Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 67 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 67 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
KONTOLOGI & TEMPIKTOMOLOGI
2 posters
Page 1 of 1
KONTOLOGI & TEMPIKTOMOLOGI
Ontology dari bahasa “ontologia”,yaitu sesuatu yang benar-benar ada, realitas sejati, dari bahasa Yunani “ont”, dari einai, menjadi logos, teori yang mengungkapkan tentang. Maksudnya ialah yang pertama kajian tentang karakteristik-karakteristik esensial wujud dalam dirinya sendiri, terpisah dari kajia tentang hal-hal yang ada secara particular, ketika mempelajari wujud dalam bentuknya yang paling abstrak. Kedua cabang filsafat yang membicarakan tentang susunan dan struktur realitas dalam pengertian seluas mungkin, menggunakan kategori-kategori, seperti menjadi, jelas / nyata, perubahan, waktu, keharusan, tertinggi, dasar, dll, ketiga cabang filsafat yang berupaya (a) untuk menmdeskripsikan hakekat wujud tertinggi, yang esa, budi abadi yang sempurna; (b) untuk memperlihatkann bahwa segala sesuatu tergantung padanya untuk eksistensi mereka; (c) untuk menunjukkan bagaimana ketergantungan ini dimanifestasikan dalam realitas, dan (d) untuk menghubungkan pemikiran dan tindakan manusia dengan realitas ini pada seorang individu dan basis sejarah, dalam hal ini penulis hanya memaparkan beberapa cabang.Ontology digunakan sebagai sinonim untuk metafisika atau telah dianggap sebagai cabang dari metafisika. Tetapi ia juga dapat dilihat lebih dekat pada cabang-cabang filsafat yang lain, sperti epistimologi, analisis filosofis, dan semantic. Kemiripannya dengan teologi juga nyata. Yang disebut Aristoteles sebagai filsafat pertama adalah ontology. Didalam kamus fisafat dan psikologi, karya Sudarsono, dijelaskan bahwa ontology ialah cabang ilmu pengetahuan (metafisika) menyangkut penilitian terhadap masalah-masalah sifat-sifat kehidupan terutama manusia. Menurut hemat penilis, didalam buku Ontologi Metafisika Umum Filsafat Pengada dan Dasar-dasar Kenyataan, dijelaskan bahwa ontology adalah filsafat tentang ta meta ta physika, menurut Aristoteles berpusat pada to on heion (Metaphysika IV, 1: 1003a, 21) : artinya pengada sekadar pengada (a being as being).kata Yunani on merupakan bentuk netral dari oon, dengan bentuk genetifnya ontos, dari kata kerja einai (ada atau mengada), yang berarti yang-ada. Namun Aristoteles belum pula menyadari segala implikasi penemuannya, dengan kliru Aristoteles sendiri masih berpendapat, bahwa ‘mengada’ itu hanya merupakan salah satu sifat disamping sifat-sifat lain- walaupun sekaligus merupakan dasar pula untuk segala-galanya.
Bagi Plato sifat sifat ada, belum memiliki arti yang sangat istimewa.dan Plato menyejajarkan ‘ada’ dan ‘tidak-ada’ , identik dan berlainan, serta bergerak dan tidak bergerak. Dan masih banyak lagi pendapat-pendapat para tokoh Sufis
Maka menurut hasil perkembangan, kemudian tentang arti ‘mengada’ sebagai objek pemikiran, dan ontology diakui menjadi ilmu yang universal.
Metode Ontologi
Mengada ini muncul dari pemahaman tentang kenyataan konkret. Dengan demikian menanyakan sesuatu yang tidak serba tidak terkenal. Andaikata sama sekali tidak terkenal, mustahillah pernah akan dapat ditanyakan. Maka telah ada semacam Vorwissen (prapengetahuan ): sudah ada sesuatu pemahaman, namun yang belum tahu pula pemahaman itu senada dengan keinsyafan manusia akan dirinya sendiri sebelum melaksanakan antropologi metafisik. Vorwissen juga telah menentukan cakrawala principal, ataupun telah memasang suatu apriori mutlak .
Dengan demikian ontology bergerak di antara dua kutub, yaitu antara pengalaman akan kenyataan konkrit dan prapengertian ‘mengada’ yang paling umum.atas dasar pengalaman tentang kenyataan akan semakin didasari dan dieksplisitasikan arti dan hakikat ‘mengada’. Tetapi sebaliknya prapemahaman tentangcakrawala ‘mengada’ akan semakin menyoroti pengalaman konkret itu, dan membuatnya terpahami sungguh-sungguh. Jadi refleksi ontologism berbentuk suatu lingkaran hermeneutis antra pengalaman dan pengada.
ONTOLOGY NILAI
Hakekat nilai sebenarnya telah dijelaskan dalam pembahasan tentang hakekat nilai. Karena itu saya hanya ingin menekankan kembali bahwa nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan . rujukan itu dapat berupa norma, etika, peraturan Undang-Undang, dll.
Nilai bersifat abstrak, berada dibelakang fakta, melahirkan tindakan, melekat dalam dalam moral seseorang
Struktur nilai logis (benar-salah), etis (baik-buruk), dan estetis (indah-tidak indah) merupakan nilai dasar yang berada pada kategori nilai lainnya, misalnya dalam nilai ekonomi dan nilai agama, dari struktur nilai, bahwa kategori nilai yang paling elementer terletak pada nilai dasar yang sifatnya logis, etis, dan estetis.
Dengan demikian, struktur nilai dapat dijelaskan berdasarkan :
- kategori nilai daasar : nilai logis, nilai etis, dan nilai estetis
- kategori wilayah kajian : nilai ekonomi, nilaipolitik, nilai sosial, nilai agama, dan nilai budaya
- klasifikasi nilai : nilai terminal,dll
- Hierarki nilai : nilai kenikmatan, nilai kehidupan, nilai kejiwaan, dan nilai kerohanian
EPISTEMOLOGI
Epistemologi ialah sejarah mengenai pengenalan cabang ilmu pengetahuan yang menitikberatkan terhadap timbulnya pengertian-pengertian atau konsep-konsep waktu, ruang kualitas, dan kesadaran dan keabsahan pengetahuan.
EPISTIMOLOGI NILAI
Epistimologi nilai membicarakan tiga hal, yaitu : obyek nilai, cara memperoleh nilai, dan ukuran kebenaran nilai .
Batang Tubuh Pengetahuan Nilai
A. Ontologi
1. Hakekat Nilai : nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan
2. Struktur nilai : (a) berdasarkan patokannya (logis, etis, estetis)
(b) berdasarkan klasifikasinya (terminal-instrumental)
(c) berdasarkan kategorinya (empiric, teoretik, etika, agama)
(d) berdasarkan hierakinya (kenikmatan, kehidupan, kejiwaan, kerohanian)
B. Epistimologi
1. obyek Nilai : (a) ajaran agama
(b) logika filsafat
(c) sikap ilmiah
(d) norma
(e) adapt kebiasaan
(f) karya seni
2. cara memperoleh nilai :
- memfungsikan otakmelalui berpikir rasional, logis, dll
- memfungsikan hati melalui thariqot, meditasi
3. Ukuran kebenaran nilai :
- logic-theistik
- logic-humanistik
- logic-empirik-theistik, dll
C. Aksiologi
1. Kegunaan pengetahuan nilai :
a. nilai pada wilayah filsafat : untuk menentukan cara hidup dalam
bermasyarakat dan beragama, dll
2. Cara pengetahuan nilai menyelesaikan masalah :
a. nilai pada wilayah ilmu pengetahuan dengan cara penyadaran nilai
(keteladanan, pembiasaan, penanaman,dll)
AKSIOLOGI
Suatu ajaran tentang kebenaran hakiki yang menjadi tujuan hidup manusia, misal ajaran agama :
- ajaran tentang nilai-nilai dan system nilai dalam ilmu filsafat
- cabang filsafat yang membuat tentang nilai
- filsafat nilai
Aksiologi Nilai
Aksiologi ialah bagian dari batang tubuh nilai yang menjelaskan tentang kegunaan pengetahuan nilai dan cara pengetahuan nilai menyelesaikan masalah.
Kegunaan Pengetahuan Nilai
Untuk menjelaskan kegunaan nilai bagi kehidupan manusia dapat dilacak dari posisi nilai yang berada dalam tiga wilayah pengetahuan manusia, yaitu wilayah filosofis, wilayah ilmu pengetahuan, dan wilayah mistik.
Cara Pengetahuan Nilai Menyelesaikan Masalah
Dengan cara membagi membagi nilai ke dalam tiga wilayah, yaitu wilayah filsafat, wilayah ilmu pengetahuan, dan wilayah mistik. Dalam hal ini Agustina hanya menjelaskan Penyelesaian dalam Wilayah Mistik
Mistik adalah sesuatu yang di luar kemampuan pikiran logis manusia. Artinya kemampuan otak tidak lagi memiliki kemampuan mengolahnya secara berstruktur seperti dalam filsafat dan ilmu pengetahuan. Karena itu, nilai ditangkap bukan lagi oleh kecerdasan akal, melainkan melalui ketajaman mata hati. kalau demikian, cara menyelesaikan permasalahan juga berbeda. Keyakinan hati harus dikedepankan, walaupun akal masih bertanya.
Seorang remaja yang kecanduan narkotika dapat sembuh melalui praktik wirid dalam jumlah tertentu. Cara ini sudah terbukti banyak hasilnya dibandingkan pendekatan terapi psikologis yang kontemporer.
Bagi Plato sifat sifat ada, belum memiliki arti yang sangat istimewa.dan Plato menyejajarkan ‘ada’ dan ‘tidak-ada’ , identik dan berlainan, serta bergerak dan tidak bergerak. Dan masih banyak lagi pendapat-pendapat para tokoh Sufis
Maka menurut hasil perkembangan, kemudian tentang arti ‘mengada’ sebagai objek pemikiran, dan ontology diakui menjadi ilmu yang universal.
Metode Ontologi
Mengada ini muncul dari pemahaman tentang kenyataan konkret. Dengan demikian menanyakan sesuatu yang tidak serba tidak terkenal. Andaikata sama sekali tidak terkenal, mustahillah pernah akan dapat ditanyakan. Maka telah ada semacam Vorwissen (prapengetahuan ): sudah ada sesuatu pemahaman, namun yang belum tahu pula pemahaman itu senada dengan keinsyafan manusia akan dirinya sendiri sebelum melaksanakan antropologi metafisik. Vorwissen juga telah menentukan cakrawala principal, ataupun telah memasang suatu apriori mutlak .
Dengan demikian ontology bergerak di antara dua kutub, yaitu antara pengalaman akan kenyataan konkrit dan prapengertian ‘mengada’ yang paling umum.atas dasar pengalaman tentang kenyataan akan semakin didasari dan dieksplisitasikan arti dan hakikat ‘mengada’. Tetapi sebaliknya prapemahaman tentangcakrawala ‘mengada’ akan semakin menyoroti pengalaman konkret itu, dan membuatnya terpahami sungguh-sungguh. Jadi refleksi ontologism berbentuk suatu lingkaran hermeneutis antra pengalaman dan pengada.
ONTOLOGY NILAI
Hakekat nilai sebenarnya telah dijelaskan dalam pembahasan tentang hakekat nilai. Karena itu saya hanya ingin menekankan kembali bahwa nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan . rujukan itu dapat berupa norma, etika, peraturan Undang-Undang, dll.
Nilai bersifat abstrak, berada dibelakang fakta, melahirkan tindakan, melekat dalam dalam moral seseorang
Struktur nilai logis (benar-salah), etis (baik-buruk), dan estetis (indah-tidak indah) merupakan nilai dasar yang berada pada kategori nilai lainnya, misalnya dalam nilai ekonomi dan nilai agama, dari struktur nilai, bahwa kategori nilai yang paling elementer terletak pada nilai dasar yang sifatnya logis, etis, dan estetis.
Dengan demikian, struktur nilai dapat dijelaskan berdasarkan :
- kategori nilai daasar : nilai logis, nilai etis, dan nilai estetis
- kategori wilayah kajian : nilai ekonomi, nilaipolitik, nilai sosial, nilai agama, dan nilai budaya
- klasifikasi nilai : nilai terminal,dll
- Hierarki nilai : nilai kenikmatan, nilai kehidupan, nilai kejiwaan, dan nilai kerohanian
EPISTEMOLOGI
Epistemologi ialah sejarah mengenai pengenalan cabang ilmu pengetahuan yang menitikberatkan terhadap timbulnya pengertian-pengertian atau konsep-konsep waktu, ruang kualitas, dan kesadaran dan keabsahan pengetahuan.
EPISTIMOLOGI NILAI
Epistimologi nilai membicarakan tiga hal, yaitu : obyek nilai, cara memperoleh nilai, dan ukuran kebenaran nilai .
Batang Tubuh Pengetahuan Nilai
A. Ontologi
1. Hakekat Nilai : nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan
2. Struktur nilai : (a) berdasarkan patokannya (logis, etis, estetis)
(b) berdasarkan klasifikasinya (terminal-instrumental)
(c) berdasarkan kategorinya (empiric, teoretik, etika, agama)
(d) berdasarkan hierakinya (kenikmatan, kehidupan, kejiwaan, kerohanian)
B. Epistimologi
1. obyek Nilai : (a) ajaran agama
(b) logika filsafat
(c) sikap ilmiah
(d) norma
(e) adapt kebiasaan
(f) karya seni
2. cara memperoleh nilai :
- memfungsikan otakmelalui berpikir rasional, logis, dll
- memfungsikan hati melalui thariqot, meditasi
3. Ukuran kebenaran nilai :
- logic-theistik
- logic-humanistik
- logic-empirik-theistik, dll
C. Aksiologi
1. Kegunaan pengetahuan nilai :
a. nilai pada wilayah filsafat : untuk menentukan cara hidup dalam
bermasyarakat dan beragama, dll
2. Cara pengetahuan nilai menyelesaikan masalah :
a. nilai pada wilayah ilmu pengetahuan dengan cara penyadaran nilai
(keteladanan, pembiasaan, penanaman,dll)
AKSIOLOGI
Suatu ajaran tentang kebenaran hakiki yang menjadi tujuan hidup manusia, misal ajaran agama :
- ajaran tentang nilai-nilai dan system nilai dalam ilmu filsafat
- cabang filsafat yang membuat tentang nilai
- filsafat nilai
Aksiologi Nilai
Aksiologi ialah bagian dari batang tubuh nilai yang menjelaskan tentang kegunaan pengetahuan nilai dan cara pengetahuan nilai menyelesaikan masalah.
Kegunaan Pengetahuan Nilai
Untuk menjelaskan kegunaan nilai bagi kehidupan manusia dapat dilacak dari posisi nilai yang berada dalam tiga wilayah pengetahuan manusia, yaitu wilayah filosofis, wilayah ilmu pengetahuan, dan wilayah mistik.
Cara Pengetahuan Nilai Menyelesaikan Masalah
Dengan cara membagi membagi nilai ke dalam tiga wilayah, yaitu wilayah filsafat, wilayah ilmu pengetahuan, dan wilayah mistik. Dalam hal ini Agustina hanya menjelaskan Penyelesaian dalam Wilayah Mistik
Mistik adalah sesuatu yang di luar kemampuan pikiran logis manusia. Artinya kemampuan otak tidak lagi memiliki kemampuan mengolahnya secara berstruktur seperti dalam filsafat dan ilmu pengetahuan. Karena itu, nilai ditangkap bukan lagi oleh kecerdasan akal, melainkan melalui ketajaman mata hati. kalau demikian, cara menyelesaikan permasalahan juga berbeda. Keyakinan hati harus dikedepankan, walaupun akal masih bertanya.
Seorang remaja yang kecanduan narkotika dapat sembuh melalui praktik wirid dalam jumlah tertentu. Cara ini sudah terbukti banyak hasilnya dibandingkan pendekatan terapi psikologis yang kontemporer.
paulusjancok- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 809
Age : 36
Humor : Yesus nggak pake sempak...hanya orang GOBLOK yang menyembahnya
Reputation : 1
Points : 6485
Registration date : 2011-08-12
Re: KONTOLOGI & TEMPIKTOMOLOGI
Gw jadi pingin menyimak dulu neh .....
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14650
Registration date : 2010-04-16
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN