rencana jahat yahudi menguasai masjid al aqsa

Sebagaimana yang diberitakan oleh media massa, baik lokal maupun internasional, bahwa sekitar 10 ribu orang-orang Yahudi telah merencanakan pengepungan dan penyerbuan terhadap kompleks Masjid al-Aqsha (al-Haram as-Syarif), yang awalnya akan dilaksanakan pada tanggal 10 April 2005. Namun, rencana tersebut urung dilakukan setelah ummat Islam dari berbagai penjuru wilayah Palestina terlebih dahulu memasuki dan berjaga-jaga di kompleks itu.

Sesungguhnya kasus penodaan seperti ini bukan yang pertama kali. Pada 7 Juni 1967, entitas Yahudi telah merampas bagian timur kota al-Quds; merampas kunci-kunci pintu barat masjid al-Aqsha, dan sampai sekarang belum dikembalikan. Pada 21 Agustus 1969, seorang teroris Yahudi, Danis Rohan, merangsek masuk ke halaman masjid al-Aqsha, dan berhasil memasuki mihrab. Pada 14 Agustus 1979, Ghorshon Salomon, kelompok radikal Yahudi, merangsek masuk ke masjid al-Aqsha, meski gagal. Pada 11 Oktober 1979, polisi Israel melepaskan tembakan dan gas air mata terhadap jamaah shalat sehingga banyak yang terluka. Pada 19 April 1980, para pendeta Yahudi mengadakan konggres di al-Aqsha. Pada 28 Agustus 1981, entitas Yahudi menggali terowongan di bawah halaman masjid. Pada 20 Maret 1982, para kelompok Yahudi radikal memanfaatkan hasil konggres pendeta Yahudi di atas untuk mengirim ancaman kepada kementrian Waqaf Islam. Pada 11 April 1982, seorang teroris, Goldman, merangsek masuk ke masjid lewat pintu al-Ghawanemah. Dia pun mengancam akan merobohkan masjid Qubbah Shakhra. Pada 20 Januari 1983, organisasi Yahudi Amerika menggalang dana untuk mendirikan haikal di atasnya. Pada 26 Mei 1983, bangunan Kementrian Waqaf Islam roboh, setelah digali terowongan di bawahnya. Pada 21 Agustus 1985, kepolisian entitas Yahudi mengijinkan pelaksanaan ritual Yahudi di masjid al-Aqsha, jika ada minimal 10 orang yang memintanya. Pada 2 Juli 1988, Departemen Agama Israel menggali terowongan di dekat pintu al-Ghawanemah. Pada tanggal yang sama, Mahkamah Israel mengizinkan warganya menunaikan ritual di masjid al-Aqsha. Pada 27 Juli 1996, kelompok Yahudi yang menyebut dirinya sebagai Penjaga Haikal merangsek halaman masjid al-Aqsha. Pada 25 September 1996, terowongan digali di bawah masjid suci itu. Pada 13 Mei 1998, sejumlah pemukim Yahudi melakukan pembakaran terhadap salah satu pintu utama masjid tersebut. Pada 10 Agustus 1999, entitas Yahudi melakukan penutupan terhadap jendela dinding masjid di bagian selatan, yang menyebabkan penerangan di masjid tersebut gelap gulita.

Wahai kaum Muslim,

Masalah Palestina ini bukan hanya masalah bagi rakyat Palestina atau bangsa Arab saja, tetapi merupakan permasalahan suluruh umat Islam. Karena, masalah Palestina ini merupakan negeri Islam dan tempat suci Islam yang telah dirampas oleh kaum Kafir Yahudi dengan bantuan dari negara-negara imperialis Kafir, baik Inggris maupun Amerika, yang difasilitasi oleh para penguasa kaum Muslim yang menjadi antek-antek mereka. Palestina adalah negeri Islam yang merupakan bagian selatan dari negeri Syam yang telah ditaklukkan oleh kaum Muslim dengan darah mereka. Karena itu, tidak boleh ada sejengkal pun tanahnya lepas dari pelukan kaum Muslim. Palestina adalah milik seluruh kaum Muslim, dan kaum Muslim wajib mengambilnya kembali dari tangan penjajah tersebut sekalipun mesti mengorbankan darah dan nyawa. Pengabaian terhadap bumi Palestina, walau hanya sejengkal, merupakan pengkhianatan kepada Allah, Rasul-Nya, dan seluruh kaum Mukmin. Allah Swt mewajibkan kaum Muslim berjihad untuk menyelamatkan Palestina dari cengkeraman negara Yahudi, sekaligus melenyapkan institusi Yahudi zionis dari Palestina, serta memusnahkan hegemoni Amerika dan negara-negara kufur lainnya dari wilayah tersebut.

Hanya saja, masalah Palestina ini telah bergeser menjadi obyek perseteruan antara Amerika dan Inggris sepanjang abad silam. Ini terjadi setelah runtuhnya Khilafah Utsmaniyah yang selama ini sebagai pelindung tanah tersebut. Setelah itu, negara-negara Kafir Barat menguasainya. Lalu, mereka menata ulang wilayah tersebut menjadi wilayah yang sama sekali baru sesuai dengan pandangan mereka. Sementara rakyat Palestina telah dijadikan tumbal demi merealisir sejumlah target. Target untuk melayani negara-negara imperialis Kafir tersebut. Para penguasa di negeri-negeri kaum Muslim pun akhirnya hanya sebagai obyek pelengkap dan pendukung bagi peran Amerika.

Fakta menunjukkan bahwa Yahudi adalah anak asuh Inggris. Kemudian, Amerika menjadikannya anak asuh setelah kekuatan politik Inggris dikalahkannya. Amerika mendukung mereka dengan berbagai persenjataan, dan mempersiapkan mereka dengan dukungan finansial, bahkan dengan personil, termasuk para tokoh yang berkepribadian ganda. Di satu sisi, seolah-olah memihak kepada Islam dan kaum Muslim, tetapi di sisi lain menunjukkan pemihakannya kepada kaum Yahudi.

Berdasarkan hal tersebut Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:

1. Mengutuk rencana pengepungan dan penyerbuan terhadap masjid al-Aqsha.

2. Upaya pengepungan yang dilakukan setelah kedatangan Donald Rumsfeld itu menunjukkan bahwa insiden ini melibatkan negara besar. Salah satunya adalah untuk memalingkan kaum Muslim terhadap tindakan AS selama ini di Irak.

3. Membebaskan Palestina yang di dalamnya terdapat masjid al-Aqsha adalah kewajiban seluruh umat Islam. Karenanya, kaum Muslim di mana pun harus bersatu untuk melenyapkan entitas Yahudi Zionis dari bumi Isra' dan Mi'raj.

4. Masalah Palestina pada dasarnya merupakan konspirasi internasional. Karenanya, kunci keberhasilan upaya pembebasan ini adalah dengan tegaknya kembali Khilafah Islamiyah. Sungguh, hanya Negara Khilafah sajalah yang mampu menyingkirkan dominasi negara-negara imperialis Kafir dari arena internasional; menyelamatkan dunia dari kejahatan mereka; menyebarluaskan kebaikan di seluruh penjuru dunia; menghancurkan entitas Yahudi perampas Palestina --bumi Isra' dan Mi’raj-- dan mengembalikannya ke dalam haribaan Islam.



Wahai kaum Muslim,

Semuanya itu berada dalam genggaman kita. Camkanlah firman Allah Swt:



﴿وَأَنْتُمُ الأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ﴾



Padahal, kamulah yang di atas, dan Allah pun beserta kamu. Dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu. (Q.S. Muhammad [47]: 35)