MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 84 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 84 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

+9
Theleb_boy
hamba tuhan
sai_baba
Tom Jerry
iqbal
admin.
answering-ff
Walit Elu
paulus
13 posters

Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by paulus Sun 14 Mar 2010, 3:12 pm

Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an



Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img1
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)



Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img2


Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)


Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen.
Para ilmuwan sekarang dapat melihat dari hasil penelitian mereka pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)

Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu, yang merupakan kumpulan berbagai jenis material gas.
Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:


ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... "(Al Fushshiilat, 41: 11)


Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, yang memiliki diameter sangat besar,maka para ilmuwan menarik kesimpulan bahwa matahari, planet lain disekitarnya termasuk bumi dahulu merupakan satu kesatuan.
Kemudian mereka berpisah dalam prosesnya menjadi padat dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini.
Allah telah berfirman:


أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)


Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman.
Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir.
Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8170
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Walit Elu Sun 14 Mar 2010, 7:03 pm

Ini sekedar tambahan dari Wong ndeso :


Menurut Quran bumi ini
datar, seperti hamparan karpet (QS 2:22)



Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap


Dan
Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami
tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.
(QS 15:19)





Selain itu Quran juga
menganggap langit itu seperti atap, pemahamannya seperti atap rumah, yang tanpa
retak.

QS 50 : 6


Masih belum percaya dengan sains dalam Al quran :




Menurut Quran, susu sapi
tercipta dari antara DARAH DAN TAHI. (QS 16 : 66 )



Dan sesungguhnya pada
binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu
minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) SUSU YANG BERSIH ANTARA TAHI DAN DARAH, yang
mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.




Are gene masih juga belum percaya pada Al Quran?
Wah, pepech semua deh para ilmuwan?

Walit Elu
KAFIRUN
KAFIRUN

Number of posts : 103
Age : 35
Location : Batu - Malang
Job/hobbies : Driver
Reputation : -16
Points : 5335
Registration date : 2010-01-06

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by answering-ff Mon 15 Mar 2010, 7:07 am

walit elu baru belajar quran

Selain itu Quran juga
menganggap langit itu seperti atap,
pemahamannya seperti atap rumah, yang tanpa
retak.


QS
50 : 6



Masih belum percaya dengan sains
dalam Al quran :





Menurut Quran, susu
sapi
tercipta dari antara DARAH DAN TAHI. (QS 16 : 66 )

yesaya 40:22 Dia yang bertakhta di atas bulatan
bumi
yang
penduduknya seperti
belalang
; Dia yang membentangkan
langit seperti kain dan memasangnya seperti
kemah kediaman!


kata bibel penduduk bumi seperti belalang, alien dong? Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 dan langit rata seperti kain? Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 463897 hei..hei.. q baru dapat info.....

darimana bagian tubuh mana susu sapi berasal awal mulanya?.... gw paling males debat
sama orang yang pemikirannya kayak anak SD...
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 416135
answering-ff
answering-ff
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 3333
Location : ruang humor
Humor : "gile ada yang ngrampok baju gw, Tuhan elu", kata Yesus
Reputation : 10
Points : 8935
Registration date : 2009-11-13

http://www.aboutkutukupret.tk

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by paulus Fri 13 Aug 2010, 12:58 pm

answering-ff wrote:walit elu baru belajar quran

Selain itu Quran juga
menganggap langit itu seperti atap,
pemahamannya seperti atap rumah, yang tanpa
retak.


QS
50 : 6



Masih belum percaya dengan sains
dalam Al quran :





Menurut Quran, susu
sapi
tercipta dari antara DARAH DAN TAHI. (QS 16 : 66 )

yesaya 40:22 Dia yang bertakhta di atas bulatan
bumi
yang
penduduknya seperti
belalang
; Dia yang membentangkan
langit seperti kain dan memasangnya seperti
kemah kediaman!


kata bibel penduduk bumi seperti belalang, alien dong? Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 dan langit rata seperti kain? Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 463897 hei..hei.. q baru dapat info.....

darimana bagian tubuh mana susu sapi berasal awal mulanya?.... gw paling males debat
sama orang yang pemikirannya kayak anak SD...
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 416135

Kekuasaan Allah SWT dalam menjelaskan kejadian alam ini begitu sempurna, disampaikan lewat manusia yang ummi, Muhammad SAW, disaat ilmu pengertian tentang antariksa masih jauh dibanding dari hari ini...

itulah bukti Quran sebagai kitab hingga akhir zaman...
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8170
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by paulus Fri 13 Aug 2010, 1:17 pm

tambahan untuk pemikiran kita dan kaum tersesat:

KEAJAIBAN AL QURAN, AL-QURAN DAN ASTRONOMI
Ditulis pada Juli 22, 2007 oleh Rully Syumanda

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur’an pada ayat berikut:“Dialah pencipta langit dan bumi.” (Al Qur’an, 6:101)

Keterangan yang diberikan Al Qur’an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap.
Peristiwa ini, yang dikenal dengan “Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur’an 1.400 tahun lalu.

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur’an dikatakan bahwa alam semesta “mengalami perluasan atau mengembang”. Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus “mengembang”. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur’an pada saat tak seorang pun mengetahuinya.
Ini dikarenakan Al Qur’an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

PEMISAHAN LANGIT DAN BUMI
Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Al Qur’an, 21:30)
Kata “ratq” yang di sini diterjemahkan sebagai “suatu yang padu” digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan “Kami pisahkan antara keduanya” adalah terjemahan kata Arab “fataqa”, dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari “ratq”. Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat “fatq”. Keduanya lalu terpisah (”fataqa”) satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk “langit dan bumi” yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan “ratq” ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk “fataqa” (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.

GARIS EDAR
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur’an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.” (Al Qur’an, 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah “berenang” sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain.
Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur’an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa “dipenuhi lintasan dan garis edar ” sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur’an yang diturunkan pada saat itu:
karena Al Qur’an adalah firman Allah.

BENTUK BULAT YANG BENAR
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam…” (Al Qur’an, 39:5)

Dalam Al Qur’an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai “menutupkan” dalam ayat di atas adalah “takwir”. Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat.
Ini berarti bahwa dalam Al Qur’an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur’an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur’an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.

ATAP YANG TERPELIHARA
Dalam Al Qur’an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya.” (Al Qur’an, 21:32)
Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.

Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.
Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:

Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.

Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur’an tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.

LANGIT YANG MENGEMBALIKAN
Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur’an, mengacu pada fungsi “mengembalikan” yang dimiliki langit.

Demi langit yang mengandung hujan.” (Al Qur’an, 86:11) Kata yang ditafsirkan sebagai “mengandung hujan” dalam terjemahan Al Qur’an ini juga bermakna “mengirim kembali” atau “mengembalikan”.

Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi “pengembalian” dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut.
Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.

Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh.

Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi.

Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur’an. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah.
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8170
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by admin. Fri 13 Aug 2010, 1:41 pm

Walit Elu wrote:Ini sekedar tambahan dari Wong ndeso :


Menurut Quran bumi ini
datar, seperti hamparan karpet (QS 2:22)



Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap


Dan
Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami
tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.
(QS 15:19)





Selain itu Quran juga
menganggap langit itu seperti atap, pemahamannya seperti atap rumah, yang tanpa
retak.

QS 50 : 6


Masih belum percaya dengan sains dalam Al quran :




Menurut Quran, susu sapi
tercipta dari antara DARAH DAN TAHI. (QS 16 : 66 )



Dan sesungguhnya pada
binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu
minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) SUSU YANG BERSIH ANTARA TAHI DAN DARAH, yang
mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.




Are gene masih juga belum percaya pada Al Quran?
Wah, pepech semua deh para ilmuwan?

woi dongo, kalo ga ngerti mending diem aje... yang pinter sekelas profesor aja ngakuin loe lagi yang pecahan botol.... dasar dongo... begini nih kalo kristen yg dongo koment...
ngerti apa sih lu, jadi nyampah tau ga...

admin.
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Female
Number of posts : 712
Location : Kandang Domba
Job/hobbies : Mengajarkan cinta kasih...
Humor : oh yes... oh no...
Reputation : 19
Points : 5831
Registration date : 2010-07-10

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by paulus Sun 22 Aug 2010, 9:08 am

kok ga ada umat tersesat dan umat atheis keturunan monyet yang berani komen disini ya?

takut mendiskusikan hal yang sebenarnya ya?

beginilah kafir, ilmunya cuman nyampe di dengkul dalam berdiskusi tentang kebenaran Smile
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8170
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by paulus Fri 22 Oct 2010, 5:52 pm

paulus wrote:tambahan untuk pemikiran kita dan kaum tersesat:

KEAJAIBAN AL QURAN, AL-QURAN DAN ASTRONOMI
Ditulis pada Juli 22, 2007 oleh Rully Syumanda

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur’an pada ayat berikut:“Dialah pencipta langit dan bumi.” (Al Qur’an, 6:101)

Keterangan yang diberikan Al Qur’an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap.
Peristiwa ini, yang dikenal dengan “Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur’an 1.400 tahun lalu.

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur’an dikatakan bahwa alam semesta “mengalami perluasan atau mengembang”. Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus “mengembang”. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur’an pada saat tak seorang pun mengetahuinya.
Ini dikarenakan Al Qur’an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

PEMISAHAN LANGIT DAN BUMI
Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Al Qur’an, 21:30)
Kata “ratq” yang di sini diterjemahkan sebagai “suatu yang padu” digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan “Kami pisahkan antara keduanya” adalah terjemahan kata Arab “fataqa”, dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari “ratq”. Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat “fatq”. Keduanya lalu terpisah (”fataqa”) satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk “langit dan bumi” yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan “ratq” ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk “fataqa” (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.

GARIS EDAR
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur’an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.” (Al Qur’an, 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah “berenang” sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain.
Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur’an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa “dipenuhi lintasan dan garis edar ” sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur’an yang diturunkan pada saat itu:
karena Al Qur’an adalah firman Allah.

BENTUK BULAT YANG BENAR
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam…” (Al Qur’an, 39:5)

Dalam Al Qur’an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai “menutupkan” dalam ayat di atas adalah “takwir”. Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat.
Ini berarti bahwa dalam Al Qur’an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur’an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur’an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.

ATAP YANG TERPELIHARA
Dalam Al Qur’an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya.” (Al Qur’an, 21:32)
Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.

Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.
Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:

Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.

Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur’an tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.

LANGIT YANG MENGEMBALIKAN
Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur’an, mengacu pada fungsi “mengembalikan” yang dimiliki langit.

Demi langit yang mengandung hujan.” (Al Qur’an, 86:11) Kata yang ditafsirkan sebagai “mengandung hujan” dalam terjemahan Al Qur’an ini juga bermakna “mengirim kembali” atau “mengembalikan”.

Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi “pengembalian” dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut.
Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.

Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh.

Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi.

Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur’an. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah.
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8170
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by iqbal Sat 23 Oct 2010, 12:47 am

Salam

Maha suci Allah yang Amat tinggi dengan kemuliaannya
Benar lah Alquran....benarlah Alquran ...Benarlah Alquran.

iqbal
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 20
Reputation : 0
Points : 4980
Registration date : 2010-10-18

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by paulus Tue 28 Dec 2010, 10:49 am

iqbal wrote:Salam

Maha suci Allah yang Amat tinggi dengan kemuliaannya
Benar lah Alquran....benarlah Alquran ...Benarlah Alquran.

mana kaum tersesat yg ilmiah ya...
mohon perbandingannya dengan isi bibel kalian tentang hal penciptaan alam semesta...
monggo...





paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8170
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Tom Jerry Wed 29 Dec 2010, 11:38 am

paulus wrote:Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an



Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img1
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)



Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img2


Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)


Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen.
Para ilmuwan sekarang dapat melihat dari hasil penelitian mereka pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)

Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu, yang merupakan kumpulan berbagai jenis material gas.
Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:


ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... "(Al Fushshiilat, 41: 11)


Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, yang memiliki diameter sangat besar,maka para ilmuwan menarik kesimpulan bahwa matahari, planet lain disekitarnya termasuk bumi dahulu merupakan satu kesatuan.
Kemudian mereka berpisah dalam prosesnya menjadi padat dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini.
Allah telah berfirman:


أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)


Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman.
Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir.
Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
Teori “Big Bang” dalam Al-Quran?

Qur’an 21:30
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?

Ide kita tentang alam semesta berubah secara dramatis sepanjang abad ke-20. Kata para ilmuwan (scientist) alam semesta itu mengembang. Jika alam semesta mengembang, maka pastinya harus ada satu titik asal mula. Penjelasan ilmiah (scientific) untuk fakta ini disebut Teori “Big Bang” dan merupakan teori dominan untuk asal mula alam semesta. Tetapi apakah Al-Qur'an menyatakan teori “Big Bang” yang moderen 1400 tahun sebelumnya? Ntar kita cek.

Evolusi adalah teori moderen untuk asal mula kehidupan di Bumi.Teori ini secara langsung mengikuti dari “Big Bang” dan menjelaskan bagaimana organisme sederhana di laut secara bertahap, sedikit demi sedikit, menjadi bentuk kehidupan kompleks yang kita lihat sekarang. Teori ini pertama kali diusulkan oleh Charles Darwin pada abad ke-19. Tetapi apakah Al-Qur'an menyatakan asal mula kehidupan sebelum ilmuwan merumuskan teori Evolusi?

Dari membaca Qur'an 21:30 itu akan terlihat bahwa di padang pasir Arab pada abad ke-7 teori “Big Bang” dan teori asal usul kehidupan dari air itu diberikan kepada Muhammad yang kemudian akan dikonfirmasi oleh orang-orang kafir pada abad ke-19 dan ke-20. Benarkah itu?

Jika itu benar, ini akan menjadi klaim yang luar biasa. Jadi, dalam menilai itu kita harus menganalisisnya dengan hati-hati dengan melihat semua bukti yang tersedia. Bukan hanya kita perlu melihat ilmu pengetahuan Qur'an dan moderen tetapi kita juga perlu melihat apa yang diketahui oleh orang-orang zaman dahulu pada saat itu. Pertama, kita akan melihat kehidupan dari air dan kemudian asal usul alam semesta.

Kehidupan dari Air

Kepercayaan bahwa kehidupan berasal dari air telah ada sebelum Islam.Orang Yunani kuno percaya bahwa kehidupan berasal dari air. Sebagai contoh, dalam ilmu Metafisika, Aristoteles mencatat bahwa Thales (62 SM - 546 SM) percaya 'bahwa itu [sifat dari segala sesuatu] adalah air' dan Anaximander (611 SM - 547 SM) menyatakan bahwa kehidupan muncul dari laut.

Satu hal yang menarik bahwa ayat Qur'an 21:30 di atas itu jelas bertentangan dengan ayat-ayat lain dalam Al Qur'an. Sebagai contoh:

Qur’an 15:28
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

Qur’an 17:61
61. Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua
kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali Iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud
kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"

Jadi, dari dua ayat di atas manusia terbuat dari tanah liat bukan air? Atau apakah manusia bukan "makhluk hidup"?

Asal Mula Alam Semesta

Ada sejumlah tema yang berbeda dalam mitologi penciptaan primitif. Ide bahwa Langit dan Bumi pernah menjadi "blok tunggal" yang "patah menjadi dua" adalah salah satunya dan secara umum dikenal di Timur Tengah pada abad ke-7. Bangsa Mesir, misalnya, percaya bahwa Dewa Bumi dan Dewi Langit dulunya adalah satu dan ada Dewa lain yang kemudian "memisahkan" mereka. "Menurut sebuah legenda Mesir, Geb (Dewa Bumi) mengawini kakak perempuannya Nut (Dewi Langit), tanpa izin dari Ra (Dewa Matahari) yang penuh kuasa. Ra begitu marah pada Geb dan Nut sehingga ia memaksa bapa mereka Shu (Dewa Udara), untuk memisahkan mereka. Itulah sebabnya Bumi dibagi dari Langit " Ada juga mitologi menurut bangsa Sumeria di mana Anu adalah Dewa Langit dan melambangkan Sang Langit... Istri Anu adalah Ki, Sang Bumi." "... Ketika langit telah dipisahkan dari bumi, ketika bumi telah dipisahkan dari langit ..." (Gilgamesh, Enkidu dan dunia bawah)

Karena sebagai agama monotheis, Al-Qur’an tentu saja tidak akan menyebutkan dewa dan dewi berhala (pagan). Jadi, dengan menghapus nama-nama berhala tersebut, yang tersisa adalah Langit dan Bumi adalah satu dan kemudian dipisahkan; sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an. Apakah Langit dan Bumi itu satu blok? Atau mereka semula adalah benda yang terpisah dan kemudian datang bersama-sama?

Qur’an 41:10-11
Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".


Apakah Al Qur'an Benar?

Dalam beberapa arti tidaklah penting jika Al Qur'an adalah yang pertama atau yang unik dalam menyampaikan pengetahuannya tentang penciptaan, melainkan lebih penting untuk bertanya "apakah Al-Qur’an benar?".Sejauh teori ilmiah saat ini pada evolusi hidup Al-Qur'an (dan bahwa dari Yunani kuno dan Samaria) pernyataan kehidupan berasal dari air dapat dianggap benar, tapi kemudian bertentangan dengan Al Qur'an itu sendiri di surah-surah yang lain. Adapun langit dan bumi adalah satu blok, tidak, Qur'an jelas salah. Bumi tidak pernah bagian "satu blok" dari langit. Bumi hanyalah satu planet, mengorbitkan sebuah bintang di alam semesta yang luas ini dan dibentuk dalam waktu yang sangat lama setelah "langit-langit".


Kesimpulan

Tidak ada yang istimewa tentang Al Qur'an yang menyebutkan bahwa kehidupan berasal dari air atau bahwa langit dan bumi dulunya pernah satu blok. Keduanya adalah hal-hal yang diyakini sebelum munculnya Islam. Dalam kasus pertama, Al-Quran sudah benar, tetapi pada kasus kedua Al-Qur’an adalah salah.
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7259
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by sai_baba Wed 29 Dec 2010, 1:32 pm

ada dua tipe manusia bodoh/awam:
1.orang yg tidak mempercayai quran sama sekali, akibat kebenciannya pada islam.
mereka menolak islam mentah2.

2.orang yg mempercayai seluruh isi quran hanya karena adanya kebenaran didlmnya akibat kecintaannya pada islam.
mereka menerima islam mentah2..

sai_baba
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1584
Reputation : -6
Points : 7129
Registration date : 2010-05-24

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Wed 29 Dec 2010, 1:41 pm

Tom Jerry wrote:
paulus wrote:Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an



Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img1
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)



Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img2


Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)


Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen.
Para ilmuwan sekarang dapat melihat dari hasil penelitian mereka pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)

Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu, yang merupakan kumpulan berbagai jenis material gas.
Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:


ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... "(Al Fushshiilat, 41: 11)


Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, yang memiliki diameter sangat besar,maka para ilmuwan menarik kesimpulan bahwa matahari, planet lain disekitarnya termasuk bumi dahulu merupakan satu kesatuan.
Kemudian mereka berpisah dalam prosesnya menjadi padat dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini.
Allah telah berfirman:


أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)


Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman.
Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir.
Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
Teori “Big Bang” dalam Al-Quran?

Qur’an 21:30
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?

Ide kita tentang alam semesta berubah secara dramatis sepanjang abad ke-20. Kata para ilmuwan (scientist) alam semesta itu mengembang. Jika alam semesta mengembang, maka pastinya harus ada satu titik asal mula. Penjelasan ilmiah (scientific) untuk fakta ini disebut Teori “Big Bang” dan merupakan teori dominan untuk asal mula alam semesta. Tetapi apakah Al-Qur'an menyatakan teori “Big Bang” yang moderen 1400 tahun sebelumnya? Ntar kita cek.

Evolusi adalah teori moderen untuk asal mula kehidupan di Bumi.Teori ini secara langsung mengikuti dari “Big Bang” dan menjelaskan bagaimana organisme sederhana di laut secara bertahap, sedikit demi sedikit, menjadi bentuk kehidupan kompleks yang kita lihat sekarang. Teori ini pertama kali diusulkan oleh Charles Darwin pada abad ke-19. Tetapi apakah Al-Qur'an menyatakan asal mula kehidupan sebelum ilmuwan merumuskan teori Evolusi?

Dari membaca Qur'an 21:30 itu akan terlihat bahwa di padang pasir Arab pada abad ke-7 teori “Big Bang” dan teori asal usul kehidupan dari air itu diberikan kepada Muhammad yang kemudian akan dikonfirmasi oleh orang-orang kafir pada abad ke-19 dan ke-20. Benarkah itu?

Jika itu benar, ini akan menjadi klaim yang luar biasa. Jadi, dalam menilai itu kita harus menganalisisnya dengan hati-hati dengan melihat semua bukti yang tersedia. Bukan hanya kita perlu melihat ilmu pengetahuan Qur'an dan moderen tetapi kita juga perlu melihat apa yang diketahui oleh orang-orang zaman dahulu pada saat itu. Pertama, kita akan melihat kehidupan dari air dan kemudian asal usul alam semesta.

Kehidupan dari Air

Kepercayaan bahwa kehidupan berasal dari air telah ada sebelum Islam.Orang Yunani kuno percaya bahwa kehidupan berasal dari air. Sebagai contoh, dalam ilmu Metafisika, Aristoteles mencatat bahwa Thales (62 SM - 546 SM) percaya 'bahwa itu [sifat dari segala sesuatu] adalah air' dan Anaximander (611 SM - 547 SM) menyatakan bahwa kehidupan muncul dari laut.

Satu hal yang menarik bahwa ayat Qur'an 21:30 di atas itu jelas bertentangan dengan ayat-ayat lain dalam Al Qur'an. Sebagai contoh:

Qur’an 15:28
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

Qur’an 17:61
61. Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua
kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali Iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud
kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"

Jadi, dari dua ayat di atas manusia terbuat dari tanah liat bukan air? Atau apakah manusia bukan "makhluk hidup"?

Asal Mula Alam Semesta

Ada sejumlah tema yang berbeda dalam mitologi penciptaan primitif. Ide bahwa Langit dan Bumi pernah menjadi "blok tunggal" yang "patah menjadi dua" adalah salah satunya dan secara umum dikenal di Timur Tengah pada abad ke-7. Bangsa Mesir, misalnya, percaya bahwa Dewa Bumi dan Dewi Langit dulunya adalah satu dan ada Dewa lain yang kemudian "memisahkan" mereka. "Menurut sebuah legenda Mesir, Geb (Dewa Bumi) mengawini kakak perempuannya Nut (Dewi Langit), tanpa izin dari Ra (Dewa Matahari) yang penuh kuasa. Ra begitu marah pada Geb dan Nut sehingga ia memaksa bapa mereka Shu (Dewa Udara), untuk memisahkan mereka. Itulah sebabnya Bumi dibagi dari Langit " Ada juga mitologi menurut bangsa Sumeria di mana Anu adalah Dewa Langit dan melambangkan Sang Langit... Istri Anu adalah Ki, Sang Bumi." "... Ketika langit telah dipisahkan dari bumi, ketika bumi telah dipisahkan dari langit ..." (Gilgamesh, Enkidu dan dunia bawah)

Karena sebagai agama monotheis, Al-Qur’an tentu saja tidak akan menyebutkan dewa dan dewi berhala (pagan). Jadi, dengan menghapus nama-nama berhala tersebut, yang tersisa adalah Langit dan Bumi adalah satu dan kemudian dipisahkan; sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an. Apakah Langit dan Bumi itu satu blok? Atau mereka semula adalah benda yang terpisah dan kemudian datang bersama-sama?

Qur’an 41:10-11
Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".


Apakah Al Qur'an Benar?

Dalam beberapa arti tidaklah penting jika Al Qur'an adalah yang pertama atau yang unik dalam menyampaikan pengetahuannya tentang penciptaan, melainkan lebih penting untuk bertanya "apakah Al-Qur’an benar?".Sejauh teori ilmiah saat ini pada evolusi hidup Al-Qur'an (dan bahwa dari Yunani kuno dan Samaria) pernyataan kehidupan berasal dari air dapat dianggap benar, tapi kemudian bertentangan dengan Al Qur'an itu sendiri di surah-surah yang lain. Adapun langit dan bumi adalah satu blok, tidak, Qur'an jelas salah. Bumi tidak pernah bagian "satu blok" dari langit. Bumi hanyalah satu planet, mengorbitkan sebuah bintang di alam semesta yang luas ini dan dibentuk dalam waktu yang sangat lama setelah "langit-langit".


Kesimpulan

Tidak ada yang istimewa tentang Al Qur'an yang menyebutkan bahwa kehidupan berasal dari air atau bahwa langit dan bumi dulunya pernah satu blok. Keduanya adalah hal-hal yang diyakini sebelum munculnya Islam. Dalam kasus pertama, Al-Quran sudah benar, tetapi pada kasus kedua Al-Qur’an adalah salah.

tomjer wrote: Kesimpulan

Tidak ada yang istimewa tentang Al Qur'an yang menyebutkan bahwa kehidupan berasal dari air atau bahwa langit dan bumi dulunya pernah satu blok. Keduanya adalah hal-hal yang diyakini sebelum munculnya Islam. Dalam kasus pertama, Al-Quran sudah benar, tetapi pada kasus kedua Al-Qur’an adalah salah.

Al-Quran sudah benar, tetapi pada kasus kedua Al-Qur’an adalah salah.... salahnya dmn dek tom????

neh coba saya jelasin lg biar dek tomjer gak bingung memahami alquran....


bahwsannya 6 hari dalam penciptaan langit dan bumi telah dibagi menjadi 3 bagian yang rata, yaitu setiap bagian berjumlah 2 hari (bukan hari manusia).

Pertama: 2 hari pertama untuk menciptakan bumi dari langit asap. Allah telah berfirman di dalam Al Quran:
قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ
"Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam"." (Fushilat: 9)

Allah juga berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Anbiya: 30)

Ini adalah dalil bahwasannya langit dan bumi pada awalnya adalah menyatu dalam satu kesatuan yang saling merapat, kemudian dipisahkan oleh Allah menjadi 2 bagian.

Kedua: 2 hari selanjutnya untuk meratakan langit menjadi 7 lapisan. Allah berfirman:
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
"Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Fushilat: 12)

Kemudian Allah menunjukkan kepada kita bahwasannya keadaaan langit adalah berupa materi asap, sebagaimana firman-Nya:
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
"Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati"." (Fushilat: 11)

Setelah ledakan dahsyat pada 2 hari pertama, dimulailah pembentukan langit menjadi 7 lapisan pada saat ini.

Ketiga: 2 hari terakhir untuk mengatur bumi secara geologi dan menyiapkan sebagai tempat tinggal manusia. Allah berfirman:
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ
“Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya." (Fushilat: 10)

Ayat ini juga menunjukkan bahwasannya terbentuknya gunung-gunung pada awalnya adalah berdasarkan meteorit-meteorit, komet, dan materi angkasa lainnya yang menabrak bumi dan mengendap di atas kulit bumi sehingga menjadikannya keras dan padat. Teori ini bisa kita lihat dari kalimat "مِنْ فَوْقِهَا" : dari atasnya. Kemudian kalimat "وَبَارَكَ فِيهَا" setelahnya maksudnya adalah Allah telah mengeluarkan dari bumi itu berbagai rizqi berupa sungai, pepohonan dan tumbuhan, dan lain-lain untuk makhluk yang di dalamnya sebagaimana terdapat di dalam ayat 31 pada surat An Naziat:
أخرج منها ماءها ومرعاها
“Ia memancarkan daripadanya mata airnya dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya."


coba dek tomjer sebutkan salahnya alquran dmn?????
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Wed 29 Dec 2010, 1:45 pm

sai_baba wrote:ada dua tipe manusia bodoh/awam:
1.orang yg tidak mempercayai quran sama sekali, akibat kebenciannya pada islam.
mereka menolak islam mentah2.

2.orang yg mempercayai seluruh isi quran hanya karena adanya kebenaran didlmnya akibat kecintaannya pada islam.
mereka menerima islam mentah2..

kalo sai baba tipe manusia apa????? sepertinya saya menilai sai baba asal koment tanpa referensi yg jelas, sok tau dan sok pinter...... coba tunjukkan kemampuanmu dalam memahami ilmu filsafat dr sai baba kribo yg sesat itu..... jgn mentah2 aja diterima ajaran sesat sai baba kribo....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Theleb_boy Wed 29 Dec 2010, 1:57 pm

hamba tuhan wrote:
sai_baba wrote:ada dua tipe manusia bodoh/awam:
1.orang yg tidak mempercayai quran sama sekali, akibat kebenciannya pada islam.
mereka menolak islam mentah2.

2.orang yg mempercayai seluruh isi quran hanya karena adanya kebenaran didlmnya akibat kecintaannya pada islam.
mereka menerima islam mentah2..

kalo sai baba tipe manusia apa????? sepertinya saya menilai sai baba asal koment tanpa referensi yg jelas, sok tau dan sok pinter...... coba tunjukkan kemampuanmu dalam memahami ilmu filsafat dr sai baba kribo yg sesat itu..... jgn mentah2 aja diterima ajaran sesat sai baba kribo....

kalo sai baba tipe manusia apa?????

Mas HT, kayaknya Mas Sai ini Tipe manusia ngelantur. Kalau ngomong sok tahu dan sok bener. Kalau ditanya referensinya, langsung kaburrrrr Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229
Theleb_boy
Theleb_boy
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 733
Location : Indonesia
Job/hobbies : Reading
Humor : Yhowsua Yang Malang
Reputation : 2
Points : 5791
Registration date : 2010-10-27

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Wed 29 Dec 2010, 2:00 pm

Theleb_boy wrote:
hamba tuhan wrote:
sai_baba wrote:ada dua tipe manusia bodoh/awam:
1.orang yg tidak mempercayai quran sama sekali, akibat kebenciannya pada islam.
mereka menolak islam mentah2.

2.orang yg mempercayai seluruh isi quran hanya karena adanya kebenaran didlmnya akibat kecintaannya pada islam.
mereka menerima islam mentah2..

kalo sai baba tipe manusia apa????? sepertinya saya menilai sai baba asal koment tanpa referensi yg jelas, sok tau dan sok pinter...... coba tunjukkan kemampuanmu dalam memahami ilmu filsafat dr sai baba kribo yg sesat itu..... jgn mentah2 aja diterima ajaran sesat sai baba kribo....

kalo sai baba tipe manusia apa?????

Mas HT, kayaknya Mas Sai ini Tipe manusia ngelantur. Kalau ngomong sok tahu dan sok bener. Kalau ditanya referensinya, langsung kaburrrrr Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229

iya bro... bener sekali, bukan sombong... tp kalo kita tantang beneran malah ngelantur......pinternya cumen fitnah doank!!!! apa ini salah satu ajaran sai baba kribo ya?????

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Theleb_boy Wed 29 Dec 2010, 2:09 pm

hamba tuhan wrote:
Theleb_boy wrote:
hamba tuhan wrote:
sai_baba wrote:ada dua tipe manusia bodoh/awam:
1.orang yg tidak mempercayai quran sama sekali, akibat kebenciannya pada islam.
mereka menolak islam mentah2.

2.orang yg mempercayai seluruh isi quran hanya karena adanya kebenaran didlmnya akibat kecintaannya pada islam.
mereka menerima islam mentah2..

kalo sai baba tipe manusia apa????? sepertinya saya menilai sai baba asal koment tanpa referensi yg jelas, sok tau dan sok pinter...... coba tunjukkan kemampuanmu dalam memahami ilmu filsafat dr sai baba kribo yg sesat itu..... jgn mentah2 aja diterima ajaran sesat sai baba kribo....

kalo sai baba tipe manusia apa?????

Mas HT, kayaknya Mas Sai ini Tipe manusia ngelantur. Kalau ngomong sok tahu dan sok bener. Kalau ditanya referensinya, langsung kaburrrrr Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229

iya bro... bener sekali, bukan sombong... tp kalo kita tantang beneran malah ngelantur......pinternya cumen fitnah doank!!!! apa ini salah satu ajaran sai baba kribo ya?????

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304

Kayaknya ga salah Mas. Salah satu syarat jadi murid Sai Baba harus pinter fitnah kaliii
he he he

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) King-033
Theleb_boy
Theleb_boy
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 733
Location : Indonesia
Job/hobbies : Reading
Humor : Yhowsua Yang Malang
Reputation : 2
Points : 5791
Registration date : 2010-10-27

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Wed 29 Dec 2010, 2:15 pm

Theleb_boy wrote:
hamba tuhan wrote:
Theleb_boy wrote:
hamba tuhan wrote:
sai_baba wrote:ada dua tipe manusia bodoh/awam:
1.orang yg tidak mempercayai quran sama sekali, akibat kebenciannya pada islam.
mereka menolak islam mentah2.

2.orang yg mempercayai seluruh isi quran hanya karena adanya kebenaran didlmnya akibat kecintaannya pada islam.
mereka menerima islam mentah2..

kalo sai baba tipe manusia apa????? sepertinya saya menilai sai baba asal koment tanpa referensi yg jelas, sok tau dan sok pinter...... coba tunjukkan kemampuanmu dalam memahami ilmu filsafat dr sai baba kribo yg sesat itu..... jgn mentah2 aja diterima ajaran sesat sai baba kribo....

kalo sai baba tipe manusia apa?????

Mas HT, kayaknya Mas Sai ini Tipe manusia ngelantur. Kalau ngomong sok tahu dan sok bener. Kalau ditanya referensinya, langsung kaburrrrr Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229

iya bro... bener sekali, bukan sombong... tp kalo kita tantang beneran malah ngelantur......pinternya cumen fitnah doank!!!! apa ini salah satu ajaran sai baba kribo ya?????

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304

Kayaknya ga salah Mas. Salah satu syarat jadi murid Sai Baba harus pinter fitnah kaliii
he he he

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) King-033

sperti kata bro MK bro TB..... jd forum ini buat kita ketawi ketiwi dgn argumentasi kaum tersesat yg byk leluconnya.....

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Theleb_boy Wed 29 Dec 2010, 2:22 pm

Mas HT, ngomong-ngomong Mas Tomm dalam rangka apa nih koment di sini.
Perasaan ada pertanyaan dari saya dan Mas HT yang belum dijawab sama Mas Tomm disini :
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9015-mengapa-allah-menetapkan-isa-amasih-lahir-tanpa-bapak

Udah lupa, pura-pura lupa atau memang udah ga bisa jawab lagi ???
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Dazed-7
Theleb_boy
Theleb_boy
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 733
Location : Indonesia
Job/hobbies : Reading
Humor : Yhowsua Yang Malang
Reputation : 2
Points : 5791
Registration date : 2010-10-27

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Wed 29 Dec 2010, 2:27 pm

Theleb_boy wrote:Mas HT, ngomong-ngomong Mas Tomm dalam rangka apa nih koment di sini.
Perasaan ada pertanyaan dari saya dan Mas HT yang belum dijawab sama Mas Tomm disini :
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9015-mengapa-allah-menetapkan-isa-amasih-lahir-tanpa-bapak

Udah lupa, pura-pura lupa atau memang udah ga bisa jawab lagi ???
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Dazed-7

hahahaaa... kayak gak tau sitom tom aja ni bro TB, sukanya diakan ngalar ngidul aja cemarin thread org lain trus kaburrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr....

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Tom Jerry Wed 29 Dec 2010, 3:02 pm

paulus wrote:Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img1
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap??? (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img2
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap??? yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Coba kita cek definisi Nebula, gas dan asap menurut Mbah Wikiped:

Nebula (Latin: "kabut"; pl. nebulae atau nebulæ, dengan ligatur) adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. [Ngak ada kata asap tuh...!!!]Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).

http://id.wikipedia.org/wiki/Nebula

Gas adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu volume yang telah ditentukan, sebaliknya mereka mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.

Kata "gas" kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai pengejaan ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos (kekacauan).

http://id.wikipedia.org/wiki/Gas

Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya merupakan produk samping yang tak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), komunikasi (sinyal asap), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius. Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent) dan pengawet untuk berbagai bahan makanan.

Keracunan asap adalah penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap ini membunuh dengan kombinasi kerusakan termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya.
Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran Mie cahaya tampak.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asap


paulus wrote:Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu, yang merupakan kumpulan berbagai jenis material gas.

Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:


ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... "(Al Fushshiilat, 41: 11)

Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, yang memiliki diameter sangat besar,maka para ilmuwan menarik kesimpulan bahwa matahari, planet lain disekitarnya termasuk bumi dahulu merupakan satu kesatuan.
Kemudian mereka berpisah dalam prosesnya menjadi padat dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini.
Kita baca dari ayat 10:

Qur’an 41:10-11
Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Kok, bumi dulu diciptakan, baru kemudian langit? Menurut paham kosmologi Ptolomeus, bumi ini adalah pusat alam semesta, yang ada lebih dahulu daripada langit, ternyata paham ini "dicomot" oleh Muhammad, seperti ditulis oleh ayat tersebut di atas, padahal Copernicus yang tidak pernah mengaku diri sebagai nabi juga tahu bahwa paham tersebut adalah sebuah "kesalahan fatal", karena seharusnya langit ada lebih dahulu dan bumi bukanlah pusat alam semesta.

Paham Al-Qur'an tersebut juga bertentangan dengan yang tertulis di Alkitab, yang menyatakan bumi dan isinya diciptakan terakhir setelah adanya cakrawala, ditambah dengan kemajuan sains (ilmu pengetahuan) yang hari ini makin jelas menunjukkan kesalahan fatal dari ayat Al-Qur'an tersebut.

Mungkinkah firman Tuhan Semesta Alam bisa salah? Btw langit dan bumi kok diajak bicara oleh Tuhan, ini mah cerita dongeng. Jangan2 dongeng Yahudi lagi nih dicopaz...!!!???

"Langit diciptakan sebagai 'Asap'

Inilah mujizat tipuan ilmiah tentang dugaan dalam Qur’an tentang asal mula penciptaan alam semesta:

Qur’an 41:11
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Menurut bagian Qur’an ini, umat Islam mengklaim bahwa Qur’an benar menggambarkan pembentukan alam semesta seperti teori “Big Bang”.Karena mereka percaya bahwa Qur’an 100% benar, ayat ini menawarkan bukti ilmiah eksplisit yang mereka cari untuk meyakinkan orang-orang kafir non-Muslim bodoh bahwa Qur’an adalah firman Allah. Masalah dengan mencoba untuk menggunakan sains (ilmu pengetahuan) sebagai faktor untuk membuktikan kepenulisan Tuhan atas suatu kitab adalah bahwa jika sains berubah atau menemukan bahwa teori tertentu salah maka ini akan membuktikan bahwa kitab ini tidak mungkin dari Tuhan. Masalah lain adalah faktor salah tafsir. Apakah Muslim menunjukkan fakta dalam ayat ini adalah kata "ASAP", benar menggambarkan keadaan gas alam semesta pada asalmulanya. Di sini kita menggambarkan berbagai argumen propagandis Muslim dari berbagai situs Muslim:

Asal Mula Alam Semesta

Al-Qur’an menyebutkan bahwa pada tahap di asalmulanya, ALAM SEMESTA ADALAH "MASSA GAS" (Qur’an 41:11). Ia menggunakan kata bahasa Arab Dukhan, YANG ARTINYA ASAP. Sebuah analogi SEMPURNA UNTUK GAS dan partikel dalam suspensi dan gas yang panas.

Para ilmuwan hanya baru-baru ini saja menegaskan bahwa alam semesta memang berasal dari massa gas terdiri dari hidrogen dan helium, massa besar gas panas. Qur’an lebih akurat dalam menggambarkan gas sebagai "asap" daripada kata "kabut" sering digunakan oleh para ilmuwan sebagai gas yang panas.

Bagaimana bisa Muhammad, yang hidup 1400 tahun yang lalu, telah menyusun teori ini? Ia tidak bisa, bahkan jika ia memiliki semua bantuan di seluruh dunia, pada saat itu.

Dan,

Mari kita lihat apa yang Allah SWT katakan tentang Alam Semesta dalam Al-Qur’an:

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (Al-Qur’an 41:11-12)

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman? (Al-Qur’an 21: 30)

Kata Arab untuk "langit" di ayat 41:11 di atas adalah "samaa", yang merupakan kata yang sama digunakan untuk "sorga" dan "Alam Semesta".Karena 7 langit itu belum ada (karena tujuh langit atau langit yang disebutkan dalam ayat berikutnya 41:12), maka ini JELAS MEMBUAT "samaa" ini mengacu pada Alam Semesta, karena langit adalah seluruh Alam Semesta pada saat ALLAH SWT "memahami desain-Nya atas langit". Dia kemudian membaginya menjadi tujuh lapisan atau langit.

Bagaimanapun, seperti yang kita lihat jelas ayat di atas, Allah SWT awalnya membuat Alam Semesta atau "samaa" DENGAN ASAP (Dukhan). Dukhan dalam bahasa Arab merujuk pada asap yang berasal dari api, yang selalu adalah GAS PANAS.

Sebuah bintang baru terbentuk dari awan gas dan debu (nebula), yang merupakan salah satu sisa-sisa dari "asap" yang asal mula dari seluruh alam semesta. (Space Atlas, Heather dan Henbest, halaman 50)

Allah SWT berkata: "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, … (Qur’an 41:11)"

Al-Qur’an pada Asal Mula Alam Semesta

Hanya Islam yang mengklaim bahwa alam semesta ini berasal dari Debu dan Gas Panas, atau Asap (“The Big Bang Theory dan Cosmic Crunch” dalam Quran Mulia:; dari, www.answering-christianity.com).

Propagandis Muslim ini benar-benar percaya bahwa Qur’an benar tentang asal mula alam semesta. Tapi apakah ini benar? Apakah benar untuk menggambarkan alam semesta seperti asap sepanjang asal mulanya? Mari kita sorot argumen dan kesimpulan dari sumber-sumber Islam. Biasanya umat Islam, melalui internet, sampai pada kesimpulan yang sama jadi apa yang disajikan di sini pada dasarnya apa yang semua Muslim pikirkan tentang ilmu pengetahuan dalam Quran:

1. Asal mula alam semesta itu seperti asap (dukhan).
2. Asap (dukhan) adalah kata yang sempurna untuk menggambarkan gas.
3. Karena alam semesta adalah perihal gas asap secara ilmiah adalah tepat untuk menggambarkan fenomena ini.

Kesimpulan: Qur’an adalah benar untuk menggunakan kata "Dukhan" (Asap) untuk Gas yang ditemukan sepanjang asal usul alam semesta.

Argumen ini terlihat sangat bagus pada permukaan dan orang-orang tidak curiga banyak yang jatuh kepada trik yang seperti diatur oleh apologis Muslim. Teori ini tentang "Dukhan" bukanlah hal baru pula sejak Dr. Maurice Bucaille yang tidak terkenal menginterpolasi teori ini ke dalam Qur’an. Banyak apologis Muslim yang putus asa atas beberapa jenis mujizat untuk memverifikasi Qur’an mereka ke dunia Barat dan Beradab dengan segera mengangkat teori ini dan meresepkan untuk informasi ilmiah yang dikenal. Hal ini sangat umum di antara apologetika Muslim dan ini adalah alasan mengapa anda menemukan banyak informasi daur ulang yang sama berulang-ulang di situs Islam. Kutipan mendeskrisikan secara akurat banyak propogandis Muslim:

Beberapa Muslim sangat mirip dengan burung beo, MEREKA HANYA COMOT APA YANG DIKLAIM GURU MEREKA DAN MENGULANGINYA TANPA VERIFIKASI. (Al Gharab, Investigasi Allah, pg 48, 2001: 1st ed; ditemukan di Answering Islam.)

Jika Anda perhatikan bagaimana apologis Muslim berdebat tentang deskripsi "asap" dari alam semesta Anda akan melihat bahwa mereka memiliki:

1. Menyamakan asap dengan gas.
2. Secara tidak langsung tersirat bahwa alam semesta itu asap pada asal mulanya.

Untuk menyamakan asap ke gas tanpa mengetahui definisi atau perbedaan antara masing-masing adalah kesalahan dalih. Untuk menggunakan kata ini sebagai bukti yang dikenal sebagai kesalahan logis mengemis pertanyaan sejak propagandis Islam sekarang mengasumsikan bahwa karena "asap" adalah cara ilmiah untuk menjelaskan asal mula alam semesta yang sekarang itu benar untuk menggambarkan gas seperti asap.Pertama kita harus mendefinisikan apa itu Gas untuk melihat apakah asap benar sebagai deskripsi asal mula alam semesta. Gas didefinisikan sebagai:

1: cairan (seperti udara) yang tidak memiliki bentuk yang mandiri atau volume tetapi cenderung untuk memperluas tanpa batas
2 a: gas yang mudah terbakar atau campuran gas untuk bahan bakar atau penerangan, terutama: GAS ALAM b: produk gas dari pencernaan; juga: ketidaknyamanan dari c: gas atau campuran gas yang digunakan untuk menghasilkan anestesi d: suatu zat yang dapat digunakan untuk menghasilkan atmosfir yang beracun-Merriam Webster Dictionary Online

Melihat definisi gas tampaknya mudah bagi orang awam merasa bingung akan asap ke istilah "gas". Namun Qur’an, menurut umat Islam itu diungkapkan oleh Allah SWT Mahakuasa. Ini berarti bahwa jika terdapat inkonsistensi ilmiah dalam menggunakan kata, Tuhan harus mengetahui perbedaan dan menghindarinya. Dr Bucaille mengatakan hal ini asap tentang:

Asap secara UMUM terdiri dari substratum gas, ditambah, lebih atau kurang suspense stabil, partikel halus yang mungkin adalah benda padat dan bahkan cair pada suhu tinggi atau rendah "(hal. 143).
Muslim telah mengambil argumen ini dan melarikan diri dengannya tanpa tahu implikasinya bagi penulis ilahi Qur’an. Bucaille adalah orang pertama yang menemukan argumen dan Muslim menarik perkataannya dan akurasi adalah kesalahan menarik dari sumber yang meragukan. Perlu dicatat bahwa Dr. Bucaille adalah seorang dokter anak bukan seorang fisikawan dan Muslim yang suka mengutip atau mengulangi bahan-bahan artikel dia tidak tahu tentang hal ini atau hanya menipu kanan bawah. Sekarang tidak ada yang salah dengan mengutip seseorang atas sebuah argumen, yang banyak tidak perlu seorang ahli, jika argumen orang terbukti sehat dan jujur. Misalnya tidak perlu jago matematika untuk memberitahu Anda bahwa 9x5 = 45 atau 4x3 dalam kalkulus sama 12x2. Tapi apakah argumen Dr. Bucaille benar, dan apakah propagandis Muslim benar dalam mencoba untuk membuat "Dukhan", asap mengacu pada asal mula gas di alam semesta? Jawabannya jelas tidak:.

"Ayat-ayat ini mengatakan bahwa pada beberapa titik pada waktu langit atau surga yang terbuat dari asap. Asap termasuk partikel organik, sehingga ini jelas salah karena pada saat keadaan gas purba tidak ada bahan organik akan ditemukan di dalamnya. Selanjutnya, nebula yang mungkin sudah seharusnya menjadi pelopor planet, terlalu encer untuk dianggap sebagai `menangguhkan 'apa-apa. Seseorang hanya memiliki molekul gas yang sangat encer, beberapa per ml., dan beberapa butiran debu. Juga, jika bicara tentang keadaan gas awal purba, bumi dan langit seharusnya sudah berbentuk “asap” bersama-sama, tetapi ayat itu mengatakan bahwa ada gunung dan makanan di bumi sedangkan langit masih “asap”. Jelas ayat-ayat ini memiliki kesalahan astronomi yang parah." (Dr. William Campbell, Al-Qur'an dan Alkitab dalam Cahaya Sejarah dan Sains [Middle East Resources PO Box 96, Upper Darby PA 19082; 1986], p. 24).

Perhatikan bagaimana jika umat Islam berpegang pada ide bahwa Qur’an mendukung teori “Big Bang” dalam Surah 21:30 itu akan bertentangan dengan Surah 41:11!

1. Selama “Big Bang” (asal mula alam semesta) Materi tidak ada sampai nantinya.

Bertentangan

2. Qur’an mengklaim bahwa asal mula alam semesta adalah asap karena asap memiliki materi. Untuk menggunakan kata "asap" adalah kontradiksi total sains itu sendiri. Jika Big Bang menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki materi pada awalnya, bagaimana hal itu dapat diciptakan dari asap, yang memiliki materi? Definisi asap juga menyebabkan hal itu sebagai kontradiksi langsung dengan apa Quran mengatakan:

1 a: produk bahan bakar gas TERUTAMA ASAL MULA ORGANIK dibuat terlihat oleh KEHADIRAN PARTIKEL KECIL KARBON. b: suspensi dari partikel dalam gas
2 a: massa atau kolom asap. b: noda
3: asap atau uap sering timbul dari aksi panas pada air
4: sesuatu yang sedikit substansi, permanen, atau nilai.
(Merriam Webster Dictionary Online)

Melihat definisi asap serta deskripsi ilmiah, karena asap terjadi itu harus memiliki bahan organik maupun partikel kecil. Asap adalah hasil dari suatu tindakan, bukan asal mula sebagai Qur’an klaim adalah salah.

Alam semesta berasal dari helium dan hidrogen, bukan karbon yang hadir dalam asap! Helium dan hidrogen tidak organik seperti asap dan jika kita melihat definisi organik kita menemukan bahwa kesalahan Quran semakin diperbesar.

Menggunakan kata "duhkan" dalam bahasa Arab benar-benar salah dan Muslim yang mengklaim bahwa kata ini adalah yang terbaik dalam menggambarkan bentuk gas alam semesta adalah salah. Jika Allah ingin benar menggambarkan "Gas" dalam bahasa Arab, kata itu adalah "Ghaz". Bukankah lebih baik menggambarkan "gas" dengan menggunakan kata Arab untuk gas yang sesuai dengan sains 100% atau menggunakan Dukhan, yang bertentangan dengan sains 100%? Mari kita menggambarkan hal ini untuk Anda:

1. Teori “Big Bang” dalam Quran.

Bertentangan dengan:

2. Langit yang digambarkan sebagai asap

Mengapa? Karena dalam “Big Bang” tidak ada materi ada (eksis) pada permulaannya, sementara asap hanya bisa ada (eksis) jika mereka bersifat organik dan karbon. Alam semesta diciptakan dari gas hidrogen dan helium.

Jika klaim Qur’an untuk bicara tentang "Big Bang", maka alam semesta tidak bisa dimulai seperti asap! Dengan menyatakan tanpa bukti bahwa Qur’an benar dalam hal menggambarkan asal mula alam semesta dengan menyebutnya “asap” adalah sama benarnya dengan mengatakan bahwa gelembung air atau gelembung hasil tiupan anak-anak untuk bersenang-senang adalah balon karena sama-sama bulat dan terbang! Ingat jika Qur’an ingin mengatakan Gas ", yang secara ilmiah (scientific) benar 100%:

Gas dalam bahasa Arab adalah "Ghaz".

Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7259
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by paulus Wed 29 Dec 2010, 5:14 pm

hamba tuhan wrote:
Theleb_boy wrote:
hamba tuhan wrote:
sai_baba wrote:ada dua tipe manusia bodoh/awam:
1.orang yg tidak mempercayai quran sama sekali, akibat kebenciannya pada islam.
mereka menolak islam mentah2.

2.orang yg mempercayai seluruh isi quran hanya karena adanya kebenaran didlmnya akibat kecintaannya pada islam.
mereka menerima islam mentah2..

kalo sai baba tipe manusia apa????? sepertinya saya menilai sai baba asal koment tanpa referensi yg jelas, sok tau dan sok pinter...... coba tunjukkan kemampuanmu dalam memahami ilmu filsafat dr sai baba kribo yg sesat itu..... jgn mentah2 aja diterima ajaran sesat sai baba kribo....

kalo sai baba tipe manusia apa?????

Mas HT, kayaknya Mas Sai ini Tipe manusia ngelantur. Kalau ngomong sok tahu dan sok bener. Kalau ditanya referensinya, langsung kaburrrrr Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Elephant-027

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 649229

iya bro... bener sekali, bukan sombong... tp kalo kita tantang beneran malah ngelantur......pinternya cumen fitnah doank!!!! apa ini salah satu ajaran sai baba kribo ya?????

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 626304

liat dulu dong siapa gurunya si sai babi...Smile
apa yg dia lakukan adalah mencerminkan ajarannya, karena sai babi keliatan taat banget sama gurunya Smile




paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8170
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by paulus Wed 29 Dec 2010, 5:19 pm

hamba tuhan wrote:
Theleb_boy wrote:Mas HT, ngomong-ngomong Mas Tomm dalam rangka apa nih koment di sini.
Perasaan ada pertanyaan dari saya dan Mas HT yang belum dijawab sama Mas Tomm disini :
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9015-mengapa-allah-menetapkan-isa-amasih-lahir-tanpa-bapak

Udah lupa, pura-pura lupa atau memang udah ga bisa jawab lagi ???
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Dazed-7

hahahaaa... kayak gak tau sitom tom aja ni bro TB, sukanya diakan ngalar ngidul aja cemarin thread org lain trus kaburrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr....

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260

dek tom itu jago copas aja brow....
ga ngerti apa yg di copasnya, asal ada kaitannya sidikit sikaaattt...Smile

kasihan bener...
kayaknya saya pernah liat komen nya dek tom itu di debat kristen_Islam Smile
dimaklumin aja brow...namanya juga anak2...
kencing aja belum lurus..........................Smile

[b]
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8170
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Wed 29 Dec 2010, 6:04 pm

Tom Jerry wrote:
paulus wrote:Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img1
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap??? (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img2
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap??? yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Coba kita cek definisi Nebula, gas dan asap menurut Mbah Wikiped:

Nebula (Latin: "kabut"; pl. nebulae atau nebulæ, dengan ligatur) adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. [Ngak ada kata asap tuh...!!!]Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).

http://id.wikipedia.org/wiki/Nebula

Gas adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu volume yang telah ditentukan, sebaliknya mereka mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.

Kata "gas" kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai pengejaan ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos (kekacauan).

http://id.wikipedia.org/wiki/Gas

Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya merupakan produk samping yang tak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), komunikasi (sinyal asap), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius. Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent) dan pengawet untuk berbagai bahan makanan.

Keracunan asap adalah penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap ini membunuh dengan kombinasi kerusakan termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya.
Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran Mie cahaya tampak.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asap


paulus wrote:Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu, yang merupakan kumpulan berbagai jenis material gas.

Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:


ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... "(Al Fushshiilat, 41: 11)

Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, yang memiliki diameter sangat besar,maka para ilmuwan menarik kesimpulan bahwa matahari, planet lain disekitarnya termasuk bumi dahulu merupakan satu kesatuan.
Kemudian mereka berpisah dalam prosesnya menjadi padat dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini.
Kita baca dari ayat 10:

Qur’an 41:10-11
Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Kok, bumi dulu diciptakan, baru kemudian langit? Menurut paham kosmologi Ptolomeus, bumi ini adalah pusat alam semesta, yang ada lebih dahulu daripada langit, ternyata paham ini "dicomot" oleh Muhammad, seperti ditulis oleh ayat tersebut di atas, padahal Copernicus yang tidak pernah mengaku diri sebagai nabi juga tahu bahwa paham tersebut adalah sebuah "kesalahan fatal", karena seharusnya langit ada lebih dahulu dan bumi bukanlah pusat alam semesta.

Paham Al-Qur'an tersebut juga bertentangan dengan yang tertulis di Alkitab, yang menyatakan bumi dan isinya diciptakan terakhir setelah adanya cakrawala, ditambah dengan kemajuan sains (ilmu pengetahuan) yang hari ini makin jelas menunjukkan kesalahan fatal dari ayat Al-Qur'an tersebut.

Mungkinkah firman Tuhan Semesta Alam bisa salah? Btw langit dan bumi kok diajak bicara oleh Tuhan, ini mah cerita dongeng. Jangan2 dongeng Yahudi lagi nih dicopaz...!!!???

"Langit diciptakan sebagai 'Asap'

Inilah mujizat tipuan ilmiah tentang dugaan dalam Qur’an tentang asal mula penciptaan alam semesta:

Qur’an 41:11
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Menurut bagian Qur’an ini, umat Islam mengklaim bahwa Qur’an benar menggambarkan pembentukan alam semesta seperti teori “Big Bang”.Karena mereka percaya bahwa Qur’an 100% benar, ayat ini menawarkan bukti ilmiah eksplisit yang mereka cari untuk meyakinkan orang-orang kafir non-Muslim bodoh bahwa Qur’an adalah firman Allah. Masalah dengan mencoba untuk menggunakan sains (ilmu pengetahuan) sebagai faktor untuk membuktikan kepenulisan Tuhan atas suatu kitab adalah bahwa jika sains berubah atau menemukan bahwa teori tertentu salah maka ini akan membuktikan bahwa kitab ini tidak mungkin dari Tuhan. Masalah lain adalah faktor salah tafsir. Apakah Muslim menunjukkan fakta dalam ayat ini adalah kata "ASAP", benar menggambarkan keadaan gas alam semesta pada asalmulanya. Di sini kita menggambarkan berbagai argumen propagandis Muslim dari berbagai situs Muslim:

Asal Mula Alam Semesta

Al-Qur’an menyebutkan bahwa pada tahap di asalmulanya, ALAM SEMESTA ADALAH "MASSA GAS" (Qur’an 41:11). Ia menggunakan kata bahasa Arab Dukhan, YANG ARTINYA ASAP. Sebuah analogi SEMPURNA UNTUK GAS dan partikel dalam suspensi dan gas yang panas.

Para ilmuwan hanya baru-baru ini saja menegaskan bahwa alam semesta memang berasal dari massa gas terdiri dari hidrogen dan helium, massa besar gas panas. Qur’an lebih akurat dalam menggambarkan gas sebagai "asap" daripada kata "kabut" sering digunakan oleh para ilmuwan sebagai gas yang panas.

Bagaimana bisa Muhammad, yang hidup 1400 tahun yang lalu, telah menyusun teori ini? Ia tidak bisa, bahkan jika ia memiliki semua bantuan di seluruh dunia, pada saat itu.

Dan,

Mari kita lihat apa yang Allah SWT katakan tentang Alam Semesta dalam Al-Qur’an:

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (Al-Qur’an 41:11-12)

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman? (Al-Qur’an 21: 30)

Kata Arab untuk "langit" di ayat 41:11 di atas adalah "samaa", yang merupakan kata yang sama digunakan untuk "sorga" dan "Alam Semesta".Karena 7 langit itu belum ada (karena tujuh langit atau langit yang disebutkan dalam ayat berikutnya 41:12), maka ini JELAS MEMBUAT "samaa" ini mengacu pada Alam Semesta, karena langit adalah seluruh Alam Semesta pada saat ALLAH SWT "memahami desain-Nya atas langit". Dia kemudian membaginya menjadi tujuh lapisan atau langit.

Bagaimanapun, seperti yang kita lihat jelas ayat di atas, Allah SWT awalnya membuat Alam Semesta atau "samaa" DENGAN ASAP (Dukhan). Dukhan dalam bahasa Arab merujuk pada asap yang berasal dari api, yang selalu adalah GAS PANAS.

Sebuah bintang baru terbentuk dari awan gas dan debu (nebula), yang merupakan salah satu sisa-sisa dari "asap" yang asal mula dari seluruh alam semesta. (Space Atlas, Heather dan Henbest, halaman 50)

Allah SWT berkata: "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, … (Qur’an 41:11)"

Al-Qur’an pada Asal Mula Alam Semesta

Hanya Islam yang mengklaim bahwa alam semesta ini berasal dari Debu dan Gas Panas, atau Asap (“The Big Bang Theory dan Cosmic Crunch” dalam Quran Mulia:; dari, www.answering-christianity.com).

Propagandis Muslim ini benar-benar percaya bahwa Qur’an benar tentang asal mula alam semesta. Tapi apakah ini benar? Apakah benar untuk menggambarkan alam semesta seperti asap sepanjang asal mulanya? Mari kita sorot argumen dan kesimpulan dari sumber-sumber Islam. Biasanya umat Islam, melalui internet, sampai pada kesimpulan yang sama jadi apa yang disajikan di sini pada dasarnya apa yang semua Muslim pikirkan tentang ilmu pengetahuan dalam Quran:

1. Asal mula alam semesta itu seperti asap (dukhan).
2. Asap (dukhan) adalah kata yang sempurna untuk menggambarkan gas.
3. Karena alam semesta adalah perihal gas asap secara ilmiah adalah tepat untuk menggambarkan fenomena ini.

Kesimpulan: Qur’an adalah benar untuk menggunakan kata "Dukhan" (Asap) untuk Gas yang ditemukan sepanjang asal usul alam semesta.

Argumen ini terlihat sangat bagus pada permukaan dan orang-orang tidak curiga banyak yang jatuh kepada trik yang seperti diatur oleh apologis Muslim. Teori ini tentang "Dukhan" bukanlah hal baru pula sejak Dr. Maurice Bucaille yang tidak terkenal menginterpolasi teori ini ke dalam Qur’an. Banyak apologis Muslim yang putus asa atas beberapa jenis mujizat untuk memverifikasi Qur’an mereka ke dunia Barat dan Beradab dengan segera mengangkat teori ini dan meresepkan untuk informasi ilmiah yang dikenal. Hal ini sangat umum di antara apologetika Muslim dan ini adalah alasan mengapa anda menemukan banyak informasi daur ulang yang sama berulang-ulang di situs Islam. Kutipan mendeskrisikan secara akurat banyak propogandis Muslim:

Beberapa Muslim sangat mirip dengan burung beo, MEREKA HANYA COMOT APA YANG DIKLAIM GURU MEREKA DAN MENGULANGINYA TANPA VERIFIKASI. (Al Gharab, Investigasi Allah, pg 48, 2001: 1st ed; ditemukan di Answering Islam.)

Jika Anda perhatikan bagaimana apologis Muslim berdebat tentang deskripsi "asap" dari alam semesta Anda akan melihat bahwa mereka memiliki:

1. Menyamakan asap dengan gas.
2. Secara tidak langsung tersirat bahwa alam semesta itu asap pada asal mulanya.

Untuk menyamakan asap ke gas tanpa mengetahui definisi atau perbedaan antara masing-masing adalah kesalahan dalih. Untuk menggunakan kata ini sebagai bukti yang dikenal sebagai kesalahan logis mengemis pertanyaan sejak propagandis Islam sekarang mengasumsikan bahwa karena "asap" adalah cara ilmiah untuk menjelaskan asal mula alam semesta yang sekarang itu benar untuk menggambarkan gas seperti asap.Pertama kita harus mendefinisikan apa itu Gas untuk melihat apakah asap benar sebagai deskripsi asal mula alam semesta. Gas didefinisikan sebagai:

1: cairan (seperti udara) yang tidak memiliki bentuk yang mandiri atau volume tetapi cenderung untuk memperluas tanpa batas
2 a: gas yang mudah terbakar atau campuran gas untuk bahan bakar atau penerangan, terutama: GAS ALAM b: produk gas dari pencernaan; juga: ketidaknyamanan dari c: gas atau campuran gas yang digunakan untuk menghasilkan anestesi d: suatu zat yang dapat digunakan untuk menghasilkan atmosfir yang beracun-Merriam Webster Dictionary Online

Melihat definisi gas tampaknya mudah bagi orang awam merasa bingung akan asap ke istilah "gas". Namun Qur’an, menurut umat Islam itu diungkapkan oleh Allah SWT Mahakuasa. Ini berarti bahwa jika terdapat inkonsistensi ilmiah dalam menggunakan kata, Tuhan harus mengetahui perbedaan dan menghindarinya. Dr Bucaille mengatakan hal ini asap tentang:

Asap secara UMUM terdiri dari substratum gas, ditambah, lebih atau kurang suspense stabil, partikel halus yang mungkin adalah benda padat dan bahkan cair pada suhu tinggi atau rendah "(hal. 143).
Muslim telah mengambil argumen ini dan melarikan diri dengannya tanpa tahu implikasinya bagi penulis ilahi Qur’an. Bucaille adalah orang pertama yang menemukan argumen dan Muslim menarik perkataannya dan akurasi adalah kesalahan menarik dari sumber yang meragukan. Perlu dicatat bahwa Dr. Bucaille adalah seorang dokter anak bukan seorang fisikawan dan Muslim yang suka mengutip atau mengulangi bahan-bahan artikel dia tidak tahu tentang hal ini atau hanya menipu kanan bawah. Sekarang tidak ada yang salah dengan mengutip seseorang atas sebuah argumen, yang banyak tidak perlu seorang ahli, jika argumen orang terbukti sehat dan jujur. Misalnya tidak perlu jago matematika untuk memberitahu Anda bahwa 9x5 = 45 atau 4x3 dalam kalkulus sama 12x2. Tapi apakah argumen Dr. Bucaille benar, dan apakah propagandis Muslim benar dalam mencoba untuk membuat "Dukhan", asap mengacu pada asal mula gas di alam semesta? Jawabannya jelas tidak:.

"Ayat-ayat ini mengatakan bahwa pada beberapa titik pada waktu langit atau surga yang terbuat dari asap. Asap termasuk partikel organik, sehingga ini jelas salah karena pada saat keadaan gas purba tidak ada bahan organik akan ditemukan di dalamnya. Selanjutnya, nebula yang mungkin sudah seharusnya menjadi pelopor planet, terlalu encer untuk dianggap sebagai `menangguhkan 'apa-apa. Seseorang hanya memiliki molekul gas yang sangat encer, beberapa per ml., dan beberapa butiran debu. Juga, jika bicara tentang keadaan gas awal purba, bumi dan langit seharusnya sudah berbentuk “asap” bersama-sama, tetapi ayat itu mengatakan bahwa ada gunung dan makanan di bumi sedangkan langit masih “asap”. Jelas ayat-ayat ini memiliki kesalahan astronomi yang parah." (Dr. William Campbell, Al-Qur'an dan Alkitab dalam Cahaya Sejarah dan Sains [Middle East Resources PO Box 96, Upper Darby PA 19082; 1986], p. 24).

Perhatikan bagaimana jika umat Islam berpegang pada ide bahwa Qur’an mendukung teori “Big Bang” dalam Surah 21:30 itu akan bertentangan dengan Surah 41:11!

1. Selama “Big Bang” (asal mula alam semesta) Materi tidak ada sampai nantinya.

Bertentangan

2. Qur’an mengklaim bahwa asal mula alam semesta adalah asap karena asap memiliki materi. Untuk menggunakan kata "asap" adalah kontradiksi total sains itu sendiri. Jika Big Bang menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki materi pada awalnya, bagaimana hal itu dapat diciptakan dari asap, yang memiliki materi? Definisi asap juga menyebabkan hal itu sebagai kontradiksi langsung dengan apa Quran mengatakan:

1 a: produk bahan bakar gas TERUTAMA ASAL MULA ORGANIK dibuat terlihat oleh KEHADIRAN PARTIKEL KECIL KARBON. b: suspensi dari partikel dalam gas
2 a: massa atau kolom asap. b: noda
3: asap atau uap sering timbul dari aksi panas pada air
4: sesuatu yang sedikit substansi, permanen, atau nilai.
(Merriam Webster Dictionary Online)

Melihat definisi asap serta deskripsi ilmiah, karena asap terjadi itu harus memiliki bahan organik maupun partikel kecil. Asap adalah hasil dari suatu tindakan, bukan asal mula sebagai Qur’an klaim adalah salah.

Alam semesta berasal dari helium dan hidrogen, bukan karbon yang hadir dalam asap! Helium dan hidrogen tidak organik seperti asap dan jika kita melihat definisi organik kita menemukan bahwa kesalahan Quran semakin diperbesar.

Menggunakan kata "duhkan" dalam bahasa Arab benar-benar salah dan Muslim yang mengklaim bahwa kata ini adalah yang terbaik dalam menggambarkan bentuk gas alam semesta adalah salah. Jika Allah ingin benar menggambarkan "Gas" dalam bahasa Arab, kata itu adalah "Ghaz". Bukankah lebih baik menggambarkan "gas" dengan menggunakan kata Arab untuk gas yang sesuai dengan sains 100% atau menggunakan Dukhan, yang bertentangan dengan sains 100%? Mari kita menggambarkan hal ini untuk Anda:

1. Teori “Big Bang” dalam Quran.

Bertentangan dengan:

2. Langit yang digambarkan sebagai asap

Mengapa? Karena dalam “Big Bang” tidak ada materi ada (eksis) pada permulaannya, sementara asap hanya bisa ada (eksis) jika mereka bersifat organik dan karbon. Alam semesta diciptakan dari gas hidrogen dan helium.

Jika klaim Qur’an untuk bicara tentang "Big Bang", maka alam semesta tidak bisa dimulai seperti asap! Dengan menyatakan tanpa bukti bahwa Qur’an benar dalam hal menggambarkan asal mula alam semesta dengan menyebutnya “asap” adalah sama benarnya dengan mengatakan bahwa gelembung air atau gelembung hasil tiupan anak-anak untuk bersenang-senang adalah balon karena sama-sama bulat dan terbang! Ingat jika Qur’an ingin mengatakan Gas ", yang secara ilmiah (scientific) benar 100%:

Gas dalam bahasa Arab adalah "Ghaz".


dek tomtom.... penjelasan kamu panjang banget, coba buat kesimpulannya... trus lemparkan pertanyaan yg mana saja yg tdk cocok dgn logika kamu.... ok... ditunggu...
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Khawariz Sun 02 Jan 2011, 9:35 pm



Mas HT, jangan terlalu dianggap deh si kaing-kaing itu
dia dikirim kesini hanya sebagai pelengkap penderita .....

Dianya sendiri sih ogah, tapi karena sudah di rante di pintu pagar ini ......
apa boleh buat walaupun harus dengan bermuka buldog

tapi tetep aja kan keliatan dia anjing sayur .......
hehehe ....




Khawariz
Khawariz
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 132
Reputation : 4
Points : 5136
Registration date : 2010-10-02

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Bandot tua Wed 02 Feb 2011, 12:43 pm

paulus wrote:Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an



Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img1
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)



Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img2


Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)


Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen.
Para ilmuwan sekarang dapat melihat dari hasil penelitian mereka pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)

Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu, yang merupakan kumpulan berbagai jenis material gas.
Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:


ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... "(Al Fushshiilat, 41: 11)


Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, yang memiliki diameter sangat besar,maka para ilmuwan menarik kesimpulan bahwa matahari, planet lain disekitarnya termasuk bumi dahulu merupakan satu kesatuan.
Kemudian mereka berpisah dalam prosesnya menjadi padat dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini.
Allah telah berfirman:


أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)


Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman.
Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir.
Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
maaf ya saya baru tau kalau asap itu gas.....ilmu apa ya....
Bandot tua
Bandot tua
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 219
Reputation : 1
Points : 5108
Registration date : 2011-01-19

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Bandot tua Wed 02 Feb 2011, 1:59 pm

hamba tuhan wrote:
Tom Jerry wrote:
paulus wrote:Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img1
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap??? (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img2
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap??? yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Coba kita cek definisi Nebula, gas dan asap menurut Mbah Wikiped:

Nebula (Latin: "kabut"; pl. nebulae atau nebulæ, dengan ligatur) adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. [Ngak ada kata asap tuh...!!!]Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).

http://id.wikipedia.org/wiki/Nebula

Gas adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu volume yang telah ditentukan, sebaliknya mereka mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.

Kata "gas" kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai pengejaan ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos (kekacauan).

http://id.wikipedia.org/wiki/Gas

Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya merupakan produk samping yang tak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), komunikasi (sinyal asap), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius. Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent) dan pengawet untuk berbagai bahan makanan.

Keracunan asap adalah penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap ini membunuh dengan kombinasi kerusakan termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya.
Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran Mie cahaya tampak.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asap


paulus wrote:Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu, yang merupakan kumpulan berbagai jenis material gas.

Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:


ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... "(Al Fushshiilat, 41: 11)

Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, yang memiliki diameter sangat besar,maka para ilmuwan menarik kesimpulan bahwa matahari, planet lain disekitarnya termasuk bumi dahulu merupakan satu kesatuan.
Kemudian mereka berpisah dalam prosesnya menjadi padat dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini.
Kita baca dari ayat 10:

Qur’an 41:10-11
Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Kok, bumi dulu diciptakan, baru kemudian langit? Menurut paham kosmologi Ptolomeus, bumi ini adalah pusat alam semesta, yang ada lebih dahulu daripada langit, ternyata paham ini "dicomot" oleh Muhammad, seperti ditulis oleh ayat tersebut di atas, padahal Copernicus yang tidak pernah mengaku diri sebagai nabi juga tahu bahwa paham tersebut adalah sebuah "kesalahan fatal", karena seharusnya langit ada lebih dahulu dan bumi bukanlah pusat alam semesta.

Paham Al-Qur'an tersebut juga bertentangan dengan yang tertulis di Alkitab, yang menyatakan bumi dan isinya diciptakan terakhir setelah adanya cakrawala, ditambah dengan kemajuan sains (ilmu pengetahuan) yang hari ini makin jelas menunjukkan kesalahan fatal dari ayat Al-Qur'an tersebut.

Mungkinkah firman Tuhan Semesta Alam bisa salah? Btw langit dan bumi kok diajak bicara oleh Tuhan, ini mah cerita dongeng. Jangan2 dongeng Yahudi lagi nih dicopaz...!!!???

"Langit diciptakan sebagai 'Asap'

Inilah mujizat tipuan ilmiah tentang dugaan dalam Qur’an tentang asal mula penciptaan alam semesta:

Qur’an 41:11
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Menurut bagian Qur’an ini, umat Islam mengklaim bahwa Qur’an benar menggambarkan pembentukan alam semesta seperti teori “Big Bang”.Karena mereka percaya bahwa Qur’an 100% benar, ayat ini menawarkan bukti ilmiah eksplisit yang mereka cari untuk meyakinkan orang-orang kafir non-Muslim bodoh bahwa Qur’an adalah firman Allah. Masalah dengan mencoba untuk menggunakan sains (ilmu pengetahuan) sebagai faktor untuk membuktikan kepenulisan Tuhan atas suatu kitab adalah bahwa jika sains berubah atau menemukan bahwa teori tertentu salah maka ini akan membuktikan bahwa kitab ini tidak mungkin dari Tuhan. Masalah lain adalah faktor salah tafsir. Apakah Muslim menunjukkan fakta dalam ayat ini adalah kata "ASAP", benar menggambarkan keadaan gas alam semesta pada asalmulanya. Di sini kita menggambarkan berbagai argumen propagandis Muslim dari berbagai situs Muslim:

Asal Mula Alam Semesta

Al-Qur’an menyebutkan bahwa pada tahap di asalmulanya, ALAM SEMESTA ADALAH "MASSA GAS" (Qur’an 41:11). Ia menggunakan kata bahasa Arab Dukhan, YANG ARTINYA ASAP. Sebuah analogi SEMPURNA UNTUK GAS dan partikel dalam suspensi dan gas yang panas.

Para ilmuwan hanya baru-baru ini saja menegaskan bahwa alam semesta memang berasal dari massa gas terdiri dari hidrogen dan helium, massa besar gas panas. Qur’an lebih akurat dalam menggambarkan gas sebagai "asap" daripada kata "kabut" sering digunakan oleh para ilmuwan sebagai gas yang panas.

Bagaimana bisa Muhammad, yang hidup 1400 tahun yang lalu, telah menyusun teori ini? Ia tidak bisa, bahkan jika ia memiliki semua bantuan di seluruh dunia, pada saat itu.

Dan,

Mari kita lihat apa yang Allah SWT katakan tentang Alam Semesta dalam Al-Qur’an:

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (Al-Qur’an 41:11-12)

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman? (Al-Qur’an 21: 30)

Kata Arab untuk "langit" di ayat 41:11 di atas adalah "samaa", yang merupakan kata yang sama digunakan untuk "sorga" dan "Alam Semesta".Karena 7 langit itu belum ada (karena tujuh langit atau langit yang disebutkan dalam ayat berikutnya 41:12), maka ini JELAS MEMBUAT "samaa" ini mengacu pada Alam Semesta, karena langit adalah seluruh Alam Semesta pada saat ALLAH SWT "memahami desain-Nya atas langit". Dia kemudian membaginya menjadi tujuh lapisan atau langit.

Bagaimanapun, seperti yang kita lihat jelas ayat di atas, Allah SWT awalnya membuat Alam Semesta atau "samaa" DENGAN ASAP (Dukhan). Dukhan dalam bahasa Arab merujuk pada asap yang berasal dari api, yang selalu adalah GAS PANAS.

Sebuah bintang baru terbentuk dari awan gas dan debu (nebula), yang merupakan salah satu sisa-sisa dari "asap" yang asal mula dari seluruh alam semesta. (Space Atlas, Heather dan Henbest, halaman 50)

Allah SWT berkata: "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, … (Qur’an 41:11)"

Al-Qur’an pada Asal Mula Alam Semesta

Hanya Islam yang mengklaim bahwa alam semesta ini berasal dari Debu dan Gas Panas, atau Asap (“The Big Bang Theory dan Cosmic Crunch” dalam Quran Mulia:; dari, www.answering-christianity.com).

Propagandis Muslim ini benar-benar percaya bahwa Qur’an benar tentang asal mula alam semesta. Tapi apakah ini benar? Apakah benar untuk menggambarkan alam semesta seperti asap sepanjang asal mulanya? Mari kita sorot argumen dan kesimpulan dari sumber-sumber Islam. Biasanya umat Islam, melalui internet, sampai pada kesimpulan yang sama jadi apa yang disajikan di sini pada dasarnya apa yang semua Muslim pikirkan tentang ilmu pengetahuan dalam Quran:

1. Asal mula alam semesta itu seperti asap (dukhan).
2. Asap (dukhan) adalah kata yang sempurna untuk menggambarkan gas.
3. Karena alam semesta adalah perihal gas asap secara ilmiah adalah tepat untuk menggambarkan fenomena ini.

Kesimpulan: Qur’an adalah benar untuk menggunakan kata "Dukhan" (Asap) untuk Gas yang ditemukan sepanjang asal usul alam semesta.

Argumen ini terlihat sangat bagus pada permukaan dan orang-orang tidak curiga banyak yang jatuh kepada trik yang seperti diatur oleh apologis Muslim. Teori ini tentang "Dukhan" bukanlah hal baru pula sejak Dr. Maurice Bucaille yang tidak terkenal menginterpolasi teori ini ke dalam Qur’an. Banyak apologis Muslim yang putus asa atas beberapa jenis mujizat untuk memverifikasi Qur’an mereka ke dunia Barat dan Beradab dengan segera mengangkat teori ini dan meresepkan untuk informasi ilmiah yang dikenal. Hal ini sangat umum di antara apologetika Muslim dan ini adalah alasan mengapa anda menemukan banyak informasi daur ulang yang sama berulang-ulang di situs Islam. Kutipan mendeskrisikan secara akurat banyak propogandis Muslim:

Beberapa Muslim sangat mirip dengan burung beo, MEREKA HANYA COMOT APA YANG DIKLAIM GURU MEREKA DAN MENGULANGINYA TANPA VERIFIKASI. (Al Gharab, Investigasi Allah, pg 48, 2001: 1st ed; ditemukan di Answering Islam.)

Jika Anda perhatikan bagaimana apologis Muslim berdebat tentang deskripsi "asap" dari alam semesta Anda akan melihat bahwa mereka memiliki:

1. Menyamakan asap dengan gas.
2. Secara tidak langsung tersirat bahwa alam semesta itu asap pada asal mulanya.

Untuk menyamakan asap ke gas tanpa mengetahui definisi atau perbedaan antara masing-masing adalah kesalahan dalih. Untuk menggunakan kata ini sebagai bukti yang dikenal sebagai kesalahan logis mengemis pertanyaan sejak propagandis Islam sekarang mengasumsikan bahwa karena "asap" adalah cara ilmiah untuk menjelaskan asal mula alam semesta yang sekarang itu benar untuk menggambarkan gas seperti asap.Pertama kita harus mendefinisikan apa itu Gas untuk melihat apakah asap benar sebagai deskripsi asal mula alam semesta. Gas didefinisikan sebagai:

1: cairan (seperti udara) yang tidak memiliki bentuk yang mandiri atau volume tetapi cenderung untuk memperluas tanpa batas
2 a: gas yang mudah terbakar atau campuran gas untuk bahan bakar atau penerangan, terutama: GAS ALAM b: produk gas dari pencernaan; juga: ketidaknyamanan dari c: gas atau campuran gas yang digunakan untuk menghasilkan anestesi d: suatu zat yang dapat digunakan untuk menghasilkan atmosfir yang beracun-Merriam Webster Dictionary Online

Melihat definisi gas tampaknya mudah bagi orang awam merasa bingung akan asap ke istilah "gas". Namun Qur’an, menurut umat Islam itu diungkapkan oleh Allah SWT Mahakuasa. Ini berarti bahwa jika terdapat inkonsistensi ilmiah dalam menggunakan kata, Tuhan harus mengetahui perbedaan dan menghindarinya. Dr Bucaille mengatakan hal ini asap tentang:

Asap secara UMUM terdiri dari substratum gas, ditambah, lebih atau kurang suspense stabil, partikel halus yang mungkin adalah benda padat dan bahkan cair pada suhu tinggi atau rendah "(hal. 143).
Muslim telah mengambil argumen ini dan melarikan diri dengannya tanpa tahu implikasinya bagi penulis ilahi Qur’an. Bucaille adalah orang pertama yang menemukan argumen dan Muslim menarik perkataannya dan akurasi adalah kesalahan menarik dari sumber yang meragukan. Perlu dicatat bahwa Dr. Bucaille adalah seorang dokter anak bukan seorang fisikawan dan Muslim yang suka mengutip atau mengulangi bahan-bahan artikel dia tidak tahu tentang hal ini atau hanya menipu kanan bawah. Sekarang tidak ada yang salah dengan mengutip seseorang atas sebuah argumen, yang banyak tidak perlu seorang ahli, jika argumen orang terbukti sehat dan jujur. Misalnya tidak perlu jago matematika untuk memberitahu Anda bahwa 9x5 = 45 atau 4x3 dalam kalkulus sama 12x2. Tapi apakah argumen Dr. Bucaille benar, dan apakah propagandis Muslim benar dalam mencoba untuk membuat "Dukhan", asap mengacu pada asal mula gas di alam semesta? Jawabannya jelas tidak:.

"Ayat-ayat ini mengatakan bahwa pada beberapa titik pada waktu langit atau surga yang terbuat dari asap. Asap termasuk partikel organik, sehingga ini jelas salah karena pada saat keadaan gas purba tidak ada bahan organik akan ditemukan di dalamnya. Selanjutnya, nebula yang mungkin sudah seharusnya menjadi pelopor planet, terlalu encer untuk dianggap sebagai `menangguhkan 'apa-apa. Seseorang hanya memiliki molekul gas yang sangat encer, beberapa per ml., dan beberapa butiran debu. Juga, jika bicara tentang keadaan gas awal purba, bumi dan langit seharusnya sudah berbentuk “asap” bersama-sama, tetapi ayat itu mengatakan bahwa ada gunung dan makanan di bumi sedangkan langit masih “asap”. Jelas ayat-ayat ini memiliki kesalahan astronomi yang parah." (Dr. William Campbell, Al-Qur'an dan Alkitab dalam Cahaya Sejarah dan Sains [Middle East Resources PO Box 96, Upper Darby PA 19082; 1986], p. 24).

Perhatikan bagaimana jika umat Islam berpegang pada ide bahwa Qur’an mendukung teori “Big Bang” dalam Surah 21:30 itu akan bertentangan dengan Surah 41:11!

1. Selama “Big Bang” (asal mula alam semesta) Materi tidak ada sampai nantinya.

Bertentangan

2. Qur’an mengklaim bahwa asal mula alam semesta adalah asap karena asap memiliki materi. Untuk menggunakan kata "asap" adalah kontradiksi total sains itu sendiri. Jika Big Bang menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki materi pada awalnya, bagaimana hal itu dapat diciptakan dari asap, yang memiliki materi? Definisi asap juga menyebabkan hal itu sebagai kontradiksi langsung dengan apa Quran mengatakan:

1 a: produk bahan bakar gas TERUTAMA ASAL MULA ORGANIK dibuat terlihat oleh KEHADIRAN PARTIKEL KECIL KARBON. b: suspensi dari partikel dalam gas
2 a: massa atau kolom asap. b: noda
3: asap atau uap sering timbul dari aksi panas pada air
4: sesuatu yang sedikit substansi, permanen, atau nilai.
(Merriam Webster Dictionary Online)

Melihat definisi asap serta deskripsi ilmiah, karena asap terjadi itu harus memiliki bahan organik maupun partikel kecil. Asap adalah hasil dari suatu tindakan, bukan asal mula sebagai Qur’an klaim adalah salah.

Alam semesta berasal dari helium dan hidrogen, bukan karbon yang hadir dalam asap! Helium dan hidrogen tidak organik seperti asap dan jika kita melihat definisi organik kita menemukan bahwa kesalahan Quran semakin diperbesar.

Menggunakan kata "duhkan" dalam bahasa Arab benar-benar salah dan Muslim yang mengklaim bahwa kata ini adalah yang terbaik dalam menggambarkan bentuk gas alam semesta adalah salah. Jika Allah ingin benar menggambarkan "Gas" dalam bahasa Arab, kata itu adalah "Ghaz". Bukankah lebih baik menggambarkan "gas" dengan menggunakan kata Arab untuk gas yang sesuai dengan sains 100% atau menggunakan Dukhan, yang bertentangan dengan sains 100%? Mari kita menggambarkan hal ini untuk Anda:

1. Teori “Big Bang” dalam Quran.

Bertentangan dengan:

2. Langit yang digambarkan sebagai asap

Mengapa? Karena dalam “Big Bang” tidak ada materi ada (eksis) pada permulaannya, sementara asap hanya bisa ada (eksis) jika mereka bersifat organik dan karbon. Alam semesta diciptakan dari gas hidrogen dan helium.

Jika klaim Qur’an untuk bicara tentang "Big Bang", maka alam semesta tidak bisa dimulai seperti asap! Dengan menyatakan tanpa bukti bahwa Qur’an benar dalam hal menggambarkan asal mula alam semesta dengan menyebutnya “asap” adalah sama benarnya dengan mengatakan bahwa gelembung air atau gelembung hasil tiupan anak-anak untuk bersenang-senang adalah balon karena sama-sama bulat dan terbang! Ingat jika Qur’an ingin mengatakan Gas ", yang secara ilmiah (scientific) benar 100%:

Gas dalam bahasa Arab adalah "Ghaz".


dek tomtom.... penjelasan kamu panjang banget, coba buat kesimpulannya... trus lemparkan pertanyaan yg mana saja yg tdk cocok dgn logika kamu.... ok... ditunggu...
pertanyaan sederhana buat hamba Tuhan.....dari mana ya terjadinya asap itu.....
Bandot tua
Bandot tua
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 219
Reputation : 1
Points : 5108
Registration date : 2011-01-19

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Wed 02 Feb 2011, 2:02 pm

Bandot tua wrote:
hamba tuhan wrote:
Tom Jerry wrote:
paulus wrote:Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img1
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap??? (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img2
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap??? yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Coba kita cek definisi Nebula, gas dan asap menurut Mbah Wikiped:

Nebula (Latin: "kabut"; pl. nebulae atau nebulæ, dengan ligatur) adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. [Ngak ada kata asap tuh...!!!]Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).

http://id.wikipedia.org/wiki/Nebula

Gas adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu volume yang telah ditentukan, sebaliknya mereka mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.

Kata "gas" kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai pengejaan ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos (kekacauan).

http://id.wikipedia.org/wiki/Gas

Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya merupakan produk samping yang tak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), komunikasi (sinyal asap), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius. Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent) dan pengawet untuk berbagai bahan makanan.

Keracunan asap adalah penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap ini membunuh dengan kombinasi kerusakan termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya.
Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran Mie cahaya tampak.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asap


paulus wrote:Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu, yang merupakan kumpulan berbagai jenis material gas.

Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:


ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... "(Al Fushshiilat, 41: 11)

Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, yang memiliki diameter sangat besar,maka para ilmuwan menarik kesimpulan bahwa matahari, planet lain disekitarnya termasuk bumi dahulu merupakan satu kesatuan.
Kemudian mereka berpisah dalam prosesnya menjadi padat dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini.
Kita baca dari ayat 10:

Qur’an 41:10-11
Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Kok, bumi dulu diciptakan, baru kemudian langit? Menurut paham kosmologi Ptolomeus, bumi ini adalah pusat alam semesta, yang ada lebih dahulu daripada langit, ternyata paham ini "dicomot" oleh Muhammad, seperti ditulis oleh ayat tersebut di atas, padahal Copernicus yang tidak pernah mengaku diri sebagai nabi juga tahu bahwa paham tersebut adalah sebuah "kesalahan fatal", karena seharusnya langit ada lebih dahulu dan bumi bukanlah pusat alam semesta.

Paham Al-Qur'an tersebut juga bertentangan dengan yang tertulis di Alkitab, yang menyatakan bumi dan isinya diciptakan terakhir setelah adanya cakrawala, ditambah dengan kemajuan sains (ilmu pengetahuan) yang hari ini makin jelas menunjukkan kesalahan fatal dari ayat Al-Qur'an tersebut.

Mungkinkah firman Tuhan Semesta Alam bisa salah? Btw langit dan bumi kok diajak bicara oleh Tuhan, ini mah cerita dongeng. Jangan2 dongeng Yahudi lagi nih dicopaz...!!!???

"Langit diciptakan sebagai 'Asap'

Inilah mujizat tipuan ilmiah tentang dugaan dalam Qur’an tentang asal mula penciptaan alam semesta:

Qur’an 41:11
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Menurut bagian Qur’an ini, umat Islam mengklaim bahwa Qur’an benar menggambarkan pembentukan alam semesta seperti teori “Big Bang”.Karena mereka percaya bahwa Qur’an 100% benar, ayat ini menawarkan bukti ilmiah eksplisit yang mereka cari untuk meyakinkan orang-orang kafir non-Muslim bodoh bahwa Qur’an adalah firman Allah. Masalah dengan mencoba untuk menggunakan sains (ilmu pengetahuan) sebagai faktor untuk membuktikan kepenulisan Tuhan atas suatu kitab adalah bahwa jika sains berubah atau menemukan bahwa teori tertentu salah maka ini akan membuktikan bahwa kitab ini tidak mungkin dari Tuhan. Masalah lain adalah faktor salah tafsir. Apakah Muslim menunjukkan fakta dalam ayat ini adalah kata "ASAP", benar menggambarkan keadaan gas alam semesta pada asalmulanya. Di sini kita menggambarkan berbagai argumen propagandis Muslim dari berbagai situs Muslim:

Asal Mula Alam Semesta

Al-Qur’an menyebutkan bahwa pada tahap di asalmulanya, ALAM SEMESTA ADALAH "MASSA GAS" (Qur’an 41:11). Ia menggunakan kata bahasa Arab Dukhan, YANG ARTINYA ASAP. Sebuah analogi SEMPURNA UNTUK GAS dan partikel dalam suspensi dan gas yang panas.

Para ilmuwan hanya baru-baru ini saja menegaskan bahwa alam semesta memang berasal dari massa gas terdiri dari hidrogen dan helium, massa besar gas panas. Qur’an lebih akurat dalam menggambarkan gas sebagai "asap" daripada kata "kabut" sering digunakan oleh para ilmuwan sebagai gas yang panas.

Bagaimana bisa Muhammad, yang hidup 1400 tahun yang lalu, telah menyusun teori ini? Ia tidak bisa, bahkan jika ia memiliki semua bantuan di seluruh dunia, pada saat itu.

Dan,

Mari kita lihat apa yang Allah SWT katakan tentang Alam Semesta dalam Al-Qur’an:

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (Al-Qur’an 41:11-12)

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman? (Al-Qur’an 21: 30)

Kata Arab untuk "langit" di ayat 41:11 di atas adalah "samaa", yang merupakan kata yang sama digunakan untuk "sorga" dan "Alam Semesta".Karena 7 langit itu belum ada (karena tujuh langit atau langit yang disebutkan dalam ayat berikutnya 41:12), maka ini JELAS MEMBUAT "samaa" ini mengacu pada Alam Semesta, karena langit adalah seluruh Alam Semesta pada saat ALLAH SWT "memahami desain-Nya atas langit". Dia kemudian membaginya menjadi tujuh lapisan atau langit.

Bagaimanapun, seperti yang kita lihat jelas ayat di atas, Allah SWT awalnya membuat Alam Semesta atau "samaa" DENGAN ASAP (Dukhan). Dukhan dalam bahasa Arab merujuk pada asap yang berasal dari api, yang selalu adalah GAS PANAS.

Sebuah bintang baru terbentuk dari awan gas dan debu (nebula), yang merupakan salah satu sisa-sisa dari "asap" yang asal mula dari seluruh alam semesta. (Space Atlas, Heather dan Henbest, halaman 50)

Allah SWT berkata: "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, … (Qur’an 41:11)"

Al-Qur’an pada Asal Mula Alam Semesta

Hanya Islam yang mengklaim bahwa alam semesta ini berasal dari Debu dan Gas Panas, atau Asap (“The Big Bang Theory dan Cosmic Crunch” dalam Quran Mulia:; dari, www.answering-christianity.com).

Propagandis Muslim ini benar-benar percaya bahwa Qur’an benar tentang asal mula alam semesta. Tapi apakah ini benar? Apakah benar untuk menggambarkan alam semesta seperti asap sepanjang asal mulanya? Mari kita sorot argumen dan kesimpulan dari sumber-sumber Islam. Biasanya umat Islam, melalui internet, sampai pada kesimpulan yang sama jadi apa yang disajikan di sini pada dasarnya apa yang semua Muslim pikirkan tentang ilmu pengetahuan dalam Quran:

1. Asal mula alam semesta itu seperti asap (dukhan).
2. Asap (dukhan) adalah kata yang sempurna untuk menggambarkan gas.
3. Karena alam semesta adalah perihal gas asap secara ilmiah adalah tepat untuk menggambarkan fenomena ini.

Kesimpulan: Qur’an adalah benar untuk menggunakan kata "Dukhan" (Asap) untuk Gas yang ditemukan sepanjang asal usul alam semesta.

Argumen ini terlihat sangat bagus pada permukaan dan orang-orang tidak curiga banyak yang jatuh kepada trik yang seperti diatur oleh apologis Muslim. Teori ini tentang "Dukhan" bukanlah hal baru pula sejak Dr. Maurice Bucaille yang tidak terkenal menginterpolasi teori ini ke dalam Qur’an. Banyak apologis Muslim yang putus asa atas beberapa jenis mujizat untuk memverifikasi Qur’an mereka ke dunia Barat dan Beradab dengan segera mengangkat teori ini dan meresepkan untuk informasi ilmiah yang dikenal. Hal ini sangat umum di antara apologetika Muslim dan ini adalah alasan mengapa anda menemukan banyak informasi daur ulang yang sama berulang-ulang di situs Islam. Kutipan mendeskrisikan secara akurat banyak propogandis Muslim:

Beberapa Muslim sangat mirip dengan burung beo, MEREKA HANYA COMOT APA YANG DIKLAIM GURU MEREKA DAN MENGULANGINYA TANPA VERIFIKASI. (Al Gharab, Investigasi Allah, pg 48, 2001: 1st ed; ditemukan di Answering Islam.)

Jika Anda perhatikan bagaimana apologis Muslim berdebat tentang deskripsi "asap" dari alam semesta Anda akan melihat bahwa mereka memiliki:

1. Menyamakan asap dengan gas.
2. Secara tidak langsung tersirat bahwa alam semesta itu asap pada asal mulanya.

Untuk menyamakan asap ke gas tanpa mengetahui definisi atau perbedaan antara masing-masing adalah kesalahan dalih. Untuk menggunakan kata ini sebagai bukti yang dikenal sebagai kesalahan logis mengemis pertanyaan sejak propagandis Islam sekarang mengasumsikan bahwa karena "asap" adalah cara ilmiah untuk menjelaskan asal mula alam semesta yang sekarang itu benar untuk menggambarkan gas seperti asap.Pertama kita harus mendefinisikan apa itu Gas untuk melihat apakah asap benar sebagai deskripsi asal mula alam semesta. Gas didefinisikan sebagai:

1: cairan (seperti udara) yang tidak memiliki bentuk yang mandiri atau volume tetapi cenderung untuk memperluas tanpa batas
2 a: gas yang mudah terbakar atau campuran gas untuk bahan bakar atau penerangan, terutama: GAS ALAM b: produk gas dari pencernaan; juga: ketidaknyamanan dari c: gas atau campuran gas yang digunakan untuk menghasilkan anestesi d: suatu zat yang dapat digunakan untuk menghasilkan atmosfir yang beracun-Merriam Webster Dictionary Online

Melihat definisi gas tampaknya mudah bagi orang awam merasa bingung akan asap ke istilah "gas". Namun Qur’an, menurut umat Islam itu diungkapkan oleh Allah SWT Mahakuasa. Ini berarti bahwa jika terdapat inkonsistensi ilmiah dalam menggunakan kata, Tuhan harus mengetahui perbedaan dan menghindarinya. Dr Bucaille mengatakan hal ini asap tentang:

Asap secara UMUM terdiri dari substratum gas, ditambah, lebih atau kurang suspense stabil, partikel halus yang mungkin adalah benda padat dan bahkan cair pada suhu tinggi atau rendah "(hal. 143).
Muslim telah mengambil argumen ini dan melarikan diri dengannya tanpa tahu implikasinya bagi penulis ilahi Qur’an. Bucaille adalah orang pertama yang menemukan argumen dan Muslim menarik perkataannya dan akurasi adalah kesalahan menarik dari sumber yang meragukan. Perlu dicatat bahwa Dr. Bucaille adalah seorang dokter anak bukan seorang fisikawan dan Muslim yang suka mengutip atau mengulangi bahan-bahan artikel dia tidak tahu tentang hal ini atau hanya menipu kanan bawah. Sekarang tidak ada yang salah dengan mengutip seseorang atas sebuah argumen, yang banyak tidak perlu seorang ahli, jika argumen orang terbukti sehat dan jujur. Misalnya tidak perlu jago matematika untuk memberitahu Anda bahwa 9x5 = 45 atau 4x3 dalam kalkulus sama 12x2. Tapi apakah argumen Dr. Bucaille benar, dan apakah propagandis Muslim benar dalam mencoba untuk membuat "Dukhan", asap mengacu pada asal mula gas di alam semesta? Jawabannya jelas tidak:.

"Ayat-ayat ini mengatakan bahwa pada beberapa titik pada waktu langit atau surga yang terbuat dari asap. Asap termasuk partikel organik, sehingga ini jelas salah karena pada saat keadaan gas purba tidak ada bahan organik akan ditemukan di dalamnya. Selanjutnya, nebula yang mungkin sudah seharusnya menjadi pelopor planet, terlalu encer untuk dianggap sebagai `menangguhkan 'apa-apa. Seseorang hanya memiliki molekul gas yang sangat encer, beberapa per ml., dan beberapa butiran debu. Juga, jika bicara tentang keadaan gas awal purba, bumi dan langit seharusnya sudah berbentuk “asap” bersama-sama, tetapi ayat itu mengatakan bahwa ada gunung dan makanan di bumi sedangkan langit masih “asap”. Jelas ayat-ayat ini memiliki kesalahan astronomi yang parah." (Dr. William Campbell, Al-Qur'an dan Alkitab dalam Cahaya Sejarah dan Sains [Middle East Resources PO Box 96, Upper Darby PA 19082; 1986], p. 24).

Perhatikan bagaimana jika umat Islam berpegang pada ide bahwa Qur’an mendukung teori “Big Bang” dalam Surah 21:30 itu akan bertentangan dengan Surah 41:11!

1. Selama “Big Bang” (asal mula alam semesta) Materi tidak ada sampai nantinya.

Bertentangan

2. Qur’an mengklaim bahwa asal mula alam semesta adalah asap karena asap memiliki materi. Untuk menggunakan kata "asap" adalah kontradiksi total sains itu sendiri. Jika Big Bang menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki materi pada awalnya, bagaimana hal itu dapat diciptakan dari asap, yang memiliki materi? Definisi asap juga menyebabkan hal itu sebagai kontradiksi langsung dengan apa Quran mengatakan:

1 a: produk bahan bakar gas TERUTAMA ASAL MULA ORGANIK dibuat terlihat oleh KEHADIRAN PARTIKEL KECIL KARBON. b: suspensi dari partikel dalam gas
2 a: massa atau kolom asap. b: noda
3: asap atau uap sering timbul dari aksi panas pada air
4: sesuatu yang sedikit substansi, permanen, atau nilai.
(Merriam Webster Dictionary Online)

Melihat definisi asap serta deskripsi ilmiah, karena asap terjadi itu harus memiliki bahan organik maupun partikel kecil. Asap adalah hasil dari suatu tindakan, bukan asal mula sebagai Qur’an klaim adalah salah.

Alam semesta berasal dari helium dan hidrogen, bukan karbon yang hadir dalam asap! Helium dan hidrogen tidak organik seperti asap dan jika kita melihat definisi organik kita menemukan bahwa kesalahan Quran semakin diperbesar.

Menggunakan kata "duhkan" dalam bahasa Arab benar-benar salah dan Muslim yang mengklaim bahwa kata ini adalah yang terbaik dalam menggambarkan bentuk gas alam semesta adalah salah. Jika Allah ingin benar menggambarkan "Gas" dalam bahasa Arab, kata itu adalah "Ghaz". Bukankah lebih baik menggambarkan "gas" dengan menggunakan kata Arab untuk gas yang sesuai dengan sains 100% atau menggunakan Dukhan, yang bertentangan dengan sains 100%? Mari kita menggambarkan hal ini untuk Anda:

1. Teori “Big Bang” dalam Quran.

Bertentangan dengan:

2. Langit yang digambarkan sebagai asap

Mengapa? Karena dalam “Big Bang” tidak ada materi ada (eksis) pada permulaannya, sementara asap hanya bisa ada (eksis) jika mereka bersifat organik dan karbon. Alam semesta diciptakan dari gas hidrogen dan helium.

Jika klaim Qur’an untuk bicara tentang "Big Bang", maka alam semesta tidak bisa dimulai seperti asap! Dengan menyatakan tanpa bukti bahwa Qur’an benar dalam hal menggambarkan asal mula alam semesta dengan menyebutnya “asap” adalah sama benarnya dengan mengatakan bahwa gelembung air atau gelembung hasil tiupan anak-anak untuk bersenang-senang adalah balon karena sama-sama bulat dan terbang! Ingat jika Qur’an ingin mengatakan Gas ", yang secara ilmiah (scientific) benar 100%:

Gas dalam bahasa Arab adalah "Ghaz".


dek tomtom.... penjelasan kamu panjang banget, coba buat kesimpulannya... trus lemparkan pertanyaan yg mana saja yg tdk cocok dgn logika kamu.... ok... ditunggu...
pertanyaan sederhana buat hamba Tuhan.....dari mana ya terjadinya asap itu.....

sebelum saya jawab.... coba sebutkan makna/ arti dukhan apa dl.....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Mon 28 Feb 2011, 5:58 pm

hamba tuhan wrote:
Bandot tua wrote:
hamba tuhan wrote:
Tom Jerry wrote:
paulus wrote:Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img1
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap??? (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Ch1-1-c-img2
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap??? yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Coba kita cek definisi Nebula, gas dan asap menurut Mbah Wikiped:

Nebula (Latin: "kabut"; pl. nebulae atau nebulæ, dengan ligatur) adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. [Ngak ada kata asap tuh...!!!]Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).

http://id.wikipedia.org/wiki/Nebula

Gas adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu volume yang telah ditentukan, sebaliknya mereka mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.

Kata "gas" kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai pengejaan ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos (kekacauan).

http://id.wikipedia.org/wiki/Gas

Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya merupakan produk samping yang tak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan, tapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), komunikasi (sinyal asap), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius. Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent) dan pengawet untuk berbagai bahan makanan.

Keracunan asap adalah penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap ini membunuh dengan kombinasi kerusakan termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya.
Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran Mie cahaya tampak.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asap


paulus wrote:Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu, yang merupakan kumpulan berbagai jenis material gas.

Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:


ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... "(Al Fushshiilat, 41: 11)

Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, yang memiliki diameter sangat besar,maka para ilmuwan menarik kesimpulan bahwa matahari, planet lain disekitarnya termasuk bumi dahulu merupakan satu kesatuan.
Kemudian mereka berpisah dalam prosesnya menjadi padat dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini.
Kita baca dari ayat 10:

Qur’an 41:10-11
Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Kok, bumi dulu diciptakan, baru kemudian langit? Menurut paham kosmologi Ptolomeus, bumi ini adalah pusat alam semesta, yang ada lebih dahulu daripada langit, ternyata paham ini "dicomot" oleh Muhammad, seperti ditulis oleh ayat tersebut di atas, padahal Copernicus yang tidak pernah mengaku diri sebagai nabi juga tahu bahwa paham tersebut adalah sebuah "kesalahan fatal", karena seharusnya langit ada lebih dahulu dan bumi bukanlah pusat alam semesta.

Paham Al-Qur'an tersebut juga bertentangan dengan yang tertulis di Alkitab, yang menyatakan bumi dan isinya diciptakan terakhir setelah adanya cakrawala, ditambah dengan kemajuan sains (ilmu pengetahuan) yang hari ini makin jelas menunjukkan kesalahan fatal dari ayat Al-Qur'an tersebut.

Mungkinkah firman Tuhan Semesta Alam bisa salah? Btw langit dan bumi kok diajak bicara oleh Tuhan, ini mah cerita dongeng. Jangan2 dongeng Yahudi lagi nih dicopaz...!!!???

"Langit diciptakan sebagai 'Asap'

Inilah mujizat tipuan ilmiah tentang dugaan dalam Qur’an tentang asal mula penciptaan alam semesta:

Qur’an 41:11
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Menurut bagian Qur’an ini, umat Islam mengklaim bahwa Qur’an benar menggambarkan pembentukan alam semesta seperti teori “Big Bang”.Karena mereka percaya bahwa Qur’an 100% benar, ayat ini menawarkan bukti ilmiah eksplisit yang mereka cari untuk meyakinkan orang-orang kafir non-Muslim bodoh bahwa Qur’an adalah firman Allah. Masalah dengan mencoba untuk menggunakan sains (ilmu pengetahuan) sebagai faktor untuk membuktikan kepenulisan Tuhan atas suatu kitab adalah bahwa jika sains berubah atau menemukan bahwa teori tertentu salah maka ini akan membuktikan bahwa kitab ini tidak mungkin dari Tuhan. Masalah lain adalah faktor salah tafsir. Apakah Muslim menunjukkan fakta dalam ayat ini adalah kata "ASAP", benar menggambarkan keadaan gas alam semesta pada asalmulanya. Di sini kita menggambarkan berbagai argumen propagandis Muslim dari berbagai situs Muslim:

Asal Mula Alam Semesta

Al-Qur’an menyebutkan bahwa pada tahap di asalmulanya, ALAM SEMESTA ADALAH "MASSA GAS" (Qur’an 41:11). Ia menggunakan kata bahasa Arab Dukhan, YANG ARTINYA ASAP. Sebuah analogi SEMPURNA UNTUK GAS dan partikel dalam suspensi dan gas yang panas.

Para ilmuwan hanya baru-baru ini saja menegaskan bahwa alam semesta memang berasal dari massa gas terdiri dari hidrogen dan helium, massa besar gas panas. Qur’an lebih akurat dalam menggambarkan gas sebagai "asap" daripada kata "kabut" sering digunakan oleh para ilmuwan sebagai gas yang panas.

Bagaimana bisa Muhammad, yang hidup 1400 tahun yang lalu, telah menyusun teori ini? Ia tidak bisa, bahkan jika ia memiliki semua bantuan di seluruh dunia, pada saat itu.

Dan,

Mari kita lihat apa yang Allah SWT katakan tentang Alam Semesta dalam Al-Qur’an:

"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (Al-Qur’an 41:11-12)

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman? (Al-Qur’an 21: 30)

Kata Arab untuk "langit" di ayat 41:11 di atas adalah "samaa", yang merupakan kata yang sama digunakan untuk "sorga" dan "Alam Semesta".Karena 7 langit itu belum ada (karena tujuh langit atau langit yang disebutkan dalam ayat berikutnya 41:12), maka ini JELAS MEMBUAT "samaa" ini mengacu pada Alam Semesta, karena langit adalah seluruh Alam Semesta pada saat ALLAH SWT "memahami desain-Nya atas langit". Dia kemudian membaginya menjadi tujuh lapisan atau langit.

Bagaimanapun, seperti yang kita lihat jelas ayat di atas, Allah SWT awalnya membuat Alam Semesta atau "samaa" DENGAN ASAP (Dukhan). Dukhan dalam bahasa Arab merujuk pada asap yang berasal dari api, yang selalu adalah GAS PANAS.

Sebuah bintang baru terbentuk dari awan gas dan debu (nebula), yang merupakan salah satu sisa-sisa dari "asap" yang asal mula dari seluruh alam semesta. (Space Atlas, Heather dan Henbest, halaman 50)

Allah SWT berkata: "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, … (Qur’an 41:11)"

Al-Qur’an pada Asal Mula Alam Semesta

Hanya Islam yang mengklaim bahwa alam semesta ini berasal dari Debu dan Gas Panas, atau Asap (“The Big Bang Theory dan Cosmic Crunch” dalam Quran Mulia:; dari, www.answering-christianity.com).

Propagandis Muslim ini benar-benar percaya bahwa Qur’an benar tentang asal mula alam semesta. Tapi apakah ini benar? Apakah benar untuk menggambarkan alam semesta seperti asap sepanjang asal mulanya? Mari kita sorot argumen dan kesimpulan dari sumber-sumber Islam. Biasanya umat Islam, melalui internet, sampai pada kesimpulan yang sama jadi apa yang disajikan di sini pada dasarnya apa yang semua Muslim pikirkan tentang ilmu pengetahuan dalam Quran:

1. Asal mula alam semesta itu seperti asap (dukhan).
2. Asap (dukhan) adalah kata yang sempurna untuk menggambarkan gas.
3. Karena alam semesta adalah perihal gas asap secara ilmiah adalah tepat untuk menggambarkan fenomena ini.

Kesimpulan: Qur’an adalah benar untuk menggunakan kata "Dukhan" (Asap) untuk Gas yang ditemukan sepanjang asal usul alam semesta.

Argumen ini terlihat sangat bagus pada permukaan dan orang-orang tidak curiga banyak yang jatuh kepada trik yang seperti diatur oleh apologis Muslim. Teori ini tentang "Dukhan" bukanlah hal baru pula sejak Dr. Maurice Bucaille yang tidak terkenal menginterpolasi teori ini ke dalam Qur’an. Banyak apologis Muslim yang putus asa atas beberapa jenis mujizat untuk memverifikasi Qur’an mereka ke dunia Barat dan Beradab dengan segera mengangkat teori ini dan meresepkan untuk informasi ilmiah yang dikenal. Hal ini sangat umum di antara apologetika Muslim dan ini adalah alasan mengapa anda menemukan banyak informasi daur ulang yang sama berulang-ulang di situs Islam. Kutipan mendeskrisikan secara akurat banyak propogandis Muslim:

Beberapa Muslim sangat mirip dengan burung beo, MEREKA HANYA COMOT APA YANG DIKLAIM GURU MEREKA DAN MENGULANGINYA TANPA VERIFIKASI. (Al Gharab, Investigasi Allah, pg 48, 2001: 1st ed; ditemukan di Answering Islam.)

Jika Anda perhatikan bagaimana apologis Muslim berdebat tentang deskripsi "asap" dari alam semesta Anda akan melihat bahwa mereka memiliki:

1. Menyamakan asap dengan gas.
2. Secara tidak langsung tersirat bahwa alam semesta itu asap pada asal mulanya.

Untuk menyamakan asap ke gas tanpa mengetahui definisi atau perbedaan antara masing-masing adalah kesalahan dalih. Untuk menggunakan kata ini sebagai bukti yang dikenal sebagai kesalahan logis mengemis pertanyaan sejak propagandis Islam sekarang mengasumsikan bahwa karena "asap" adalah cara ilmiah untuk menjelaskan asal mula alam semesta yang sekarang itu benar untuk menggambarkan gas seperti asap.Pertama kita harus mendefinisikan apa itu Gas untuk melihat apakah asap benar sebagai deskripsi asal mula alam semesta. Gas didefinisikan sebagai:

1: cairan (seperti udara) yang tidak memiliki bentuk yang mandiri atau volume tetapi cenderung untuk memperluas tanpa batas
2 a: gas yang mudah terbakar atau campuran gas untuk bahan bakar atau penerangan, terutama: GAS ALAM b: produk gas dari pencernaan; juga: ketidaknyamanan dari c: gas atau campuran gas yang digunakan untuk menghasilkan anestesi d: suatu zat yang dapat digunakan untuk menghasilkan atmosfir yang beracun-Merriam Webster Dictionary Online

Melihat definisi gas tampaknya mudah bagi orang awam merasa bingung akan asap ke istilah "gas". Namun Qur’an, menurut umat Islam itu diungkapkan oleh Allah SWT Mahakuasa. Ini berarti bahwa jika terdapat inkonsistensi ilmiah dalam menggunakan kata, Tuhan harus mengetahui perbedaan dan menghindarinya. Dr Bucaille mengatakan hal ini asap tentang:

Asap secara UMUM terdiri dari substratum gas, ditambah, lebih atau kurang suspense stabil, partikel halus yang mungkin adalah benda padat dan bahkan cair pada suhu tinggi atau rendah "(hal. 143).
Muslim telah mengambil argumen ini dan melarikan diri dengannya tanpa tahu implikasinya bagi penulis ilahi Qur’an. Bucaille adalah orang pertama yang menemukan argumen dan Muslim menarik perkataannya dan akurasi adalah kesalahan menarik dari sumber yang meragukan. Perlu dicatat bahwa Dr. Bucaille adalah seorang dokter anak bukan seorang fisikawan dan Muslim yang suka mengutip atau mengulangi bahan-bahan artikel dia tidak tahu tentang hal ini atau hanya menipu kanan bawah. Sekarang tidak ada yang salah dengan mengutip seseorang atas sebuah argumen, yang banyak tidak perlu seorang ahli, jika argumen orang terbukti sehat dan jujur. Misalnya tidak perlu jago matematika untuk memberitahu Anda bahwa 9x5 = 45 atau 4x3 dalam kalkulus sama 12x2. Tapi apakah argumen Dr. Bucaille benar, dan apakah propagandis Muslim benar dalam mencoba untuk membuat "Dukhan", asap mengacu pada asal mula gas di alam semesta? Jawabannya jelas tidak:.

"Ayat-ayat ini mengatakan bahwa pada beberapa titik pada waktu langit atau surga yang terbuat dari asap. Asap termasuk partikel organik, sehingga ini jelas salah karena pada saat keadaan gas purba tidak ada bahan organik akan ditemukan di dalamnya. Selanjutnya, nebula yang mungkin sudah seharusnya menjadi pelopor planet, terlalu encer untuk dianggap sebagai `menangguhkan 'apa-apa. Seseorang hanya memiliki molekul gas yang sangat encer, beberapa per ml., dan beberapa butiran debu. Juga, jika bicara tentang keadaan gas awal purba, bumi dan langit seharusnya sudah berbentuk “asap” bersama-sama, tetapi ayat itu mengatakan bahwa ada gunung dan makanan di bumi sedangkan langit masih “asap”. Jelas ayat-ayat ini memiliki kesalahan astronomi yang parah." (Dr. William Campbell, Al-Qur'an dan Alkitab dalam Cahaya Sejarah dan Sains [Middle East Resources PO Box 96, Upper Darby PA 19082; 1986], p. 24).

Perhatikan bagaimana jika umat Islam berpegang pada ide bahwa Qur’an mendukung teori “Big Bang” dalam Surah 21:30 itu akan bertentangan dengan Surah 41:11!

1. Selama “Big Bang” (asal mula alam semesta) Materi tidak ada sampai nantinya.

Bertentangan

2. Qur’an mengklaim bahwa asal mula alam semesta adalah asap karena asap memiliki materi. Untuk menggunakan kata "asap" adalah kontradiksi total sains itu sendiri. Jika Big Bang menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki materi pada awalnya, bagaimana hal itu dapat diciptakan dari asap, yang memiliki materi? Definisi asap juga menyebabkan hal itu sebagai kontradiksi langsung dengan apa Quran mengatakan:

1 a: produk bahan bakar gas TERUTAMA ASAL MULA ORGANIK dibuat terlihat oleh KEHADIRAN PARTIKEL KECIL KARBON. b: suspensi dari partikel dalam gas
2 a: massa atau kolom asap. b: noda
3: asap atau uap sering timbul dari aksi panas pada air
4: sesuatu yang sedikit substansi, permanen, atau nilai.
(Merriam Webster Dictionary Online)

Melihat definisi asap serta deskripsi ilmiah, karena asap terjadi itu harus memiliki bahan organik maupun partikel kecil. Asap adalah hasil dari suatu tindakan, bukan asal mula sebagai Qur’an klaim adalah salah.

Alam semesta berasal dari helium dan hidrogen, bukan karbon yang hadir dalam asap! Helium dan hidrogen tidak organik seperti asap dan jika kita melihat definisi organik kita menemukan bahwa kesalahan Quran semakin diperbesar.

Menggunakan kata "duhkan" dalam bahasa Arab benar-benar salah dan Muslim yang mengklaim bahwa kata ini adalah yang terbaik dalam menggambarkan bentuk gas alam semesta adalah salah. Jika Allah ingin benar menggambarkan "Gas" dalam bahasa Arab, kata itu adalah "Ghaz". Bukankah lebih baik menggambarkan "gas" dengan menggunakan kata Arab untuk gas yang sesuai dengan sains 100% atau menggunakan Dukhan, yang bertentangan dengan sains 100%? Mari kita menggambarkan hal ini untuk Anda:

1. Teori “Big Bang” dalam Quran.

Bertentangan dengan:

2. Langit yang digambarkan sebagai asap

Mengapa? Karena dalam “Big Bang” tidak ada materi ada (eksis) pada permulaannya, sementara asap hanya bisa ada (eksis) jika mereka bersifat organik dan karbon. Alam semesta diciptakan dari gas hidrogen dan helium.

Jika klaim Qur’an untuk bicara tentang "Big Bang", maka alam semesta tidak bisa dimulai seperti asap! Dengan menyatakan tanpa bukti bahwa Qur’an benar dalam hal menggambarkan asal mula alam semesta dengan menyebutnya “asap” adalah sama benarnya dengan mengatakan bahwa gelembung air atau gelembung hasil tiupan anak-anak untuk bersenang-senang adalah balon karena sama-sama bulat dan terbang! Ingat jika Qur’an ingin mengatakan Gas ", yang secara ilmiah (scientific) benar 100%:

Gas dalam bahasa Arab adalah "Ghaz".


dek tomtom.... penjelasan kamu panjang banget, coba buat kesimpulannya... trus lemparkan pertanyaan yg mana saja yg tdk cocok dgn logika kamu.... ok... ditunggu...
pertanyaan sederhana buat hamba Tuhan.....dari mana ya terjadinya asap itu.....

sebelum saya jawab.... coba sebutkan makna/ arti dukhan apa dl.....

udah ketemu apa makna/ arti dukhan bandot???????
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by agus Mon 28 Feb 2011, 9:45 pm

Mana dia tahu bro...Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) SSc_scarednervous
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14650
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Mon 28 Feb 2011, 9:48 pm

agus wrote:Mana dia tahu bro...Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) SSc_scarednervous

pantesan dah 2 minggu ditunggu jawabannya gak terjawab2 bro...... Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 51217 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 51217
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by agus Mon 28 Feb 2011, 9:51 pm

nungguin bandot ? 75 tahun lagi baru kembali kesini dia... Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 994211 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 994211 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 994211
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14650
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Mon 28 Feb 2011, 9:53 pm

agus wrote:nungguin bandot ? 75 tahun lagi baru kembali kesini dia... Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 994211 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 994211 Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 994211

siapa tau dapet inspirasi roh hantu yesus bro.... ntar bandot bs jawab donk!!!!

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 280186
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by agus Mon 28 Feb 2011, 9:59 pm

wah, tambah lama nih nunggu bandot dapat inspirasi...Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) SCo_confused3
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14650
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by hamba tuhan Mon 28 Feb 2011, 10:00 pm

agus wrote:wah, tambah lama nih nunggu bandot dapat inspirasi...Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) SCo_confused3

kasih rumputnya yg bagus biar cepet dapet inspirasi roh hantu yesus bro agus.....
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15889
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by agus Mon 28 Feb 2011, 10:39 pm

hamba tuhan wrote:
agus wrote:wah, tambah lama nih nunggu bandot dapat inspirasi...Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) SCo_confused3

kasih rumputnya yg bagus biar cepet dapet inspirasi roh hantu yesus bro agus.....
Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) 581260

iya bro, lagi nunggu panen nih...Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Smilie_blume1
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14650
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Bejat Thu 17 Mar 2011, 1:00 pm

hahay.......... percuma berilmu tapi tak beriman........
Bejat
Bejat
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1424
Location : Kabupaten Landak
Job/hobbies : Comicers
Humor : Yesus, Paulus, Amonius, Albertus, semua pake ujung -Us, sama kayak Anus.
Reputation : -5
Points : 6763
Registration date : 2011-02-13

Back to top Go down

Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3) Empty Re: Masih ada orang yg tidak percaya Quran? (bag.3)

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum