ANAK2 mesti dibunuh juga.

1 samuel 6:19
Hanya karena melihat tabut tuhan,5070 rakyat bet semes DIBUNUH tuhan.

Bilangan 25;4 dan 9
Tuhan menyuruh menggantung 44.000 jiwa agar MURKA tuhan surut.

1 samuel 15:2-3
Hanya karena menghalang halangi orang2 israel pergi dari mesir,tuhan juga memerintahkan membunuh bangsa amalek tak hanya laki2,bahkan bunuh semua juga perempuan,kanak2,dan bayi2 yg masih menyusu,lembu,domba,onta,keledai.

Bahkan tuhan juga doyan CEWEK PERAWAN!!!

Bilangan 31:35
selanjutnya orang-orang, yaitu perempuan-perempuan yang BELUM PERNAH bersetubuh dengan laki-laki, seluruhnya tiga puluh dua ribu orang.

Bilangan 31:40
dan orang-orang enam belas ribu orang, jadi upetinya bagi TUHAN tiga puluh dua orang.

Jadi, upeti bagi tuhan 16 ribu CEWEK PERAWAN YANG BELUM PERNAH BERSETUBUH, TERMASUK BAYI CEWEK YANG BARU LAHIR JUGA DIKIMPOI SAMA TUHAN KRISTEN.


Hi hi ..

kutipan-kutipan tanpa konteks, dari perjanjian lama pula..
jadilah bro ini orang paling ahli mengenai ajaran Yesus ha ha...


Salam

Piss
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6855
Registration date : 2011-03-29

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Piss Thu 28 Apr 2011, 11:00 am

lihd wrote:
Piss wrote:

salam bro...

terima kasih untuk pelajarannya..

Tapi satu hal yang perlu kita pelajari mengenai pelajaram sejarah:
Sejarah tidak pernah bebas nilai, selalu tergantung penulisnya.

Karena itu ketika pemerintah A, misalnya berkuasa di suatu negara, maka seluruh catatan sejarah akan menceritakan hal-hal baik mengenainya, tapi begitu ada kudeta, maka pastinya catatan sejarah mengenai pemerintahan A akan beda lagi.

Contohnya:
Sejarah mengenai G-30 S PKI, orde lama, orde baru di Indonesia, dan masih banyak lagi.

Dengan kata lain kutipan sejarah seperti ini (apalagi tidak jelas referensinya) adalah nonsense untuk diperdebatkan.

Salam

Kalo gitu Injil penuh kontradiksi itu jelas ga usah didebatkan yah bro....
Kan yg ngedit berubah2 terus hehehehehe...

Salam..

yah sekarang saya tahu tingkat pengertian anda mengenai sejarah he he..

Emang quran (satu-satunya kitab revisi di dunia) enggak berubah bro hehe..dari yang zamannya di tulang, lempeng tanah ama lembaran kulit yang sekarang dah ga tau kemana itu ha ha....
nih temen-temen dari majlis mujahidin Ind lagi di depag, kasih usulan perubahan terjemahan quran... kita tunggu hasilnya

Salam

Piss
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6855
Registration date : 2011-03-29

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Piss Thu 28 Apr 2011, 11:19 am

momet_saw wrote:JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?


pernah dengar dak setan meniduri anak kecil 9thn yang masih bermain dengan barang mainannya,pernah dengar dak setan mengawini istri anak angkatnya sendiri, pernah dengar dak setan menyuruh membunuh seseorang agar mengikuti ajarannya? jadi bejat mana dengan muhammed itu hanya anda yang bisa menilai sendiri.

BIADAB SETANNYA!!!!
udah jelas itu! muhammad hanya diperalat setan...

I love my muslimers brother...

Piss
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6855
Registration date : 2011-03-29

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Piss Thu 28 Apr 2011, 11:25 am

Piss wrote:
lihd wrote:
Piss wrote:

salam bro...

terima kasih untuk pelajarannya..

Tapi satu hal yang perlu kita pelajari mengenai pelajaram sejarah:
Sejarah tidak pernah bebas nilai, selalu tergantung penulisnya.

Karena itu ketika pemerintah A, misalnya berkuasa di suatu negara, maka seluruh catatan sejarah akan menceritakan hal-hal baik mengenainya, tapi begitu ada kudeta, maka pastinya catatan sejarah mengenai pemerintahan A akan beda lagi.

Contohnya:
Sejarah mengenai G-30 S PKI, orde lama, orde baru di Indonesia, dan masih banyak lagi.

Dengan kata lain kutipan sejarah seperti ini (apalagi tidak jelas referensinya) adalah nonsense untuk diperdebatkan.

Salam

Kalo gitu Injil penuh kontradiksi itu jelas ga usah didebatkan yah bro....
Kan yg ngedit berubah2 terus hehehehehe...

Salam..

yah sekarang saya tahu tingkat pengertian anda mengenai sejarah he he..

Emang quran (satu-satunya kitab revisi di dunia) enggak berubah bro hehe..dari yang zamannya di tulang, lempeng tanah ama lembaran kulit yang sekarang dah ga tau kemana itu ha ha....
nih temen-temen dari majlis mujahidin Ind lagi di depag, kasih usulan perubahan terjemahan quran (kalo ga salah ayat dari surat Sapi Betina / Al-Baqarah)... kita tunggu hasilnya

Salam

Piss
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6855
Registration date : 2011-03-29

Back to top Go down

JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN? Empty Re: JAHAT DAN BIADAB MANA MUHAMMAD ATAU SETAN?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Page 1 of 2 1, 2  Next

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum